Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 26:57-68adalah tentang SAKSI dan KESAKSIAN.

Ada 2 macam saksi dan kesaksian:
  1. Ayat 59-63a: saksi palsu (saksi dusta).
  2. Ayat 63b-66: saksi yang benar.
Malam ini kita mulai belajar ayat 67-68.

Matius 26:67-68
26:67 Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia,
26:68 dan berkata: "Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?"


Jika kita tidak mau bersaksi atau tidak menjadi saksi yang benar, maka pasti menjadi saksi palsu yang menghina (dulu: meludahi, memukul Yesus) bahkan menyalibkan Yesus kedua kalinya.

Gereja Tuhan di akhir zaman ditandai dengan sikap menghina dan menyalibkan Yesus kedua kalinya, sebab menolak 2 hal:
  1. Matius 26:59-61
    26:59 Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati,
    26:60 tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang,
    26:61 yang mengatakan: "Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam tiga hari."

    Yohanes 2:19-21
    2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
    2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
    2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.

    Menolak pembangunan Bait Allah/Tabernakel yang rohani (tubuh Kristus) = menolak Pengajaran Tabernakel.
    Pengajaran Tabernakel mengarahkan kita pada pembangunan tubuh Kristus.

  2. Matius 26:64
    26:64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit."

    Menolak kesaksian Yesus bahwa Ia adalah Imam Besar, Raja segala raja, dan Mempelai Pria Sorga yang akan datang kembali di awan-awan permai.

Jadi, Gereja di akhir zaman menjadi saksi palsu yang menghina bahkan menyalibkan Yesus kedua kalinya karena menolak Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel (yang telah diwahyukan Tuhan kepada Alm. Van Gessel).

Sikap yang perlu diperhatikan terhadap Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel:Jangan bimbang, jangan ragu, jangan membanding-bandingkan dengan yang lain (termasuk pengetahuan, ajaran-ajaran lain), jangan menyamaratakan pengajaran!

Firman Pengajaran adalah soal IMAN, menerima atau tidak?

Keadaan Gereja di akhir zaman = keadaan bangsa Israel yang menolak Musa saat Musa berada di atas Gunung Sinai untuk menerima 2 hal;
  • Dua loh batu = kasih, yakni sentral dari Pengajaran Mempelai.
  • Petunjuk untuk pembangunan Tabernakel (Kemah Suci) = Pengajaran Tabernakel.
Jadi, bangsa Israel juga menolak Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel.

Keluaran 32:17-18
32:17 Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan."
32:18 Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."

Keadaan bangsa Israel yang menolak Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel:
  • Bukan nyanyian kekalahan = tidak mati.
  • Bukan nyanyian kemenangan = tidak bangkit.
Sama dengan keadaan suam-suam rohani(tidak dingin, tidak panas) yang terjadi pada sidang jemaat bangsa Kafir di akhir zaman (Jemaat di Laodikia).

Wahyu 3:14-16
3:14. "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

PRAKTEK suam-suam rohani:
  1. Tidak kalah dan tidak menang = tidak dingin dan tidak panas.
    Artinya:

    1. Tidak dingin = tidak sejuk, tidak ada damai sejahtera, yang ada hanya dendam, kepahitan, iri, benci, keributan, kekuatiran, ketakutan.
      Akibatnya adalah bersuasana letih lesu (tidak enak) dan beban berat (tidak ringan), bosan dalam nikah, pekerjaan, pelayanan, bahkan bosan hidup.

      Kehidupan hamba Tuhan bukan bergantung pada otak, tetapi hati.
      Hati kita menentukan apakah hidup kita enak dan ringan atau letih lesu dan berbeban berat.

      Tidak panas = tidak setia dan tidak berkobar-kobar dalam ibadah-pelayanan, sudah kendor, merosot, sampai ibadah-pelayanan hanya menjadi kebiasaan belaka.

    2. Tidak mengalami keubahan hidup/pembaharuan.

      Wahyu 3:17
      3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

      Tandanya: selalu "aku ..." = mempertahankan daging yang namanya "aku";

      • Mempertahankan "kehendakku", sehingga tidak taat pada Firman, tidak taat pada orang tua, tidak taat pada gembala.

      • Mempertahankan "kepentingan diriku", sehingga tidak mengingat anggota tubuh Kristus yang lain (seperti kambing yang egois).

      • Mempertahankan "kebenaran diriku".
        Sekalipun terlihat benar, kalau tidak sesuai Firman = kebenaran diri sendiri.
        Kebenaran diri sendiri juga ditandai dengan menutupi dosa sendiri lewat menyalahkan orang lain, menyalahkan Firman yang benar, bahkan menyalahkan Tuhan.


  2. Keluaran 32:17-19
    32:17 Ketika Yosua mendengar suara bangsa itu bersorak, berkatalah ia kepada Musa: "Ada bunyi sorak peperangan kedengaran di perkemahan."
    32:18 Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan, itulah yang kudengar."
    32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

    Menyanyi berbalas-balasan dan menari-nari.
    Artinya:

    1. Menyanyi/melayani hanya dengan didorong oleh gairah/kesukaan daging.
      Buktinya adalah hanya semangat saat menyanyi, namun tidak lagi bergairah saat pemberitaan Firman (tidak lagi mengutamakan Firman).

    2. Menyanyi/melayani tanpa pembaharuan hidup, tetap menjadi manusia daging.
      Pelayanan ini mengarah pada antikris, dicap 666 dan akan dibinasakan selamanya.
      Contoh: perempuan yang bungkuk 18 tahun di Bait Allah.

      II Timotius 3:1-5
      3:1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
      3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri (1) dan menjadi hamba uang (2). Mereka akan membual (3) dan menyombongkan diri (4), mereka akan menjadi pemfitnah (5), mereka akan berontak terhadap orang tua (6) dan tidak tahu berterima kasih (7), tidak mempedulikan agama (8),
      3:3 tidak tahu mengasihi (9), tidak mau berdamai (10), suka menjelekkan orang (11), tidak dapat mengekang diri (12), garang (13), tidak suka yang baik (14),
      3:4 suka mengkhianat (15), tidak berpikir panjang (16), berlagak tahu (17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah (18).
      3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

      Sebenarnya, kalau kita melayani dengan pembaharuan hidup (pelayanan yang benar), maka akan dihasilkan nyanyian baru.

      Wahyu 14:3
      14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

    3. Kesukaan hanya karena perkara-perkara jasmani.
      Yang benar adalah kesukaan Sorga tidak bisa dipengaruhi oleh keadaan dunia apapun, tetap bersukacita saat ada berkat ataupun tidak.


  3. Ada pemberhalaan (lembu emas).
    Artinya adalah mengutamakan sesuatu lebih dari Firman Allah (Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel).

    Lukas 5:1
    5:1. Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.

    Tanda ibadah yang benar:
    • mengutamakan Firman Allah lebih dari semua,
    • tujuan utama ibadah kita adalah hendak mendengar Firman Allah.
    Ibadah yang benar = mengerumuni Yesus, sehingga kita bisa merasakan adanya hadirat Tuhan.

    Tetapi, waspada!

    Keluaran 32:1
    32:1. Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harundan berkata kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia."

    Jika ibadah kita tidak mengutamakan Firman Pengajaran yang benar, maka ibadah semacam itu hanya 'mengerumuni Harun', yakni:
    • Hanya mengutamakan manusia (siapapun juga).
    • Hanya mengutamakan uang.
    • Hanya mengutamakan berkat jodoh, dsb.
    Ini sama dengan menyembah lembu emas.

    Waspada dengan sikap Harun yang menuruti keinginan jemaat!

    Tidak ada kebijaksanaan di luar Firman. Bijaksana = jika segala sesuatu sesuai dengan Firman Pengajaran yang benar.

  4. Keluaran 32:6
    32:6 Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.

    Hidup dalam dosa sampai dengan puncak dosa (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan).
    Ragi dosa yang disembunyikan justru akan semakin berkembang sampai menjadi puncak dosa.

    Memang kita masih berdosa (masih ada kelemahan), namun begitu Firman menunjukkan dosa kita, maka kita harus segera lepas dari dosa! Jangan justru membela dan mempertahankan dosa!
 
KONDISI Gereja akhir zaman yang suam-suam rohani:
  1. Keluaran 32:25
    32:25 Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang--sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka--


    Bangsa Kafir tadinya adalah anjing, kemudian diangkat menjadi domba yang tergembala.
    Jika keluar dari penggembalaan = tanpa Firman, maka keadaan bangsa Kafir sama dengan kuda yang terlepas dari kandang.

    Perhatikan! Hamba Tuhan harus tegas!
    Jangan hanya ingin disenangi jemaat, supaya tidak dimusuhi, dsb.!
    (Harun tidak tegas dan menuruti jemaat = melepaskan kuda dari kandangnya).

    Pengertian kuda terlepas dari kandang adalah liar, tidak tergembala, artinya:

    • Mungkin kehidupan itu masih berada di dalam kandang, namun hatinya jalan-jalan.
      Hidupnya hanya menuruti hawa nafsu dan keinginan daging.

    • Kemungkinan lain adalah menolak Firman Pengajaran benar sehingga meninggalkan kandang penggembalaan. Seperti kuda terlepas dari kandang dan sulit ditangkap, kehidupan ini sulit kembali kalau bukan karena kemurahan Tuhan.

  2. Wahyu 3:16
    3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.


    Sama seperti muntah
    = hidup dalam kenajisan/kejijikan, tidak bisa memuaskan Tuhan tetapi justru memalukan/memilukan Tuhan.


Keluaran 32:10

32:10 Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."

AKIBATNYAadalahdibuang/dimurkai untuk selama-lamanya.

Tuhan itu adil. Ia murka hanya kepada siapa yang bersalah. Bangsa Israel dimurkai, sementara Musa diberkati.


CARA TUHAN MENOLONG:

Wahyu 3:18-19
3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Tuhan menolong lewat nasihat, tegoran, hajaran.
  1. NASIHAT.

    • Membeli emas yang murni= memiliki iman yang teguh, murni, sempurna (seperti buli-buli emas berisi manna).
      Kita bisa mendapat iman yang murni lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci(= menggali tambang emas, semakin kita mendalam dalam Firman - iman kita semakin teguh).

    • Membeli minyak urapan Roh Kudus.
      Kita mendapat minyak urapan Roh Kudus lewat ketekunan dalam Ibadah Raya.
      Dengan urapan Roh Kudus, mata kita bisa terbuka dan melihat ladang Tuhan (pekerjaan Tuhan), sehingga kita bisa selalu setia dan berkobar-kobar dalam ibadah-pelayanan sesuai dengan jabatan dan karunia yang Tuhan berikan.
      Tanpa Roh Kudus, mata kita hanya tertuju pada perkara jasmani saja.

      Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus = jubah maha indah.
      Semakin kita setia dan berkobar-kobar dalam ibadah-pelayanan, maka hidup kita juga semakin indah.

    • Membeli pakaian putih (kasih Allah).
      Kita mendapat kasih Allah lewat ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
      Lewat doa penyembahan, kita menerima kasih Allah untuk menutupi ketelanjangan kita.

    Kesimpulan:
    Cara Tuhan menolong adalah 'kembali pada kandang penggembalaan'.

    Dalam kandang penggembalaan, kerohanian kita stabil bahkan meningkat sampai kedewasaan rohani (sempurna).
    Stabil = seperti suasana Kemah Suci yang ditudungi dengan 4 lapis tudung.

  2. TEGORAN.
    Yakni lewat tegoran Firman Pengajaran benar yang menunjuk dosa-dosa kita, supaya kita bertobat.

  3. HAJARAN.
    Kalau nasihat dan tegoran diabaikan, tetap bertahan dalam dosa, maka Tuhan mengizinkan hajaran datang dalam segala bidang.

    Tujuan Tuhan dengan adanya hajaran:
    • Supaya kita kembali dalam kesucian.
    • Supaya kita kembali setia dan berkobar-kobar dalam ibadah-pelayanan.
    • Supaya kita kembali pada penggembalan yang benar.

    Kalau hajaran masih juga diabaikan/ditolak, maka kehidupan itu dibiarkan Tuhan untuk menerima penghukuman Allah.

Wahyu 3:20
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Tuhan datang dengan nasihat, tegoran, hajaran = Tuhan sedang mengetok pintu hati kita.
Kita merasakan suara/getaran kasih Allah.

SIKAP KITAadalah membuka pintu hati.
Artinya:
  1. Mengaku sejujur-jujurnya segala dosa dan keadaan kita (JUJUR).
    Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi!

  2. Matius 6:27
    6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

    Mengutamakan pelayanan pembangunan tubuh Kristus lebih dari semua (AKTIF).
    Mengetok = jarak satu hasta. Hasta menunjuk pada ukuran Tabernakel. Jadi, Tuhan mau membawa kita pada ukuran hasta yang positif, yakni membawa kita masuk dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus.

    Kita harus memperdamaikan dosa lebih dulu, baru melayani pembangunan tubuh Kristus.

  3. Menyerahkan segenap hidup kita kepada Tuhan, tidak ada kekuatiran lagi.

HASILNYA:
  1. Wahyu 3:20
    3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

    Kita makan bersama Tuhan (persekutuan yang indah dengan Tuhan), yakni terutama saat-saat pemberitaan Firman dan Perjamuan Suci (Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci).

    Yohanes 13:23
    13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.

    Saat itu, kita bisa bersandar kepada Tuhan= mengasihi Tuhan lebih dari semua.
    Orang jujur bergaul erat dengan Tuhan, bisa bersandar pada Tuhan.

    Jika kita bersandar pada Tuhan, makamati dan hidup kita ada di dalam tangan Tuhan.
    Tuhan mampu memelihara, menolong, memberi masa depan yang indah, melakukan segala sesuatu bagi kita. Tuhan juga mampu menyucikan dan membaharui kita.

    Yohanes 21:20-22

    21:20. Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"

    21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"

    21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."


  2. Wahyu 3:21
    3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

    Kita bisa terangkat ke tahta Tuhan dan duduk bersanding dengan Diadalam Yerusalem baru.

    Kita dibaharui, mulai dari TAAT DENGAR-DENGARAN sampai daging tak bersuara.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Persekutuan IV di Tentena-Poso, 25 September 2014 (Kamis Pagi)
    ... Tuhan kaujalankan sepenuhnya. Memusatkan perhatian kepada Tuhan adalah memperhatikan atau memusatkan perhatian pada ibadah dan pelayanan yang diterima dari Tuhan dipercayakan Tuhan kepada kita supaya kita jalankan sepenuhnya tidak boleh setengah-setengah. Dijalankan sepenuhnya artinya dalam kesucian. Kalau tidak suci berarti pelayanannya tidak penuh dalam kesetiaan dan berkobar-kobar bukan asal melayani sampai garis ...
  • Ibadah Doa Malang, 11 Oktober 2018 (Kamis Sore)
    ... luar dan bagian dalam sampai tidak kelihatan lagi kayunya. Getah tabiat dosa tersembunyi di dalam seringkali tidak terlihat saat kondisi baik tapi saat disayat diganggu dirugikan disakiti akan keluar getah-nya. Praktek disalut dengan emas murni adalah Hidup oleh iman dan memiliki sifat tabiat Kristus. Galatia namun aku hidup tetapi bukan lagi ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 02 Desember 2012 (Minggu Sore)
    ... uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini. Penyebaran kegelapan penyebaran kesaksian berita palsu yang menolak kebangkitan Yesus. Dan ini berarti juga menolak kematian Yesus menolak kematian dan kebangkitan Yesus. Penyebaran kegelapan didorong kekuatan besar mamon uang roh dusa. Malam ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Juni 2018 (Minggu Pagi)
    ... tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Jika sudah sabar tekun taat dengar-dengaran maka akan berada di tangan pahlawan Yesus sebagai Imam Besar. Hasilnya Mengalami kuasa kemenangan atas musuh-musuh setan tritunggal . Semua masalah diselesaikan kita bisa hidup benar dan suci kita bisa setia ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 April 2013 (Senin Sore)
    ... ketika ia menghadap Firaun raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya. . Maka datanglah bahaya kelaparan menimpa seluruh tanah Mesir dan tanah Kanaan serta penderitaan yang besar sehingga nenek moyang kita tidak mendapat makanan. Yusuf disertai Tuhan dengan hikmat Surga dan kasih karunia Tuhan. Kejadian - ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Oktober 2016 (Sabtu Sore)
    ... adalah memberi. Matius - Tetapi jika engkau memberi sedekah janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Bethsaida. Markus Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang ke Betsaida ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Juni 2017 (Minggu Siang)
    ... lain pula lalu katanya kepada mereka Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari . Kata mereka kepadanya Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Kita harus bekerja di kebun anggur berarti kita menjadi imam-imam dan raja-raja--pelayan Tuhan hamba Tuhan--yang beribadah melayani Tuhan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Maret 2020 (Rabu Sore)
    ... disampaikan dengan api emosi yang merugikan kita semua tetapi dengan api kasih Allah yang menolong baik sidang jemaat maupun hamba Tuhan. Inilah penghormatan gembala terhadap sidang jemaat. Timotius . Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar. 'Penatua-penatua' gembala. Sikap sidang jemaat ...
  • Ibadah Doa Malam Malang, 27 April 2017 (Kamis Malam)
    ... mau diutus oleh Tuhan maka pasti akan diutus oleh setan untuk pembangunan Babel. Ada dua macam bekal pengutusan Dua pedang yaitu firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Lukas - Lalu Ia berkata kepada mereka Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi bekal dan kasut adakah kamu ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Maret 2014 (Minggu Sore)
    ... pelayan Tuhan yang bagaikan nyala api. 'mata-Nya mengamat-amati' . Ibrani Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api. Pelayan Tuhan bagaikan nyala api pelayan yang suci setia berkobar-kobar dan damai sejahtera. Daniel Sementara aku terus melihat takhta-takhta diletakkan lalu duduklah Yang Lanjut Usianya pakaian-Nya putih ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.