Wahyu 22:20-21'
Ya, Aku datang segera' = kesiapan Tuhan Yesus untuk datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Laki-laki Sorga.
Kedatangan Yesus kedua kali adalah dalam kemuliaan, tidak lagi kena-mengena dengan dosa. Manusia, orang Kristen yang bertahan dalam dosa akan ketinggalan saat Yesus datang kedua kali.
'
Amin, datanglah Tuhan Yesus' = kesiapan gereja Tuhan dalam kemuliaan sebagai Mempelai Wanita Sorga untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Yesus turun dari Sorga, kita naik dari bumi, sehingga terjadi pertemuan di udara yang disebut Pesta Nikah Anak Domba
Allah, nikah yang rohani dan sempurna. Nikah Kristiani bukan hanya sampai di bumi, tapi sampai nikah yang rohani. Kita masuk di bumi lewat nikah yang jasmani, tapi kita keluar dari bumi, untuk kembali Firdaus sampai Kerajaan Sorga yang kekal adalah lewat nikah yang rohani.
Supaya gereja Tuhan siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali, gereja Tuhan
MUTLAK HARUS HIDUP DALAM KASIH KARUNIA.Sikap terhadap kasih karunia Tuhan:- Jangan menyia-nyiakan kasih karunia (2 Korintus 6:1-3).
Kehidupan yang menyia-nyiakan kasih karunia akan menjadi batu sandungan bagi orang lain dan bagi pekerjaan Tuhan, dan pasti akan tenggelam ke bawah, tidak bisa terangkat.
- Jangan menjauhkan diri dari kasih karunia (Ibrani 12:15).
Kalau jauh dari kasih karunia, akan seperti Esau. Menjauhkan diri dari kasih karunia = mengajuhkan diri dari penggembalaan, akhirnya Esau meraung-raung seumur hidupnya.
- Jadilah kuat dalam kasih karunia Tuhan Yesus (2 Timotius 2:1).
- Yudas 1:4, jangan menyalahgunakan kasih karunia Tuhan.
ad. 4. Tanda kehidupan yang menyalahgunakan kasih karunia:- Menyelusup = menyelundup, artinya ada dalam kandang penggembalaan tapi hatinya tidak di situ, hatinya tidak taat dengar-dengaran.
Contohnya adalah Yudas, gembalanya adalah Yesus yang sempurna, tetapi sayang Yudas menyelusup, ia tidak dengar-dengaran dan akhirnya ia keluar dan binasa.
- Fasik = sekam yang ditiup angin (Mazmur 1:4), yaitu kehidupan yang hanya puas terhadap perkara-perkara jasmani, tetapi tidak mau diisi firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci.
Punya kulit (diberkati) adalah untuk diisi sampai matang, dewasa penuh.
Yesaya 17:12-13.
Kristen sekam = ombak laut yang ditiup angin, tidak tenang hidupnya. Jadi, tanpa firman pengajaran yang benar, bangsa Kafir akan tidak tenang hidupnya menghadapi gelombang dunia di akhir jaman, lebih dari itu akan diduduki oleh perempuan Babel(Wahyu 17:1,15).
Praktek diduduki wanita Babel:
- Tidak setia sampai meninggalkan pelayanan(Mazmur 137:1-2).
Sion adalah pusat kegiatan rohani.
Pohon gandarusa adalah gambaran dari pelayan Tuhan.
Gandarusa di tepi Sungai Babel berarti pelayan Tuhan yang terpengaruh oleh dunia, oleh Babel, yaitu:
- Melayani tetapi masih hidup secara duniawi (rokok, mabuk, judi, narkoba, dll.).
- Melayani tetapi terhalangi oleh kesibukan dunia, perkara-perkara dunia.
- Melayani sebagai profesi, yaitu untuk mencari keuntungan-keuntungan jasmani.
Ini bahaya, sebab suatu waktu akibatnya adalah menggantung kecapi, artinya tidak setia sampai meninggalkan pelayanan. Seperti Yudas, yang justru saat Perjamuan Suci justru kerasukan setan, ia meninggalkan pelayanan (menggantung kecapi) dan akhirnya menggantung diri (Kisah Rasul 1:16-18).
Sebenarnya Yesus sudah digantung di atas kayu salib untuk menebus kita dari kutukan dosa, kita tidak perlu menggantung diri (Galatia 3:13). Tetapi orang yang menyalahgunakan kasih karunia = meninggalkan pelayanan = hidup dalam kutukan dosa (=menggantung diri) sampai binasa selamanya. Menyalahgunakan kasih karunia berarti tidak menghargai Yesus yang sudah mati tergantung di atas kayu salib.
- Egois, mementingkan diri sendiri(Yesaya 14:23).
Babel = air rawa-rawa. Rawa ini hanya bisa menerima air dari mana-mana, tapi tidak bisa mengalir. Hanya bisa menerima berkat jasmani dan rohani, tapi tidak bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Matius 25:38-41.
Rawa ini juga tidak mau memberi dan tidak mau mengunjungi sesama anggota tubuh Kristus yang membutuhkan. Tubuh Kristus ini mulai dari nikah, semua harus diperhatikan terutama dalam hal rohani. Lanjut dalam penggembalaan, antar penggembalaan, harus bisa saling memberi dan mengunjungi. Bagi hamba Tuhan, kebutuhan utama adalah firman pengajaran yang benar, bukan uang. Memberi dan mengunjungi adalah sampai Israel dan Kafir menjadi satu kesatuan tubuh Kristus yang sempurna.
Yehezkiel 47:11, Matius 25:41.
Akibat rawa adalah menjadi tempat penimbunan garam = hidup dalam dosa dan kutukan dosa. Seperti istri Lot, setelah menjadi tiang garam tidak bisa kembali menjadi istri Lot, binasa selamanya. Semua manusia masih hidup dalam dosa, tetapi kita harus segera melepaskan diri dari dosa.
- Wahyu 18:1-2,dikuasai oleh roh jahat dan roh najis, yang mendorong sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan, dan terikat akan uang.
Dosa Babel ini sudah terjadi di zaman Nuh, dan akan terjadi sekarang (Lukas 17:26-27). Pada zaman Nuh dihukum dengan air bah. Kalau hamba Tuhan berbuat dosa, ia sendiri yang masuk neraka; tetapi jika hamba Tuhan mengajarkan ajaran sesat, seluruh jemaat masuk neraka. Seperti pada zaman Nuh berapa banyak yang binasa, hanya 8 orang yang selamat.
Di akhir zaman, dosa Babel akan terulang lagi, dan terutama yang dikuasai adalah bangsa Kafir. Kalau sekam diisi pengajaran benar, maka saat ditampi akan tetap, tetapi yang sekam yang kosong akan ditiup angin. Hari-hari ini kita harus sungguh-sungguh diisi firman pengajaran yang benar. Di akhir zaman, hukuman Tuhan adalah api dan belarang dari langit, dan banyak anak Tuhan yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih. Hanya sedikit anak-anak Tuhan yang bisa lolos dari lautan api dan belerang.
Jalan keluarnya, di zaman Nuh adalah Nuh sekeluarga masuk bahtera; sekarang bagi kita artinya:
- 1 Petrus 3:20-21,masuk baptisan air yang benar.
Baptisan air yang benar adalah sesuai dengan Alkitab, seperti Yesus dibaptis, yaitu dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit dalam hidup yang baru (Roma 6:4).
Hidup baru = hati baru, hati yang taat dengar-dengaran.
Hati yang cenderung jahat (seperti di zaman Nuh) diubahkan menjadi hati nurani yang baik, hati yang taat dengar-dengaran (Kejadian 6:5, Ibrani 2:1). Hati nurani yang baik diisi oleh firman pengajaran yang benar, roh, dan kasih Allah, sehingga tidak bisa dijamah oleh dosa Babel.
Kejadian 6:9,praktek hati nurani yang taat:
- hidup dalam kebenaran, nikah benar,
- jujur, dan
- setia dalam ibadah pelayanan, setia dalam menyembah Tuhan, bergaul dengan Tuhan.
- Kejadian 6:14-16,masuk Tabernakel, ada 3 ruangan yaitu:
- Halaman = selamat (bertobat, baptisan air, baptisan Roh Kudus)
- Ruangan Suci = Tergembala
- Ruangan Maha Suci = sempurna (kita belum sampai di sini)
Berarti posisi kita sekarang adalah di Ruangan Suci, yaitu tekun dalam 3 macam ibadah pokok (tergembala), hasilnya adalah "takkan kekurangan aku"(Mazmur 23:1) artinya:
- dipelihara dan dilindungi oleh Gembala Agung, sehingga tidak kekurangan secara jasmani,
- disucikan secara intensif sampai tidak ada cacat cela, tidak ada dosa, sempurna seperti Yesus.
- Kejadian 7:16,mengalami jamahan tangan Tuhan.
Pada zaman Nuh, tangan Tuhan yang menutup pintu bahtera, sehingga apapun tidak bisa masuk. Ini yang membedakan kehidupan tergembala dan tidak; kalau tidak tergembala akan berusaha sendiri, kalau tergembala kita hanya mohon jamahan tangan Gembala Agung.
Jamahan tangan Tuhan lewat 2 hal: - Yesaya 59:1-2,korban Kristus, Perjamuan Suci.
Seringkali yang menjadi pemisah kita dengan Tuhan adalah dosa kita. Yesus sudah mati menebus dosa kita, dari pihak kita adalah kita harus mengaku dosa, maka tangan Tuhan akan diulurkan.
- Doa penyembahan = mengulurkan tangan iman kepada Tuhan, percaya dan mempercayakan diri sepenuhkepada Tuhan.
Maka saat itu Tuhan akan mengulurkan tangan belas kasihan.
Iman + belas kasihan = mujizat.
Mujizat yang terbesar adalah keubahan hidup, dari manusia daging (manusia Kafir) menjadi manusia rohani, bagaikan anjing menjadi domba.
Contohnya adalah perempuan Kanaan (Matius 15:21-28). Apa yang dirubah? - Tabiat anjing = kebenaran diri sendiri, diubahkan menjadi kebenaran dari Tuhan yaitu saling mengaku dan saling mengampuni.
- Lidah anjing yang suka menjilat muntah/borok, suka berdusta, suka berkata yang tidak benar, suka menjelek-jelekkan orang, diubahkan menjadi menjilat remah-remah roti.
- Selain itu kita juga mengalami mujizat secara jasmani, yaitu anak perempuan Kanaan ini sembuh, apa yang sudah mustahil menjadi tidak mustahil. Juga tangan Tuhan memelihara dan melindungi di tengah krisis di dunia, sampai zaman antikris nanti.
Kita akan terus diubahkan, sampai lidah hanya berseru "HALELUYA" (Wahyu 19:6-7), diubahkan menjadi sama dengan Dia.
Tuhan memberkati.