Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

[Wahyu 12:3-18] Penampilan naga atau setan secara jelas dan lengkap dengan enam kegiatan/ ulahnya pada akhir zaman:
  1. [Wahyu 12:4a] Ekor naga menyeret.
  2. [Wahyu 12:4b] Mulutnya menelan.
  3. [Wahyu 12:7] Berperang.
  4. [Wahyu 12:13] Memburu, mengejar dengan cepat.
  5. [Wahyu 12:15] Menghanyutkan perempuan/gereja Tuhan.
  6. [Wahyu 12:17] Memerangi/ menganiaya.

Ad. 3. Berperang.
Wahyu 12:7-12
12:7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
12:8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
12:9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
12:12 Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."

Setan mengadakan peperangan/ pemberontakan di Sorga.
Sorga adalah tempat yang sangat damai sejahtera = suatu tempat penyembahan/ pemujaan kepada Allah.
Setan mau membuat Sorga tidak damai sejahtera, maksudnya supaya tidak ada tempat lagi yang damai sejahtera, semua binasa.

Ada tiga fase/ tahap peperangan:
  1. Fase/ tahap sebelum peperangan.
  2. Fase/ tahap saat terjadi peperangan.
  3. Fase/ tahap sesudah peperangan.
Jelas yang diharapkan adalah kemenangan [Wahyu 12:10-12], tetapi juga ada yang kalah, masing-masing harus menerima konsekuensinya.

Ad. 1. Fase/ tahap sebelum peperangan.
Sebelum peperangan adalah suasana damai sejahtera.

Mazmur 23:1-2
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

Kesaksian dan pengakuan Raja Daud bahwa suasana damai sejahtera, ketenangan, kesegaran, kepuasan, kelimpahan ada di dalam sistim penggembalaan. Oleh sebab itu, kita semua harus tergembala dengan benar dan baik, sehingga kita mengalami damai sejahtera. Kita dibentuk oleh kekuatan Tuhan supaya kita jelas menjadi pengikut Tuhan = bala tentara Tuhan yang kuat, yang pasti menang dalam menghadapi peperangan.

Di dalam sistim penggembalaan sebanyak tiga kali Yesus menampakan diri sebagai Gembala:
  1. Yesus tampil sebgai Gembala yang baik, karena menyerahkan nyawa bagi domba-domba.
    Yohanes 10:11,9,1-5,14
    10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

    Yohanes 10:9
    10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

    Yesus tampil sebagai Gembala yang baik = Yesus sebagai pintu artinya Yesus mati di kayu salib untuk membuka pintu sorga/ pintu salib/ pintu sempit bagi domba-domba-Nya.

    Pintu sempit adalah sengsara daging untuk masuk pintu kerajaan Sorga. Yaitu:
    • Masuk Halaman kerajaan Sorga (halaman Tabernakel) lewat pintu gerbang/ pintu keselamatan/ pintu kebenaran. Jadi, Yesus mati di kayu salib untuk membenarkan manusia berdosa/ membuka pintu gerbang.
      Manusia berdosa harus rela sengsara daging untuk percaya kepada Yesus sebagai satu-saunya Juru Selamat, sengsara daging untuk bertobat/ mati terhadap dosa, sampai sengsara daging untuk masuk baptisan air yang benar.
      Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus , sehingga dia bangkit dari dalam air maka langit terbuka (pintu gerbang terbuka), sehingga dia mendapatkan hidup Sorgawi, hidup dalam kebenaran. Kita menjadi domba-Nya Tuhan, tidak dihukum, mengalami damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan.

    • Masuk Ruangan Suci lewat pintu kemah.
      Empat warna di pintu kemah menunjuk salib.
      Yesus mati di kayu salib untuk membaptis kita dengan Roh Kudus, untuk menggembalakan domba-domba-Nya supaya tidak terhilang, tidak tersesat, tidak jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa.

      Yohanes 10:1-2
      10:1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
      10:2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.

      Bagi kita sekarang, kita harus rela sengsara daging untuk menerima baptisan Roh Kudus, mengalami kepenuhan/ urapan Roh Kudus, sehingga kita bisa masuk ruangan suci (kandang penggembalaan), yaitu ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
      • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia Roh Kudus. Domba-domba diberi minum sehingga segar rohani.
      • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus. Domba-domba diberi makan, sehingga kuat, tidak jatuh, dan bertumbuh ke arah kedewasaan rohani.
      • Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya. Domba-domba bernafas dengan kasih Allah, dengan takut akan Tuhan.

      Yohanes 10:3-5
      10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
      10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
      10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal."

      Sehingga kita bisa mengenal suara Gembala dengan jelas, tidak ada keraguan/ kebimbangan. Artinya tegas untuk menolak dan lari terhadap suara asing (suara/ ajaran lain yang tidak sesuai Alkitab, gosip-gosip, fitnah, suara daging yang bertentangan dengan suara Gembala/ Alkitab/ firman pengajaran benar). Kita hanya mendengar dan dengar-dengaran pada suara Gembala/ firman penggembalaan yang benar.

      Yohanes 10:14
      10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

      Kalau kita mengenal Yesus sebagai Gembala dengan jelas, maka Yesus mengenal domba-domba-Nya dengan jelas juga. Kita berada dalam tangan pelukan Gembala yang baik.
      Hasilnya:
      • Gembala yang baik menyucikan kita, sehingga kita hidup dalam kesucian terus-menerus sampai kesempurnaan.
      • [Yohanes 10:9b] Gembala yang baik menuntun kita ke padang rumput tempat berbaring, artinya kita mengalami damai sejahtera, aman, tenteram, berjaga-jaga. Tuhan memberi jaminan hidup berkelimpahan secara rohani, yaitu kenyang, puas, segar, sehingga kita bisa bersaksi. Juga jaminan hidup dalam kelimpahan secara jasmani, sehingg kita selalu bisa mengucap syukur kepada Tuhan, menjadi berkat bagi orang lain.

    • Masuk Ruangan Maha Suci lewat pintu tirai.
      Empat warna di pintu tirai menunjuk salib.
      Yesus sudah mati di kayu salib untuk membuka pintu tirai/ pintu Firdaus (kerajaan seribu tahun damai) sampai membuka pintu Kerajaan Sorga/ Yerusalem Baru. Kita semua harus rela sengsara daging bersama Yesus untuk dituntun ke tempat kelimpahan, yaitu mulai di Firdaus sampai kerajaan Sorga, damai sejahtera yang kekal selamanya, kandang penggembalaan terakhir.

  2. Yesus sebagai Gembala Agung.
    Ibrani 13:20-21
    13:20 Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,
    13:21 kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.

    Disebut Gembala Agung karena dapat mengatasi segala tantangan rintangan sampai maut, lewat kuasa kebangkitan, untuk memperlengkapi kita dengan segala yang baik.

    Perlengkapan yang baik dari Gembala Agung yaitu:
    • Hati nurani yang baik, yang tulus, taat dengar-dengaran sehingga kita bisa hidup dalam kesucian.
      Ibrani 13:18
      13:18 Berdoalah terus untuk kami; sebab kami yakin, bahwa hati nurani kami adalah baik, karena di dalam segala hal kami menginginkan suatu hidup yang baik.

      1 Petrus 1:22
      1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

      Hati bebas dari keinginan jahat, najis, pahit. Mulut tidak berdusta. Kita bisa saling mengasihi satu dengan yang lain.

    • Jabatan pelayanan dari Tuhan.
      Efesus 4:8-12
      4:8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
      4:9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
      4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
      4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
      4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

      Sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, mulai dari nikah rumah tangga, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus yang sempurna. Kalau melayani dengan kesucian + saling mengasihi + jabatan/ jubah indah, maka semua baik dan indah.
      Tetapi hati-hati! Setan tidak suka jika semua baik dan indah. Oleh sebab itu, Tuhan memberi perlengkapan ketiga.

    • Perlengkapan senjata Allah (iman/ pedang firman, pengharapan/ Roh Kudus dan kasih/ doa penyembahan) untuk menghadapi musuh setan, naga merah padam. Sehingga kita menang.
      Efesus 6:11-20
      6:11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
      6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
      6:13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
      6:14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
      6:15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
      6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
      6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
      6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
      6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,
      6:20 yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.

      Jadi, penggembalaan itu adalah tempat persiapan kita menghadapi peperangan yang dahsyat.

  3. Yesus sebagai Penghulu Gembala.
    1 Petrus 5:3-7
    5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
    5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
    5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
    5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
    5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

    1 Petrus 5:4[terjemahan lama]
    5:4 Dan apabila kelihatan kelak Penghulu gembala itu, maka kamu akan beroleh makota kemuliaan yang tiada akan layu.

    Artinya Yesus yang akan datang kembali kedua kali untuk memberikan mahkota kemuliaan yang tidak layu bagi kita semua. Istilah Penghulu artinya yang terdahulu, kehidupan yang menjadi teladan. Yesus menjadi teladan dalam penggembalaan, teladan dalam peperangan dan teladan dalam segala hal.

    Filipi 2:5-10
    2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
    2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
    2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
    2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
    2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

    Yesus menjadi teladan bagi kita untuk merendahkan diri serendah-rendahnya dan taat sampai mati di kayu salib sehingga Dia ditinggikan pada waktunya. Yesus mendapat Nama di atas segala nama untuk mengalahkan setan tritunggal/ segala musuh. Yesus akan datang kedua kali untuk memberikan mahkota kemuliaan kepada kita semua.
    Mahkota kemuliaan yang tidak layu adalah keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, untuk bisa meneladani Yesus sebagai Penghulu gembala, sebagai teladan dalam segala sesuatu.

    Keubahan hidup yaitu rendah hati, merendahkan diri seorang terhadap yang lain, bisa saling mengaku dan saling mengampuni. Sehingga kita bisa merasa damai sejahtera, hati tidak tertuduh, hati tidak menuduh, bebas dari dosa. Sehingga kita bisa saling melayani, bersekutu dengan sesama, bersekutu dengan Tuhan. Mulai dari menyerahkan segala kekuatiran kepada Tuhan, sampai menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan, seperti Yesus menyerahkan nyawaNya untuk domba-domba-Nya. Kita mengalami damai sejahtera, tidak merasa apa-apa lagi yang daging rasakan, hanya merasakan kasih Tuhan yang besar. Kita tunduk sampai daging tidak bersuara lagi, ini tabiat mempelai Wanita.

    1 Petrus 5:6
    5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    Hasilnya adalah Tuhan meninggikan pada waktunya.
    Sekalipun Lazarus sudah jadi bangkai empat hari, Maria tetap tersungkur, tetap menunjukan ketaatannya, kesetiaannya, pelayanannya.
    Tuhan mengulurkan tangan belas kasih-Nya untuk menolong kita pada waktunya. Tuhan berperang ganti kita.
    Meninggikan artinya menyelesaikan semua masalah yang mustahil pada waktunya. Tuhan memberi masa depan berhasil dan indah pada waktunya, semua bahagia pada waktunya. Kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus sempurna. Kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Yesus saat Dia datang kembali kedua kali. Kita bersorak-sorai "haleluya", kita masuk Firdaus/ kerajaan seribu tahun damai dan kita masuk Yerusalem Baru, takhta Sorga, kandang penggembalaan terakhir, bersama Tuhan kekal selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 27 Juli 2014 (Minggu Pagi)
    ... melihat Dia tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku lalu berkata Jangan takut Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir dan Yang Hidup. Aku telah mati namun lihatlah Aku hidup sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Juli 2012 (Rabu Sore)
    ... capai di dunia akan sia-sia bahkan kita akan binasa bersama dunia ini untuk selama-lamanya. Sebab itu masa pertunangan adalah masa yang menentukan kita masuk perjamuan kawin Anak Domba atau tidak. Sebab itu WAKTU-WAKTU INI TIDAK BISA MAIN-MAIN LAGI. Kita harus berusaha sungguh-sungguh dalam segala hal baik dalam hal jasmani terutama dalam hal rohani ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 Juli 2015 (Selasa Sore)
    ... dari semuanya. Menjadi anak kecil. Ad. Menjadi pelayan dari semuanya. Lukas - Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan supaya jika ia datang dan mengetok pintu segera dibuka pintu baginya. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 20 April 2018 (Jumat Sore)
    ... sesuai dengan tahbisan yang benar firman pengajaran yang benar. Praktiknya Sekalipun beribadah tetapi tidak terlepas dari Mesir tetap diperbudak sekalipun beribadah melayani tetapi tidak terlepas dari dosa tidak bertobat. Ibadah pelayanan semacam ini bukan kepada Tuhan tetapi kepada setan. Setan benar-benar menggunakan kecerdikannya. Dihalangi ibadah kalau tidak bisa boleh ibadah tetapi dengan sistem ...
  • Ibadah Persekutuan di Kartika Graha IV Malang, 24 September 2015 (Kamis Pagi)
    ... dia Yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga untuk memilih orang-orang yang sudah selamat untuk disucikan sampai sempurna seperti Yesus. Kita menjadi tubuh Kristus yang sempurna yaitu mempelai wanita Surga. Kita harus mengenal Yesus ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 06 November 2014 (Kamis Malam)
    ... Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu Ya nantikanlah TUHAN Yang harus dijaga adalah hati supaya tetap kuat dan teguh hati untuk bisa menanti kedatangan Yesus kedua kali. Kuat teguh hati artinya tidak keras hati tidak lemah tidak bimbang. Hati yang keras. Yakobus Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Juni 2013 (Sabtu Sore)
    ... banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan selain dari pada Naaman orang Siria itu. Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak untuk ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 12 September 2010 (Minggu Sore)
    ... datanglah hamba yang menerima dua talenta itu katanya Tuan dua talenta tuan percayakan kepadaku lihat aku telah beroleh laba dua talenta. . Maka kata tuannya itu kepadanya Baik sekali perbuatanmu itu hai hambaku yang baik dan setia engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil aku akan memberikan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 10 November 2016 (Kamis Sore)
    ... Tuhan kemudian dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan untuk diangkat ke Surga. Tujuan utama hidup di dunia adalah sampai bisa terangkat ke tahta Surga. Musa hidup sampai umur tahun tetapi mata belum kabur kekuatan tidak hilang artinya jika Tuhan masih ijinkan kita untuk hidup di dunia berarti Tuhan mau memakai kehidupan kita ...
  • Ibadah Doa Malang, 15 Juli 2021 (Kamis Sore)
    ... karena itu hati-hati dalam pengajaran. Sebaliknya firman pengajaran yang benar mendorong kita untuk masuk dalam penyembahan yang benar kepada Tuhan. Kita menjadi sama dengan Yesus untuk mewarisi kerajaan Sorga. Jadi kita harus waspada karena ada penyembahan yang benar dan yang tidak benar. Begitu juga dengan doa puasa ada doa puasa yang benar dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.