Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Matius 28:11-15
28:11 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
28:12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
28:13 dan berkata: “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
28:14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.”
28:15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Penyebaran kegelapan sama dengan penyebaran kesaksian palsu atau ajaran palsu yang menolak kebangkitan Yesus.
Kesaksian/ ajaran palsu ini didorong oleh dua kekuatan besar yaitu:
  1. Kekuatang uang/ mamon/ roh jual-beli, yaitu antikris.
  2. Kekuatan roh dusta/ nabi palsu.

Kita masih membahas kesaksian palsu yang didorong oleh kekuatan uang.

Matius 21:12-14
21:12 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
21:13 dan berkata kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.”
21:14 Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya.

Jika dalam gereja Tuhan pengajaran yang benar, maka gereja Tuhan akan menjadi rumah doa yang mengarah pada kesempurnaan untuk bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Tetapi jika dalam gereja Tuhan ada ajaran palsu yang didorong oleh roh jual-beli, maka gereja Tuhan akan menjadi sarang penyamun. Keadaan rohani gereja Tuhan akan mengalami buta rohani dan timpang rohani, tetap bercacat cela dan tidak sempurna, sehingga ketinggalan saat kedatangan Yesus kedua kali dan binasa selamanya.

Jadi, apakah menjadi rumah doa atau sarang penyamun ditentukan oleh ajarannya lebih dulu. Kalau orang baik tetapi ajarannya salah, pasti akan menjadi rusak. Tetapi kalau ajaran benar, maka orang jahat pun masih bisa ditolong.

Markus 10:46
10:46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.

Keadaan gereja Tuhan yang buta rohani digambarkan seperti keadaan Bartimeus yang buta.
Posisi orang buta ini adalah duduk di pinggir jalan, artinya tidak tergembala, beredar-edar. Istilah "duduk" ini bahkan artinya adalah mantap untuk tidak tergembala, melawan penggembalaan yang benar, dan mengarah kepada kebinasaan.
Contohnya adalah Yudas Iskariot. Gembalanya adalah Yesus sendiri, tetapi dia mantap untuk melawan penggembalaan yang benar. Yudas sengaja bersekutu dengan imam kepala dan ahli Taurat yang sudah jelas berbeda ajarannya. Akibatnya adalah Yudas benar-benar binasa.

Tanda-tanda kehidupan yang tidak tergembala yaitu:
  1. Bagaikan benih yang jatuh di pinggir jalan.
    Matius 13:3-4,19
    13:3 Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: “Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.
    13:4 Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
    13:19 Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.

    Lukas 8:5,12
    8:5 “Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
    8:12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.

    Artinya adalah tidak mengerti bahkan tidak mau mengerti firman Allah, sehingga tidak percaya pada firman Allah.

    Penyebabnya adalah hati seperti pinggir jalan, hati yang tidak tulus. Ini sama dengan hati yang mengembara, tidak konsentrasi saat pemberitaan firman. Hati yang tidak tulus sama dengan hati yang kelak-kelok, seperti jalannya ular. Kehidupan yang hatinya tidak tulus juga suka mengembara karena menginjak-injak firman, menghina firman, mengkritik firman.

    Kehidupan yang tidak tergembala sama dengan kehidupan yang tidak bisa makan firman Allah. Akibatnya adalah tidak selamat, binasa untuk selama-lamanya.

    Tergembala atau tidak tergembala, bisa atau tidak bisa makan firman penggembalaan adalah tergantung dari hati.
    Jika hati nurani tidak baik seperti pinggir jalan maka tidak bisa makan firman Allah. Tetapi jika hati nurani baik dan tulus, maka pasti bisa makan firman dan tergembala dengan baik.

    Dari mana kita bisa mendapatkan hati nurani yang baik?
    1 Petrus 3:20-21
    3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

    Baptisan air yang benar akan menghasilkan hati nurani yang baik, hati nurani yang tulus seperti bayi.

    1 Petrus 2:2
    2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

    Bayi dengan hati nurani yang tulus akan selalu rindu air susu yang murni dan rohani, yaitu firman pengajaran yang benar dan diurapi Roh Kudus. Firman ini disampaikan oleh seorang gembala (ibu), yaitu firman penggembalaan.
    Dengan kata lain, bayi dengan hati nurani yang tulus bisa tergembala dengan baik, sehingga bertumbuh ke arah keselamatan, seperti delapan orang yang masuk bahtera Nuh. Bayi yang tergembala juga akan tenang hidupnya dan terpelihara oleh Tuhan secara jasmani dan rohani.

    Kehidupan yang lain di luar bahtera Nuh, sehebat apa pun, pasti akan binasa. Kehidupan yang tidak tenang dan tidak puas adalah gejala kehidupan yang tidak tergembala dan tidak selamat.

  2. Bagaikan pohon ara di pinggir jalan.
    Matius 21:18-19
    21:18 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
    21:19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: “Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!” Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.

    Keadaan pohon ara ini adalah berdaun lebat tetapi tidak berbuah, artinya banyak aktivitas dalam ibadah pelayanan tapi tidak memuaskan Tuhan. Akibatnya adalah dikutuk oleh Tuhan. Keadaannya sama dengan kehidupan yang tidak setia dan tinggalkan ibadah pelayanan.

    Matius 25:26,30
    25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
    25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.”

    Mengapa tidak memuaskan Tuhan?
    1. Karena tidak tergembala (berada di pinggir jalan), tidak makan firman penggembalaan.
    2. Karena menutupi dosa dengan kebenaran sendiri.
      Kebenaran diri sendiri adalah menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan, menyalahkan firman pengajaran yang benar. Juga menutupi dosa dengan pura-pura berbuat baik.
      Kalau sudah ada kebenaran diri sendiri, maka pasti muncul kepentingan diri sendiri dan menjadi egois.

    Sikap yang benar jika kita tergembala adalah bisa makan dan menikmati firman pengajaran yang benar dan yang diulang-ulang. Maka firman akan menunjukkan dosa yang kita ulang-ulang, sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan. Ini supaya kita bisa sadar dan mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi, sama dengan hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran.

    Yudas tidak makan firman penggembalaan, sehingga ia mempertahankan dosanya yang diulang-ulang.

    Melayani tetapi tetap mempertahankan dosa sama dengan mempermanensikan dosa.
    Kalau kita menemukan dosa, jangan sampai meninggalkan pelayanan. Justru dosa yang harus dibuang, dan kita tetap melayani Tuhan sebagai senjata kebenaran.

    Amsal 12:26
    12:26 Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

    Orang benar akan bertekun dalam kandang penggembalaan (Ruangan Suci), sama dengan ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, yaitu:
    • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya.
    • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
    • Medzbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

    Mazmur 5:13
    5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

    Hasil bertekun dalam kandang penggembalaan adalah kita dipagari dengan berkat dan anugerah Tuhan, sehingga suasana kutukan dunia tidak bisa masuk dalam kehidupan kita. Kita diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain sampai ke anak cucu.

    Mazmur 37:25-26
    37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
    37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

    Warisan kita adalah hidup benar secara pribadi, nikah yang benar, dan penggembalaan yang benar.

    Yohanes 1:48-51
    1:48 Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.”
    1:49 Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”
    1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: “Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.”
    1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

    Sesudah kita tergembala dan diberkati oleh Tuhan, bagaikan berada di bawah pohon ara yang rindang, jangan sampai menjadi egois dan mementingkan diri sendiri. Kalau sudah ada kepentingan diri sendiri, nanti pasti akan muncul lagi kebenaran diri sendiri.
    Sesudah diberkati, kita harus keluar dari bawah pohon ara untuk melayani pembangunan tubuh Kristus antar penggembalaan, sekalipun kita terkena panas dan hujan. Segala sesuatu harus kita korbankan untuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Hanya satu yang tidak boleh kita korbankan, yaitu firman pengajaran yang benar.

    Hasilnya adalah langit terbuka dan kuasa Tuhan turun, yaitu:
    • Dari atas ke bawah ada kuasa pemeliharaan dan perlindungan Tuhan yang semakin nyata.
    • Dari atas ke bawah ada kuasa penyucian dan pembaharuan lebih nyata.
    • Dari bawah ke atas ada kuasa pengangkatan baik rohani maupun jasmani.


  3. Bagaikan domba yang tidak tergembala.
    Matius 9:35-36
    9:35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
    9:36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.

    Akibat tidak tergembala adalah:
    • Lelah, letih lesu, dan berbeban berat.
    • Terlantar, tidak ada yang memperhatikan dan tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatannya.
    • Seperti anjing dan babi.
      Matius 15:24,26
      15:24 Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
      15:26 Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”

      Anjing kembali menjilat muntah menunjuk pada perkataan sia-sia, dusta, gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
      Babi kembali ke kubangan menunjuk pada perbuatan dosa yang diulang-ulang sampai puncaknya dosa.

    Matius 15:27-28
    15:27 Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”
    15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

    Bangsa Kafir memang seperti anjing dan babi, tetapi yang lebih terutama adalah harus makan firman lebih dulu. Kalau sudah makan firman, maka semua bisa didapatkan. Kalau mencari sesuatu tanpa makan, mungkin akan mendapatkan yang dicari, tetapi sebentar lagi pasti akan hancur.

    Yesus memberikan remah-remah roti, artinya:
    1. Korban Kristus yang dipecah-pecahkan. Salah satu wujudnya adalah Perjamuan Suci.
    2. Pembukaan rahasia firman, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain. Itulah firman pengajaran yang benar.
    Sikap kita adalah harus makan remah-remah roti. Kita harus mendengar firman penggembalaan dengan sungguh-sungguh sampai taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan. Jangan sampai kehilangan sepatah kata pun. Kita harus taat dengar-dengaran apa pun perintah firman, jangan pilih-pilih.
    Juga jangan sampai mendengar suara asing. Kita harus lari dari suara asing. Suara asing ini yang menjadikan bangsa Kafir tetap sebagai anjing dan babi, tidak bisa menjadi domba.

    Kalau kita taat, itu sama dengan mengulurkan tangan kepada Gembala, dan Gembala juga akan mengulurkan tanganNya kepada kita. Kita hanya memandang wajah Gembala. Hasilnya adalah:
    • Ada di dalam tangan Gembala yang Baik.
      Yohanes 10:27-28
      10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
      10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

      Kita mendapat jaminan kepastian untuk hidup sekarang, hidup masa depan, sampai hidup kekal selamanya.

    • Ada di dalam tangan Gembala Agung.
      Ibrani 13:20-21
      13:20 Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,
      13:21 kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.

      Kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Ada jaminan kepastian pemakaian Tuhan atas hidup kita.

    • Ada di dalam tangan Penghulu Gembala (terjemahan lama).
      1 Petrus 5:4-6
      5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
      5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
      5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

      Kita mendapat jaminan kepastian kuasa pengangkatan Tuhan, menjadikan hidup kita berhasil dan indah pada waktuNya. Semua masalah diselesaikan dan air mata dihapuskan.
      Diangkat juga artinya dibaharui menjadi tunduk, jangan memberontak sedikit pun. Juga pembaharuan menjadi tidak layu, artinya setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Semakin kita tunduk dan setia berkobar-kobar, kita akan semakin diangkat. Sampai terangkat di awan-awan yang permai dan menerima mahkota kemuliaan, masuk Perjamuan Kawin Anak Domba dan memandang Dia muka dengan muka (tidak buta lagi), sampai masuk Firdaus, sampai masuk Yerusalem Baru dan bersama Dia selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 10 Juli 2012 (Selasa Sore)
    ... sebagai Raja segala raja adalah pelangi mahkota kemuliaan. Memahkotai Yesus dengan mahkota duri sama dengan mengolok-olok kemuliaan Yesus sebagai Raja. Kehidupan yang hatinya penuh dengan kenajisan dan kejahatan seperti duri maka perbuatan dan perkataannya akan memilukan hati Tuhan memedihkan hati orang tua membuat gembala berkeluh kesah sehingga doa penyautan terhalang. Akhirnya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Agustus 2015 (Senin Sore)
    ... menguduskan mereka supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela 'supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku' Harun dan anak-anaknya menerima pakaian putih pakaian pelayanan--pelayanan pendamaian. Dalam perjanjian lama supaya Harun dan anak-anaknya bisa ditahbiskan menjadi imam besar dan imam-imam maka ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 November 2019 (Jumat Sore)
    ... nabi palsu binatang buas yang keluar dari dalam bumi diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Oktober sampai Ibadah Doa Surabaya Oktober . Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya Oktober . AD. IA BERSERU DENGAN SUARA NYARING SAMA SEPERTI SINGA YANG ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 April 2023 (Minggu Pagi)
    ... kepada murid-murid-Nya lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki tidak termasuk perempuan dan anak-anak. roti ikan untuk orang. Roti firman Allah. luka Yesus di kayu salib. Ikan ...
  • Ibadah Doa Malang, 23 Juni 2015 (Selasa Sore)
    ... - Pada waktu mereka turun dari gunung itu Yesus berpesan kepada mereka supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorangpun apa yang telah mereka lihat itu sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan bangkit dari antara orang mati. ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 Desember 2011 (Rabu Sore)
    ... dan kematian. Jadi kesimpulannya Yesus bersaksi tentang kabar mempelai firman pengajaran yang benar . Tetapi Imam besar dan orang yang di sana menolak. Kehidupan yang menolak kesaksian Yesus yang benar menolak firman pengajaran yang benar akan dikuasai oleh roh antikris. Roh antikris yaitu Matius Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 09 Agustus 2009 (Minggu Sore)
    ... keubahan hidup itu adalah seperti Yesus sebagai Tunas Daud meneladani Yesus sebagai Tunas Daud. macam keubahan hidup atau teladan Yesus sebagai Tunas Daud Yesaya - hidup dalam urapan Roh Kudus. Kalau kita mau bertunas maka kita juga harus hidup dalam urapan Roh Kudus jangan hidup menurut daging. Praktik hidup dalam ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 10 Agustus 2016 (Rabu Sore)
    ... yang menuju kepada Babel dan akan dibinasakan untuk selama-lamanya. Pengertian kedua dua belas roti persekutuan roti di atas meja tidak berserakan tetapi diatur dengan rapi. Jadi firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua mendorong kita untuk masuk dalam persekutuan tubuh Kristus yang benar mendorong kita untuk ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 Februari 2020 (Jumat Sore)
    ... antikris karena daging masih bersuara-- supaya mereka tetap menyembah Yesus tidak menyembah berhala antikris tidak menyangkal Yesus sekalipun harus disiksa dengan dahsyat sampai dipancung kepalanya untuk memenuhi ukuran penyembahan yaitu sampai daging tidak bersuara lagi dan saat Yesus datang kembali mereka akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan untuk layak bersama Tuhan ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 21 Desember 2014 (Minggu Malam)
    ... Artinya perhentian kesukaan di luar Roh Kudus bukanlah kesukaan sesungguhnya tetapi kesukaan daging bahkan bisa menimbulkan pertengkaran dan lain-lain. Akibatnya bangsa Israel menjadi haus kering rohani tidak ada kepuasan. Ada tiga hal yang menyebabkan kehidupan Kristen haus kering rohani Yang pertama Meriba di Masa dan Meriba . Meriba artinya adalah pertengkaran. Kalau ada pertengkaran ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.