Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 4:84:8Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."Empat makhluk memiliki 6 sayap, menunjuk 6 hari Tuhan bekerja dan pada hari ke-7 Tuhan berhenti bekerja dan menyucikan hari ke-7 sebagai hari sabat.
2 Petrus 3:83:8Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.1 hari = 1.000 tahun, 6 hari = 6.000 tahun. Ini menunjuk 3 jaman di mana Tuhan bekerja, dan terjadi pengangkatan-pengangkatan pribadi manusia ke Surga.
- Jaman Allah Bapa (jaman permulaan), dari Adam sampai Abraham, diwakili oleh Henokh.
- Jaman Anak Allah (jaman pertengahan), dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali, diwakili oleh Musa dan Elia.
- Jaman Allah Roh Kudus (jaman akhir), dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali, diwakili oleh Tuhan Yesus. Nantinya gereja Tuhan juga akan terangkat ke Surga.
Kita mempelajari tentang Henokh.
Kejadian 5:22-245:22Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahunlagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.5:23Jadi Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun.5:24Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.Angka 300 sama dengan keliling tabernakel (panjang = 100, lebar = 50). Jadi kita harus bergaul dengan Allah dalam sistim tabernakel (kerajaan Surga) supaya bisa terangkat ke tahta Surga, seperti Henokh. Praktik pergaulan dengan Allah dalam sistim tabernakel:
- Kita bergaul dengan Allah sesuai pengajaran tabernakel dan Mempelai, atau Kabar Mempelai dalam terang tabernakel, yang diwahyukan Tuhan kepada Pdt. F.G. van Gessel, sesuai dengan Alkitab.
Ada 2 macam pemberitaan firman:
- Injil keselamatan/ firman penginjilan/ Kabar Baik/ susu [Efesus 1:13], yaitu Injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dunia, mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Firman penginjilan memanggil manusia berdosa untuk masuk halaman tabernakel (= diselamatkan). Buktinya:
- Masuk pintu gerbang = percaya/ iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat.
- Mezbah korban bakaran = bertobat, mati terhadap dosa.
- Kolam pembasuhan = baptisan air, menghasilkan hidup baru.
- Pintu kemah = kepenuhan Roh Kudus.
Hasilnya adalah hidup benar, selamat dan diberkati oleh Tuhan.
- Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus/ firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/ Kabar Mempelai/ makanan keras [2 Korintus 4:3-4], yaitu Injil yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga, untuk membawa orang-orang yang sudah selamat supaya disucikan (= masuk ruangan suci) dan disempurnakan (= masuk ruangan maha suci). Sampai masuk ke tahta Surga.
Wahyu 14:6
14:6Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekaluntuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,
- Pergaulan dengan Allah dalam sistim penggembalaan.
Ini sama dengan masuk ruangan suci, ada 3 macam alat, menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita emas, ketekunan dalam kebaktian umum, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia-karunia Roh Kudus.
- Meja roti sajian, ketekunan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman dan korban Kristus.
- Mezbah dupa emas, ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal sehingga setan tritunggal tidak bisa menjamah. Kita tidak jatuh dalam dosa, tidak tersesat. Kita mantap dalam keselamatan, tidak keluar dari pintu gerbang tabernakel.
Akan terjadi perbedaan antara kehidupan yang tergembala dan tidak tergembala. Contohnya adalah Esau dan Yakub.
Kejadian 25:25-27
25:25Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
25:26Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
25:27Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Esau waktu lahir berwarna merah (= ada tanda pertobatan), berbulu (= ada urapan Roh Kudus), merupakan anak sulung yang mempunyai hak waris, hak untuk menjadi mempelai. Namun dalam pertumbuhannya, Esau menggunakan sistim berburu daging, beribadah melayani hanya mengejar yang jasmani sampai mengorbankan yang rohani, dan beredar-edar, tidak tergembala. Akibatnya adalah sekalipun mendapat perkara jasmani, tetap tidak puas, lelah, sampai kehilangan hak kesulungan (perkara rohani), kehilangan segala-galanya, dan mencucurkan air mata selama-lamanya.
Yakub kurang memiliki potensi, tetapi tenang di kemah, menggunakan sistim penggembalaan. Ini sama dengan bertekun dalam 3 macam ibadah, dalam sistim penggembalaan. Memang berat bagi daging, tetapi enak dan ringan bagi jiwa dan roh. Maka Yakub mendapatkan hak kesulungan, mendapatkan segala-galanya.
Jadi kita harus tergembala pada firman pengajaran yang benar, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar, maka pasti akan berbuah manis.
Bukti sehari-hari bahwa kita bergaul dengan Allah dalam sistim tabernakel, tergembala pada firman pengajaran yang benar:
- Memiliki iman dan ketaatan.
Ibrani 11:5
11:5Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.
Henokh memiliki iman yang berkenan, iman yang benar, yaitu iman dari mendengar firman Kristus (firman yang diurapi Roh Kudus) dan disertai perbuatan iman (taat dengar-dengaran).
Matius 7:22-23
7:22Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Hasilnya:
- Kita mengalami keberhasilan dalam hidup di dunia dan dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- Pintu Surga terbuka, kita bisa terangkat ke takhta Surga. Maka pintu-pintu di dunia juga akan terbuka, ada penyelesaian dari masalah-masalah. Jika tidak taat, sama dengan menambah masalah, menutup pintu di dunia, sampai menutup pintu Surga.
- Jujur.
Amsal 3:32
3:32karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.
Yaitu jujur dalam mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Titus 2:7
2:7dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
Juga jujur dalam pengajaran. Pengajaran yang benar harus kita dukung dan praktikkan. Pengajaran yang salah harus dihindari.
Ibrani 13:4
13:4Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
Serta jujur dalam perbuatan. Mulai dari jujur dalam nikah, nikah harus benar sesuai Alkitab, jaga kesucian dan kesatuan nikah.
Ibrani 13:5
13:5Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Jujur dalam keuangan, jangan kikir dan serakah. Kikir = tidak bisa memberi. Serakah = merampas milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus) dan milik orang lain.
Sampai kita menjadi jujur dalam segala hal. Hasilnya adalah Yesus menjadi Kepala atas hidup kita. Yesus bertanggung jawab sampai mati di kayu salib untuk memelihara kita, melindungi, sampai membawa kita menyatu dengan Dia.
- Takut akan Tuhan.
Mazmur 25:14
25:14TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
Amsal 8:13
8:13Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Yaitu membenci dosa-dosa (kejahatan, kenajisan) sampai membenci dusta.
Hasilnya:
- Menerima pembukaan rahasia firman Allah, firman pengajaran yang benar.
Mazmur 25:14
25:14TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.
Kita disucikan dan hidup kita mengalami kepuasan.
- Mendapatkan urapan Roh Kudus dengan 7 wujudnya.
Yesaya 11:1-3
11:1Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2(1)Roh TUHAN akan ada padanya, (2)roh hikmat dan (3)pengertian, (4)roh nasihat dan (5)keperkasaan, (6)roh pengenalan dan (7)takut akan TUHAN;
11:3ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Kita selalu hidup dalam terang, sehingga tidak tersandung dan terjatuh.
Yohanes 4:24
4:24Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Firman pengajaran yang benar dan urapan Roh Kudus membawa kita pada penyembahan yang benar.
Yohanes 9:34-38
9:34Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.
9:35Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
9:36Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
9:37Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
9:38Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
Saat mengalami percikan darah, merupakan kesempatan untuk kita mengalami hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan. Mata hanya melihat Tuhan, mulut berkata-kata dengan Tuhan (menyeru nama Tuhan), tangan diulurkan kepada Tuhan (percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan).
2 Raja-raja 4:18-21, 27-28
4:18Setelah anak itu menjadi besar, pada suatu hari keluarlah ia mendapatkan ayahnya, di antara penyabit-penyabit gandum.
4:19Tiba-tiba menjeritlah ia kepada ayahnya: "Aduh kepalaku, kepalaku!" Lalu kata ayahnya kepada seorang bujang: "Angkatlah dia dan bawa kepada ibunya!"
4:20Diangkatnyalah dia, dibawanya pulang kepada ibunya. Duduklah dia di pangkuan ibunya sampai tengah hari, tetapi sesudah itu matilah dia.
4:21Lalu naiklah perempuan itu, dibaringkannyalah dia di atas tempat tidur abdi Allah itu, ditutupnyalah pintu dan pergi, sehingga anak itu saja di dalam kamar.
4:27Dan sesudah ia sampai ke gunung itu, dipegangnyalah kaki abdi Allah itu, tetapi Gehazi mendekat hendak mengusir dia. Lalu berkatalah abdi Allah: "Biarkanlah dia, hatinya pedih! TUHAN menyembunyikan hal ini dari padaku, tidak memberitahukannya kepadaku."
4:28Lalu berkatalah perempuan itu: "Adakah kuminta seorang anak laki-laki dari pada tuanku? Bukankah telah kukatakan: Jangan aku diberi harapan kosong?"
Saat menghadapi masalah, seringkali memakai logika/ pikiran sendiri dan meragukan firman. Perempuan Sunem menghadapi masalah anaknya mati, artinya berkubang dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin-mengawinkan, gagal total (tidak ada masa depan), hidup dalam kepedihan, kesusahan, air mata, kemustahilan, sampai kebinasaan selamanya.
2 Raja-raja 4:29-30, 32-37
4:29Maka berkatalah Elisa kepada Gehazi: "Ikatlah pinggangmu, bawalah tongkatku di tanganmu dan pergilah. Apabila engkau bertemu dengan seseorang, janganlah beri salam kepadanya dan apabila seseorang memberi salam kepadamu, janganlah balas dia, kemudian taruhlah tongkatku ini di atas anak itu."
4:30Tetapi berkatalah ibu anak itu: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu bangunlah Elisa dan berjalan mengikuti perempuan itu.
4:32Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya.
4:33Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.
4:34Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulutanak itu, dan matanya di atas mataanak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangananak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu.
4:35Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.
4:36Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan berkata: "Panggillah perempuan Sunem itu!" Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka berkatalah Elisa: "Angkatlah anakmu ini!"
4:37Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan sujud menyembah dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah anaknya, lalu keluar.
Saat menghadapi masalah, jalan keluarnya adalah menutup pintu, sama dengan menyembah Tuhan, yaitu mata memandang Tuhan, mulut berseru kepada Tuhan, tangan diulurkan kepada Tuhan. Maka anak itu bersin 7 kali, artinya mengeluarkan kotoran-kotoran dosa yang menghalangi hubungan kita dengan Tuhan, sehingga tidak bisa menyembah (= hidung tersumbat). Mata bisa terbuka untuk memandang Tuhan, hanya berharap kepada pribadi Tuhan dan kuasa Tuhan. Maka terjadi mujizat rohani, mati menjadi hidup. Tuhan mengangkat, memulihkan kehidupan rohani kita, kembali pada nikah yang benar, dan Tuhan memakai kita dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, sampai diangkat ke tahta Surga. Maka mujizat jasmani juga terjadi, semua masalah diselesaikan oleh Tuhan, ada masa depan yang berhasil dan indah pada waktunya.
Markus 9:23-24
9:23Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
9:24Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
Contoh lain adalah seorang ayah yang ragu saat menghadapi anaknya yang sakit ayan (gila babi). Biarlah kita jangan ragu, kita tetap percaya dan berharap Tuhan, sampai mujizatNya terjadi.
Tuhan memberkati.