Bersamaan dengan Penataran Imam dan Calon Imam IIISalam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 5:5-10
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."Rasul Yohanes menangis dengan amat sedih di Pulau Patmos karena gulungan kitab yang termeterai, yaitu tidak ada pembukaan firman.
Kita juga harus menangis/ berjuang untuk bisa mendapatkan pembukaan rahasia firman/ firman pengajaran yang benar. Sebab di mana ada pembukaan rahasia firman, di situ ada pembukaan jalan (pintu) di dunia, sampai pintu Sorga terbuka.
Siapa yang bisa membuka gulungan kitab/ rahasia firman Allah?
- Yesus sebagai singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud yang telah menang.
- Yesus sebagai Anak Domba Allah yang telah tersembelih.
Kita masih mempelajari yang pertama.
Markus 13:28-29
13:28 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
13:29 Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
Pembukaan firman yang dikaitkan dengan Yesus sebagai tunas Daud artinya pembukaan firman Allah untuk menantikan dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Tunas sama dengan pembaharuan. Jadi, pembukaan firman membaharui dan mengubahkan hidup kita sampai sempurna seperti Yesus.
Ada 3 macam pembaharuan yang dikaitkan dengan pohon ara:
- Pembaharuan nikah, dikaitkan dengan pohon ara yang ada di Taman Eden atau Firdaus.
Daun pohon ara dipakai untuk menutupi ketelanjangan nikah Adam dan Hawa.
Kejadian 2:23-24
2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
2:24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Pada mulanya, Tuhan menciptakan Adam dan Hawa sama mulia dengan Dia, dan Tuhan memberikan nikah yang mulia. Nikah adalah pemberian Tuhan hanya kepada manusia.
Tanda hidup yang mulia dan nikah yang mulia adalah:
- Ada kesatuan nikah, sehingga bisa saling mengasihi.
- Taat dengar-dengaran kepada perintah Tuhan, sehingga memuliakan Tuhan dan tidak dipermalukan.
- Mengalami suasana Firdaus.
Kejadian 3:6-7
3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Tetapi sayang, setan merusak hidup dan nikah manusia dengan dosa, sehingga telanjang dan dipermalukan.
Dosa apa yang merusak manusia?
- Tidak taat dan tidak dengar-dengaran pada perintah Tuhan.
- Membuat cawat dari pohon ara untuk menutupi ketelanjangan, yaitu kebenaran diri sendiri.
Yesaya 64:6
64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Kejadian 3:11-13
3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
Kebenaran diri sendiri adalah menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan, menyalahkan setan. Ini berarti hanya mengoper-oper dosa, tidak menyelesaikan dosa. Kalau sudah menyalahkan setan, berarti menjadi sama dengan setan dan tidak bisa bertobat lagi. Yang ada di dalam hidup dan nikahnya adalah setan, bapa pendusta dan bapa pembunuh.
Kejadian 3:14,17-19
3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Akibatnya adalah tetap menjadi debu yang hanya menjadi makanan setan.
Biarlah lewat pembukaan firman malam ini, kita mengalami pembaharuan nikah, yaitu melembut, saling mengaku dan saling mengampuni. Maka darah Yesus akan menyelesaikan segala dosa, sehingga nikah kita menjadi satu daging. Nikah yang sudah diceraiberaikan oleh setan bisa disatukan kembali oleh korban Kristus di kayu salib. Satu suami + satu istri = satu daging. Di antara suami istri hanya boleh ada tanda "+", yaitu salib Kristus.
Jika nikah menjadi satu daging, maka hasilnya adalah nikah menjadi rumah doa, artinya doa dijawab oleh Tuhan.
Matius 18:19
18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
Doa dijawab oleh Tuhan berarti semua masalah diselesaikan oleh Tuhan.
Efesus 5:32
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Nikah yang sudah menjadi satu daging akan masuk kesatuan yang lebih besar, yaitu menjadi mempelai wanita Sorga saat Yesus datang kedua kali.
- Pembaharuan tahbisan.
Ini dikaitkan dengan pohon ara yang ada di pinggir jalan.
Matius 21:18-19
21:18 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
21:19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.
Pohon ara ini sudah berdaun lebat tetapi tidak berbuah, sehingga dikutuk oleh Tuhan. Jika nikah dikutuk, maka ibadah pelayanan juga akan dikutuk. Sebaliknya, jika ibadah pelayanan main-main sehingga dikutuk, maka nikah juga akan dikutuk.
Suasana kutukan adalah kering rohani, yaitu mulut kering. Ini ditandai dengan dusta, gosip, fitnah. Kalau dibiarkan kering rohani, maka akan kering sampai ke akar-akarnya, yaitu hati nurani menjadi mati rasa. Artinya:
- Tidak merasa menyesal saat hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa, sama dengan enjoy dalam dosa sampai puncaknya dosa. Kalau bukan kemurahan Tuhan, maka tidak akan bisa tertolong.
- Tidak merasa apa-apa saat beribadah melayani Tuhan. Beribadah hanya sebagai kebiasaan dan rutinitas. Sebaliknya juga tidak merasa menyesal saat tidak bisa beribadah melayani Tuhan.
Mengapa sudah aktif dalam ibadah pelayanan tetapi masih dikutuk oleh Tuhan?
- Sebab ditanam di pinggir jalan, artinya tidak tergembala, tidak ditanam di Bait Allah, tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok. Akibat beredar-edar adalah bertemu dengan singa, yaitu setan yang akan menelan dan membinasakan.
Jika tergembala dengan benar dan baik, maka ada doa penyautan dari gembala di dunia dan doa syafaat dari Gembala Agung di Sorga, sehingga masih diberi kesempatan untuk bisa berbuah dan menyenangkan hati Tuhan.
- Sebab lalai dalam ibadah pelayanan, dan lalai dalam penyucian.
Yeremia 48:10
48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!
Ini terjadi karena menolak firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang menunjuk dan menyucikan dosa. Atau mendengar firman tetapi tidak praktek. Sehingga tidak mengalami penyucian tetapi menimbun dosa-dosa di dalam perut hati seperti Yudas Iskariot. Akibatnya adalah perut Yudas terburai, yaitu suatu waktu segala dosa-dosa akan dinyatakan tetapi sudah tidak ada lagi pengampunan.
Yohanes 15:6
15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Kehidupan yang beredar-edar sama dengan ranting kering yang terlepas dari pokok anggur. Sehingga masuk kegerakan pembangunan Babel yang akan dibinasakan selamanya.
Pembaharuan tahbisan adalah tergembala, setia dalam ibadah pelayanan, dan suci. Sekalipun kita ranting kecil, tidak berdaya, tetapi jika tergembala dengan benar dan baik, suci dan setia, maka cepat atau lambat pasti akan berbuat lebat. Hasilnya adalah "BapaKu-lah pengusahanya". Kita dipelihara secara jasmani dengan berlimpah-limpah, sampai selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Secara rohani, kita juga dipelihara sehingga bersuasana Firdaus, yaitu suasana damai sejahtera. Tuhan juga membela hidup kita, sehingga kita tidak bisa dijatuhkan atau disesatkan oleh setan lewat dosa-dosa sampai puncaknya dosa, juga lewat ajaran palsu. Hidup kita selalu berhasil dan indah sampai saat Yesus datang kembali kedua kali.
- Pembaharuan hati.
Ini dikaitkan dengan pohon ara.
Markus 13:28
13:28 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
Pembaharuan hati adalah kita harus melembut, memiliki hati yang lemah lembut. Maka lidah juga akan menjadi lemah lembut.
Kisah Rasul 7:55-60
7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
7:56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
7:57 Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.
7:58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.
Hati dan lidah bisa melembut lewat pembukaan firman dan percikan darah, sengsara daging karena Yesus.
Praktek hati dan lidah lembut:
- Kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakan, sekalipun itu sangat merugikan.
- Kemampuan untuk dapat menyembah Tuhan dalam situasi dan kondisi apa pun. Dalam penderitaan pun, kita masih bisa menyembah Tuhan.
Hasilnya adalah langit terbuka, sehingga bisa melihat dan merasakan pelayanan Yesus sebagai Imam Besar yang berdiri di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
Kisah Rasul 7:55-56
7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.
7:56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
Yohanes 12:26
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Matius 21:4-5
21:4 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
21:5 "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
Yesus berdiri artinya Yesus menghormati kita yang menjadi pelayan-pelayanNya. Tuhan menyertai, mempedulikan, memperhatikan dan bergumul untuk kita.
Keluaran 33:2-3,15
33:2 Aku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu dan akan menghalau orang Kanaan, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus--
33:3 yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan."
33:15 Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.
Penyertaan Tuhan tidak bisa ditukar dengan apa pun juga. Tuhan menyertai kita sampai akhir jaman. Tuhan menyelesaikan semua masalah kita sampai yang mustahil.
Tuhan memberkati.