Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus:

Wahyu 1:13-16 merupakan 4 wujud penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan:
  1. Wahyu 1: 13 penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar.
  2. Wahyu 1:14 penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja.
  3. Wahyu 1:15 penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Hakim yang adil.
  4. Wahyu 1:16 penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Mempelai pria Surga.

Kita masih mempelajari yang kedua.
Wahyu 1:14
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

Penampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dengan 2 tanda, yaitu:
  1. Kepala dan rambut-Nya putih seperti bulu yang putih metah. Rambut putih menunjuk mahkota kebenaran [Amsal 16:31].
    Daniel 7:9
    7:9. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;

    Daniel melihat Yesus dengan rambut putih dan duduk di tahta, ini menunjuk Yesus sebagai Raja segala raja.

  2. Mata-Nya bagaikan nyala api.
    Mazmur 11:4
    11:4. TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.

    Mata Tuhan mengamat-amati artinya Yesus sebagai Raja segala raja sedang memperhatikan dan menyucikan hamba Tuhan/ pelayan Tuhan dengan nyala api firman, nyala api Roh Kudus, dan nyala api kasih, supaya kita juga tampil bagaikan nyala api.

Ibrani 1:7
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang bagaikan nyala api adalah hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang suci, setia, dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
Tahta Tuhan sama dengan nyala api. Jadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang suci, setia, dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan adalah sama dengan tahta Tuhan, tempat hadirat Tuhan, sehingga bersuasana Surga.

Kejadian 2:8-9
2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

Tuhan menciptakan manusia yang sama mulia dengan Dia dan ditempatkan di taman Eden/ tahta Tuhan.
Dalam Tabernakel, halaman menunjuk bumi, ruangan suci menunjuk Eden, dan ruangan maha suci menunjuk taman Eden/ tahta Tuhan. Taman Eden merupakan tempat hadirat Tuhan, tempat mempelai.

Keadaan taman Eden ada pohon-pohon:
  1. Pohon kehidupan menunjuk pribadi Tuhan.
  2. Pohon pengetahuan yang baik dan jahat menunjuk hukum taurat.
  3. Pohon yang buahnya bisa dimakan dengan bebas menunjuk firman Allah.

Kejadian 2:10-14

2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
2:11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.
2:12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras.
2:13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush.
2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.

Di taman Eden juga ada 4 sungai yang mengalir, menunjuk 4 Injil yang merupakan arus kehidupan.

Wahyu 22:1
22:1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

Namun sayang, manusia jatuh dalam dosa karena makan buah yang dilarang oleh Tuhan sehingga telanjang dan diusir ke bumi, kehilangan suasana tahta Tuhan.
Ada 3 macam dosa yang menyebabkan manusia diusir dari taman Eden dan kehilangan suasana tahta:
  1. Dosa tidak taat dengar-dengaran, melanggar perintah Tuhan.
    Sebenarnya perintah Tuhan tidak berat. Yang membuat berat adalah keinginan daging.

    Kejadian 3:1

    3:1. Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

    Hawa tidak taat karena mendengar suara ular/ suara asing, ajaran yang berbeda dari firman pengajaran benar yang sudah menjadi pengalaman hidup kita. Suara asing membuat bimbang terhadap pengajaran yang benar dan pasti berbalik dari pengajaran yang benar, tidak taat, lepas dari pengajaran yang benar, dan gugur dari iman.

    Galatia 1:6-10

    1:6. Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
    1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
    1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
    1:9 Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
    1:10. Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

    Di akhir jaman, banyak yang berbalik dari firman pengajaran yang benar hanya untuk menyenangkan manusia, tetapi memilukan hati Tuhan. Berbalik sama dengan bimbang, tidak taat, sampai gugur dari firman pengajaran yang benar. Saat bimbang dan tidak taat, saat itu ular sudah bercokol dan sudah tidak ada suasana tahta.

  2. Dosa salah dalam tahbisan.
    Kejadian 3:6
    3:6. Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

    Hawa memberi buah terlarang kepada suami untuk dimakan, sama dengan wanita mengajar dan memerintah laki-laki di dalam nikah rumah tangga dan dalam ibadah pelayanan.

    1 Timotius 2:11-14

    2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
    2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
    2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
    2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

    Semua buah pohon di taman Eden boleh dimakan buahnya dengan bebas, kecuali satu, yaitu pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Sekarang artinya, wanita boleh melayani apa saja, kecuali satu, yaitu mengajar dan memerintah laki-laki.
    Jika wanita mengajar dan memerintah laki-laki, sama dengan wanita menjadi kepala atas laki-laki, berarti bukan Tuhan yang menjadi Kepala, tetapi ular yang menjadi kepala dalam nikah dan ibadah pelayanan.

    Wahyu 2:19-20
    2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
    2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

    Akibatnya, tetap dalam cacat cela, tidak sempurna, ketinggalan saat Yesus datang kedua kali.
    Jika wanita berdiam diri dan tunduk, maka suami menjadi kepala atas istri, dan Yesus menjadi Kepala atas nikah rumah tangga dan dalam ibadah pelayanan, ada suasana tahta Surga, suasana taman Eden.

  3. Dosa kebenaran diri sendiri.
    Kejadian 3:7, 11-12
    3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
    3:11. Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
    3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."

    Yaitu menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan, menyalahkan pengajaran yang benar. Akibatnya adalah tetap telanjang dan diusir dari taman Eden ke bumi, hidup dalam suasana kutukan.

Saat manusia jatuh dalam 3 macam dosa ini, maka suasana taman Eden diangkat oleh Tuhan sehingga manusia hidup dalam suasana arus dunia (suasana kutukan):
  1. Arus sungai Pison, sama dengan arus kekayaan/ materialistis.
    Kejadian 2:10-12
    2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.
    2:11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.
    2:12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras.

    Ini membuat manusia, termasuk hamba Tuhan/ pelayan Tuhan sibuk untuk mencari perkara dunia sampai meninggalkan ibadah pelayanan, gugur dari iman. Atau beribadah melayani hanya untuk mencari perkara jasmani.

    Wahyu 3:15-17
    3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
    3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
    3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

    Akibatnya: suam-suam, hidupnya hanya seperti muntah, tidak berguna, dan jatuh dalam dosa kenajisan.

  2. Arus sungai Gihon, sama dengan arus pemberontakan/ kebrutalan.
    Kejadian 2:13
    2:13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush.

    Kush merupakan keturunan Ham.

    Kejadian 10:6

    10:6. Keturunan Ham ialah Kush, Misraim, Put dan Kanaan.

    Ham menceritakan ketelanjangan/ kesalahan ayahnya, tidak menghormati.

    Kejadian 9:22, 25

    9:22 Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar.
    9:25 berkatalah ia: "Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya."

    Jika dibiarkan, akan memuncak sampai kebencian tanpa alasan, sampai pembunuhan. Pemberontakan/ kebrutalan berasal dari hati yang tidak damai.
    Kita harus saling mengaku dan saling mengampuni, maka darah Yesus mengampuni dosa kita dan kita mengalami hati damai sejahtera.

  3. Arus sungai Tigris dan Efrat, sama dengan arus peperangan.
    Kejadian 2:14
    2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.

    Wahyu 9:14-16
    9:14 dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu."
    9:15 Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.
    9:16 Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.

    Jumlah tentaranya melibatkan seluruh dunia (20.000 laksa = 200 juta tentara).

    Wahyu 9:18

    9:18 Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.

    Senjatanya adalah api, asap dan belerang (senjata kimia) untuk membunuh tubuh.

    Wahyu 16:12-14
    16:12. Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya ke atas sungai yang besar, sungai Efrat, lalu keringlah airnya, supaya siaplah jalan bagi raja-raja yang datang dari sebelah timur.
    16:13 Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak.
    16:14 Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.

    Juga senjata kenajisan (katak), dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (dosa seks dengan berbagai ragamnya, nikah yang salah), yang membawa pada dosa Babel, sampai binasa.

Tiga macam dosa dan 3 macam arus dunia membuat manusia hidup dalam suasana kutukan, penderitaan, kepahitan, air mata, bagaikan minum anggur asam bercampur empedu.
Tuhan tampil sebagai Raja segala raja untuk mengembalikan kita ke taman Eden/ tahta Tuhan, yaitu:
  1. Mata-Nya bagaikan nyala api untuk menyucikan kita dari 3 macam dosa dan 3 macam arus dunia.

  2. Perhatian Tuhan yang besar kepada kita untuk meminum anggur asam bercampur empedu.
    Yohanes 19:28-30
    19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"
    19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
    19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

    Tuhan menanggung dan menyelesaikan segala kutukan dosa di kayu salib.

    Perhatian Tuhan juga untuk mencurahkan Roh Kudus, sungai air kehidupan dari tahta Tuhan.
    Wahyu 22:1
    22:1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

    Praktek menerima sungai air kehidupan:
    1. Sungai air kehidupan memberikan kehidupan.
      Yehezkiel 47:8-9
      47:8 Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
      47:9 sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup.

      Secara jasmani, Roh Kudus mampu memberkati dan memelihara kehidupan kita di tengah kemustahilan dunia.
      Secara rohani, Roh Kudus sanggup memelihara hidup rohani kita sehingga kita bisa hidup benar dan suci, sampai hidup kekal.

      Yehezkiel 47:11

      47:11 Tetapi rawa-rawanya dan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam.

      Hati-hati, jika sudah diberkati, jangan sampai menjadi rawa, yaitu hanya menerima tetapi tidak bisa memberi dan mengunjungi. Akibatnya akan masuk dosa Babel.
      Yesaya 14:23
      14:23 "Aku akan membuat Babel menjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan," demikianlah firman TUHAN semesta alam.

    2. Sungai air kehidupan = arus pembaharuan Yerusalem baru.
      Wahyu 22:1
      22:1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

      Pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari jernih seperti kristal, yaitu jujur. Kita harus jujur dalam hal pengajaran, jujur dalam mengaku dosa. Jernih seperti kristal juga artinya sungguh-sunggur percaya dan taat.
      Titus 2:7,10
      2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
      2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

      Jujur, percaya, dan taat sama dengan menghiasi firman pengajaran yang benar.

      Jika mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga terjadi. Lazarus yang mati 4 hari dan busuk, bisa dibangkitkan. Yang mustahil menjadi tidak mustahil.
      Sampai mujizat terakhir, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan, kita terangkat ke awan-awan saat Yesus datang kedua kali, kita bersama Tuhan selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Ciawi II, 03 Desember 2008 (Rabu Pagi)
    ... tahun baru. Dan lewat pembaharuan kita masuk pada pembangunan tabernakel rohani tubuh Kristus yang sempurna. Langkah-langkah pembangunan tubuh Kristus Keluaran - - harus menurut contoh teladan kerajaan Surga. Jadi ibadah kita mulai dari dalam nikah harus menurut contoh teladan kerajaan Surga. Kalau contohnya salah maka hasilnya juga akan salah. Praktiknya ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 September 2013 (Selasa Sore)
    ... dengan Yesus di tahta Surga Yaitu kehidupan yang mengikut dan melayani Tuhan sampai garis akhir yaitu sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali. Atau kehidupan yang ditahbiskan oleh Tuhan. Jadi kehidupan yang melayani Tuhan mengalami penyertaan Tuhan. Tahbisan pelayanan tidak bisa dipisahkan dengan penyertaan Tuhan. Supaya bisa ditahbiskan dipakai ...
  • Ibadah Jumat Agung Malang, 14 April 2017 (Jumat Pagi)
    ... pintu di dunia sampai pintu Sorga terbuka. Siapa yang layak membuka rahasia firman Allah ayat Yesus sebagai singa Yehuda yaitu tunas Daud yang telah menang. ayat Yesus sebagai Anak Domba yang telah tersembelih. ad. . Yesus sebagai Anak Domba yang telah tersembelih. Yohanes Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 13 Juli 2011 (Rabu Sore)
    ... juga sering ke dalam air. 'api' hawa nafsu daging. 'air' kesukaan dunia. Jadi kehidupan yang dipermainkan oleh api hawa nafsu daging dan kesukaan daging sama dengan orang yang sakit ayan rohani penyakit gila babi . Lukas - . Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot mereka makan dan minum mereka membeli dan menjual ...
  • Ibadah Paskah Kaum Muda Remaja, 14 Mei 2011 (Sabtu Sore)
    ... TUHAN kepada Musa Firaun berkeras hati ia menolak membiarkan bangsa itu pergi. Pergilah kepada Firaun pada waktu pagi pada waktu biasanya ia keluar ke sungai nantikanlah dia di tepi sungai Nil dengan memegang di tanganmu tongkat yang tadinya berubah menjadi ular. Dan katakanlah kepadanya TUHAN Allah orang Ibrani telah mengutus ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 04 Februari 2024 (Minggu Siang)
    ... tukang sihir ahli sihir. Keluaran - . Musa dan Harun pergi menghadap Firaun lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya maka tongkat itu menjadi ular. . Kemudian Firaunpun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir dan merekapun ahli-ahli Mesir itu membuat yang demikian ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 April 2023 (Minggu Siang)
    ... segala raja dan Mempelai Pria Sorga. Hanya gereja Tuhan yang sudah siap sedia lewat mendengar kabar mempelai bisa menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kemudian masuk perjamuan kawin Anak Domba kerajaan Seribu Tahun Damai Firdaus yang akan datang dan Yerusalem baru. Sudah siap sedia artinya Mendengar dan dengar-dengaran ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 Mei 2019 (Minggu Siang)
    ... dengan malaikat penolong dalam kitab Daniel. Sekarang artinya kita mengalami urapan Roh Kudus. Jadi berhadapan dengan malaikat Gabriel dan Mikhael artinya kita mengalami pekerjaan firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus--Urim dan Tumim--untuk menyucikan seluruh kehidupan kita Mulai dari hati dan pikiran--gudangnya dosa. Hati dan pikiran disucikan dari keinginan jahat--keinginan akan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Juli 2017 (Minggu Siang)
    ... pilih mau terima pedang firman atau pedang besar pembantaian Kalau tidak mau menerima pedang firman nanti akan menerima pedang besar. Wahyu - . Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit katanya Marilah ke sini ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 Februari 2013 (Kamis Sore)
    ... dan menolak salib Yesus. Akibatnya adalah menjadi batu sandungan sama dengan menjadi penyebar kegelapan bahkan menjadi sama dengan iblis atau setan. Yohanes Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.