Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 19:11-16 menunjuk tentang penampilan Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Imam Besar yang setia dan benar, yang menunggangi kuda putih. Ia memimpin kegerakan Roh Kudus hujan akhir, yaitu pembentukan mempelai Tuhan/ tubuh Kristus yang sempurna, sehingga kita bisa masuk Kerajaan Sorga yang kekal selamanya.

Wahyu 19:15

19:15 Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa.

Yesus, sebagai Imam Besar yang setia dan benar, memimpin kegerakan hujan akhir dengan sebilah pedang tajam yang keluar dari mulutNya.

Ibrani 4:12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.


Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua = urim dan tumim.
Urim = terang Roh Kudus.
Tumim = pedang firman.
Urim dan tumim tersimpan dalam tapal dada imam besar. Urim dan tumim menunjuk pada Kabar Mempelai, atau digambarkan sebagai Tabut Perjanjian. Yesus adalah tutup dari Tabut Perjanjian, sedangkan sidang jemaat adalah peti dari Tabut Perjanjian.

Kegerakan kuda putih = kegerakan Roh Kudus hujan akhir = kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (mempelai wanita Tuhan) untuk menuju Yerusalem baru.

Yosua 3:1-6
3:1 Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang.
3:2 Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,
3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --
3:4 hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."
3:5 Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu."
3:6 Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: "Angkatlah tabut perjanjian dan menyeberanglah di depan bangsa itu." Maka mereka mengangkat tabut perjanjian dan berjalan di depan bangsa itu.


Kegerakan Roh Kudus hujan akhir atau pembangunan tubuh Kristus sempurna, yaitu perjalanan gereja Tuhan menuju Yerusalem baru = kegerakan yang dipimpin oleh Kabar Mempelai. Kegerakan ini sudah dinubuatkan lewat perjalanan terakhir Yosua dan bangsa Israel untuk masuk ke Tanah Kanaan. Perjalanan mereka juga dipimpin oleh Tabut Perjanjian.

Sikap kita terhadap urim dan tumim (Kabar Mempelai) menentukan nasib hidup kita. Yosua dan bangsa Israel memiliki sikap positif terhadap Kabar Mempelai, yaitu:
  1. Melihat dan mengikuti Tabut Perjanjian (Yosua 3:3).
    Artinya segala aspek kehidupan kita (secara pribadi, dalam pergaulan, nikah, buah nikah, pelayanan, studi, dsb.) harus meneladani/ mencontoh sesuai dengan Kabar Mempelai. Dengan demikian, kita juga bisa menjadi teladan bagi orang lain.

    Tetapi sayang, yang sering terjadi adalah kita terlalu banyak mengagungkan Kabar Mempelai hanya lewat perkataan saja. Firman pengajaran hanya diukur dengan berkat-berkat jasmani yang diterima, namun tidak nyata dan tidak sesuai dalam perbuatan kita (tanpa teladan kesucian dan keubahan hidup). Akibatnya, Kabar Mempelai justru banyak dicemooh oleh orang lain. Orang lain justru menjadi tidak mau untuk mendengar Kabar Mempelai.

  2. Mengangkat Tabut Perjanjian (Yosua 3:6).
    Artinya kita bertanggung-jawab untuk praktek firman pengajaran dalam hidup kita, sehingga firman menjadi cap/ meterai yang kuat dalam hidup kita dan tidak bisa diganggu-gugat oleh apapun juga. Selanjutnya, kita bertanggung-jawab untuk menyaksikan Kabar Mempelai kepada yang lain, dan mengundang mereka untuk turut menerima Kabar Mempelai. Kita bisa membagikan tautan ibadah onlineataupun mengundang mereka untuk datang dalam ibadah persekutuan. Kalau firman sudah menjadi cap/ meterai dalam hidup kita, maka saat kita bersaksi, Roh Kudus yang akan menolong untuk meyakinkan pendengar agar bisa juga menerima Kabar Mempelai.

Yosua 3:17
3:17 Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan.

Hasilnya adalah semua bangsa Israel berhasil menyeberangi sungai Yordan untuk menuju ke Tanah Kanaan. Terjadi mujizat-mujizat dan perbuatan/ pertolongan Tuhan yang ajaib. Kita bisa menjadi tubuh Kristus/ mempelai wanita Tuhan yang sempurna, masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah, Kerajaan 1000 tahun damai, sampai Yerusalem baru yang kekal selamanya.

Waspada! Dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, atau kegerakan bangsa Israel menuju ke Kanaan, juga ditemukan sikap negatif terhadap Kabar Mempelai/ Tabut Perjanjian.
  1. Yosua 6:1
    6:1 Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk.

    Sikap negatif bangsa Yerikho (bangsa Kafir) adalah menutup pintu gerbang, artinya hamba Tuhan/ pelayan Tuhan menutup pintu hati terhadap kegerakan Roh Kudus hujan akhir dan juga terhadap Kabar Mempelai. Mereka menolak firman pengajaran yang benar hanya karena iri hati, benci tanpa alasan, dan tidak mau aktif dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Mereka menolak yang benar dan memilih yang salah.

    Yosua 6:21
    6:21 Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai.

    Akibatnya adalah mengalami pedang penghukuman. Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan bisa mati secara rohani, yaitu tidak lagi bergairah dalam ibadah dan pelayanan, tidak bergairah dalam berdoa, tidak ada pembukaan firman, hanya berbuat dosa hingga puncak dosa.

    Yosua 6:26
    6:26 Pada waktu itu bersumpahlah Yosua, katanya: "Terkutuklah di hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!"

    Akibat selanjutnya adalah hancur secara jasmani dan rohani, bahkan binasa selamanya.

    Waspada! Sementara ada kegerakan urim dan tumim, sikap kita janganlah negatif, jangan bergosip dsb. Jika kita tidak setuju, lebih baik kita berdoa daripada berkata-kata kepada orang lain.

  2. Yosua 7:10-12
    7:10 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Bangunlah! Mengapa engkau sujud demikian?
    7:11 Orang Israel telah berbuat dosa, mereka melanggar perjanjian-Ku yang Kuperintahkan kepada mereka, mereka mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu, mereka mencurinya, mereka menyembunyikannya, dan mereka menaruhnya di antara barang-barangnya.
    7:12 Sebab itu orang Israel tidak dapat bertahan menghadapi musuhnya. Mereka membelakangi musuhnya, sebab mereka itu pun dikhususkan untuk ditumpas. Aku tidak akan menyertai kamu lagi jika barang-barang yang dikhususkan itu tidak kamu punahkan dari tengah-tengahmu.

    Yosua 6:24
    6:24 Tetapi kota itu dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dibakar mereka dengan api; hanya emas dan perak, barang-barang tembaga dan besi ditaruh mereka di dalam perbendaharaan rumah TUHAN.

    Sikap negatif dari bangsa Israel ditunjukkan oleh Akhan. Akhan mencuri milik Tuhan. Kehidupan itu ikut dalam kegiatan/ kegerakan, tetapi hanya semu karena tidak taat dengar-dengaran. Banyak pelayan Tuhan masuk dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus, namun tidak taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Kehidupan semacam ini tidak mengalami penyucian sehingga tetap terikat pada uang (ikatan terakhir) dan mencuri milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus.

    Dulu Akhan mencuri uang sehingga ia sendiri yang mengalami penghukuman. Namun kita harus waspada, di akhir zaman terjadi pencurian kepercayaan Tuhan kepada seorang gembala untuk menerima perpuluhan dan persembahan khusus. Akibatnya, seluruh jemaat ikut menanggung, tidak ada makanan rohani, semua masuk dalam kelaparan bahkan penghukuman selamanya.

    Yosua 7:16-21
    7:16 Keesokan harinya bangunlah Yosua pagi-pagi, lalu menyuruh orang Israel tampil ke muka suku demi suku, maka didapatilah suku Yehuda.
    7:17 Ketika disuruhnya tampil ke muka kaum-kaum Yehuda, maka didapatinya kaum Zerah. Ketika disuruhnya tampil ke muka kaum Zerah, seorang demi seorang, maka didapatilah Zabdi.
    7:18 Ketika disuruhnya keluarga orang itu tampil ke muka, seorang demi seorang, maka didapatilah Akhan bin Karmi bin Zabdi bin Zerah, dari suku Yehuda.
    7:19 Berkatalah Yosua kepada Akhan: "Anakku, hormatilah TUHAN, Allah Israel, dan mengakulah di hadapan-Nya; katakanlah kepadaku apa yang kauperbuat, jangan sembunyikan kepadaku."
    7:20 Lalu Akhan menjawab Yosua, katanya: "Benar, akulah yang berbuat dosa terhadap TUHAN, Allah Israel, sebab beginilah perbuatanku:
    7:21 aku melihat di antara barang-barang jarahan itu jubah yang indah, buatan Sinear, dan dua ratus syikal perak dan sebatang emas yang lima puluh syikal beratnya; aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali."


    Pekerjaan urim dan tumim mengungkapkan dosa Akhan. Saat undian pertama dan didapati suku Yehuda, seharusnya Akhan sudah sadar bahwa ia yang bersalah. Selanjutnya, undian didapatkan oleh kaum Zerah, Zabdi, dan akhirnya Akhan. Sebenarnya Akhan mendapatkan kesempatan untuk mengalami pekerjaan urim dan tumim yang menunjukkan dosa-dosa yang tersembunyi. Namun, Akhan tidak mengaku sampai saat tinggal ia sendiri dan disudutkan.

    Saat firman menunjuk dosa seharusnya kita harus segera sadar dan mengaku dosa. Sikap sadar dan mengaku dosa = menghormati Tuhan. Sebaliknya, jika kita menyembunyikan dosa = menantang Tuhan, tidak takut dan tidak hormat pada Imam Besar yang setia dan benar. Mengapa? Karena kita menyembunyikan sesuatu yang salah demi terlihat hebat.

    Pada akhirnya Akhan memang mengakui perbuatannya, namun pengakuan dosa yang bukan karena kesadaran dan penyesalan tidak akan menerima pengampunan, bahkan menyebabkan akibat selanjutnya, yaitu:
    • Tiga puluh enam bangsa Israel tewas (36 = 4 x 9).
      Yosua 7:5
      7:5 Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat.

      Jika tidak ada penyucian oleh Kabar Mempelai, maka sidang jemaat tetap terikat uang, tidak bisa mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus, sehingga kita tidak bisa mendapatkan 4 x 9, yaitu:
      - Sembilan (9) jabatan pelayanan,
      - Sembilan (9) perbuatan kasih,
      - Sembilan (9) karunia Roh Kudus,
      - Sembilan (9) buah-buah Roh Kudus.

      Mereka dikalahkan oleh Ai, yaitu kota yang kecil. Mereka tersandung oleh perkara kecil dalam gereja Tuhan, yaitu persoalan uang. Banyak gereja Tuhan yang runtuh dan hancur hanya karena perkara kecil. Selanjutnya, perkara kecil dalam tubuh kita menunjuk lidah, bagian yang kecil namun bisa meruntuhkan apabila menghasilkan perkataan sia-sia, fitnah, dan gosip. Perkara kecil bisa mencerai-beraikan tubuh Kristus.

      Amsal 11:11
      11:11 Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.

    • Ranjang Raja Og.
      Raja Og termasuk raksasa, ranjangnya berukuran raksasa, menunjuk pada dosa kenajisan. Ranjang yang terbuat dari besi menunjuk adanya kekerasan dalam rumah tangga.

      Ulangan 3:11
      3:11 Hanya Og, raja Basan, yang tinggal hidup dari sisa-sisa orang Refaim. Sesungguhnya, ranjangnya adalah ranjang dari besi; bukankah itu masih ada di kota Raba bani Amon? Sembilan hasta panjangnya dan empat hasta lebarnya, menurut hasta biasa."

    • Akhan dibawa ke Lembah Akhor, artinya Akhan mengalami kesukaran bahkan kebinasaan selamanya.
      Yosua 7:24-25
      7:24 Kemudian Yosua, beserta seluruh Israel mengambil Akhan bin Zerah, dan perak, jubah dan emas sebatang itu, anak-anaknya yang laki-laki dan perempuan, lembunya, keledainya dan kambing dombanya, kemahnya dan segala kepunyaannya, lalu semuanya itu dibawa ke lembah Akhor.
      7:25 Berkatalah Yosua: "Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini." Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu.


Namun, puji Tuhan, dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, yaitu perjalanan terakhir bangsa Israel ke Kanaan, ditemukan ada sikap positif dari bangsa Kafir, yaitu Rahab.

Yosua 2:10-11
2:10 Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.
2:11 Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.


Tongkat yang membelah laut menunjuk salib Tuhan. Ayat 10 menunjuk pengalaman dengan firman penginjilan dan firman pengajaran = Kabar Mempelai.

Bangsa Kafir (Rahab) tadinya hanya dipakai dalam pembangunan Babel, mempelai wanita setan yang sempurna dalam kejahatan dan kenajisan. Rahab menunjuk pada pelacur yang tidak setia dan najis. Namun, Rahab percaya, ia mau membuka pintu hati untuk mendengar dan dengar-dengaran pada Kabar Baik, sehingga beriman dan percaya pada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat, bertobat, menerima baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Hasilnya adalah bisa hidup benar. Ini adalah keajaiban Tuhan. Dari Rahab (satu orang) yang percaya, seluruh keluarganya bisa diselamatkan.

Bangsa Kafir (Rahab) mendengar bahwa Tuhan mengalakan Sihon dan Og. Bangsa Kafir berdosa, namun mau membuka hati untuk mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua (urim dan tumim), sehingga tergembala dengan benar dan baik. Setelah keselamatan (masuk halaman Tabernakel), kita harus masuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok (masuk Ruangan Suci). Pada perjalanan bangsa Israel, harus ada jarak 2000 hasta antara mereka dan Tabut Perjanjian. Volume Ruangan Suci = 2000 hasta kubik.

Yosua 3:4
3:4 hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hastapanjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."

Dalam penggembalaan, kita mengalami penyucian hati, perbuatan, dan perkataan yang sia-sia. Kita bisa hidup dalam kesucian, bebas dari dosa-dosa dan puncak dosa. Kita bebas dari kekuatiran sehingga bangsa Kafir bisa beribadah dan melayani Tuhan.

Yosua 2:18-19
2:18 sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu.
2:19 Setiap orang yang keluar nanti dari pintu rumahmu, harus sendiri menanggung akibatnya, kalau darahnya tertumpah, dan kami tidak bersalah; tetapi siapa pun juga yang ada di dalam rumahmu, jika ada orang yang menciderainya, kamilah yang menanggung akibat pertumpahan darahnya.

Rahab menyembunyikan dua pengintai apapun risiko yang harus ditanggung Rahab bahkan seluruh keluarganya. Demikian kita menyerahkan seluruh hidup kita pada Tuhan. Hasilnya, bangsa Kafir (Rahab) mendapat tali kirmizi yang diikat di pintu jendela rumahnya. Bagi kita sekarang, kita mendapat tanda kirmizi di pintu hati dan mulut kita, sehingga kita bisa berkata jujur dan menyembah Yesus dengan kata "Haleluya". Tali kirmizi berwarna merah menunjuk darah/ korban Kristus (mereka menunggu 3 hari). Pedang dan salib tidak bisa dipisahkan.

Yosua 3:2
3:2 Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,

Kalau kita menerima pedang dan salib, maka kita menerima kuasa dalam darah Yesus. Kita bisa jujur dan taat. Hasilnya:
  1. Yesaya 52:13-14
    52:13 Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
    52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia -- begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi --


    Kuasa korban Kristus memberi jaminan kepastian untuk mengubahkan kita. Kuasa darah Yesus mengubah kita yang sudah seburuk anjing dan babi (tidak taat) menjadi manusia rohani (taat), sehingga wajah kita menjadi indah dan berseri. Hati kita damai sejahtera, kita merasa enak dan ringan. Semua yang buruk bisa dijadikan baik.

  2. Rahab dan seluruh keluarganya diselamatkan. Kuasa korban Kristus memberi jaminan kepastian untuk melindungi dan memelihara kita di tengah kesulitan dunia, sampaipun di zaman Antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun, bahkan jaminan masa depan yang indah dan bahagia.

  3. Efesus 2:13-16
    2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
    2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
    2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
    2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.


    Kuasa korban Kristus memberi jaminan kepastian untuk menyatukan kita, antara Israel dan Kafir, antara yang mati dan hidup, semuanya menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Kita siap sedia menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Perjamuan suci = korban Kristus = tali kirmizi = jaminan bagi kita.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Surabaya, 05 Desember 2015 (Sabtu Sore)
    ... sebagai tubuh. Wahyu Lalu ia berkata kepadaku Tuliskanlah Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba. Katanya lagi kepadaku Perkataan ini adalah benar perkataan-perkataan dari Allah. Kemudian masuk Kerajaan tahun damai Firdaus yang akan datang dan kemudian masuk dalam Yerusalem Baru Kerajaan Surga yang kekal untuk selama-lamanya. Alkitab dimulai dari Kitab ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 04 Mei 2013 (Sabtu Sore)
    ... - Pencobaan batu menjadi roti. Lukas - Pencobaan tentang penyembahan. Lukas - Pencobaan tentang Bait Allah. ad. . Pencobaan tentang Bait Allah. Lukas - Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah lalu berkata kepada-Nya Jika Engkau Anak Allah jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah sebab ada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Juni 2014 (Kamis Sore)
    ... dengan memaksa. Pelajaran bagi kita adalah jika kita melakukan sesuatu untuk Tuhan ibadah pelayanan berkorban jangan sampai dengan terpaksa tetapi dengan ucapan syukur. Kalau melakukan sesuatu dengan terpaksa itu berarti menghina korban Kristus. Korintus - Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Mei 2022 (Minggu Pagi)
    ... masuk penghukuman api yang membinasakan. Praktik menolak kasih Allah yaitu menolak gairah kasih Allah sehingga tidak setia berkobar dalam ibadah pelayanan tidak berguna tidak aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Maka akan dipakai dalam pembangunan Babel mempelai wanita setan yang akan dibinasakan oleh api yang menghanguskan. Praktiknya adalah Babel pelacur besar ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 21 September 2018 (Jumat Sore)
    ... pada sesuatu di dunia ini tetapi hanya takut kepada Tuhan. Jangan dibalik Seringkali kita takut pada sesuatu di dunia sampai melawan Tuhan--takut nilai jelek lalu menyontek-- sama dengan tanpa kasih mengorbankan Tuhan. Takut pada Tuhan takut berbuat dosa sampai takut berdusta sehingga bisa hidup benar dan suci. Inilah orang yang memiliki kasih sempurna. ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 Oktober 2019 (Minggu Pagi)
    ... tembaga membara di dalam perapian suara-Nya bagaikan desau air bah. Kaki bagaikan tiang api kaki bagaikan tembaga membara di dalam perapian. Kaki pendirian. Tembaga penghukuman. Jadi kita harus memiliki pendirian teguh untuk Menghukum dosa-dosa sampai puncaknya dosa sehingga kita hidup benar dan suci. Menghukum daging dengan segala keinginan dan hawa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 13 Januari 2011 (Kamis Sore)
    ... kami memberi Engkau tumpangan atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau Dan Raja itu akan menjawab mereka Aku berkata kepadamu sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini kamu telah melakukannya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Juni 2014 (Senin Sore)
    ... menderita maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Ada dua macam sengsara daging ay. 'menderita pukulan karena kamu berbuat dosa' pukulan atau hajaran. Artinya sengsara daging karena berbuat dosa. Bagaimansa pukulan dan hajaran datang Pada saat Firman Pengajaran diberitakan tetapi kehidupan itu tetap mempertahankan dosa menolak Firman Pengajaran yang merupakan tali kasih ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 02 Desember 2009 (Rabu Sore)
    ... panggilan itu datang dari Tuhan kepada setiap pribadi yang dikehendaki Tuhan bukan dikehendaki oleh manusia. Jadi kalau kita menerima panggilan itu adalah kemurahan dan kehendak Tuhan. Tuhan mengenal dengan jelas orang yang dipanggilNya. Mungkin kita dalam kekurangan tapi Tuhan lebih tahu soal kita. Panggilan Tuhan ini bukan untuk menyiksa kita ...
  • Ibadah Persekutuan Medan I, 22 Juni 2010 (Selasa Pagi)
    ... tanah dan tunggulnya mati di dalam debu . maka bersemilah ia setelah diciumnya air dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai. . Tetapi bila manusia mati maka tidak berdayalah ia bila orang binasa di manakah ia Ajaran Saduki. Kisah Rasul . Sebab orang-orang Saduki mengatakan bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.