Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 11:1-2
11:1. Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
11:2. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Tongkat pengukur = tongkat gembala = firman penggembalaan, yaitu firman pengajaran yang benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala, untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur, dan berulang-ulang. Sehingga menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat, menjadi komando bagi sidang jemaat (kita tahu apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan). Tongkat pengukur juga mengukur kerohanian kita sampai memenuhi ukuran Tuhan, yaitu Pintu Tirai terobek, daging tidak bersuara lagi sehingga kita mencapai kesempurnaan.

Ada dua hal yang diukur oleh tongkat gembala:
  1. Bait Suci Allah.
  2. Mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya = mezbah dupa emas.
    Setiap ibadah pelayanan kita harus meningkat sampai doa penyembahan.

ad. 1. Bait Suci Allah.
1 Korintus 3:16-17
3:16. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
3:17. Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu

Ukuran Bait Suci Allah adalah jangan membinasakan bait Allah. Sebab barangsiapa membinasakan bait Allah, maka akan dibinasakan oleh Tuhan.

Secara jasmani, membunuh bait Allah lewat merokok, mabuk, narkoba, juga makanan yang membahayakan nyawa. Juga lewat tindakan yang membahayakan nyawa, termasuk bunuh diri.

Secara rohani, ada tiga hal yang membinasakan bait Allah:
  1. Menjauhkan diri dari Tuhan, meninggalkan Tuhan.
    Mazmur 73:27
    73:27. Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.

    Ibrani 10:25-27
    10:25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
    10:26. Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
    10:27.
    Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

    Artinya menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah, sama dengan tidak setia dalam ibadah pelayanan, bahkan tinggalkan ibadah pelayanan, tidak mau beribadah.
    Ini sama dengan perzinahan rohani. Maka pasti akan menghasilkan perzinahan jasmani, jatuh dalam dosa.

    Tidak mau beribadah = berbuat dosa.
    Ada dua tingkatan dosa tidak beribadah:
    • Dosa kebiasaan, yaitu tidak merasa menyesal/ berdosa saat tidak bisa beribadah melayani Tuhan.
    • Dosa sengaja, yaitu sengaja tidak beribadah sekalipun ada kesempatan yang baik.

    Waspada, dosa tidak beribadah justru terjadi pada saat akhir jaman, menjelang hari Tuhan yang mendekat. Akibatnya adalah hukuman api neraka.

    2 Petrus 1:10-11
    1:10. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
    1:11.
    Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

    Sikap yang benar menjelang hari Tuhan yang mendekat adalah kita harus berusaha sungguh-sungguh untuk setia dan berkobar-kobar, bertanggung-jawab dalam ibadah pelayanan, sesuai karunia dan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan, sampai garis akhir. Juga saling menasehati untuk bisa beribadah melayani Tuhan. Sehingga kita mendapat hak penuh untuk masuk Kerajaan Sorga yang kekal selamanya.

    Banyak nasehat di dunia ini yang baik, untuk sekolah, untuk bekerja, dll. Tetapi nasehat yang terpenting adalah nasehat untuk setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sampai garis akhir. Ini yang menentukan hidup kita di dunia, sampai hidup kekal selamanya.

  2. Keras hati, sehingga tidak bisa melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yaitu firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, atau Kabar Mempelai.
    2 Korintus 4:3-4
    4:3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4:4.
    yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Sehingga tidak mau mendengar firman pengajaran. Atau mendengar firman pengajaran, tetapi tidak mau mempraktekkan.
    Ini sama dengan menolak penyucian.

    Mengapa menolak firman pengajaran/ Kabar Mempelai?
    Karena keras hati, mempertahankan dosa sampai puncaknya dosa, bahkan enjoy dalam dosa, sampai dibinasakan selamanya.

    Keluaran 32:27-28
    32:27. Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."
    32:28. Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.

    Sikap yang benar adalah menyandang pedang firman. Artinya:
    • Sungguh-sungguh mendengar firman pengajaran yang benar, sampai mengerti firman. Kita bisa lambat untuk berkata-kata, banyak berdiam diri, banyak mengoreksi diri oleh ketajaman pedang firman.

    • Percaya dan yakin akan firman, menjadi iman di dalam hati.
      Iman yang benar adalah rem sehingga kita tidak berbuat dosa lagi.

      Kita bisa berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, tidak mau diombang-ambingkan oleh ajaran lain.

    • Mempraktekkan firman, apa pun resikonya.

    Hasilnya adalah kita mengalami penyucian sampai mendapatkan angka 3.000 (Ruangan Suci 20x10x10 + Ruangan Maha Suci 10x10x10). Kita disucikan sampai sempurna seperti Yesus.
    Kita juga tidak menyetujui dosa orang lain, sekalipun itu suami/ istri/ keluarga.

    Kehidupan yang menyandang pedang sampai mendapat angka 3.000 (disucikan dan disempurnakan), pasti pada suatu titik akan bagaikan ditinggal sendiri. Tetapi jangan takut sebab Tuhan beserta kita. Inilah kehidupan yang hidup dalam kasih karunia Tuhan.

    Roma 11:3-5
    11:3. "Tuhan, nabi-nabi-Mu telah mereka bunuh, mezbah-mezbah-Mu telah mereka runtuhkan; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."
    11:4.
    Tetapi bagaimanakah firman Allah kepadanya? "Aku masih meninggalkan tujuh ribu orang bagi-Ku, yang tidak pernah sujud menyembah Baal."
    11:5. Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.

    Pelayan Tuhan yang suci, setia dan berkobar-kobar sama dengan biji mata Tuhan sendiri.

    Zakharia 2:7-8
    2:7. Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!
    2:8.
    Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu--sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya--:

    Kita hidup dari kasih karunia Tuhan. Kita lepas dari dosa Babel.
    Hasilnya:
    • Kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
    • Kita dilindungi dan dipelihara oleh kasih karunia Tuhan yang besar, mulai sekarang di jaman yang sulit, sampai jaman antikris berkuasa di bumi selama 3.5 tahun.

  3. Hati yang bimbang.
    Markus 4:35-40
    4:35. Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
    4:36. Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
    4:37. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
    4:38. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
    4:39. Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
    4:40.
    Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"

    Perjalanan pengikutan kita kepada Yesus adalah seperti kapal yang melintasi lautan dunia untuk mencapai pelabuhan damai sejahtera Firdaus, sampai Yerusalem Baru.
    Menyeberang berarti perlu perjuangan dan pengorbanan.

    Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka telanjang dan diusir dari taman Eden ke dunia. Sebenarnya kita tidak layak menyeberang ke Firdaus.
    Tetapi Yesus sudah berjuang dan berkorban sampai mati di kayu salib untuk menutupi ketelanjangan manusia berdosa sehingga bisa kembali ke Firdaus.

    Yesus harus tidur dan bangun = Yesus harus mati di kayu salib dan bangkit.
    Mengapa Yesus harus mati dan bangkit?
    • Untuk mengalahkan setan yang adalah sumber angin dan gelombang di lautan dunia.
      Ibrani 2:14-15
      2:14. Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
      2:15.
      dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

      Buktinya adalah kita tidak takut lagi pada sesuatu di dunia, tetapi takut pada Tuhan.

    • Yesus menjadi Imam Besar/ Gembala Agung yang duduk di sebelah kanan takhta Allah Bapa.
      Ibrani 2:16-18
      2:16. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
      2:17. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
      2:18.
      Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

      Dia bergumul untuk kita. Dia mengulurkan tangan setia dan belas kasihNya untuk menyelesaikan dosa. Jika dosa beres, maka semua masalah yang lain juga akan diselesaikan.

    Dari pihak kita, kita harus diam dan tenang.
    Diam = berdiam diri, banyak mengoreksi diri sendiri lewat ketajaman pedang firman. Jika ada dosa, kita mengaku kepada Tuhan dan sesama.
    Tenang = menguasai diri, supaya bisa tergembala dengan benar dan baik. Tenang juga artinya menguasai diri supaya tidak bimbang.

    Yakobus 1:6-8
    1:6. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
    1:7. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
    1:8.
    Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

    Kita hanya percaya dan berharap kepada Tuhan. Sehingga kita bisa berdoa.

    Bertobat dan berdoa = mengulurkan tangan kepada Tuhan, menyembah Tuhan.
    Artinya:
    • Mata ketemu mata. Mata kita hanya memandang Tuhan, maka mata Tuhan memandang kita.
    • Hati ketemu hati. Hati kita percaya dan iman, hati Tuhan berbelas kasih.
    • Mulut ketemu mulut. Mulut kita berseru minta tolong, mulut Tuhan menjawab.
    • Tangan ketemu tangan. Kita mengulurkan tangan kepada Tuhan, tangan Tuhan diulurkan kepada kita semua.

    Hasilnya adalah laut menjadi teduh, semua masalah yang mustahil diselesaikan pada waktuNya. Kita sabar menunggu waktu Tuhan.

    2 Raja-raja 4:32-35
    4:32. Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya.
    4:33. Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.
    4:34. Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu.
    4:35. Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.

    Terutama menghadapi masalah nikah dan buah nikah, Tuhan sanggup memulihkan. Yang mati menjadi bangkit, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan

    Teduh = damai sejahtera, semua enak dan ringan.

    Mazmur 107:28-30
    107:28. Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,
    107:29. dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang.
    107:30. Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.

    Kita dituntun ke pelabuhan damai sejahtera, Yerusalem baru, sama dengan kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari jujur.

    Amsal 12:19
    12:19. Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata.

    1 Korintus 15:51-52
    15:51. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
    15:52. dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.

    Jika berdusta, akan habis dalam sekejap mata, sampai binasa.
    Jika jujur, mujizat terjadi, langkah hidup kita adalah langkah-langkah mujizat, sampai kita diubahkan menjadi sempurna dalam sekejap mata untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 17 Mei 2014 (Sabtu Sore)
    ... tidak sakit rohani melainkan sehat rohani sampai sempurna. Lukas - Perbuatan diasuh oleh Tuhan. Lukas - Akal diasuh oleh Tuhan. Lukas - Hati diasuh oleh Tuhan. Lukas - Perjalanan hidup diasuh oleh Tuhan. ad. . Lukas - Hati diasuh oleh Tuhan. Hati manusia yang sudah rusak harus diasuh dibimbing oleh Tuhan. Tuhan mengasuh hati kita ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 03 November 2024 (Minggu Siang)
    ... suatu imamat kudus untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Yang ketiga dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kemudian masuk perjamuan kawin Anak Domba kerajaan Seribu Tahun Damai Firdaus yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Juli 2018 (Kamis Sore)
    ... Pencipta Nikah tidak rela nikah manusia hanya untuk dihancurkan. Oleh sebab itu Tuhan mengundang nikah yang hancur untuk menjadi nikah yang mulia seperti Yesus yang layak menyambut kedatanganNya kedua kali. Kita bisa kembali ke Firdaus sampai kembali ke takhta Sorga selamanya. Undangan Tuhan adalah lewat Kabar Mempelai. Pemberitaan firman Allah ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 24 November 2015 (Selasa Malam)
    ... merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Artinya Doa semalam suntuk untuk memantapkan meneguhkan mempermanenkan panggilan dan pilihan Tuhan supaya kita jangan berkhianat seperti Yudas Iskariot tidak setia sampai tinggalkan jabatan pelayanan. Kita harus beribadah melayani ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Maret 2017 (Senin Sore)
    ... pelayanan di gereja TUHAN dinilai dengan profesi kehebatan uang bukan tahbisan. Kalau tahbisan Tabernakel Bait Allah Salomo menampung kemuliaan TUHAN tidak bisa sembarangan yang melayani. Tetapi di Bait Allah Yerusalem ini boleh berjualan dan sebagainya sehingga tidak ada kemuliaan TUHAN. Siapapun boleh melayani berkhotbah main musik yang penting profesional asal jemaat ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 14 Desember 2019 (Sabtu Sore)
    ... bagi bangsa kafir. Yang kedua bangsa kafir. Lukas - . Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 November 2012 (Kamis Sore)
    ... membaringkan aku di padang yang berumput hijau Ia membimbing aku ke air yang tenang Kalau bisa tenang dan damai ini berarti mengalami urapan Roh Kudus. Damai sejahtera artinya Tidak ada ketakutan dan kekuatiran sebab kita hanya berharap kepada kemurahan dan kebaikan dari Gembala yang baik. Mazmur Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti ...
  • Ibadah Doa Malang, 04 November 2014 (Selasa Sore)
    ... Tuhan mencela sidang jemaat Efesus. Memang sakit bagi daging tetapi maksudnya untuk penyucian terakhir supaya sempurna seperti Yesus. Tuhan mencela sidang jemaat Efesus karena kehilangan kasih mula-mula kasih Allah lewat korban Kristus di kayu salib. Akibatnya Jatuh ke lubang yang dalam seperti domba yang jatuh ke lubang sama dengan orang ...
  • Ibadah Natal Kunjungan di Jatipasar, 20 Desember 2013 (Jumat Pagi)
    ... tidak jatuh lagi dalam dosa dan disesatkan oleh ajaran-ajaran palsu makanan palsu sehingga kita mantap dalam keselamatan. Tempat penggembalaan adalah tempat untuk memantapkan kebenaran dan keselamatan. Jadi nama Yesus MENYELAMATKAN kita semua. ay. nama Imanuel Allah menyertani kita terdiri dari arti untuk masa sekarang. Yesaya - . Sesungguhnya tangan TUHAN tidak kurang panjang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 25 Agustus 2016 (Kamis Sore)
    ... dan kembali kepada Tuhan mati terhadap dosa. Kolam pembasuhan menunjuk baptisan air. Roma Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Baptisan air yang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.