Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 1:1-3 merupakan judul atau kata pengantar.
Wahyu 1:1
1:1Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes.

Ada 2 hal tentang kitab Wahyu:
  1. Kitab Wahyu bukan berasal dari manusia, tetapi berasal dari Allah yang dikaruniakan kepada Yesus, dan dari Yesus kepada malaikat/ Roh Kudus yang diutusNya untuk menyatakan kepada Rasul Yohanes, dan dari Rasul Yohanes ditujukan kepada hamba-hamba Tuhan, untuk menunjukkan apa yang harus segera terjadi, terutama tentang kedatangan Yesus yang kedua kali.
    Allah --> Yesus --> Malaikat/ Roh Kudus --> Rasul Yohanes --> hamba Tuhan.

  2. Kitab Wahyu bukan sesuatu yang tertutup, tetapi merupakan rahasia yang dibukakan/ dinyatakan, untuk menunjukkan apa yang harus segera terjadi, terutama tentang kedatangan Yesus kedua kali.

Rasul Paulus menunjukkan 2 rahasia besar/ agung yang tersembunyi, tetapi sekarang dibukakan kepada bangsa kafir, yaitu:
  1. Rahasia besar/ rahasia agung tentang ibadah, sama dengan rahasia keselamatan.
    1 Timotius 3:16
    3:16Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: “(1)Dia, (2)yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, (3)dibenarkan dalam Roh; (4)yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, (5)diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; (6)yang dipercayai di dalam dunia, (7)diangkat dalam kemuliaan.”

    Dalam ibadah yang benar, dinyatakan 7 rahasia tentang pribadi Yesus, yaitu:
    1. Dia Yesus adalah Allah.
      Kolose 1:19
      1:19Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,

    2. Yesus yang adalah Allah dinyatakan dalam daging sebagai manusia
      Roma 8:3
      8:3Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,

    3. Yesus dibenarkan oleh Roh
      Roma 1:3-4
      1:3 tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud,
      1:4 dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.

    4. Yesus telah dilihat oleh malaikat-malaikat.
      1 Petrus 1:10-12
      1:10Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu.
      1:11Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu.
      1:12 Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.

    5. Yesus diberitakan di antara bangsa kafir.
      Galatia 3:28
      3:28Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.

    6. Telah dipercayai di dalam dunia (iman)

    7. Telah diangkat dalam kemuliaan, duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
      Lukas 24:51
      24:51Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.


    Ibrani 2:16-17
    2:16Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
    2:17Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

    Jadi dalam ibadah yang benar, Yesus tampil sebagai Imam Besar. Ibadah yang benar dilayani oleh Yesus sebagai Imam Besar.

    Ada 3 hal yang kita dapatkan dari pelayanan Yesus sebagai Imam Besar dalam ibadah yang benar:
    1. Kita mengalami pelayanan pendamaian.
      Ibrani 2:17
      2:17Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

      Prosesnya:
      1. Mengaku dosa-dosa kita kepada Tuhan dan sesama, jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
      2. Mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.

      Roma 3:24-26
      3:24dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
      3:25Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
      3:26Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.

      Hasil pelayanan pendamaian: orang berdosa dibenarkan oleh darah Yesus dan hidup dalam kebenaran.

      Amsal 11:4
      11:4Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

      Amsal 10:2

      10:2Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.

      Kita selamat dan diberkati oleh Tuhan, sampai ke anak cucu.

      Mazmur 37:25-26

      37:25Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
      37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.    

    2. Kita bisa meneladani kesucian Yesus sebagai Imam Besar.
      Ibrani 7:26
      7:26Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,

      Syaratnya: kita harus berada di dalam ruangan suci (kandang penggembalaan), ada 3 macam alat menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
      1. Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia.
        Roma 15:16
        15:16yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

        Allah Roh Kudus menyucikan kita bangsa kafir yang bagaikan anjing dan babi, supaya bisa menjadi persembahan yang berkenan kepada Tuhan.

      2. Meja roti sajian, ketekunan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan korban Kristus. Anak Allah menyucikan kita lewat firman pengajaran dan perjamuan suci, terutama terhadap dosa Yudas.
        Yohanes 13:23, 26-27, 30
        13:23Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
        13:26Jawab Yesus: “Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
        13:27Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.”
        13:30Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.

        Dosa Yudas yaitu pendusta, pendakwa (menuduh orang lain), pencuri (mencuri milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus), pengkhianat (tidak setia sampai tinggalkan jabatan pelayanan karena sesuatu di dunia), munafik/ pura-pura (mencium Yesus untuk menyerahkan Yesus).
        Kita disucikan supaya bisa bersandar di dada Yesus. Jika mempertahankan dosa Yudas, akan terpisah dari Tuhan.   

      3. Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasih. Allah Bapa menyucikan kita sampai sempurna.
        1 Tesalonika 5:23
        5:23Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

      Lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita disucikan oleh Allah Tri Tunggal sampai sempurna seperti Yesus.
      Efesus 4:11-12
      4:11Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
      4:12untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

      Jika kita hidup suci seperti Yesus Imam Besar, maka kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Ini supaya tidak dipakai oleh setan dalam pelayanan pembangunan Babel, puncak kejahatan dan kenajisan yang akan dibinasakan.      
      Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus sama dengan jubah maha indah dari Yusuf. Artinya, jika kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, maka Tuhan akan memberikan masa depan yang indah dan berhasil pada waktunya.

    3. Imam Besar selalu mengulurkan tangan yang setia dan berbelas kasihan untuk dapat menolong kita dari segala pencobaan dan masalah, sampai yang mustahil sekali pun.
      Ibrani 2:18
      2:18Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.


  2. Rahasia nikah.
    Rahasia nikah (pengajaran mempelai) tidak bisa dipisahkan dari rahasia ibadah (pengajaran tabernakel). Ini rahasia besar, tidak semua orang tahu, tidak semua hamba Tuhan tahu.

    Efesus 5:31-32
    5:31Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
    5:32Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

    Nikah adalah lembaga suci/ kudus, sesuai kehendak Tuhan yang ingin menikah dengan manusia dalam nikah yang rohani.
    Jika hamba Tuhan/ pelayan Tuhan salah dalam nikah, sangat merugikan sidang jemaat.
    Nikah jasmani/ duniawi cepat jenuh, tawar, pahit, sebab hanya untuk memenuhi kebutuhan duniawi/ biologis saja. Oleh sebab itu nikah jasmani harus diarahkan pada nikah yang rohani.
    Pertimbangan yang utama dalam menikah adalah pertimbangan rohani yaitu satu firman pengajaran yang benar (satu Kepala).

    Rahasia nikah disebut rahasia besar, sebab:
    1. Tidak ada hubungan satu daging, kecuali di dalam nikah.
      Nikah yang rohani adalah satu daging yang mulia, antara Yesus dengan sidang jemaat.
      Cara melatih supaya kita bisa satu daging dengan Yesus adalah lewat perjamuan suci.

    2. Sebab menunjuk pada hubungan Kristus dengan sidang jemaat.
      Yaitu Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga, bertemu dengan sidang jemaat yang sempurna sebagai mempelai wanita Surga.

    1 Korintus 15:51-52
    15:51Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
    15:52dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

    Ini suatu rahasia, bahwa kita tidak akan mati semuanya, artinya ada yang dijinkan meninggal dunia dan ada yang hidup sampai Tuhan datang. Mati atau hidup tidak penting (terserah Tuhan), tetapi yang penting selama hidup kita harus mengalami keubahan dari manusia daging menjadi manusia rohani, sehingga jika Yesus datang kedua kali, yang mati akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan dan yang hidup akan diubahkan dalam tubuh kemuliaan seperti Yesus. Keduanya menjadi satu tubuh yang mulia untuk bertemu dengan Yesus di awan-awan yang permai.
    Jadi rahasia agung nikahsama dengan rahasia keubahan hidup.    

    Matius 24:32
    24:32Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

    Belajar dari pohon ara, ada 3 hal yang harus dibaharui:
    1. Pembaharuan dalam nikah. Belajar dari pohon ara di taman Eden, tidak disebutkan buah, tetapi daun pohon ara dipakai untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa, menunjuk kebenaran diri sendiri. Prakteknya:
      1. Susunan nikah yang salah.
        Kejadian 3:6
        3:6Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

        Istri mau menjadi kepala dalam nikah, sama seperti Hawa memberikan buah yang dilarang kepada Adam. Artinya, istri mengajar dan memerintah suami, istri yang mengambil keputusan dalam nikah.
        Susunan yang benar yaitu Kristus kepala dari suami, suami kepala dari istri.  Suami yang memutuskan segala sesuatu dalam nikah, menjadi aliran yang jasmani dan rohani dalam nikah. Maka Yesus yang menjadi kepala dalam nikah, nikah itu menjadi terang dan menjadi satu kesatuan.
        Jika istri yang menjadi kepala, maka Yesus tidak menjadi kepala dalam nikah, yang menjadi kepala adalah ular. Maka nikah itu gelap, penuh dusta, pertengkaran.
        Anak-anak merupakan anggota tubuh, meringankan beban orang tua, jangan menjadi beban.

      2. Menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain, menyalahkan firman, menyalahkan setan, sampai tidak bisa bertobat, sama dengan setan.
        Kejadian 3:11-13
        3:11Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?”
        3:12Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”
        3:13Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”

        Akibatnya, terkutuk, hidupnya letih lesu, berbeban berat, sampai binasa.

    2. Pembaharuan dalam ibadah pelayanan. Belajar dari pohon ara di pinggir jalan.
      Matius 21:18-19
      21:18Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
      21:19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!” Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.    

      Pohon ara sudah berdaun, tetapi tidak berbuah. Artinya, sudah beribadah melayani tetapi tidak memuaskan Tuhan. Akibatnya, dikutuk oleh Tuhan, kering rohani.
      Seandainya sudah tergembala tetapi belum berbuah, masih diberi kesempatan, seperti pohon ara yang ditanam di kebun anggur. Ada gembala yang menaikkan doa penyahutan.

      Mengapa sudah beribadah melayani tetapi terkutuk?
      1. Sebab tidak tergembala.
      2. Sebab lalai, tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan.
        Yeremia 48:10
        48:10Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!

        Lalai terhadap pedang, tidak mau mendengar dan dengar-dengaran terhadap pedang firman sehingga tidak disucikan.
        Pelayanan tanpa kesucian dan kesetiaan sama dengan carang yang dipotong dari pokok, kering rohani, hanya untuk dibakar.
        Jika melayani dengan setia dan suci, pasti berbuah anggur yang manis, buah pemeliharaan Tuhan dan buah kebahagiaan.

    3. Pembaharuan karakter pribadi. Belajar dari pohon ara di akhir jaman. Ini merupakan kesempatan terakhir.
      Matius 24:32-33
      24:32Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
      24:33Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.

      Contohnya Ayub

      Ayub 32:1-2

      32:1Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
      32:2Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,

      Supaya Ayub melembut, Tuhan ijinkan ujian habis-habisan.

      Ayub 42:5-6

      42:5Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
      42:6Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.”

      Sampai Ayub bisa duduk di debu, artinya mengaku segala kesalahan dan kegagalan, mengaku tidak layak, tidak mampu dan tidak berdaya apa-apa. Bisa mencabut perkataan-perkataan yang salah, diganti dengan perkataan yang benar dan baik, hanya menyembah Tuhan, mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan akan mengulurkan tangan anugerahNya, memulihkan Ayub dua kali lipat.
      Tangan Tuhan Sang Pencipta sanggup membentuk kembali tanah liat, memulihkan semua menjadi baik, sampai sempurna.



Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 20 Agustus 2011 (Sabtu Sore)
    ... diselamatkan. Kesaksian tentang firman pengajaran injil kemuliaan yaitu untuk membawa kehidupan yang sudah diselamatkan supaya disucikan dan disempurnakan. Dalam Lukas suasana pengutusan adalah seperti anak domba di tengah serigala dalam keadaan tidak berdaya dan tidak bisa mengandalkan apa-apa. Jalan keluarnya adalah TERGEMBALA. Bangsa Kafir yang tidak tergembala tidak akan bisa dipakai ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 11 November 2023 (Sabtu Sore)
    ... mengalami keruntuhan sehingga seluruh bangsa Israel bisa mengakui dan menerima Yesus sebagai Mesias--sampai hari ini banyak yang menolak Yesus. Saat itu Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Sesudah itu Antikris akan berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun untuk membalas dendam kepada gereja Tuhan ayat . Lukas - . ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 12 November 2012 (Senin Sore)
    ... bagi Tuhan'. Artinya pikiran ingatan angan-angan hati harus disucikan. Kalau tidak disucikan selalu mengarah pada dosa dan penyembahan berhala tidak memikirkan Tuhan . Contoh Keluaran . Diterimanyalah itu dari tangan mereka dibentuknya dengan pahat dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka Hai Israel inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar ...
  • Ibadah Raya Malang, 20 Oktober 2019 (Minggu Pagi)
    ... TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu sehingga Ia tidak mendengar ialah segala dosamu. Dosa memisahkan kita dari Tuhan sehingga kita tidak perhatian lagi pada perkara ...
  • Ibadah Natal Kaum Muda Remaja Malang, 10 Desember 2016 (Sabtu Sore)
    ... menamai Dia Yesus. Kata Maria kepada malaikat itu Bagaimana hal itu mungkin terjadi karena aku belum bersuami Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Kata Maria Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Lalu malaikat itu meninggalkan dia. Maria ibu Yesus juga mendengar firman Allah dan ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 16 Agustus 2016 (Selasa Malam)
    ... gurun. Mungkin sekarang kita juga dalam keadaan terjepit. Apa pun halangan dalam pengikutan kepada Tuhan jalan yang tepat adalah jalan ke depan. Jangan mundur jangan ke kiri atau ke kanan. Jalan ke depan sama dengan masuk ke laut yaitu masuk pengalaman kematian bersama Tuhan sama dengan menyerah sepenuh kepada Tuhan. ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 Juli 2010 (Minggu Pagi)
    ... di luar pintu Kerajaan Sorga. Gadis bijaksana dan gadis bodoh dipisahkan oleh pintu Kerajaan Sorga. Pemisahan ini adalah pemisahan untuk selama-lamanya artinya tidak akan pernah bertemu lagi. Pintu Kerajaan Sorga ini sekarang menunjuk pada PINTU HATI. Pemisahan gereja Tuhan yang bijaksana dan bodoh ini sudah dinubuatkan oleh Tuhan dalam kitab Keluaran yaitu pemisahan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 20 Agustus 2009 (Kamis Sore)
    ... kita. Korintus salib adalah tempat untuk kita mengaku dosa dan tempat kita mendapat pengampunan dosa. Menolak salib tetap hidup dalam dosa dan akan binasa. Filipi - praktek menjadi seteru salib Kristus Hidup seperti binatang kesudahannya adalah kebinasaan baik cara hidupnya pergaulannya tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Hanya mengutamakan perkara-perkara ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Agustus 2016 (Sabtu Sore)
    ... dalam ibadah pelayanan tidak berubah hidupnya sehingga dicap menjadi sama dengan antikris dan binasa selamanya. Menoleh ke belakang. Lukas - Dan seorang lain lagi berkata Aku akan mengikut Engkau Tuhan tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku. Tetapi Yesus berkata Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 Mei 2020 (Kamis Sore)
    ... Hai anak manusia tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh mereka sendiri mengatakan Tulang-tulang kami sudah menjadi kering dan pengharapan kami sudah lenyap kami sudah hilang. . Oleh sebab itu bernubuatlah dan katakan kepada mereka Beginilah firman Tuhan ALLAH Sungguh Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu hai umat-Ku dari dalamnya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.