Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 19:1-5 Nyanyian atas jatuhnya Babel
Wahyu 19:1
19:1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,

Setelah Babel dikalahkan dan dihukum (ditenggelamkan ke dalam laut dan tidak ditemukan lagi, binasa di neraka), maka terdengar nyanyian dari himpunan besar orang banyak di Sorga dengan perkataan "Haleluya" (= puji Tuhan).

Perkataan "Haleluya" dikaitkan dengan 3 hal:
  1. Keselamatan.
  2. Kemuliaan.
  3. Kekuasaan.

Ad.1. Haleluya dikaitkan dengan keselamatan.
Roma 11:25-26
11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.

Sebenarnya Yesus mati di kayu salib hanya untuk menyelamatkan bangsa Israel asli, umat pilihan Tuhan. Karena sebagian orang Israel keras hati, terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa kafir untuk percaya Yesus dan menerima keselamatan, sehingga baik Israel dan kafir (= Israel rohani, gereja Tuhan) diselamatkan oleh korban Kristus di kayu salib.

Yesus sudah mati dengan 4 luka utama = kasih Tuhan kepada bangsa Israel.

Setelah mati, Yesus masih ditombak. Luka kelima = kemurahan Tuhan bagi bangsa kafir.

Roma 11:21-22
11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.
11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.

Setelah bangsa kafir mengalami kemurahan Tuhan, keselamatan oleh korban Kristus, maka bangsa kafir harus tetap hidup dalam kemurahan Tuhan.

Praktik sehari-hari hidup dalam kemurahan Tuhan:
  1. Bertobat.
    Roma 2:4
    2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?

    Kita berhenti berbuat dosa, mati terhadap dosa, dan kembali kepada Tuhan.

    Oleh pemberitaan firman yang menunjuk dosa, kita bisa sadar akan dosa, menyesal, mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Maka segala dosa diampuni oleh darah Yesus. Ini merupakan kelapangan hati Tuhan.

    Selama Tuhan belum datang kedua kali dan kita masih hidup di dunia, maka segala dosa masih bisa diampuni. Ini merupakan kesabaran hati Tuhan.

    Setelah diampuni, jangan berbuat dosa lagi.

    1 Petrus 2:1
    2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan(1), segala tipu muslihat(2) dan segala macam kemunafikan(3), kedengkian(4) dan fitnah(5).

    Bertobat = membuang dosa, mulai dari 5 dosa utama dibasuh oleh darah Yesus dari luka kelima.

    Titus 3:5
    3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

    Setelah bertobat, kita harus mengalami baptisan air dan baptisan Roh Kudus.

    Roma 6:4
    6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

    Baptisan air yang benar yaitu orang yang percaya Yesus dan bertobat, mati terhadap dosa, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit/ keluar dari air bersama Yesus untuk menerima hidup baru, hidup Surga, mengalami baptisan Roh Kudus/ kepenuhan Roh Kudus/ urapan Roh Kudus.

    1 Petrus 3:20-21
    3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,

    Baptisan air dikaitkan dengan 4 pasang suami istri yang diselamatkan dari penghukuman Tuhan pada zaman Nuh. Sekarang, jika nikah kita bisa masuk baptisan air yang benar, itu adalah kemurahan Tuhan.

    1 Petrus 3:21-22
    3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
    3:22 yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.

    Hasil baptisan air yang benar adalah kita menerima hati nurani yang baik, hati yang taat dengar-dengaran, untuk bisa menampung kuasa kebangkitan Yesus yang mengalahkan dosa sehingga kita bisa hidup benar. Kuasa kebangkita Yesus juga mengalahkan pencobaan, sehingga kita bisa tertolong. Serta kuasa kebangkitan Yesus mengalahkan maut, sehingga kita selamat dan hidup kekal.

    Jika diizinkan meninggal dunia, maka kuasa kebangkitan sanggup membangkitkan dalam tubuh kemuliaan seperti Yesus.

    Roma 2:5
    2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.

    Jika keras hati, tidak mau bertobat, tidak mau masuk baptisan air yang benar, maka akan berhadapan dengan kekerasan Tuhan, berada di bawah hukuman Tuhan mulai sekarang sampai ketinggalan saat Yesus datang kedua kali, sehingga binasa selamanya.

  2. Kita harus menjadi imam dan raja yang setia, berkobar-kobar, dan tanggung-jawab.
    1 Petrus 2:9-10
    2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
    2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

    Sebenarnya hanya bangsa Israel yang bisa menjadi imam dan raja. Namun karena kemurahan Tuhan, bangsa kafir bisa menjadi imam dan raja.

    Imam dan raja harus hidup dalam kemurahan Tuhan. Praktiknya adalah:
    • Tidak tawar hati, tidak tersandung.
      2 Korintus 4:1
      4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.

      Tidak tawar hati, tidak kecewa/ putus asa/ tinggalkan Tuhan, tetapi setia, berkobar dan tanggung-jawab dalam ibadah pelayanan sesuai jabatan yang Tuhan percayakan.

      Jika tidak setia, malas dan jahat, sama dengan menolak kemurahan Tuhan, maka akan berhadapan dengan kekerasan Tuhan untuk menghukum sampai binasa.

      2 Petrus 1:10-11
      1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
      1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

      Jangan pernah tersandung dalam ibadah pelayanan = mengalami sesuatu yang membuat tidak setia sampai tinggalkan jabatan pelayanan. Contoh: Yudas Iskariot tersandung keinginan akan uang. Jangan tersandung oleh dosa, oleh orang lain, dll. Kehidupan yang tersandung sama dengan kehilangan hak penuh masuk Surga, menghadapi kekerasan Tuhan untuk menghukum sampai binasa.

      Jika setia berkobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir, kita mendapat hak penuh untuk masuk kerajaan Surga.

      Supaya tidak tersandung, kita harus kembali pada salib Yesus = saling mengaku dan saling mengampuni.

    • Beribadah melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh.
      Roma 12:1
      12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

      Beribadah melayani bukan untuk mencari sesuatu, tetapi dengan mempersembahkan segala sesuatu kepada Tuhan, mulai waktu, tenaga, pikiran, keuangan, sampai persembahan tubuh yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah.
      • Tubuh yang hidup = dikuasai Roh Kudus --> lewat ketekunan dalam kebaktian umum (pelita emas).
        Roma 8:13
        8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

        Roh Kudus mematikan perbuatan daging sehingga kita bisa hidup benar (tidak berbuat dosa), bisa setia berkobar dalam ibadah pelayanan.

      • Tubuh yang kudus = dikuasai Firman --> lewat ketekunan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (meja roti sajian).
        Yohanes 15:3
        15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

        Firman yang Kukatakan = firman yang dibukakan rahasianya lewat ayat menerangkan ayat dalam Alkitab.

        Firman pengajaran dan korban Kristus menyucikan kita secara dobel sehingga kita bisa hidup suci.

      • Tubuh yang berkenan = dikuasai kasih Allah --> lewat ketekunan dalam kebaktian doa (mezbah dupa emas).
        Segala sesuatu tanpa kasih Allah adalah sia-sia, tidak berkenan kepada Allah, tidak kekal, binasa.

        Jadi hidup dalam kemurahan Tuhan = hidup dalam kandang penggembalaan, tergembala dengan benar dan baik.

      Roma 11:17
      11:17 Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,

      Kalau bangsa kafir tidak tergembala, akan menjadi liar.

      Markus 5:1-4
      5:1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa.
      5:2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.
      5:3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorang pun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,
      5:4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.

      Keadaannya adalah:
      • Senang berada di kuburan = tempat perpanjangan tangan maut untuk mematikan kerohanian kita sampai binasa.
        Markus 5:5
        5:5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.

      • Berteriak-teriak = tidak mengalami kepuasan Surga sehingga mengganggu orang lain lewat bergosip, memfitnah, dll.

      • Memukuli diri dengan batu, yaitu:
        • Tindakan yang merusak rumah Allah/ tubuh jasmani (merokok, mabuk, narkoba, bunuh diri, dll).
        • Suami yang tidak mengasihi istri sehingga berkata/ berlaku kasar, istri tidak tunduk pada suami.
        • Tindakan-tindakan yang berdasarkan kekerasan hati.

      Markus 5:13
      5:13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.

      Jika tidak mau masuk ruangan suci (ukurannya 20x10x10 = 2000), akan masuk 2000 babi = masuk pembangunan Babel, dipakai oleh Babel, masuk dosa Babel, sampai binasa.

  3. Kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
    Roma 12:1-2
    12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
    12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

    Mulai dari pembaharuan hati menjadi taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, seperti Yesus taat sampai mati di kayu salib.
    Taat = mengulurkan tangan kepada Tuhan, menyerahkan kekurangan kelemahan sampai menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.

    Maka Tuhan mengulurkan tangan belas kasihNya untuk melakukan mujizat.

    1 Raja-raja 17:11-16
    17:11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
    17:12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."
    17:13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
    17:14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
    17:15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
    17:16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.

    Contoh: janda Sarfat taat dengar-dengaran ketika diminta sepotong roti meski dalam keadaan krisis.

    Ada 3 penyebab bangsa kafir tidak taat, baik saat diberkati maupun saat krisis:
    • Mendengar suara asing.
    • Egois, hanya mengasihi/ mementingkan diri sendiri, tidak mengasihi Tuhan dan sesama.
    • Ketakutan/ kekuatiran karena perkara dunia.

    Ujian ketaatan, yang diminta oleh Tuhan adalah sepotong roti bundar kecil. Artinya sekalipun kita kecil, tidak bisa apa-apa, mustahil, jika taat dengar-dengaran kepada Tuhan, maka hidup kita mengenyangkan/ menyenangkan Tuhan, berkenan kepada Tuhan.

    Hasilnya adalah tangan belas kasih Tuhan sanggup melindungi, memelihara hidup kita di tengah kesulitan dunia.
    Secara rohani, kita dilindungi dari ajaran palsu, sehingga kita tetap berpegang teguh pada pengajaran benar. Juga dilindungi dari dosa-dosa, sehingga kita tetap hidup benar, hidup suci.

    1 Raja-raja 17:17,21-24
    17:17 Sesudah itu anak dari perempuan pemilik rumah itu jatuh sakit dan sakitnya itu sangat keras sampai tidak ada nafasnya lagi.
    17:21 Lalu ia mengunjurkan badannya di atas anak itu tiga kali, dan berseru kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, Allahku! Pulangkanlah kiranya nyawa anak ini ke dalam tubuhnya."
    17:22 TUHAN mendengarkan permintaan Elia itu, dan nyawa anak itu pulang ke dalam tubuhnya, sehingga ia hidup kembali.
    17:23 Elia mengambil anak itu; ia membawanya turun dari kamar atas ke dalam rumah dan memberikannya kepada ibunya. Kata Elia: "Ini anakmu, ia sudah hidup!"
    17:24 Kemudian kata perempuan itu kepada Elia: "Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kauucapkan itu adalah benar."

    Anak muda harus masuk ruangan suci, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.

    Tangan belas kasih Tuhan sanggup membangkitkan apa yang sudah mati menjadi hidup. Yang mati rohani menjadi hidup benar, suci. Nikah dan buah nikah yang hancur akan dipulihkan. Ada masa depan berhasil dan indah. Yang mustahil menjadi tidak mustahil. Tangan belas kasih Tuhan sanggup menghapus segala kemustahilan. Kita bisa menyembah Tuhan.

    Sampai diubahkan menjadi sempurna untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali dengan suara "Haleluya" di awan permai.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 Juli 2022 (Sabtu Sore)
    ... makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. Yesus mengajar sama dengan menyampaikan firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Firman pengajaran sanggup menyucikan sampai hati dan pikiran kita. Hati dan pikiran adalah pusat ...
  • Ibadah Doa Malang, 25 April 2023 (Selasa Sore)
    ... dengan Yusuf ternyata ia mengandung dari Roh Kudus sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Ini percikan darah pertama yaitu tuduhan Yusuf terhadap Maria tentang perzinahan. Ulangan - Apabila ada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Mei 2016 (Senin Sore)
    ... yang salah dan meninggalkan suara TUHAN. Contoh Hawa mendengar suara TUHAN dan suara ular akhirnya meninggalkan suara TUHAN. Ini bahayanya. Salomo tinggalkan pedangnya dan dengarkan suara isteri-isterinya--ajaran lain. Inilah kejatuhan manusia lewat telinga. Lukas . Karena itu perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai kepadanya akan diberi tetapi siapa yang tidak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Desember 2019 (Minggu Siang)
    ... penggembalaan sanggup untuk menyucikan kita secara dobel--'ia akan membuat perutmu terasa pahit tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu'--yaitu penyucian lahir perbuatan dan perkataan --'mulut'--dan batin--'perut'-- sama dengan seluruh hidup kita. Kolose - . Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi yaitu percabulan kenajisan hawa nafsu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Juli 2013 (Minggu Sore)
    ... telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. . Tetapi aku takut kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. . Sebab kamu sabar saja jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session I, 23 Desember 2008 (Selasa Pagi)
    ... oleh apipanggilan Tuhanperlengkapan dari Tuhan. ad. . Penyucian oleh apiKeluaran - . Yeremia . Maleakhi - . Ini menunjuk pada penyucian oleh api firman yang menghasilkan Murni bagaikan perak dan emas. Perak menunjuk pada penebusan sampai lidah tidak bersalah Amsal . Emas menunjuk pada iman yang teruji. Hamba Tuhan yang imannya teruji tidak akan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 November 2015 (Minggu Sore)
    ... Akibatnya jemaat Laodikia dimuntahkan artinya terpisah selamanya dari TUHAN kalau dimuntahkan tidak mungkin diambil lagi binasa. Dibakar Matius sekam untuk dibakar binasa selamanya. Hanya luar terus yang dalamnya tidak mau Nanti akan dibakar selama-lamanya. Yesaya - . Wahai Ributnya banyak bangsa-bangsa mereka ribut seperti ombak laut menderu Gaduhnya suku-suku bangsa mereka ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab, 03 September 2009 (Kamis Sore)
    ... perkara dunia yang akan berlalu sebab jika demikian akan ikut lenyap bersama dunia. Perhatian kita yang terutama haruslah memperhatikan perkara Tuhan perkara rohani yang tidak akan berlalu perkara yang kekal yaitu Perkataan Tuhan sendiri ayat menerangkan ayat -- firman pengajaran yang benar. Mazmur kemurahan Tuhan. Petrus Kerajaan Sorga. ad. . Perhatian utama ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Oktober 2017 (Rabu Sore)
    ... kuasa Roh Kudus. Jadi proses manusia daging--kayu penaga--menjadi mempelai wanita sorga yaitu harus disalut dengan emas murni dari luar dan dari dalam artinya harus disucikan dan diubahkan oleh kuasa Roh Kudus sedikit demi sedikit sampai sempurna seperti Yesus--tidak kelihatan lagi kayu daging dosanya. Tadi kuasa Roh Kudus sama dengan kuasa kebangkitan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Oktober 2008 (Minggu Sore)
    ... mengikatkan pedang pada pinggang menyandang pedang. Artinya sekarang adalah berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar. taat dengar-dengaran atau mempraktikan Firman Pengajaran yang benar menjadi pengalaman hidup kita. Sikap kita sangat menentukan sebab diakhir jaman ini terjadi uji kesetiaan terhadap Firman Pengajaran yang benar. Korintus - 'masa pertunangan' masa paling ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.