Nubuat ke-7 tentang
hukuman atas dunia saat kedatangan Yesus kedua kali.Matius 24:36-44, ada 2 kejadian besar saat kedatangan Yesus kedua kali:
- Dunia dihukum dengan api yang dari langit, sampai hancur dan musnah, ini yang disebut dengan kiamat.
- Gereja Tuhan terangkat di awan-awan.
Tidak ada seorang pun yang tahu tentang kedatangan Yesus kedua kali, bahkan Tuhan Yesus sendiri pun tidak tahu. Ini mengandung 2 arti:
- Yesus taat dengar-dengaran, melakukan kehendak Bapa. Supaya kita tidak dihukum bersama dunia, kita juga harus taat dengar-dengaran.
- Kita harus selalu berjaga-jaga karena kita tidak tahu kapan kedatangan Yesus kedua kali.
Namun dalam ayat 37-39, Tuhan memberikan tanda-tanda bahwa keadaan dunia akhir jaman menjelang kedatangan Tuhan kedua kali akan kembali seperti jaman Nuh.
Kejadian 6:5, 12.Pada jaman Nuh, manusia termasuk anak Tuhan memiliki hati nurani yang cenderung jahat dan menjalankan hidup rusak di bumi sehingga dihukum dengan air bah. Di akhir jaman akan dihukum dengan api yang dari langit.
Ada 3 macam hidup rusak/ rusak laku:- Dalam nikah.
Kejadian 6:1-2, prakteknya: kawin campur, kawin cerai, sampai kawin mengawinkan (perselingkuhan, seks bebas, homoseks, lesbian). Juga dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
- Dalam ibadah.
Keluaran 32:5-7, prakteknya: - Penyembahan berhala/ lembu emas. Lembu emas menunjuk:
- Kekerasan hati, mempertahankan dosa; beribadah melayani Tuhan tetapi masih mempertahankan dosa.
- Kekayaan, ibadah pelayanan hanya untuk mencari perkara jasmani.
- Dosa sandungan (Roma 14:20), artinya gampang tersandung/ tersinggung atau menjadi sandungan bagi orang lain.
Oleh karena itu harus hati-hati, mulai dari hal kecil (makanan, dll). - Tidak setia, malas dalam ibadah pelayanan.
Amsal 18:9, sama dengan merusak ibadah.
- Terhadap diri sendiri.
Amsal 6:32, prakteknya: dosa zinah, baik lewat perbuatan, perkataan, pandangan, pikiran angan-angan.
Dulu sudah terjadi di jaman Nuh, di akhir jaman akan terjadi lagi. Jika anak Tuhan/ hamba Tuhan memiliki hati nurani yang jahat dan menjalani hidup yang rusak, maka akan mengarah pada pembangunan tubuh Babel, mempelai wanita setan, yang akan dibinasakan oleh Tuhan.
Supaya kita bisa selamat dari penghukuman Tuhan , kita harus berjaga-jaga seperti Nuh yaitu masuk dalam bahtera. Ada 2 pengertian rohani dari bahtera Nuh:- Baptisan air yang benar.
1 Petrus 3:20-21, bahtera Nuh menyelamatkan 8 orang (4 pasang nikah). Ini menunjuk keselamatan mempelai. Baptisan air juga menghasilkan keselamatan mempelai. Oleh sebab itu suami istri harus satu baptisan air yang benar supaya mengalami keselamatan mempelai, sama dengan diselamatkan dari hukuman api yang akan memusnahkan dunia.
Roma 6:4, baptisan air yang benar yaitu kita dibaptis seperti Yesus dibaptis, sama dengan dikuburkan dalam air bersama Yesus. Setelah keluar dari air, mendapat hidup baru yaitu mengalami pembaharuan dari hati nurani yang jahat menjadi hati nurani yang baik.
Kejadian 6:5-6,hati nurani yang cenderung jahat menghasilkan perbuatan yang memilukan hati Tuhan, memalukan Tuhan (bukan memuliakan Tuhan). Juga memedihkan hati orang tua. Sehingga menarik hukuman Tuhan datang untuk membinasakan. Namun lewat baptisan air, kita berjaga-jaga supaya tidak masuk dalam hukuman.
Baptisan air yang benar akan menghasilkan hati nurani yang baik, menghasilkan perbuatan-perbuatan baik yang memuliakan Tuhan. Prakteknya: - Memuliakan Tuhan mulai perkara yang paling kecil yaitu harta/ uang, Amsal 3:9, yaitu:
- Mengembalikan perpuluhan milik Tuhan = mengembalikan persembahan sulung milik Tuhan.
- Memberi persembahan khusus untuk sesama yang membutuhkan dan untuk pembangunan tubuh Kristus.
1 Tawarikh 29:17-18.
- Menyerahkan segenap hidup kita untuk memuliakan Tuhan.
1 Korintus 6:19-20, 1 Korintus 7:23.
Menjadi hamba Tuhan/ hamba kebenaran untuk memuliakan Tuhan. Jangan menjadi hamba manusia. Jika tidak sesuai dengan kebenaran firman, akan memilukan hati Tuhan.Segala pengorbanan kita untuk pembangunan tubuh Kristus tidak akan sia-sia, Tuhan tidak akan lupa.
Seperti dulu Abraham mengorbankan Ishak di gunung Moria, tempat dimana Salomo membangun bait Suci. Abraham bertemu dengan Yehovah Jireh yang mengadakan yang tidak ada menjadi ada.
Kejadian 22:10-12, 14, kita akan bertemu Tuhan dalam kemuliaan sebagai Jehova Jireh, untuk mengadakan yang tidak ada menjadi ada.
- Tabernakel.
Buktinya: - Bahtera Nuh ada 3 tingkat (bawah, tengah, atas), sama dengan Tabernakel terdiri dari 3 ruangan (halaman, ruangan suci, ruangan maha suci).
- Kejadian 6:14-16, Tuhan memerintahkan Nuh dengan kata-kata: "harus kau buat…". Demikian juga Tabernakel.
Keluaran 25:8, 10, baik bahtera Nuh maupun tabernakel, pembuatannya berdasarkan kehendak Tuhan, bukan kehendak manusia.
Sekarang artinya pengajaran Tabernakel dan mempelai (Kabar Mempelai). Tabernakel juga menunjuk penggembalaan. Tabernakel panjangnya 100 hasta, lebar 50 hasta, luasnya 100x50 = 5000. Sama dengan 5000 orang laki-laki yang duduk di rumput. Rumput menunjuk penggembalaan.
Markus 6:39, 40, 44, jadi lewat pengajaran Tabernakel dan mempelai, kita dipimpin untuk masuk dalam sistem penggembalaan. Dimulai dengan laki-laki. Jika di gereja, laki-laki menunjuk gembala, malaikat sidang jemaat, harus bertanggung jawab dalam penggembalaan. Dalam nikah, laki-laki menunjuk suami, harus bertanggung jawab untuk tergembala.
Istilah dudukdi atas rumput hijau = mantapdalam penggembalaan, bukan sekedar tergembala. Sebagai contoh, saat Tuhan menghukum Mesir dengan 10 tulah, hanya di Gosyen yang luput dari hukuman. Gosyen menunjuk penggembalaan.
Syarat tergembala:- Masuk dalam kandang penggembalaan.
Dalam Tabernakel menunjuk Ruangan Suci. Ada 3 macam alat dalam Ruangan Suci, menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok: - Pelita Emas: ketekunan dalam kebaktian umum.
- Meja Roti Sajian: ketekunan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
- Mezbah Dupa Emas: ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan.
Jika kita mantap dalam penggembalaan, tekun, kita akan mengalami ketenangan, aman dan damai sejahtera; mengalami tangan kemurahan dan kebaikan Tuhan, Gembala Agung, untuk melipat gandakan 5 roti dan 2 ikan, memelihara hidup kita secara berkelimpahan. Berkelimpahan artinya kita dipelihara sampai bisa mengucap syukur kepada Tuhan, dipelihara sampai ke anak cucu. Harus sungguh-sungguh, jangan egois, sebab menentukan sampai ke anak cucu kita.
- Harus punya ukuran panjang Tabernakel 100 hasta = 10x10.
10 yang pertama = mendengar firman.
10 yang kedua = dengar-dengaran, taat.
Mulai dalam nikah, suami mengasihi istri seperti diri sendiri, istri tunduk kepada suami dalam segala hal, anak taat kepada orang tua. Sampai taat dengar-dengaran dalam segala hal.
Jika mendengar firman tetapi tidak dengar-dengaran, sama dengan 10x0 = 0, gagal. Jika mendengar firman tapi melawan/ menolak, sama dengan 10 x (-1) = (-10), hidupnya terus merosot, turun sampai ke jurang maut.
- Harus punya ukuran lebar tabernakel 50 hasta, menunjuk Pentakosta/ Roh Kudus = setia dan berkobar-kobar.
Jika kita taat dan setia, ini bagaikan mengulurkan tangan kepada Tuhan, maka akan ada uluran tangan Tuhan.
Kejadian 7:16, ini bedanya bahtera Nuh dan bahtera lain. Bahtera lain ditutup dengan tangan sendiri, tetapi bahtera Nuh ditutup oleh tangan Tuhan.
Wahyu 3:7,tangan Tuhan dengan kunci Daud untuk menutup dan membuka pintu bagi kita.- Menutup pintu artinya melindungi kita dari dosa-dosa yang memuncak seperti air bah (dosa makan minum dan kawin mengawinkan). Melindungi kita dari segala pencobaan, celaka, marabahaya, sampai melindungi kita dari jaman antikris. Melindungi kita dari hukuman yang akan datang/ kiamat.
- Membuka pintu artinya tangan kemurahan kebaikan Tuhan memberikan jalan keluar, menyelesaikan semua masalah sampai yang sudah mustahil sekali pun. Menuntun kita ke masa depan yang indah.
Ibrani 10:19-20, tangan kemurahan dan kebaikan Tuhan membuka jalan baru dan hidup bagi kita, sama dengan jalan pembaharuan dan keubahan hidup. Kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani, sampai sama mulia dengan Tuhan saat kedatangan Yesus kedua kali.
Tuhan memberkati.