Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28: 20b28:20b..... Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”Penyertaan Tuhan sampai kepada akhir jaman, artinya mulai sekarang Tuhan beserta kita, sampai Yesus datang kembali kedua kali, sampai kita duduk bersanding dengan Yesus di tahta kerajaan Surga untuk selama-lamanya.
Dalam Keluaran 33, Musa meminta penyertaan Tuhan di padang gurun saat bangsa Israel menuju Kanaan.
Kita juga meminta penyertaan Tuhan di padang gurun dunia sampai menuju tahta kerajaan Surga, tahta Yerusalem Baru.
Penyertaan Tuhan dalam 2 hal:
- Keluaran 33:12-17 kasih karunia Tuhan.
- Keluaran 33:18-23 kemuliaan Tuhan.
Kita masih mempelajari yang pertama. Ada 3 wujud dalam kasih karunia Tuhan:
- [ay 12-13] Tuhan menunjukkan jalanNya, yaitu jalan salib.
- [ay 14-15] Tuhan membimbing/ menuntun kita, menggembalakan kita.
- [ay 16-17] Tuhan berjalan bersama kita.
Kita mempelajari yang ketiga.
Keluaran 33:16-1733:16 Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?”
33:17 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau.”
Kalau kita sudah berada pada jalan salib dan sistem penggembalaan, maka Tuhan akan berjalan bersama dengan kita. Tuhan menunjukkan pribadiNya, tabiatNya kepada kita.
Amsal 30:18-1930:18 Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti:
30:19 jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.
Tabiat Yesus digambarkan 4 hal, yaitu:
- Jalan rajawali di udara, menunjuk Yesus sebagai Raja.
- Jalan ular di atas cadas, menunjuk Yesus sebagai Manusia.
- Jalan kapal di tengah-tengah laut, menunjuk Yesus sebagai Hamba.
- Jalan seorang laki-laki dan seorang gadis, menunjuk Yesus sebagai Mempelai.
Sebenarnya 4 hal ini adalah hal yang biasa bahkan sudah mendarah daging dalam hidup manusia sehari-hari. Tetapi ini disebutkan sebagai hal yang mengherankan, artinya setelah sekian lama kita mengikut Yesus, apakah tabiat Yesus sudah mendarah daging dalam hidup kita? Oleh sebab itu, Tuhan berjalan bersama kita dan kita harus berjalan bersama Dia supaya tabiat Yesus mendarah daging dalam hidup kita, supaya kita bisa duduk bersanding dengan Dia di takhta Yerusalem Baru.
Praktek sehari-hari berjalan dengan Yesus, yaitu:
- Jalan rajawali di udara, menunjuk keagungan Yesus sebagai Raja.
Mazmur 20:7-10
20:7 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
20:8 Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita.
20:9 Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak.
20:10 Ya TUHAN, berikanlah kemenangan kepada raja! Jawablah kiranya kami pada waktu kami berseru!
Tabiat Yesus sebagai Raja agung adalah menang, terutama menang atas dosa, sehingga selalu hidup dalam kebenaran. Kalau hidup tidak benar, itu berarti kalah.
Proses untuk menang atas dosa adalah saling mengaku dan saling mengampuni. Kalau kita salah, kita harus mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama dengan sungguh-sungguh dan sejujur-jujurnya. Kalau kita benar, kita harus mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Saat dosa diselesaikan dengan darah Yesus maka kita hidup dalam kebenaran dan berjalan bersama Yesus.
Yesaya 59:1-3
59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
59:3 Sebab tanganmu cemar oleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.
Segala dosa baik dalam bentuk perkataan, perbuatan, maupun angan-angan hati membuat kita terpisah dari Tuhan, sehingga timbul masalah, pencobaan, air mata.
Kalau kita menang atas dosa maka telinga Tuhan mendengar doa kita dan tanganNya diulurkan kepada kita untuk menyelesaikan segala masalah dan menghapus air mata kita.
- Jalan ular di atas cadas, menunjuk Yesus sebagai Manusia.
Yohanes 3:14-15
3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
3:15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Dalam Perjanjian Lama, Musa meninggikan ular tembaga di tiang supaya orang Israel yang dipagut ular tidak mati.
Sekarang, dalam Perjanjian Baru, Yesus merendahkan diri sebagai Manusia yang sengsara dan menanggung dosa-dosa sehingga mati terkutuk di kayu salib. Yesus bagaikan menjadi sama dengan ular, untuk menyelamatkan manusia berdosa yang sombong dan tinggi hati bagaikan ular.
Bilangan 21:4-9
21:4 Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
21:5 Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.”
21:6 Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
21:7 Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
21:8 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.”
21:9 Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Praktek manusia berdosa yang keras hati adalah muak terhadap manna.
Mazmur 78:23-25
78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Manna adalah roti malaikat yaitu firman penggembalaan yang benar, yaitu firman pengajaran yang benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada jemaat dengan setia dan tanggung jawab sampai di tahta kerajaan Surga.
Kalau muak terhadap manna maka akan dipagut ular, artinya disesatkan oleh ajaran palsu dan gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Orang yang dipagut ular akan jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa. Akibatnya adalah mati rohani, kering rohani, sampai kebinasaan.
Praktek berjalan bersama Yesus sebagai Manusia yang sengsara adalah merendahkan diri, bisa tergembala dengan benar. Kalau tidak mau tergembala, itu adalah kehidupan yang sombong.
Syarat tergembala dengan benar:
- Tekun dalam kandang penggembalaan yang benar (Ruangan Suci).
Dalam Ruangan Suci terdapat tiga macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam tiga macam ibadah yaitu:
- Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya.
- Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
- Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
Gembala dan domba-domba harus berada dalam kandang penggembalaan.
- Bisa makan firman penggembalaan, sama dengan bisa mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Yohanes 10:27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Untuk masuk kandang sama dengan masuk dalam pintu sempit, sengsara bagi daging, tetapi di balik itu kita bisa hidup dalam tangan Gembala yang baik. Maka kehidupan kita tidak bisa direbut oleh setan, tidak bisa dijatuhkan dalam dosa, tidak bisa disesatkan, tidak bisa dibinasakan. Dalam tangan Gembala Baik ada jaminan kepastian pemeliharaan hidup kita sekarang, sampai hidup kekal selama-lamanya.
- Jalan kapal di tengah-tengah laut, menunjuk Yesus sebagai Hamba.
Yesus sebagai Hamba membawa berkat-berkat dari Surga ke dunia, dan diberikan kepada yang membutuhkan.
Filipi 2:7-8
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Tabiat Yesus sebagai hamba adalah taat dengar-dengaran sampai mati di atas kayu salib.
Praktek jalan bersama Yesus sebagai Hamba adalah kita merendahkan diri untuk bisa taat dan setia dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kembali kedua kali).
1 Petrus 5:5-6
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Hasil taat dan setia dalam ibadah pelayanan adalah berada di dalam tangan Tuhan yang kuat, untuk meninggikan kita pada waktuNya.
Istilah 'meninggikan' artinya membuat semua berhasil dan indah pada waktuNya. Kita juga dipakai oleh Tuhan.
Ketaatan dan kesetiaan menutupi segala kekurangan dan ketidakmampuan kita lewat karunia-karunia Roh Kudus yang dipertambahkan oleh Tuhan.
- Jalan seorang laki-laki dan seorang gadis, menunjuk Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Surga.
Efesus 5:25-27
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Tabiat Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Surga adalah mengasihi kita sampai berkorban segala-galanya.
Praktek berjalan bersama Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Surga adalah mengasihi Tuhan dengan rela berkorban apa pun juga, mengasihi Dia lebih dari segala sesuatu di bumi ini.
Hasilnya:
- Tidak kecewa, tidak putus asa menghadapi segala sesuatu, tetap setia dan berkobar-kobar. Juga tidak bangga.
Roma 5:5
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Kita selalu percaya dan berharap Tuhan, selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Inilah kehidupan yang dewasa rohani.
- Kasih menyucikan dan membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti bayi yang baru lahir. Kita tidak banyak bicara, tidak banyak komentar, tetapi banyak menangis kepada Tuhan. Inilah kehidupan yang dewasa rohani.
Kidung Agung 8:5-6
8:5 Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? --Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.
8:6 --Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Posisi mempelai wanita yang dewasa rohani adalah seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan, seperti Yohanes bersandar di dada Yesus. Maka Tuhan akan memperhatikan dan mempedulikan kita. Tuhan mengerti kehidupan kita dan bergumul bersama kita. Sampai putih rambut kita, Tuhan tetap memperhatikan dan mempedulikan kita.
Perjamuan suci memantapkan kita dalam gendongan tangan Tuhan, memantapkan Yohanes bersandar di dada Yesus.
Yesaya 46:3-4
46:3 “Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
Hasil berada dalam gendongan tangan Tuhan yaitu:
- Tuhan bertanggung jawab atas seluruh kehidupan kita, artinya mati hidup kita dalam tangan Tuhan, dan Tuhan memberikan yang terbaik.
- Tuhan memikul kita, artinya Tuhan menanggung segala beban berat kita, sehingga kita berada dalam damai sejahtera dan semua menjadi enak dan ringan.
- Tuhan menyelamatkan kita, artinya menyelamatkan dan melindungi kita mulai sekarang sampai di jaman antikris. Tuhan juga menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna dan layak menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.Sampai kita bertemu dengan Yesus yang berambut putih di takhtaNya.
Daniel 7:9
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Tuhan memberkati.