Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Keadaan kota Yerusalem baru:
- Dari luar: memancarkan kemuliaan seperti permata yaspis, jernih seperti kristal.
Wahyu 21:11
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Permata yaspis bercahaya dan menyala seperti nyala api, artinya:
- Seperti mercusuar dalam kegelapan.
- Kerinduan yang menyala-nyala untuk perkara rohani.
Keluaran 2:11
2:11 Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu.
Musa memiliki kerinduan yang menyala-nyala dalam hati untuk melihat saudara-saudaranya bangsa Israel yang diperbudak di Mesir bahkan untuk melepaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir.
Keluaran 2:12-15
2:12 Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.
2:13 Ketika keesokan harinya ia keluar lagi, didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah itu: "Mengapa engkau pukul temanmu?"
2:14 Tetapi jawabnya: "Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?" Musa menjadi takut, sebab pikirnya: "Tentulah perkara itu telah ketahuan."
2:15 Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.
Tetapi jika hanya kerinduan menyala-nyala saja, Musa justru menjadi pembunuh, hatinya penuh dengan kebencian.
Yakobus 3:5-8
3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.
3:6 Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
3:7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,
3:8 tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
Lidah buas seperti nyala api, yaitu menghakimi, memfitnah, merusak tubuh Kristus.
Keluaran 3:1-4
3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."
Oleh sebab itu, kerinduan yang menyala-nyala harus ditingkatkan lewat penggembalaan. Lidah yang buas seperti nyala api harus digembalakan supaya kerinduan kita menjadi kenyataan.
Tuhan membawa kerinduan yang menyala-nyala ke dalam nyala api Tuhan dalam penggembalaan, sehingga mengalami penyucian hati dari iri, benci, menjadi mengasihi Tuhan dan sesama. Juga penyucian lidah sehingga hanya berkata “Ya Allah” = jujur dan taat.
Keluaran 3:11
3:11 Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"
Kita bisa mengaku dosa, mengaku kekurangan kelemahan.
Keluaran 3:7-10
3:7 Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
3:8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
3:9 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.
3:10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."
Maka baru bisa diutus Tuhan sesuai kerinduannya yang menyala-nyala, seperti Musa dipakai sebagai pelepas bangsa Israel.
Yesaya 6:5-10
6:5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
6:9 Kemudian firman-Nya: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-sungguh, tetapi menanggap: jangan!
6:10 Buatlah hati bangsa ini keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh."
Tuhan juga menyucikan nabi Yesaya dengan nyala api dari Surga sehingga lidah yang najis menjadi benar dan suci. Maka bisa diutus kepada bangsa Israel yang keras hati, bisa melayani orang yang tidak mau dilayani sampai bisa mau dilayani.
Kisah Para Rasul 2:1-4,14,22-24
2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
2:14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
2:23 Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka.
2:24 Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu.
Petrus mengalami penyucian lidah oleh nyala api Roh Kudus sehingga yang tadinya berdusta, menyangkal Yesus, menjadi berani memberitakan Yesus.
Kisah Para Rasul 1:8
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Sehingga dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan awal untuk memberitakan firman penginjilan/ Kabar Baik, dari Yerusalem – Yudea – Samaria – negara barat – sampai ke ujung bumi.
Filipi 2:8-11
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Yesus taat sampai mati di kayu salib sehingga mendapat kuasa nama Yesus untuk mengalahkan setan tritunggal, membebaskan lidah kita dari perbudakan setan tritunggal, sehingga kita bisa mengaku nama Yesus dan diselamatkan, bisa memuji dan memuliakan Tuhan.
Filipi 2:12-15
2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
2:14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
2:15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
Kita harus takut akan Tuhan, mengerjakan keselamatan sampai garis akhir. Maka Tuhan beri kemauan/ kerinduan yang menyala-nyala untuk dipakai oleh Tuhan. Kita bisa bekerja melayani Tuhan dengan rela hati, tidak bersungut/ berbantah. Hati dan lidah disucikan, selalu mengucap syukur. Kita bisa bercahaya seperti bintang di dunia sampai bercahaya seperti permata yaspis, menjadi mercusuar untuk membawa orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan.
- Dari dalam: penuh cahaya kemuliaan Allah sehingga tidak ada kegelapan lagi.
Wahyu 21:23-24
21:23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.
21:24 Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya;
Dari mana kita mendapat terang kemuliaan Allah supaya bisa masuk Yerusalem baru?
- Dari cahaya Injil kemuliaan Kristus, firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, Kabar Mempelai.
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga untuk menyucikan, mengubahkan kita sampai sempurna, menjadi mempelai wanita.
Tuhan mempercayakan Kabar Mempelai kepada bangsa kafir lewat wahyu Tuhan kepada Pdt. van Gessel.
Bangsa kafir harus mendengar dan dengar-dengaran pada Kabar Mempelai sehingga mengalami terang kemuliaan Allah = terang penyucian dan keubahan hidup, dari lidah anjing menjadi domba/ anak Allah yang hanya berseru: “ya Abba, ya Bapa” = jujur, taat.
- Ujian/ percikan darah. Wahyu 21 menunjuk tutupan pendamaian dengan 7 percikan darah.
1 Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Kita harus mengalami percikan darah/ ujian/ salib/ sengsara daging karena Yesus. Mengapa? Supaya Roh Kemuliaan dicurahkan, kita bahagia di tengah penderitaan, kuat dan teguh hati. Kita bisa dipakai untuk memberitakan Kabar Mempelai, dari ujung bumi – negara barat – Samaria – Yudea – Yerusalem, sehingga Israel bisa masuk kesatuan tubuh Kristus.Ini sama dengan kegerakan Roh Kudus hujan akhir, pembangunan tubuh Kristus, mulai dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus sempurna. Kita menempatkan Yesus sebagai Kepala yang bertanggung-jawab atas hidup kita sampai mati di bukit tengkorak.
Hubungan Kepala dan tubuh adalah leher = doa penyembahan. Kita harus banyak menyembah Tuhan saat menghadapi percikan darah. Semakin dipakai Tuhan, semakin besar ujiannya.
Lewat doa penyembahan, kita menyerahkan kekurangan kelemahan secara jasmani dan rohani, hanya bergantung pada belas kasih Tuhan.
Contoh dari bangsa kafir:
- Rahab, perempuan sundal, bisa dipakai Tuhan menyelamatkan keluarganya lewat tali kirmizi (korban Kristus, belas kasih Tuhan).
- Perempuan Kanaan yang anaknya dirasuk setan = kehancuran nikah dan buah nikah, penyakit yang mustahil, tidak tenang. Bisa dipulihkan oleh belas kasih Tuhan.
- Janda Sarfat menghadapi krisis ekonomi, kalau jujur dan taat, maka belas kasih Tuhan sanggup memelihara, membangkitkan apa yang sudah mati, menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
Sampai kita diubahkan menjadi sempurna untuk masuk Yerusalem baru yang di dalamnya ada terang kemuliaan Allah.
Tuhan memberkati.