Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Matius 26:36-46 adalah tentangGETSEMANI.

Matius 26:36-37, 41
26:36. Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
26:37 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,
26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Getsemani = pemerasan daging.
Dulu, Yesus mengalami pemerasan daging di Taman Getsemani.
Di akhir zaman, Gereja Tuhan (pengikut-pengikut Yesus) juga akan mengalami sengsara daging, yakni dalam wujud sengsara bahkan aniaya untuk beribadah dan melayani Tuhan, kebencian tanpa alasan, fitnahan, ketidakadilan, dsb.

Semuanya tidak bisa ditanggulangi dengan kekuatan apapun di dunia ini (kekayaan, kepandaian, kedudukan, dll.), namun suasana Getsemani hanya bisa ditanggulangi lewat BERJAGA-JAGA dan BERDOA.

Yesus mengajak Petrus dan 2 anak Zebedeus (Yakobus dan Yohanes) untuk berjaga-jaga dan berdoa.

Markus 10:35a
10:35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus,

Petrus, Yakobus, dan Yohanes menulis surat-surat dalam Alkitab.
  • Yakobus menulis surat Yakobusyang berisi tentang IMAN dan PERBUATAN IMAN.
    Kita berjaga-jaga dan berdoa untuk menjaga iman dan perbuatan iman.

    Yakobus 2:14, 17
    2:14. Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
    2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

    Iman saja, tanpa perbuatan iman, adalah iman yang mati dan tidak bisa menyelamatkan kita.

    Kita harus berjaga dan berdoa supaya kita tetap memiliki iman yang benar (Jangan sampai gugur!), bahkan meningkat menjadi perbuatan iman.

    Setan pun punya iman (percaya Tuhan), bahkan takut dan gemetar terhadap Tuhan. Namun, setan tidak memiliki perbuatan iman = tidak selamat.

    Roma 10:17
    10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

    Iman yang benar berasal dari mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus (Firman Kristus).
    Firman Kristus = Firman yang dibukakan rahasiaNya dalam urapan Roh Kudus, ayat menerangkan ayat, Firman Pengajaran yang benar.

    Jika kita diurapi Roh Kudus, maka kita bisa mendengar Firman Pengajaran benar dengan sungguh-sungguh, mengerti, percaya/yakin sampai Firman menjadi iman di dalam hati.

    Perbuatan iman = kebenaran.
    Jangan ada yang tidak benar dalam hidup kita!
    Jangan melawan kebenaran!

    Praktek kebenaran:

    I Yohanes 3:7-9
    3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
    3:8 barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
    3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

    1. Tidak berbuat dosa lagi= tidak mau berbuat dosa sekalipun ada kesempatan, keuntungan, ketakutan, ancaman, kesedihan, dsb.
      Contoh: Abraham.

      Yakobus 2:20-22
      2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
      2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
      2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.

      Abraham percaya (memiliki iman) dan meningkat dalam perbuatan iman, yakni mempersembahkan Ishak sesuai kehendak Tuhan (Firman).

      Abraham tidak mau mendengar suara asing, tidak mau membuat kesalahan lagi.
      Seandainya Abraham bertanya dulu kepada Sara, Abraham pasti tidak akan mengorbankan Ishak.
      Sebelumnya, Abraham mendengarkan suara asing saat Sara memberikan Hagar kepadanya, padahal Allah sudah berjanji bahwa ia akan memiliki keturunan dari Sara.

      Melanggar Firman = tidak percaya pada Firman Tuhan.

      Memang setelah itu lahir Ismael, namun membawa masalah yang tidak pernah selesai sampai hari ini.

      Suara asing = gosip-gosip, suara daging, ajaran yang tidak sesuai dengan Pengajaran benar.

      Ishak menunjuk pada sesuatu yang diidam-idamkan (ditunggu 25 tahun), dibanggakan, diharapkan, disayangi bahkan lebih dari dirinya sendiri.
      Namun, kalau Tuhan meminta "Ishak" untuk diserahkan, kita harus menyerah!

      Kita harus mengasihi Tuhan lebih dari semua.
      Korbankan semua sesuai kehendak Tuhan. Dan, Tuhan tidak pernah menipu sebab ada Yehova Jireh yang hadir dan menyelesaikan semua.
      Allah sanggup menyediakan yang tidak ada menjadi ada, asal ada iman dan perbuatan iman.

      Tuhan tidak pernah menipu. Apa yang kita korbankan sesuai kehendak Tuhan, tidak akan hilang, Tuhan akan mengembalikannya.

    2. Tidak dapat berbuat dosa = benar seperti Yesus benar.
      Iman yang sempurna menyelamatkan kita.


  • Petrusmenulis surat I dan II Petrusyang menujuk pada PENGHARAPAN dan KESUCIAN.

    I Petrus 1:15-16
    1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
    1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

    Kita harus mengalami penyucian seluruh hidup, sampai menjadi suci sama seperti Yesus suci = penyucian tubuh, jiwa, dan roh.

    Ingat! Dari 12 murid, hanya 3 yang diajak Yesus untuk berjaga dan berdoa, dan ternyata mereka tertidur. Pengikutan kepada Yesus tidak bisa digampangkan!

    Di mana kita mengalami penyucian tubuh, jiwa, dan roh?
    Di dalam Ruangan Suci Tabernakel = kandang penggembalaan = ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:

    • Pelita Emas:
      = Ibadah Raya, Ibadah Kaum Muda dan Remaja, Ibadah Kunjungan.
      = Persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karuniaNya.

    • Meja Roti Sajian:
      = Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
      = Persekutuan dengan Anak Allah dalam Firman dan Perjamuan Suci (korban Kristus).

    • Mezbah Dupa Emas:
      = Ibadah Doa Penyembahan.
      = Persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.

    Lewat ketekunan dalam penggembalaan, maka Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus sedang bekerja untuk menyucikan seluruh hidup (tubuh, jiwa, roh) kita.

    Dengan apa kita disucikan?
    Dengan Firman yang adalah perkataan Yesus = Firman yang dibukakan rahasiaNya oleh Roh Kudus (ayat menerangkan ayat), Firman Pengajaran benar, Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun.

    Apa yang harus disucikan?
    I Korintus 5:11
    5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergauldengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul (1), kikir (2), penyembah berhala (3), pemfitnah (4), pemabuk (5) atau penipu (6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

    Kita harus disucikan dari 6 dosa yang mendarah daging dalam kita (dosa yang mengikat tubuh, jiwa, dan roh), yaitu:
    • Dosa yang mengikat tubuh: cabul (dosa kawin-mengawinkan, yaitu dosa seks dengan berbagai ragamnya, nikah yang salah) dan mabuk (dosa makan-minum, yaitu merokok, mabuk, judi, narkoba, dll.)
    • Dosa yang mengikat jiwa(menjadi tabiat): kikir (tidak bisa memberi, termasuk serakah/merampas milik orang lain), pemfitnah, penipu.
    • Dosa yang mengikat roh: penyembahan berhala.
      Berhala bisa dalam bentuk jimat-jimat, dsb. Berhala juga berarti segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi Tuhan (mengasihi Tuhan: beribadah dan melayani Tuhan, hidup benar, berkorban, dsb.).

    Dosa yang mengikat tubuh, jiwa, dan roh membuat kita tidak bisa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus ("jangan bergaul", I Korintus 5:11).

    Siapa manusia yang tidak berbuat dosa? Namun, begitu kita disadarkan oleh Firman, kita harus segera lepas dari dosa.

    Jika tubuh, jiwa, roh kita disucikan dari 6 dosa tersebut, maka kita bisa menyembah Tuhan, bahkan GEMAR dalam ibadah, pelayanan, penyembahan kepada Tuhan.

    Kalau kesucian meningkat, maka penyembahan juga meningkat.

    Wahyu 11:1, 19
    11:1. Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
    11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.

    Doa penyembahan kita diukur dengan Firman.
    Ukuran penyembahan adalah sampai Pintu Tirai terobek, yakni taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
    Kalau tidak bisa memenuhi ukuran penyembahan, maka kehidupan itu harus masuk zaman Antikris.

    Wahyu 12:1
    12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

    Setelah Pintu Tirai terobek, maka Tabut Perjanjian akan terlihat.
    Tabut Perjanjian, luar dan dalam seluruhnya disalut dengan emas = mempelai wanita Sorga dengan terang dunia, tidak ada kegelapan (dosa) sedikitpun. Terang seperti Yesus terang, suci sama seperti Yesus suci.

    Kita menjadi terang dunia, kita bisa bersaksi dimanapun kita berada untuk menolong sesama yang masih dalam kegelapan.
    Jangan ikut-ikutan dunia yang dalam kegelapan!

  • Yohanes menulis surat I, II, III Yohanesyang menunjuk pada KASIH dan PERBUATAN KASIH.

    I Yohanes 4:18
    4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

    Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan/kekuatiran.
    Bangsa Kafir seringkali ditandai dengan kekuatiran.

    Matius 6:31-33
    6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
    6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
    6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

    Kasih sempurna melenyapkan segala ketakutan dan kekuatiran, sehingga:

    1. Kita bisa mengutamakan ibadah-pelayanan yang benar, hidup yang benar, lebih dari segala sesuatu.
      Maka, Tuhan yang akan menambahkan segala kebutuhan kita.
      (Istilah 'menambahkan' berarti tidak akan pernah kekurangan.)

    2. Kita bisa menggunakan setiap langkah (setiap hasta) kehidupan kita untuk masuk dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.

      Matius 6:27
      6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

      Pelayanan pembangunan tubuh Kristus mulai dari nikah, penggembalaan, kunjungan antar penggembalaan, dst.

      Jika kita kuatir sampai terhalang untuk masuk dalam pembangunan tubuh Kristus, maka sebagai gantinya kita hanya selangkah jaraknya dengan maut.
      Lebih baik selangkah jaraknya dengan pembangunan tubuh Kristus = selangkah jaraknya dengan Kepala (Yesus) sampai kita menyatu dengan Dia selamanya.

    3. Kita takut akan Tuhan.

      Amsal 8:13
      8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

      Takut akan Tuhan = kita membenci dosa, sampai tidak ada lagi dusta (jika "ya" katakan "ya" dan jika "tidak" katakan "tidak") = kita kembali menjadi segambar dengan Allah Tritunggal, kita menjadi sama sempurna seperti Dia.

      Yakobus 3:2
      3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

Jadi, kita harus berjaga-jaga dan berdoa untuk bisa memiliki iman dan perbuatan iman, pengharapan dan kesucian, serta kasih dan perbuatan kasih.


Hasilnya:
  1. Kita mengalami kuasa kebangkitan untuk menghadapi "anak yang mati".
    Markus 5:35, 37, 39-43

    5:35. Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
    5:37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
    5:39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
    5:40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
    5:41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
    5:42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
    5:43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

    Seandainya ayah anak itu lebih percaya kepada suara asing dari pada suara Yesus, maka anaknya pasti tidak tertolong.
    Dengan kuasa kebangkitan, anak yang mati bisa dibangkitkan dan hidup kembali.

    • Anak yang mati = kering, mati rohani = tidak bisa makan Firman Pengajaran benar (bahkan makan racun/ajaran-ajaran palsu yang tidak sesuai dengan Alkitab), tidak bisa berdoa, perbuatan dan perkataannya hanya dosa semata-mata (perkataan yang "membakar" sesama).
      Setelah dijamah Yesus, maka kita bisa kembali makan Firman, bisa berdoa, perbuatan dan perkataan sesuai Firman.

    • Anak yang mati = tidak ada masa depan.
      Di mana ada iman (kebenaran), pengharapan dan kesucian, serta kasih (takut akan Tuhan), maka ada masa depan yang indah.

    • Anak yang mati = kehancuran nikah dan buah nikah.
      Biarlah kita berjaga dan berdoa, BERTAHAN, maka Yesus yang akan menolong sehingga nikah kita diselamatkan.

    • Anak yang mati = kemustahilan.
      Tuhan mampu menghapus segala kemustahilan.


  2. Kita mengalami kuasa kemuliaan Tuhan.
    I Korintus 13:12-13

    13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
    13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

    Dengan iman, pengharapan, dan kasih, kita bisa memandang wajah Tuhan muka dengan muka. Mulai sekarang, kita memandang wajah Tuhan lewat doa penyembahan.

    Mazmur 16:8-9
    16:8. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
    16:9 Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram;

    Saat kita menyembah Tuhan, Dia berdiri = siap untuk mengulurkan tanganNya dan menolong kita.

    • Kuasa kemuliaan membuat kita tidak goyah, tidak ragu, tidak bimbang terhadap Firman Pengajaran benar serta kuasaNya. Kita tetap percaya dan berharap Tuhan, Tuhan pasti menolong kita tepat pada waktuNya.

    • Kita merasa damai sejahtera dan bahagia saat memandang wajah Tuhan.
      Apa yang dirasakan daging (sedih, bangga, dsb.) tidak ada lagi, semuanya disedot Tuhan.
      Yang ada hanya: "Aku mengasihi Tuhan lebih dari semua".

    • Wajah Yesus yang menyinarkan kasih matahari sanggup mengubahkan kita.
      Kita bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita (kita bisa berdoa untuk dia).
      Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu = taat dengar-dengaran, apapun resikonya.

      Sampai suatu waktu kelak, saat kedatangan Yesus kedua kali kita diubah menjadi sama sempurna seperti Dia.

Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Persekutuan di Poso I, 24 Mei 2011 (Selasa Sore)
    ... kudus itu Yerusalem turun dari sorga dari Allah. Sebutan gereja Tuhan adalah mempelai wanita Tuhan. Yesus sebagai Mempelai Pria. Yerusalem baru itulah tujuan hidup kita. Yerusalem Baru mempelai wanita yang sempurna. Kita yang sudah selamat harus menjadi sempurna supaya kita layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai sebagai Mempelai Pria Surga ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 26 Juli 2014 (Sabtu Sore)
    ... Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya. Ada rombongan besar Yesus bersama dengan murid-murid beserta orang banyak. Arah pergerakan Yesus adalah dari luar kota menuju ke kota Nain. Nain artinya tempat menyenangkan. Dalam arti rohani rombongan ini menunjuk tentang ibadah yang dipimpin oleh Yesus sebagai Imam Besar Kepala yaitu dipimpin oleh Firman Pengajaran yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 Maret 2009 (Rabu Sore)
    ... segala kekurangan dan kelemahan kita sampai nanti sempurna tak bercacat cela. Contohnya adalah Rasul Yohanes. Seorang rasul yang hebat tapi masih ada kekurangannya. Wahyu Keadaan rohani rasul Yohanes yaitu punya Firman Allah meja roti sajian dan kesaksian tentang Yesus pelita emas . Hanya kurang satu yaitu mezbah dupa doa penyembahan sampai perobekan ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Juli 2013 (Minggu Pagi)
    ... bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Jemaat Laodikia yang paling terpuruk bisa diangkat oleh Tuhan. Apa pun keadaan kita Tuhan sanggup mengangkat kehidupan kita. Kita berusaha menang bersama Yesus. Amsal Kuda diperlengkapi untuk hari peperangan tetapi kemenangan ada di ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 April 2010 (Rabu Sore)
    ... Hubungan antara Mempelai Pria dengan mempelai wanita sama dengan hubungan Kepala dengan tubuh itulah leher. 'leher' doa penyembahan yang merupakan hubungan paling erat. Menyongsong kedatangan Tuhan itu bukan nanti tapi sudah dimulai dari sekarang lewat menjadi imam dan raja sudah dijelaskan pada ibadah hari Senin . Malam ini kita pelajari ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 01 November 2017 (Rabu Sore)
    ... sudah 'dunia orang mati' kuburan. Yang kedua seperti lintah yaitu egois-- Untukku dan Untukku -- mencari kepentingan diri sendiri sekalipun merugikan orang lain--lintah itu menghisap darah lintahnya kenyang tetapi yang dihisap hampir mati. Tidak pernah puas haus kering rohani seperti keadaan bangsa Israel di Rafidim. Waktu itu Israel berjalan dari Mesir melalui ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 Februari 2013 (Kamis Sore)
    ... soal pengajaran. Kalau pengajaran sudah tidak benar sedikit saja maka jangan diikuti dan jangan dibela. Kalau pengajaran benar harus kita akui dan pegang teguh. Jika sudah bisa jujur soal Tuhan maka bisa jujur dalam nikah dan keuangan. Ibrani - Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 06 Februari 2011 (Minggu Sore)
    ... sampai pagi. . Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi. Dalam PERJANJIAN LAMA darah domba paskah disapukan pada ambang atas dua tiang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 11 Desember 2016 (Minggu Siang)
    ... yang liar seperti kuda. Yesaya . Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan yang mengandalkan kuda-kuda yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus Allah Israel dan tidak mencari TUHAN. Kuda menunjuk pada Kekuatan daging--alat-alat di dunia ditunjukkan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 April 2010 (Kamis Sore)
    ... kemuliaan sebagai Raja segala raja sebagai Mempelai Laki-laki Sorga untuk menyucikan dan menyempurnakan gereja Tuhan menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali. Karena memberitakan kedatangan Yesus kedua kali sebagai Mempelai Laki-laki Sorga maka disebut juga Kabar Mempelai. Kabar Mempelai ini bukan milik pribadi atau milik satu organisasi gereja ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.