Matius 24:3-44 adalah tentang 7 nubuat.
Matius 24:32-36 adalah
nubuat tentang Israel (pohon ara).
Pohon ara ini ditampilkan dari zaman ke zaman, yaitu:1. Zaman permulaan (Adam sampai Abraham) = zaman Allah Bapa -->pohon ara di taman Eden.
2. Zaman pertengahan (Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali) = zaman Allah Anak -->pohon ara di pinggir jalan (
Markus 11:12-26).
3. Zaman akhir (kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali) = zaman Allah Roh Kudus -->nubuat tentang pohon ara / Israel (
Matius 24:32-36).
Ad. 1. Zaman Allah Bapa (pohon ara di taman Eden)Kejadian 3:7, pohon ara ini dikaitkan dengan kejatuhan Hawa.
Ada 3 praktek kejatuhan Hawa, yaitu :- Hawa menambah dan mengurangi firman pengajaran yang benar(Kejadian 3:2,3; 2:16,17) -->kejatuhan gembala karena menambah dan mengurangi firman pengajaran yang benar, yaitu :
- mengurangi kata 'bebas' = telinga tuli,
- menambah kata 'raba' = mulut bisu.
Hawa = ibu = gembala (Kejadian 3:20) seringkali bisu dan tuli. Kalau gembala bisu dan tuli, cepat atau lembat jemaat juga akan bisu dan tuli.
Mengurangi artinya membatasi pemberitaan firman / pekerjaan Roh Kudus, dibatasi oleh waktu, dibatasi isinya, dll., tidak lagi ada kebebasan. Sehingga sidang jemaat tetap terikat oleh dunia, daging dan dosa, ini karena pemberitaan firman tanpa Roh Kudus.
Menambah artinya menambah firman dengan lawakan, pengetahuan, atau ilustrasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga jemaat tidak pernah diraba oleh Tuhan, sebaliknya hanya emosinya yang diraba, hidupnya tidak pernah berubah.
Akibat menambah dan mengurangi firman adalah:
- Telanjang, yaitu hidup dalam dosa dan nikahnya dipermalukan.
Lalu menyemat daun pohon ara, yang menunjuk pada kebenaran diri sendiri (Yesaya 64:6).
Kejadian 3:10-13,kebenaran diri sendiri adalah mengoper-oper dosa, atau menghakimi orang lain untuk membenarkan diri sendiri. Sampai menyalahkan setan, sehingga tidak bisa ditolong lagi.
Markus 9:25,21, kalau nikah dipermalukan, buah nikah juga pasti akan terkena.
- Kejadian 3:17-18,dikutuk, hidup dalam suasana duri (kepedihan hati, banyak air mata).
- Hawa diperdaya oleh ular dengan kelicikannya(Kejadian 3:1; 2 Korintus 11:2-3) -->kejatuhan gereja Tuhan karena pikirannya disesatkan dari kesetiaan yang sejati kepada Kristus (dari firman pengajaran yang benar yang sudah menjadi pengalaman hidup).
Galatia 1:6-9, 2 Korintus 11:4.
- Kehidupan yang telah dipercaya oleh ular tandanya adalah menjadi sabar saat ada ajaran lain, dan ini berarti sudah menjadi sama dengan nabi palsu.
- Tiap ajaran itu ada rohnya, menerima roh yang lain berarti sudah menjadi sama dengan antikris.
- Menerima Yesus yang lain, yaitu Yesus yang tanpa salib, berarti sudah menjadi sama dengan iblis.
Ibadah dikemas sehingga menjadi enak bagi daging, itu merupakan Yesus yang tanpa salib.
Kehidupan yang sudah menjadi sama dengan nabi palsu, antikris, dan iblis ini tampil seperti binatang buas, yang dikejar hanya perkara daging, sehingga membunuh perkara rohani.
Lukas 13:34-35.
Contohnya di sini adalah Yerusalem yang membunuh, membenci, menghina hamba Tuhan, anak-anak Tuhan. Binatang buas akan menjelek-jelekkan firman pengajaran yang benar, menolak persekutuan tubuh Kristus yang benar. Akibatnya adalah:
- Sunyi sepi / kering rohani.
- Ketinggalan pada saat kedatangan Yesus kedua kali / tidak ada sorak-sorai (Wahyu :19:6-7).
Tuhan rindu kita masuk persekutuan yang benar, yang satu dalam pengajaran, satu dalam roh, satu dalam Yesus dengan salib, satu dalam penyembahan, untuk bisa terangkat saat kedatangan Yesus kedua kali.
- Hawa makan satu-satunya buah yang dilarang oleh Tuhan(1 Timotius 2:11-14, 1 Korintus 14:34-35) -->kejatuhan dalam tahbisan.
Tahbisan yang benar adalah 'wanita harus berdiam diri' artinya : - Tidak boleh banyak komentar / membantah.
- Tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki.
Contoh wanita yang tidak mau berdiam diri:
- Marta (Lukas 10:39-40).
Kejadian 2:18,kalau wanita tidak mau berdiam diri, berarti mau menempatkan diri sebagai kepala (Marta menyuruh-nyuruh). Kalau wanita jadi kepala, berarti Yesus tidak jadi kepala.
Akibatnya adalah menghadapi suasana duri / kekuatiran, kesusahan.
- Izebel (Wahyu 2:18-20).
Akibatnya adalah hidup dalam cacat cela = tidak bisa sempurna.
Jangan pandangan kita pada perkara yang jasmani. Mungkin secara jasmani kelihatannya pelayanan Marta lebih hebat, tetapi pelayanan Maria lah yang benar di hadapan Tuhan. Yesus juga dipermalukan sampai di kayu salib, tetapi kemudian Ia dipermuliakan.
Contoh yang benar adalah Maria.
Lukas 10:39, Maria duduk di bawah kaki Tuhan untuk mendengarkan perkataan Tuhan, artinya :
- Mengutamakan firman pengajaran yang benar.
- Mendengar dan dengar-dengaran = taat pada firman pengajaran yang benar.
Wanita yang berdiam diri seperti Maria ini berarti menempatkan laki-laki sebagai kepala = menempatkan Yesus sebagai Kepala.
Yesus sebagai Kepala bertanggung jawab atas hidup kita, bahkan sampai mati di Golgota, Bukit Tengkorak (Matius 27:33), hasilnya:
- Kepala Yesus dimahkotai duri (Matius 27:29), artinya menanggung segala kutukan dan membebaskan kita dari segala kesusahan, duri-duri, serta mengganti kutuk dengan berkat Abraham.
- Menundukkkan kepala dan menyerahkan segala sesuatu (Yohanes 19:30), artinya Yesus menyelesaikan segala cacat cela kita sampai menyelesaikan segala masalah kita.
- Sampai di Yerusalem Baru di mana tidak ada lagi air mata, semuanya sudah selesai = sempurna (Wahyu 21:5-6).
Tuhan memberkati.