Disertai Penataran II Imam dan Calon Imam.Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 27 menunjuk 7 percikan darah di atas Tabut Perjanjian. Sekarang artinya sengsara yang dialami oleh Yesus sampai mati di kayu salib untuk menyelamatkan, menyucikan, sampai menyempurnakan kita.
Kita mempelajari cerita yang ke-7 yaitu kubur Yesus dijaga.
Matius 27:62-66 27:62 Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus, 27:63 dan mereka berkata: "Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku akan bangkit. 27:64 Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama." 27:65 Kata Pilatus kepada mereka: "Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya." 27:66 Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.Imam kepala dan orang Farisi memeterai kubur Yesus dan menjaganya dengan penjaga dari Pilatus.
Secara logika manusia, tidak mungkin Yesus bangkit. Tetapi kenyataannya adalah Yesus bangkit.
Seringkali kemustahilan menghantui hidup kita. Percikan darah adalah penyucian terakhir, sampai kita dapat menerima bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Sehingga kita bisa menghadapi perkara-perkara yang mustahil lewat kuasa kebangkitan Tuhan dan kita bisa tetap melayani Tuhan sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kedua kali).
Dari jaman ke jaman, hamba Tuhan/ pelayan Tuhan selalu menghadapi kemustahilan. Ada 3 macam kemustahilan yang melanda dari jaman ke jaman:
- Jaman Allah Bapa (dari Adam sampai Abraham), diwakili oleh Abraham dan Sarah.
Kejadian 18:1,11
18:1. Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.
18:11 Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
Dua keadaan yang dialami oleh Abraham dan Sarah:
- Waktu panas terik, menunjuk pencobaan di segala bidang yang menyebabkan kerohanian menjadi layu/ kendor.
- Sarah mandul dan mati haid, pintu rahim tertutup, mustahil untuk punya anak. Sekarang artinya masalah nikah dan buah nikah, sampai masalah yang mustahil.
Saat menghadapi hal yang mustahil, seringkali mengambil jalan keluar sendiri sampai meninggalkan Tuhan, ini bukan jalan keluar tetapi jalan buntu dan kebinasaan.
Jalan keluar dari Tuhan adalah harus berada di dalam kemah.
Kejadian 18:9
18:9. Lalu kata mereka kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah."
Sama dengan berada dalam kandang penggembalaan (ruangan suci), tergembala dengan baik. Prakteknya adalah ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, yaitu:
- Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya.
- Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
- Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Sikap kehidupan yang tergembala:
- Kita belajar dari Abraham: tidak bimbang terhadap firman pengajaran yang benar.
Roma 4:17-21
4:17. seperti ada tertulis: "Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa" --di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.
4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
4:19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
4:20 Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
4:21 dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar sekalipun mata melihat kemustahilan.
Tidak bimbang terhadap kuasa Tuhan, tetap berharap pada Tuhan sekalipun mata melihat kemustahilan.
Juga sabar menunggu waktu Tuhan. Tuhan bekerja tepat pada waktunya, tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat.
- Belajar dari Sarah: lemah lembut, pendiam/ tenteram, tunduk.
1 Petrus 3:3-6
3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Lemah lembut adalah kemampuan untuk menerima firman pengajaran sekeras apa pun, berapa lama pun waktunya. Selama kita belum menikmati firman pengajaran yang benar, tidak mungkin kita bisa tertolong.
Pendiam/ tenteram adalah banyak berdiam diri.
Tunduk, taat dengar-dengaran, apapun risiko yang kita hadapi.
Hasilnya adalah pintu rahim Sarah terbuka. Artinya, menerima kuasa kebangkitan untuk menghapus segala kemustahilan.
Kandang penggembalaan adalah tempat untuk menghapus segala kemustahilan. Tidak ada tempat yang lebih indah selain dalam penggembalaan dalam pengajaran yang benar.
- Jaman Anak Allah (dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali), diwakili oleh orang muda yang kaya dan baik.
Matius 19:16-17,20-26
19:16. Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
19:17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
19:20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
19:22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
19:23. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
19:25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Tuhan tidak memandang keberhasilan secara jasmani, tetapi Tuhan memperhatikan tahbisan/ pelayanan kita.
Yang paling penting adalah bagaimana supaya kita bisa selamat [Matius 19:16]. Apakah kita sudah ditahbiskan dan dipakai oleh Tuhan? Ini yang menentukan pintu keselamatan terbuka atau tidak.
Namun sayang, orang muda yang kaya dan baik ini tidak mau dipakai oleh Tuhan.
Akibatnya adalah berada dalam kesedihan/ kesusahan, letih lesu, berbeban berat, kecewa/ putus asa dan tinggalkan Tuhan, binasa untuk selamanya. Pintu keselamatan tertutup.
Jika tidak mau dipakai oleh Tuhan sama dengan terlepas dari tangan Tuhan dan berada dalam tangan setan, binasa untuk selamanya.
Matius 19:21
19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
‘Juallah segala milikmu’ merupakan sesuatu yang wajar (karena milik yang dia punya), penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan. Semuanya tergantung pada hati kita. Jika hati terikat pada sesuatu di dunia, pasti tidak bisa masuk dalam tahbisan yang benar.
Segala sesuatu yang ada pada kita berasal dari Tuhan, dan jika Tuhan minta, bukan supaya habis, tetapi supaya kita dipakai oleh Tuhan dan menjadi saluran berkat bagi orang lain. Dan supaya kita berada dalam tangan Tuhan, kita mengalami kelimpahan.
Seperti 5 roti 2 ikan (yang tidak berarti) milik seorang anak yang diminta oleh Tuhan, jika diserahkan ke dalam tangan Tuhan maka tidak akan habis, akan menjadi berarti, bisa memberi makan 5000 orang, malah berkelimpahan dan menjadi berkat.
Jika tidak diberikan kepada Tuhan, justru akan habis, sampai habis-habisan.
Semakin kita rendah hati dan taat dengar-dengaran, semakin bisa menyembah Tuhan, maka kita semakin dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
1 Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Hasilnya:
- Kita menjadi batu hidup.
Kita hidup dalam tangan Tuhan. Kita hidup dari kemurahan Tuhan di mana pun, kapan pun, situasi apapun.
- Tangan Tuhan merapikan hidup kita sampai indah pada waktunya.
- Pintu keselamatan terbuka bagi kita.
- Jaman Allah Roh Kudus (dari kedatangan Yesus pertama sampai kedatangan Yesus kedua kali), diwakili oleh gereja Tuhan [Matius 27:62-66].
Imam kepala dan orang Farisi memeterai kubur Yesus dan menjaga dengan penjaga dari Pilatus, sehingga secara logika, mustahil Yesus bangkit.
1 Korintus 15:13,32
15:13 Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
15:32 Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".
Jika Yesus tidak bangkit, maka tidak ada kemuliaan. Manusia akan dikuasai oleh binatang buas (setan tri tunggal) sehingga menjadi sama dengan binatang buas. Prakteknya:
- Mulutnya buas: perkataan sia-sia, dusta, gosip, ajaran palsu.
Yakobus 3:7-8
3:7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,
3:8 tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
- Perbuatan buas: dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (persetubuhan laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri sah, kawin campur, kawin cerai).
Akibatnya adalah pintu perjamuan kawin Anak Domba tertutup, tidak masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba. Pintu Yerusalem Baru tertutup, binasa untuk selamanya.
Filipi 2:8-11
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Jalan keluarnya adalah Yesus taat sampai mati di kayu salib. Hasilnya:
- Yesus menerima kuasa kebangkitan untuk mengalahkan 3 binatang buas (setan tritunggal) yang menguasai hamba Tuhan, pelayan Tuhan, gereja Tuhan di akhir jaman.
- Yesus membebaskan kita dari 3 binatang buas (setan tritunggal) sehingga kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Jika kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, hasilnya adalah kita kembali pada gambar Allah Tritunggal.
Yohanes 14:15-17,21,23
14:15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
Prakteknya adalah:
- Kita melakukan perbuatan yang benar, suci dan baik.
- Perkataan yang benar, suci dan baik. Mulut untuk mengaku dosa, bersaksi, dan menyembah Tuhan, kita menjadi rumah doa. Maka doa kita akan dijawab oleh Tuhan, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Sampai saat Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan. Kita terangkat ke awan-awan yang permai, kita masuk pesta kawin Anak Domba. Kita masuk Firdaus, sampai masuk kerajaan Surga.
Tuhan memberkati.