Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:1619:16. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
Wahyu 19:11-16 menunjuk kedatangan Yesus kedua kali sebagai Imam Besar yang setia dan benar, yang menunggangi kuda putih, dan yang memimpin kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Penampilan Yesus adalah pada jubahNya tertulis nama "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan".
Kolose 4:14:1 Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga.Yesus adalah Tuan di Sorga, Ia adalah kepala dari segala tuan di bumi, dan tuan-tuan di bumi adalah kepala dari hamba-hamba di bumi. Kalau kita menghormati Yesus sebagai Tuan atas segala tuan, maka tuan-tuan di bumi harus jujur dan adil terhadap hambanya. Kalau tuan-tuan di bumi tidak jujur dan tidak adil kepada hambanya, maka mereka berhadapan dengan Tuan di Sorga untuk menghukum mereka.
Secara rohani (dalam pelayanan), Yesus adalah Imam Besar, Tuan di Sorga, juga kepala dari tuan-tuan di bumi. Tuan-tuan di bumi menunjuk gembala, imam-imam, pelayan Tuhan yang bertugas sebagai penjaga dari hamba-hamba Tuhan di bumi. Gembala, imam-imam, semua pelayan Tuhan harus menjadi teladan.
Yesus sebagai Tuan atas segala tuan = Yesus sebagai Imam Besar, kepala dari imam-imam. Yesus juga adalah kepala atas raja-raja di dunia. Dengan demikian, penampilan Yesus sebagai Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan, artinya Yesus tampil sebagai Imam Besar, yaitu Kepala atas imam-imam dan raja-raja.
Ibrani 7:11
7:11 Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan -- sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat -- apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?Ada dua peraturan imamat:
- Dalam Perjanjian Lama, imamat diatur menurut peraturan Harun (Taurat). Imam Besar dan imam-imam harus berasal dari keturunan Lewi. Pada saat itu, Imam Besar yang dipilih adalah Harun, sedangkan anak-anak Harun menjadi imam-imam.
- Dalam Perjanjian Baru, imamat diatur menurut peraturan Melkisedek. Imam Besar adalah Yesus, sedangkan imam-imam adalah setiap orang yang beribadah dan melayani Tuhan, sesuai jabatan pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepadanya.
Mengapa peraturan Harun (Taurat) harus dibarui menjadi peraturan Melkisedek?
- Menurut peraturan Harun, yang boleh menjadi Imam Besar dan imam-imam adalah bangsa Israel dari suku Lewi, sedangkan Yesus berasal dari suku Yehuda. Menurut peraturan Melkisedek, terbuka kesempatan untuk terjadi lintas suku, yaitu yang tadinya hanya suku Lewi, kemudian suku Yehuda bisa melayani Tuhan. Selain itu, juga terbuka kesempatan lintas bangsa, yaitu yang dulunya hanya bangsa Israel, namun sekarang bisa menjangkau bangsa Kafir.
Ibrani 7:11-15
7:11 Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan -- sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat -- apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?
7:12 Sebab, jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu.
7:13 Sebab Ia, yang dimaksudkan di sini, termasuk suku lain; dari suku ini tidak ada seorang pun yang pernah melayani di mezbah.
7:14 Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apa pun tentang imam-imam.
7:15 Dan hal itu jauh lebih nyata lagi, jikalau ditetapkan seorang imam lain menurut cara Melkisedek,
Jadi, bangsa Kafir mendapat kesempatan dan kemurahan Tuhan untuk menjadi imam-imam dan raja-raja. Jika kita digerakkan Tuhan, biarlah kita segera melayani Tuhan.
- Menurut peraturan Taurat, Harun harus/ bisa digantikan oleh anaknya saat ia meninggal dunia. Namun, berdasarkan peraturan Melkisedek, Yesus adalah Imam Besar untuk selama-lamanya, tidak digantikan oleh siapapun juga.
Ibrani 7:16-17,23-24
7:16 yang menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa.
7:17 Sebab tentang Dia diberi kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
7:23 Dan dalam jumlah yang besar mereka telah menjadi imam, karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam.
7:24 Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.
Pelajaran bagi kita dari peraturan Melkisedek adalah kita menjadi imam-imam untuk selama-lamanya, sampai garis akhir hidup kita di bumi, bahkan selama-lamanya (sebab yang saat ini meninggal akan dibangkitkan kelak). Jangan kita mengikuti ajaran yang salah, di mana ada pensiun untuk pelayanan pada Tuhan.
- Imam Besar menurut peraturan Harun tidak bisa menyempurnakan umat Tuhan, sebab Harun sendiri juga manusia berdosa. Imam Besar Yesus, yang tidak bercacat dan bercela, sanggup menyempurnakan kita menjadi imam-imam dan raja-raja yang sempurna.
Ibrani 7:25-28
7:25 Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.
7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
7:27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
7:28 Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.
Sesudah kita diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja, kita harus menunaikan tugas sebagai imam-imam dan raja-raja.
- 1 Petrus 2:9-10
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Seorang imam harus bersaksi tentang apa yang Tuhan sudah lakukan dalam hidup kita, lewat pekerjaan firman pengajaran yang benar, yang sudah memindahkan kita dari gelap kepada terangNya yang ajaib. Kita diubahkan menjadi manusia yang berkenan kepada Tuhan. Jangan sampai terjadi sebaliknya, imam-imam tidak boleh menjadi batu sandungan, sebab batu sandungan akan ditenggelamkan dan binasa selamanya.
- 1 Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Imam-imam mempersembahkan persembahan rohani yang berkenan pada Tuhan. Setiap persembahan kita harus bernilai rohani, artinya persembahan dalam tanda kesucian dan urapan Roh Kudus. Seorang imam harus berada dalam Ruangan Suci, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, sehingga tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal. Jika kita diurapi Roh Kudus, semua pelayanan akan berjalan tertib, teratur, dan kita bisa mengalami sukacita Sorga.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Persembahan dalam tanda darah, artinya ibadah dan pelayanan yang penuh pengorbanan (waktu, tenaga, dsb.) dan tidak mencari keuntungan jasmani.
Kita menjadi rumah doa. Kita memulai setiap ibadah dan pelayanan dengan berdoa dan menyembah Tuhan, untuk memohon kekuatan dan pemakaian Tuhan. Selanjutnya, saat selesai melayani Tuhan, kita berdoa untuk mengucap syukur pada Tuhan.
Jika kita tidak berdoa, maka pelayanan menjadi tidak tertib dan tidak teratur lagi, yaitu pelayanan tanpa kesucian dan tanpa urapan Roh Kudus. Tidak berdoa = tidak mengandalkan Tuhan dan hanya mengandalkan kemampuan daging sendiri, sehingga akibatnya rumah doa berubah menjadi sarang penyamun. Kehidupan itu pasti dicambuk, dihajar, dan dihukum oleh Tuhan.
- 1 Petrus 2:5
2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Imam-imam melayani pembangunan rumah rohani. Kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir (kegerakan kuda putih), yaitu kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari rumah tangga, penggembalaan, antar penggembalaan/ fellowship, sampai terbentuk satu tubuh Kristus yang sempurna dan kita siap sedia menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Pembangunan tubuh Kristus = persekutuan tubuh Kristus. Seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar, persekutuan harus berdasarkan firman pengajaran yang benar, yaitu pribadi Yesus sendiri. Oleh sebab itu, seorang imam dan raja hanya boleh mendengar firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran. Kita tidak boleh mendengar ajaran palsu/ suara asing.
Tanda firman pengajaran yang benar:
- Firman yang tertulis di Alkitab, sehingga mengandung kuasa kemenangan atas pencobaan.
- Firman yang dikatakan/ diwahyukan/ diilhamkan oleh Tuhan, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab, sehingga mengandung kuasa penyucian. Firman penyucian berani mengungkapkan tentang tahbisan dan nikah yang benar.
- Pengajaran yang benar bukan disampaikan untuk keuntungan jasmani, tetapi disampaikan dengan pengorbanan. Pelayanan kita bukan untuk mendapatkan keuntungan jasmani, tetapi kita akan mendapat keuntungan besar, yaitu dua sayap burung nasar yang besar, yang akan menyingkirkan kita ke padang gurun, jauh dari mata Antikris. Dua sayap burung nasar yang besar tidak bisa digantikan seharga apapun.
2 Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
- Pengajaran benar harus dipraktekkan (kita mendengar dan dengar-dengaran), sehingga kita mengalami penyucian tubuh, jiwa, dan roh. Hasilnya, cepat atau lambat, kita bisa berbuah manis dan lebat. Kita terpelihara secara jasmani dan rohani, sampai kita mendapat buah yang terbesar dan termanis, yaitu menjadi mempelai wanita Sorga yang sempurna.
Yesaya 30:1-3
30:1 Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,
30:2 yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir.
30:3 Tetapi perlindungan Firaun akan memalukan kamu, dan perteduhan di bawah naungan Mesir akan menodai kamu.Waspada, ada persekutuan yang tidak benar, yaitu persekutuan yang mengandalkan Mesir = mengandalkan sesuatu di dunia (kepandaian, kekayaan, kedudukan, dsb.) ataupun mengandalkan figur manusia tertentu, dan tanpa firman pengajaran yang benar. Akibatnya adalah dosa justru semakin bertambah, perkataan menjadi kering (berdusta, memfitnah, bergosip, dll.) sampai mati rohani dan binasa selamanya.
Kita harus selalu berada dalam persekutuan tubuh Kristus yang benar, mulai dari nikah, penggembalaan, antar-penggembalaan, seperti ranting yang melekat pada pokok anggur yang benar. Kita mengalami penyucian dan akan berbuah manis sampai buah yang termanis, yaitu kita menjadi mempelai wanita Tuhan dan kita bisa menempatkan Yesus sebagai Kepala, Imam Besar, Raja segala raja (pokok anggur yang benar) dalam nikah, pelayanan, penggembalaan, dan seluruh hidup kita.
Hubungan tubuh dan kepala adalah leher. Hubungan kita dan Tuhan yaitu melalui doa penyembahan.
Keluaran 28:31-32
28:31 Haruslah kaubuat gamis baju efod dari kain ungu tua seluruhnya.28:32 Lehernya haruslah di tengah-tengahnya; lehernya itu harus mempunyai pinggir sekelilingnya, buatan tukang tenun, seperti leher baju zirah haruslah lehernya itu, supaya jangan koyak.Warna ungu tua = biru laut = warna kebangkitan. Leher gamis baju efod terletak di tengah-tengahnya, artinya Yesus sebagai Imam Besar dan Raja segala raja harus berada persis di tengah. Ini menunjuk pada keadilan Yesus tentang penyembahan kepadaNya, yaitu siapa saja, kapan saja, pada situasi dan kondisi apa saja, kita bisa menyembah Yesus untuk menyerahkan semua kepada Tuhan. Oleh sebab itu, sebagai imam-imam, kita juga harus adil dan tidak boleh memihak siapapun.
Ada dua pengertian leher:
- Leher = jalannya tubuh menuju pada kepala. Doa penyembahan adalah jalan gereja Tuhan untuk menjadi sempurna seperti sang Kepala, yaitu Yesus, Imam Besar dan Raja segala raja.
- Leher = jalannya kepala menuju tubuh. Doa penyembahan adalah jalan gereja Tuhan untuk menerima segala sesuatu yang kita butuhkan dari Yesus, Imam Besar dan Raja segala raja.
Leher gamis baju efod harus dijahit sedemikian rupa supaya kuat dan tidak koyak, artinya kita harus kuat dalam doa penyembahan, baik doa satu jam, doa puasa, doa semalam suntuk, juga doa secara pribadi maupun bersama-sama dalam nikah, penggembalaan, dan
fellowship. Hasilnya adalah kita mengalami kuasa kebangkitan untuk mengalahkan musuh, terutama 3 musuh utama, yaitu dosa, daging, dan dunia.
- Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Dunia dengan segala kesukaan, kesedihan, ataupun kesibukannya, seringkali membuat kita menjadi tidak setia. Lewat doa penyembahan, kita mengalahkan dunia, sehingga kita bisa selalu setia sampai Tuhan datang kedua kali.
- Roma 8:7
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya, membuat kita tidak taat kepada orang tua, gembala, dan Tuhan. Kalau daging dikalahkan, kita bisa taat sampai daging tidak bersuara lagi.
- 1 Korintus 15:26
15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Kalau dosa dikalahkan, maka kita bisa hidup benar dan suci.
Jika kita menjadi imam-imam yang benar, suci, setia, dan taat, maka kita mengalami kuasa kebangkitan Tuhan untuk mengalahkan segala tantangan, rintangan, dan godaan. Kita bisa mengikut dan melayani Tuhan sampai Tuhan datang kembali kedua kali. Kita dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Yesus adalah Kepala yang bertanggung jawab sampai rela mati di kayu salib bagi kita.
Namun, kalau "leher" terkoyak, maka ada 3 hal juga yang akan terkoyak dalam hidup kita:
- Jala yang koyak. Jala menunjuk pada pekerjaan, ekonomi, studi (jala secara jasmani), juga pelayanan (jala secara rohani).
Markus 1:19
1:19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu.
- Jubah yang koyak = kehilangan Roh Kudus, sehingga ibadah dan pelayanan menjadi kering.
Contoh: Saul memegang ujung jubah Samuel untuk menahannya, tetapi jubah itu justru robek. Akibat jubah yang koyak adalah tawar hati, kecewa, putus asa saat menghadapi kemustahilan. Saul hidup dalam iri hati, kebencian, bahkan kebencian tanpa sebab, hingga pembunuhan, karena orang lain yang dipakai oleh Tuhan. Perkataannya tidak baik, memaki orang lain, dan ini terjadi mulai dalam nikah, penggembalaan, dst.
1 Samuel 17:31-33
17:31 Terdengarlah kepada orang perkataan yang diucapkan oleh Daud, lalu diberitahukanlah kepada Saul. Dan Saul menyuruh memanggil dia.
17:32 Berkatalah Daud kepada Saul: "Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu."
17:33 Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit.
1 Samuel 18:8-9,11
18:8 Lalu bangkitlah amarah Saul dengan sangat; dan perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya: "Kepada Daud diperhitungkan mereka berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkannya beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun jatuh kepadanya."
18:9 Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud.
18:11 Saul melemparkan tombak itu, karena pikirnya: "Baiklah aku menancapkan Daud ke dinding." Tetapi Daud mengelakkannya sampai dua kali.
1 Samuel 20:30
20:30 Lalu bangkitlah amarah Saul kepada Yonatan, katanya kepadanya: "Anak sundal yang kurang ajar! Bukankah aku tahu, bahwa engkau telah memilih pihak anak Isai dan itu noda bagi kau sendiri dan bagi perut ibumu?
- Perut yang koyak.
Contohnya: Yudas Iskariot, karena pencurian, pengkhianatan, dan dosa dusta. Akibatnya adalah kehidupan itu berbau busuk dan tanpa pengampunan lagi.
Kisah Rasul 1:18
1:18 -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
Bagaimana jalan keluarnya? Jalan keluarnya hanya lewat kematian Yesus di kayu salib.
Yohanes 19:32-34
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Sebenarnya, Yesus sudah mati dengan 4 luka utama di kayu salib, untuk memulihkan apa yang sudah koyak pada bangsa Israel. Tetapi, luka kelima dari lambung Yesus yang terkoyak oleh tombak, yang mengeluarkan darah dan air, sanggup memulihkan apa yang koyak terutama pada bangsa Kafir.
Zakharia 12:10
12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
Sikap kita adalah memandang lambung Yesus dan meratapinya = menyembah dengan hancur hati, menyeru nama Yesus, sehingga kita mengalami tanda darah dan air. Tanda darah = pertobatan; tanda air = lahir baru dari air dan Roh. Kita mengaku dosa dan mengampuni dosa orang lain, sehingga darah Yesus menghapus dosa kita. Kita bisa bertobat. Selanjutnya, kita lahir baru = hidup baru, hidup dalam kebenaran. Kita percaya dan mempercayakan seluruh hidup kita kepada Tuhan.
Yohanes 19:36
19:36 Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."
Kita akan mengalami kuasa tulang yang tidak dipatahkan = kuasa kebangkitan dari Tuhan. Tuhan mampu memulihkan apa yang sudah koyak secara jasmani, yaitu meningkatkan studi, pekerjaan, masa depan, membuat semua indah pada waktuNya. Bahkan, Tuhan mampu memulihkan pelayanan yang sudah koyak dan hancur. Secara rohani, kita bisa bergemar dalam ibadah, pelayanan, dan penyembahan pada Tuhan. Kita bisa selalu puas dan mengucap syukur pada Tuhan. Tuhan melindungi dan memelihara kita, sampai sehelai rambut tidak akan jatuh (kita yang kecil dan tak berdaya di tengah dunia, bahkan di zaman antikris).
Tuhan sanggup melindungi dan memelihara kita sampai utuh/ sempuna seperti Dia. Kita siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali dan kita masuk Yerusalem baru, di mana tidak ada lagi setetespun air mata, tidak ada tulang yang patah, tidak ada sehelai rambut pun yang jatuh.
Wahyu 21:2,4
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Tuhan memberkati.