Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 9:1-12 tentang peniupan sangkakala kelima, yaitu hukuman Anak Allah yang kelima atas manusia di dunia.
Wahyu 9:1
9:1 Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut.

Tandanya adalah sebuah bintang jatuh dari langit ke bumi.

Yesaya 14:12
14:12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!

Isaiah 14:12[NKJV]
14:12 "How you are fallen from heaven, O Lucifer,son of the morning! [How] you are cut down to the ground, You who weakened the nations!

Sebuah bintang jatuh ke bumi menunjuk pada Lucifer yang jatuh ke bumi dan menjadi setan.

Wahyu 9:2-5
9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajeng di bumi.
9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.


Malaikat Lucifer yang jatuh menjadi setan akan diikuti roh jahat dan roh najis bagaikan belalang dan kalajengking, untuk menyiksa manusia di bumi lima bulan lamanya dengan siksaan kalajengking. Manusia akan mencari mati, tetapi tidak bisa, sehingga tetap mengalami hukuman sangkakala kelima.

Mengapa malaikat Lucifer bisa jatuh menjadi setan?
  1. Kesombongan, lima kali mengatakan "Aku hendak", sampai hendak menyamai Tuhan.
    Yesaya 14:13-14
    14:13 Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: (1)Aku hendak naik ke langit, (2)aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan (3)aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
    14:14 (4)Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, (5)hendak menyamai Yang Mahatinggi!

    14:15 Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.

    Filipi 2:8
    2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

    Yesus rendah hati dan taat sampai mati di kayu salib dengan lima luka utama.
    Lucifer sombor, yaitu menolak/ melawan salib Tuhan.

  2. Tidak taat, tidak dengar-dengaran, melawan firman Tuhan.

Sebenarnya, sombong dan tidak taat adalah sifat setan, tetapi juga melanda hamba Tuhan/ pelayan Tuhan.
Matius 16:21-23
16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Petrus menarik Yesus ke samping, artinya Petrus mengesampingkan salib, menolak salib. Petrus sombong dan tidak taat dengar-dengaran.

Oleh sebab itu, kita harus belajar meneladani sifat tabiat Yesus yang rendah hati dan taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib, terutama adalah lewat makan dan minum Perjamuan Suci/ korban Kristus. Sehingga kita bisa rendah hati dan taat dengar-dengaran pada bunyi sangkakala/ firman pengajaran yang benar, yang keras, yang diulang-ulang.
Jika sekarang kita mau mendengar bunyi sangkakala, maka kita tidak akan mengalami hukuman sangkakala kelima/ sengatan kalajengking. Justru kita mengalami penyucian terus-menerus sampai sempurna seperti Yesus. Mengalami penyucian = mengalami pertumbuhan rohani, sampai kedewasaan penuh seperti Yesus, siap menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai.

Praktek kedewasaan rohani:
  1. Rela sengsara daging/ salib untuk berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan = rela sengsara daging untuk mati terhadap dosa dan hidup dalam kebenaran.
    Ibrani 11:24-26
    11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,
    11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
    11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.


    Kita bisa mati terhadap dosa dan hidup dalam kebenaran, lewat baptisan air yang benar.
    Jadi, baptisan air yang benar adalah kehidupan yang sudah percaya Yesus dan bertobat, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup baru, hidup Sorgawi.
    Hidup baru = menjadi anak Allah = mengalami kelepasan dari dosa sampai puncaknya dosa. Sehingga sekalipun ada kesempatan/ keuntungan/ ancaman, kita tidak mau berbuat dosa.

    Roma 6:18,13
    6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
    6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

    Kita mengalami kelepasan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran, senjata kebenaran. Kita beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar, sekalipun sengsara, sekalipun dihina, sekalipun dianiaya, sekalipun berkorban apa pun juga. Hanya satu yang tidak boleh dikorbankan, yaitu firman pengajaran yang benar tidak boleh dikorbankan.

    Kisah Rasul 20:24
    20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.

    Rasul Paulus sampai tidak menghiraukan nyawanya untuk pekerjaan Tuhan.

    Yohanes 21:18-19
    21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
    21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

    Saat Rasul Petrus masih muda (belum dewasa rohani), maka Petrus menarik Yesus ke samping.
    Tetapi saat Petrus dewasa rohani, Petrus rela mati untuk pekerjaan Tuhan.

    Semua ibadah pelayanan yang ditandai pengorbanan/ tanda darah/ tanda salib, pasti bisa memuliakan dan mengagungkan Tuhan.

    Yesaya 49:3-4
    49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
    49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."


    Segala sesuatu yang kita korbankan untuk pekerjaan Tuhan, tidak akan sia-sia. Hak dan upah kita ada di tangan Tuhan, artinya ada jaminan kepastian dari Tuhan untuk hidup sekarang, masa depan berhasil dan indah, sampai hidup kekal selamanya.

  2. Bisa menerima makanan keras/ firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
    Ibrani 5:13-14
    5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
    5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.


    Firman pengajaran yang benar diulang-ulang untuk menyucikan pancaindera kita.
    • Telinga disucikan = telinga yang baik, yaitu hanya mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Kita tidak memberi kesempatan satu kali pun untuk mendengar suara asing/ ajaran lain yang tidak sesuai dengan Alkitab.
    • Kulit/ perasaan disucikan = perasaan yang baik, yaitu bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, bisa mengutamakan Tuhan lebih dari semua. Juga mengasihi sesama seperti diri sendiri, sampai mengasihi musuh. Kita tidak membeda-bedakan sesama berdasarkan warna kulit, status sosial, dll.
    • Mata/ pandangan disucikan = pandangan yang baik, yaitu hanya memandang ladang Tuhan dan pribadi Tuhan. Kita hanya percaya dan berharap Tuhan.
    • Mulut disucikan = mulut yang baik, hanya menghasilkan perkataan benar, suci, baik, menjadi berkat bagi sesama.

    Kalau pancaindera baik, maka hasilnya:
    • [Ibrani 5:14] Kita bisa peka/ tegas membedakan antara yang benar dengan tidak benar, antara yang baik dan jahat.
      Mulai dari bisa membedakan firman pengajaran yang benar dan yang tidak benar. Terutama ini terjadi saat keadaan terjepit, murid-murid menganggap Tuhan sebagai hantu, yang benar menjadi tidak benar. Juga terjadi saat keadaan diberkati, Adam dan Hawa justru mendengar suara ular.
      Lanjut kita bisa membedakan tahbisan yang benar dan yang tidak benar, nikah yang benar dan yang tidak benar, sampai bisa membedakan segala sesuatu yang benar dan yang tidak benar.
      Sehingga kita bisa berpikir, berbuat, berkata hanya yang benar, yang suci, yang baik. Kita tidak berbuat dosa lagi, sampai suatu waktu tidak dapat berbuat dosa lagi. Kita menjadi benar seperti Yesus benar, suci seperti Yesus suci.

    • Kita mengalami kuasa penciptaan dari yang tidak ada menjadi ada.
      Amsal 20:12
      20:12 Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN.

      Markus 7:37
      7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

      Yang hancur dan buruk menjadi baik. Jaminannya adalah korban Kristus di kayu salib. Sampai semua menjadi baik dan indah pada waktuNya.

      Yesaya 52:13-14
      52:13 Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
      52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia--begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi--


  3. Gemar bersaksi, sampai gemar menyembah Tuhan.
    Yohanes 9:20-21,37-38
    9:20 Jawab orang tua itu: "Yang kami tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia lahir buta,
    9:21 tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri."
    9:22 Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.
    9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
    9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.


    Menyembah Tuhan = mata hanya melihat Tuhan, mulut berseru kepada Tuhan, tangan diangkat berserah kepada Tuhan.
    Jadi, menyembah Tuhan sama dengan percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan, berseru dan berserah kepada Tuhan, mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan juga akan mengulurkan tangan belas kasihNya kepada kita.

    2 Raja-raja 4:18-20,32
    4:18 Setelah anak itu menjadi besar, pada suatu hari keluarlah ia mendapatkan ayahnya, di antara penyabit-penyabit gandum.
    4:19 Tiba-tiba menjeritlah ia kepada ayahnya: "Aduh kepalaku, kepalaku!" Lalu kata ayahnya kepada seorang bujang: "Angkatlah dia dan bawa kepada ibunya!"
    4:20 Diangkatnyalah dia, dibawanya pulang kepada ibunya. Duduklah dia di pangkuan ibunya sampai tengah hari, tetapi sesudah itu matilah dia.
    4:32 Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya.

    Perempuan Sunem menghadapi masalah anak yang mati terbaring di tempat tidur.
    Anak mati = kematian rohani, berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
    Anak mati juga menunjuk pada kemustahilan di segala bidang, tidak ada lagi masa depan, kesedihan, air mata. Jika dibiarkan, akan sampai cucuran air mata selamanya seperti Esau, sampai binasa selamanya di neraka.

    2 Raja-raja 4:28
    4:28 Lalu berkatalah perempuan itu: "Adakah kuminta seorang anak laki-laki dari pada tuanku? Bukankah telah kukatakan: Jangan aku diberi harapan kosong?"

    Saat menghadapi keadaan terjepit, seringkali kelemahan wanita (gereja Tuhan) adalah menganggap firman Allah sebagai harapan/ perkataan kosong. Sehingga menjadi kecewa dan putus asa. Ini adalah suatu kesombongan dan ketidaktaatan, tidak mau mengulurkan tangan kepada Tuhan.

    Markus 9:22-24
    9:22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
    9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
    9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"


    Saat menghadapi keadaan terjepit, laki-laki seringkali mengandalkan kekuatan dan kepandaian sendiri. Ini adalah suatu kesombongan dan ketidaktaatan.

    Malam ini, Tuhan menunggu kita hanya menyembah Tuhan, berserah sepenuh kepada Tuhan.
    2 Raja-raja 4:33-37
    4:33 Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.
    4:34 Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu.
    4:35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.
    4:36 Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan berkata: "Panggillah perempuan Sunem itu!" Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka berkatalah Elisa: "Angkatlah anakmu ini!"
    4:37 Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan sujud menyembah dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah anaknya, lalu keluar.

    Mata bertemu mata artinya saat kita hanya memandang Tuhan, maka Tuhan juga akan memandang kita, memperhatikan, mempedulikan kita.
    Mulut bertemu mulut artinya saat kita hanya berseru kepada Tuhan, maka Tuhan akan menjawab doa kita.
    Tangan bertemu tangan artinya kita hanya menyerah sepenuh kepada Tuhan, maka Tuhan mengulurkan tangan belas kasihNya kepada kita. Kita hanya berharap pada tangan belas kasih Tuhan.

    Hasilnya adalah bersin tujuh kali, artinya mengeluarkan segala kotoran dosa yang ada dalam hati dan pikiran.
    Matius 15:19
    15:19 Karena dari hati timbul segala (1)pikiran jahat, (2)pembunuhan, (3)perzinahan, (4)percabulan, (5)pencurian, (6)sumpah palsu dan (7)hujat.

    Kalau sudah bersin, maka bisa bernafas, yaitu bisa menyembah Tuhan.
    Kelemahan kaum muda seringkali adalah tidak mau dan tidak bisa menyembah Tuhan, sebab terlalu banyak kotoran dalam hati dan pikiran.

    Saat kita menyembah Tuhan, maka tangan belas kasih Tuhan akan diulurkan. Hasilnya adalah mujizat terjadi, ada kuasa pengangkatan ("Angkatlah anakmu ini!"), artinya:
    • Kuasa keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Kita bisa jujur di hadapan Tuhan, mengaku segala kekurangan dan kelemahan kita.
    • Mujizat jasmani terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang gagal menjadi berhasil dan indah pada waktuNya.
    • Diangkat dari kejatuhan-kejatuhan.
    • Dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
    • Saat Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, diangkat ke awan-awan yang permai dan tidak ada setetes pun air mata.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 Desember 2023 (Kamis Sore)
    ... dan kelepasan dari pihak lain dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu. Proses berpindah dari maut untuk menjadi mempelai wanita Surga Harus menerima panggilan Raja Tuhan halaman Tabernakel keselamatan kebenaran . Ester - Sesudah peristiwa-peristiwa ini setelah ...
  • Ibadah Raya Malang, 21 Desember 2014 (Minggu Pagi)
    ... perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia. Maka Ester menerima tongkat emas dari kerajaan. Anak yang diserahkan juga akan menerima tongkat dari Tuhan artinya hidup dalam tangan belas kasihan Tuhan mati hidupnya dalam tangan Tuhan. Sampai Ester menjadi ratu artinya sampai kita menjadi mempelai wanita ...
  • Ibadah Kunjungan Ciawi III, 28 Juli 2010 (Rabu Sore)
    ... rohani. Matius - . Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya keluar dari Yerikho orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar bahwa Yesus lewat lalu mereka berseru Tuhan Anak Daud kasihanilah kami Posisi kehidupan yang buta rohani adalah di pinggir jalan pohon ara di ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 08 Juni 2018 (Jumat Sore)
    ... menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya. . Lalu berkatalah penebus itu Jika demikian aku ini tidak dapat menebusnya sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus sebab aku tidak dapat menebusnya. . Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 April 2009 (Minggu Pagi)
    ... mempelai wanita sorga dan terbebas dari dunia ini selamanya. Imamat - Sangkakala ditiup pada tahun yobel. Pada tahun ini terjadi pembebasan yaitu segala tanah dan harta benda kembali pada pemiliknya. Artinya Tuhan mengembalikan apa yang sudah hilang dari kita Firman Penggembalaan mengembalikan apa yang sudah hilang dari kita. Roma Yang sudah hilang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 22 April 2018 (Minggu Siang)
    ... disebut dengan pakaian rohani sama dengan harta rohani harta sorgawi yang tidak bisa dirusak oleh ngengat. AD. . PAKAIAN KESELAMATANPakaian keselamatan pakaian kebenaran pakaian yang dibagi menjadi empat bagian. Efesus . Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya dimeteraikan ...
  • Ibadah Persekutuan Semarang II, 27 September 2013 (Jumat Pagi)
    ... mendengar bahwa ada Roh Kudus. . Lalu kata Paulus kepada mereka Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis Jawab mereka Dengan baptisan Yohanes. . Kata Paulus Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat dan ia berkata kepada orang banyak bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 November 2014 (Kamis Sore)
    ... Efesus sama dengan keadaan dua orang buta di pinggir jalan. Di pinggir jalan menunjuk kehidupan Kristen jalanan tidak tergembala beredar-edar. Dua orang menunjuk suami istri jika tidak tergembala maka akan menjadi buta rohani sehingga hidupnya membabi buta terjadi pertengkaran kekerasan dalam rumah tangga perselingkuhan kawin cerai sampai kawin mengawinkan. Anak-anak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 Juni 2019 (Minggu Siang)
    ... yang permai. Kita kembali ke Firdaus dan masuk Yerusalem baru selamanya. Ini adalah penebusan dan pembaharuan sampai sempurna. Jadi kalau mau kembali ke Firdaus kita harus menerima Injil keselamatan--penebusan dan pembaharuan mula-mula-- sudah selamat dan hidup benar setelah itu lanjutkan pada firman pengajaran supaya kita terus disucikan dan dibaharui sampai sempurna ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 05 Januari 2023 (Kamis Sore)
    ... Petrus sombong sehingga mengandalkan pikiran daging dan logika manusia. Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Yesus setelah Yesus memberitakan tentang salib. Memang bisa diterima dengan logika daging manusia bahwa Yesus tidak perlu disalib sebab Ia tidak berdosa tetapi tanpa keselamatan kehilangan nilai rohani . Di luar salib tidak ada ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.