Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:8-11 ada dua kegiatan/ suasana di tahta Surga:
- [ayat 8] Kegiatan/ suasana penyucian.
Wahyu 4:8
4:8Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
- [ayat 9-11] Kegiatan/ suasana penyembahan.
Wahyu 4:10
4:10maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
Supaya kita bisa merasakan suasana tahta Surga di dunia yang sudah terkutuk ini, maka kita harus hidup dalam kesucian dan penyembahan. Tahun 2017 merupakan tahun penyembahan. Makin disucikan, makin bisa menyembah Tuhan, makin kita merasakan suasana tahta Surga.
Wahyu 4:9-114:9Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,4:10maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:4:11"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."Penyembahan 24 tua-tua di tahta Surga merupakan penyembahan yang benar. 24 tua-tua dibagi menjadi 12 rasul hujan awal dan 12 rasul hujan akhir. Tanda penyembahan yang benar:
- Didorong oleh firman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus.
Yohanes 4:21-24
4:21Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
4:22Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
4:23Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
4:24Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan kita.
- Melemparkan mahkota [Wahyu 4:10]
Artinya merendahkan diri serendah-rendahnya, merasa tidak layak dan tidak mampu apa-apa, sehingga bisa menyerah sepenuh dalam tangan Tuhan Sang Pencipta.
- Penyembahan dengan kata 'Haleluya'.
Wahyu 19:4
19:4Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
Mulai sekarang kita harus menyembah dengan suara "Haleluya", sampai puncak penyembahan di awan-awan yang permai.
Wahyu 19:6-7
19:6Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Sampai kita menyembah Tuhan di tahta Surga selama-lamanya.
Doa penyembahan adalah hubungan paling erat antara Tuhan sebagai Kepala dan kita sebagai tubuhNya, ditunjukkan oleh leher. Ada 3 kemungkinan tentang leher:
- Leher dipatahkan.
Keluaran 13:13
13:13Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.
Keledai menunjuk bangsa kafir.
Hakim-hakim 15:16
15:16Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."
Sehebat apa pun bangsa kafir di dunia (kaya, pandai, dll), adalah tidak berharga di hadapan Tuhan. Bangsa Kafir lahir di dunia hanya untuk dipatahkan batang lehernya, artinya tidak ada hubungan dengan Tuhan, terpisah dari Tuhan, tidak bisa beribadah melayani Tuhan, tidak bisa menyembah Tuhan, kering rohani, mati rohani. Praktiknya adalah perkataan seperti anjing menjilat muntah yaitu perkataan dusta, gosip, fitnah, menghujat Tuhan (mendukung pengajaran yang salah, menyalahkan pengajaran benar). Perbuatannya seperti babi dimandikan kembali ke kubangan, yaitu berbuat dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin-mengawinkan (dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, nikah yang salah).
Ada 2 penyebab leher yang patah:
- Jika keledai tidak ditebus oleh darah anak domba.
Artinya jika bangsa kafir tidak ditebus oleh darah Yesus.
Oleh sebab itu bangsa kafir harus mengalami penebusan oleh darah Yesus, mengalami kelepasan dari dosa-dosa yang mengikat tubuh, jiwa, roh.
1 Korintus 5:7-8, 11
5:7Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
5:11Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Dosa yang mengikat tubuh: cabul, mabuk.
Dosa yang mengikat jiwa: kikir, pemfitnah, penipu.
Dosa yang mengikat roh: penyembah berhala (segala sesuatu yang menghalangi kita mengasihi Tuhan, beribadah melayani Tuhan).
Jika ditebus oleh darah Yesus, hasilnya adalah kita bisa hidup dalam kebenaran (menolak yang salah/ dosa, tidak menyetujui dosa) dan kemurnian (berpegang teguh pada firman pengajaran yang murni dan taat dengar-dengaran). Firman pengajaran benar akan menyucikan hidup kita sampai murni, suci sampai ke dalam hati.
Keluaran 29:1, 9
29:1"Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
29:9Kauikatkanlah ikat pinggang kepada mereka, kepada Harun dan anak-anaknya, dan kaulilitkanlah destar itu kepada kepala mereka, maka merekalah yang akan memegang jabatan imam; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya. Demikianlah engkau harus mentahbiskan Harun dan anak-anaknya.
Maka kita diangkat menjadi imam dan raja, hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan, sampai garis akhir. Kita menjadi kehidupan yang sangat berharga di hadapan Tuhan, menjadi biji mata Tuhan.
- Jika imam-imam tidak memiliki tabut perjanjian (Kabar Mempelai).
1 Samuel 4:16-18
4:16Kata orang itu kepada Eli: "Aku datang dari medan pertempuran; baru hari ini aku melarikan diri dari medan pertempuran." Kata Eli: "Bagaimana keadaannya, anakku?"
4:17Jawab pembawa kabar itu: "Orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin; kekalahan yang besar telah diderita oleh rakyat; lagipula kedua anakmu, Hofni dan Pinehas, telah tewas, dan tabut Allah sudah dirampas."
4:18Ketika disebutnya tabut Allah itu, jatuhlah Eli telentang dari kursi di sebelah pintu gerbang, batang lehernya patah dan ia mati. Sebab telah tua dan gemuk orangnya. Empat puluh tahun lamanya ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel.
Artinya, tidak mengalami penyucian, dosa-dosa ditimbun dalam hidupnya, sehingga tidak bisa menyembah Tuhan, mati rohani.
Setiap imam/ pelayan Tuhan harus menyandang pedang, mengalami penyucian oleh pedang firman, mulai dari perut hati yang gendut, yang berisi 7 keinginan jahat dan najis.
Matius 15:19
15:19Karena dari hati timbul segala (1)pikiran jahat, (2)pembunuhan, (3)perzinahan, (4)percabulan, (5)pencurian, (6)sumpah palsu dan (7)hujat.
Hakim-hakim 3:16-17, 21-22
3:16Dan Ehud membuat pedang yang bermata dua, yang panjangnya hampir sehasta, disandangnyalah itu di bawah pakaiannya, pada pangkal paha kanannya.
3:17Kemudian ia menyampaikan upeti kepada Eglon, raja Moab. Adapun Eglon itu seorang yang sangat gendut.
3:21Kemudian Ehud mengulurkan tangan kirinya, dihunusnya pedang itu dari pangkal paha kanannya dan ditikamkannya ke perut raja,
3:22sehingga hulunya beserta mata pedang itu masuk. Lemak menutupi mata pedang itu, sebab pedang itu tidak dicabutnya dari perut raja. Lalu keluarlah ia melalui pintu belakang.
Lemak adalah milik Tuhan, ditimbun pada perut hati.
Imamat 3:16-17
3:16Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.
3:17Inilah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu: janganlah sekali-kali kamu makan lemak dan darah."
Milik Tuhan yang terkecil, mulai dari perpuluhan dan persembahan khusus, harus dikembalikan kepada Tuhan. Ini sama dengan membakar lemak, menghasilkan bau harum di hadapan Tuhan.
Bait Allah adalah milik Tuhan, tempat ibadah pelayanan dan penyembahan kepada Tuhan. Perhatikan waktu-waktu untuk beribadah melayani Tuhan dan menyembah Tuhan.
Milik Tuhan yang ketiga adalah mempelai wanita Tuhan, yaitu seluruh hidup kita persembahkan kepada Tuhan. Jika kita banyak menyembah Tuhan, maka hujan berkat Tuhan akan dicurahkan, sampai berkat hidup kekal.
Jika mencuri milik Tuhan, maka matanya bular seperti imam Eli, tidak ada pembukaan rahasia firman, tidak mengerti pembukaan firman sehingga tidak disucikan, tidak bisa menyembah Tuhan, tidak bisa melihat Tuhan, kering rohani, mati rohani sampai binasa.
- Leher dicekik.
Matius 18:28
18:28Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
Artinya doa penyembahan tidak mencapai ukuran.
Wahyu 11:1-2
11:1Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
11:2Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Doa penyembahan adalah proses perobekan daging sampai daging tidak bersuara lagi. Tirai terobek sehingga tabut perjanjian bisa kelihatan, artinya kita bisa mencapai kesempurnaan mempelai.
Daging yang harus dirobek:
- Kebenaran diri sendiri.
Matius 18:28-30
18:28Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
18:29Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
18:30Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
Yaitu tidak mau mengaku dosa, tetapi menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain serta menyalahkan Tuhan (firman pengajaran yang benar). Juga tidak mau mengampuni dosa orang lain dan melupakan.
- Kesedihan, sampai kecewa, putus asa.
Ayub 7:15
7:15sehingga aku lebih suka dicekik dan mati dari pada menanggung kesusahanku.
Ini harus dirobek supaya bisa selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
- Takut, gentar, kuatir.
Markus 14:33
14:33Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar,
Takut/ kuatir akan sesuatu di dunia sehingga tidak takut akan Tuhan. Ini harus dirobek supaya kita menjadi kehidupan yang takut akan Tuhan, taat dengar-dengaran apapun risikonya.
Wahyu 12:14
12:14Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Jika kita bisa menyembah Tuhan sampai daging tidak bersuara, maka Tuhan akan mengaruniakan dua sayap burung nasar yang besar untuk menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata antikris yang berkuasa di bumi selama 3,5 tahun. Kita dilindungi dan dipelihara secara langsung oleh Tuhan lewat firman pengajaran dan perjamuan suci. Oleh sebab itu, kita harus tekun dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, sama dengan latihan menyingkir ke padang gurun. Jangan bergantung pada sesuatu di dunia, tetapi bergantung sepenuh kepada Tuhan, mengutamakan Tuhan.
Wahyu 11:2
11:2Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Jika penyembahan tidak mencapai ukuran, maka akan tertinggal saat Tuhan datang kedua kali, dan mengalami aniaya antikris. Ada 2 kemungkinan:
- Tetap menyembah Tuhan, tidak mau menyembah antikris sehingga disiksa sampai dipancung. Namun akan dibangkitkan.
- Menyangkal Yesus dan menyembah antikris, tidak disiksa, namun akhirnya akan dibinasakan.
- Leher seperti menara Daud, menunjuk doa penyembahan.
Kidung Agung 4:4
4:4Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.
Artinya, penyembahan sudah mencapai ukuran yaitu daging tidak bersuara. Maka akan diberi 3 hal:
- Menyimpan senjata. Doa penyembahan adalah perlengkapan senjata Allah untuk mengalahkan setan tritunggal. Kita mengalami damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan.
- Digantungi 1000 perisai. Perisai iman untuk menghadapi panah api si jahat, yaitu dosa-dosa sampai puncaknya dosa, ajaran palsu, gosip, pencobaan yang mustahil. Kita tidak gugur dari iman, tetapi memiliki iman yang teruji bagaikan emas murni, hidup benar dan suci, berpegang teguh pada pengajaran benar, hanya percaya dan berharap Tuhan.
- Diberi gada para pahlawan = kesabaran.
Amsal 16:32
16:32Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
Yaitu sabar dalam penderitaan, tidak bersungut, tidak saling menyalahkan, tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
Juga sabar menunggu waktu Tuhan. Jika Tuhan belum menolong, berarti Tuhan masih sibuk untuk membenarkan hidup kita. Kita banyak mengoreksi diri dan tetap berada dalam rel kehendak Tuhan. Jangan mengambil jalan sendiri di luar firman, sebab itu sama dengan jalan buntu dan kebinasaan. Kita berseru dan berserah sepenuh kepada Tuhan.
Maka Tuhan akan menyelesaikan semua, menjadikan semua indah tepat pada waktunya. Sampai jika Tuhan datang kedua kali, Tuhan menjadikan semua sempurna.
Tuhan memberkati.