Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 8:12
8:12 Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari.
Hukuman sangkakala keempat adalah hukuman Anak Allah atas dunia beserta isinya yang menolak bunyi sangkakala sekarang ini, yaitu menolak firman penggembalaan, menolak penyucian, mempertahankan dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
Ini ditandai dengan sepertiga matahari, sepertiga bulan, dan sepertiga bintang menjadi gelap.
Artinya manusia hidup dalam kegelapan.
Yohanes 11:10
11:10 Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya."
Jika hidup dalam kegelapan, maka akan menjadi batu sandungan artinya:
- Gampang tersandung, gampang tersinggung, sehingga berbuat dosa atau tinggalkan Tuhan
- Menjadi sandungan bagi orang lain, sehingga orang lain berbuat dosa, orang lain tidak mau datang kepada Tuhan.
Markus 9:42-43,45,47
9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.
9:43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan;
9:45 Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka;
9:47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka,
Penyebab batu sandungan adalah hati yang keras. Juga mata, kaki, dan tangan yang berasal dari hati yang keras.
Jadi, batu sandungan terbesar berasal dari diri sendiri.
- Mata yang menjadi batu sandungan didorong oleh hati yang najis dan jahat.
Prakteknya:
- Mata najis.
Matius 5:28
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
- Mata jahat, yang didorong oleh hati jahat yang terikat oleh keinginan akan uang, sehingga mengabaikan ibadah pelayanan. Atau beribadah melayani hanya untuk mencari perkara jasmani.
Matius 6:22-23
6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
Kalau mata najis dan mata jahat, maka akibatnya adalah mata gelap. Seluruh hidupnya gelap sampai masuk dalam kegelapan paling gelap di neraka selamanya.
- Kaki yang menjadi batu sandungan.
Mazmur 139:23-24
139:23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
139:24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Hati yang serong mengakibatkan perjalanan hidup menjadi serong, yaitu menyimpang dari arah sebenarnya ke Yerusalem Baru.
Supaya tidak serong, Tuhan menguji hati dan pikiran kita lewat firman pengajaran dan Perjamuan Suci, yaitu lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab.
Markus 7:21,23
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, (1)percabulan, (2)pencurian, (3)pembunuhan,
7:22 (4)perzinahan, (5)keserakahan, (6)kejahatan, (7)kelicikan, (8)hawa nafsu, (9)iri hati, (10)hujat, (11)kesombongan, (12)kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Hati dan pikiran yang serong berisi 12 keinginan jahat, najis, dan pahit.
Jika dalam ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab kita mengalami penyucian dobel, maka 12 keinginan jahat dan najis akan dimatikan, sehingga hati dan pikiran kita berisi 12 roti.
Dua belas roti disusun menjadi dua susun (6 6), menunjuk 66 buku dalam Alkitab. Firman pengajaran yang benar mendarah-daging dalam hidup kita.
- Tangan yang menjadi batu sandungan didorong oleh hati nurani yang tidak baik.
Ibrani 9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Hati nurani yang tidak baik menghasilkan perbuatan sia-sia, yaitu perbuatan yang tidak dikaitkan dengan ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Galatia 5:19-20
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
Matius 12:36
12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
Perbuatan sia-sia akan menghasilkan perkataan sia-sia, yaitu dusta, gosip, fitnah, hujat.
Oleh sebab itu, kita harus memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari semua perkara di bumi. Ibadah pelayanan kepada Tuhan akan mematikan perbuatan dan perkataan sia-sia, sehingga perbuatan dan perkataan kita benar, suci, dan baik, sampai berkenan kepada Tuhan, dan menjadi berkat bagi sesama.
Kita sangat membutuhkan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang diulang-ulang, untuk menyucikan hidup kita.
Mata, kaki, dan tangan disucikan, sehingga kita tidak tersandung dan tidak menjadi batu sandungan.
Mazmur 24:3-4
24:3 "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4 "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
Kita bisa naik ke gunung Tuhan. Kita bisa meningkat dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sampai menyembah Tuhan.
Pengertian doa penyembahan:
- Doa penyembahan adalah proses peningkatan rohani sehingga iman, pengharapan, dan kasih kita makin meningkat sampai sempurna seperti Yesus.
Matius 17:1,3
17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
Yakobus menulis tentang iman.
Petrus menulis tentang kesucian/ pengharapan.
Yohanes menulis tentang kasih.
Di dalam Tabernakel, terdapat Tabut Perjanjian yang terdiri dari tutupan pendamaian dan peti.
Kehidupan gereja Tuhan yang sempurna digambarkan oleh petinya yang terbuat dari kayu penaga tetapi disalut emas murni, yaitu iman, pengharapan, dan kasih yang sempurna.
Tutupan pendamaian terdiri dari:
- Kerub I = Allah Bapa = Tuhan, diwakili oleh Musa.
- Tutup dengan percikan darah = Anak Allah = Yesus, diwakili oleh Yesus sendiri.
- Kerub II = Allah Roh Kudus = Kristus, diwakili oleh Elia.
Lewat doa penyembahan, kita mengalami tutupan dari Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga.
Tutupan artinya perlindungan dan pemeliharaan dari Tuhan.
Lukas 17:26-27
17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Perlindungan Tuhan seperti yang sudah terjadi di jaman Nuh, di mana dunia dilanda oleh dosa-dosa sampai puncaknya dosa, sampai dibinasakan dengan air bah.
Sekarang, di akhir jaman dunia dilanda lagi oleh dosa sampai puncaknya dosa, sehingga harus dihukum dengan api dan belerang dari langit.
Perlindungan Tuhan adalah kita harus masuk bahtera Nuh secara rohani, yaitu:
- Baptisan air.
1 Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Baptisan air yang benar adalah kita harus dibaptis seperti Yesus dibaptis.
Matius 3:15-16
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Sebenarnya Yesus tidak perlu dibaptis. Kalau Yesus dibaptis, itu adalah untuk menggenapkan kehendak Allah.
Kisah Rasul 8:36-39
8:36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"
8:37 (Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.")
8:38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.
8:39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan air yang benar adalah kehidupan yang sudah percaya Yesus dan bertobat, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup baru, dan mendapat hati nurani yang baik. Hati nurani yang baik tidak akan pernah tersandung, dan mendapat perlindungan dari Tuhan.
- Tabernakel.
Kejadian 6:14-16
6:14 Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
6:15 Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
6:16 Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.
Keluaran 25:8
25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
Bahtera Nuh dibuat atas kehendak Allah. Tabernakel dibuat atas kehendak Allah.
Bahtera Nuh terdiri dari 3 tingkat. Tabernakel terdiri dari 3 ruangan.
Kita sudah selamat (Halaman) tetapi belum sempurna (Ruangan Maha Suci). Oleh sebab itu, tempat kita sekarang adalah di Ruangan Suci, yaitu kandang penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Kita makan.
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya. Kita minum.
- Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa. Kita bernafas.
Dalam penggembalaan, kita mengalami perlindungan Tuhan dari penghukuman dengan 4 lapis tudung.
Dalam penggembalaan, kita disucikan terus-menerus sampai sempurna dan sama mulia seperti Dia.
Dalam penggembalaan, kita bagaikan ranting melekat pada pokok anggur yang benar, sehingga cepat atau lambat pasti akan berbuah manis.
Maka "Bapa-Kulah pengusahanya". Yesus sebagai Gembala Agung yang akan melindungi dan memelihara hidup kita di tengah kesulitan dunia di akhir jaman.
- Doa penyembahan adalah proses perobekan dan penyaliban daging untuk mematikan virus dosa, sehingga kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Matius 17:2
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Kita diubahkan menjadi jujur dan percaya. Hanya ini yang bisa menghadapi kebusukan dosa di akhir jaman.
Yohanes 11:31-32
11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Maria jujur dan percaya.
Yohanes 11:39-40
11:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Marta hatinya keras, tidak jujur, menyembunyikan sesuatu (tidak boleh membuka batu).
Malam ini, jika ada masalah yang belum selesai, jangan ada perkataan sia-sia. Biar kita jujur dan percaya.
Yohanes 11:43-44
11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Ada mujizat dobel, jasmani dan rohani. Yang gagal total menjadi berhasil dan indah. Yang mustahil menjadi tidak mustahil. Yang hilang akan ditemukan kembali.
Jika Yesus datang kedua kali, kita akan disucikan sampai sempurna seperti Dia. Kita masuk Yerusalem Baru.
Wahyu 21:9-11
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Tuhan memberkati.