Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Dalam Wahyu 18, Babel ditenggelamkan dan tidak ditemukan lagi, artinya Babel binasa selamanya dalam lautan api dan belerang. Selanjutnya, terdengar suara "Haleluya" di Sorga sebanyak tiga kali (ayat 1, 2, dan 4). Tiga kali "Haleluya" menunjuk pada penyembahan kepada Allah Tritunggal, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 19:5
19:5 Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: "Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!"Siapa yang bisa menyembah Allah Tritunggal dengan suara "Haleluya"?
- Himpunan besar orang banyak di Sorga (ayat 1).
- Kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk (ayat 4) = hamba dan pelayan Tuhan yang takut akan Tuhan, baik kecil (anak-anak Sekolah Minggu) maupun besar (dewasa).
Roma 3:23
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Kenyataan yang ada, sejak Adam dan Hawa berbuat dosa dan diusir dari Firdaus ke dunia, semua manusia sudah berbuat dosa bahkan puncak dosa. Manusia telanjang dan harus binasa selamanya. Mereka tidak mungkin mencapai tahta Sorga. Bagaimana caranya agar manusia berdosa bisa menjadi takut akan Tuhan dan menyembah Allah Tritunggal dengan tiga kali "Haleluya"?
Zakharia 1:31:3 Sebab itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kembalilah kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN semesta alam, maka Aku pun akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam.Caranya adalah lewat panggilan Tuhan, yaitu kita harus kembali pada Tuhan. Tiga kali disebutkan "firman Tuhan semesta alam", artinya ada panggilan dari Allah Tritunggal (Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus), sebagai berikut:
- Panggilan dari Allah Bapa (Tuhan).
Maleakhi 3:7-9
3:7 Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?"
3:8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
3:9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
Panggilan Allah Bapa ditujukan kepada kehidupan yang kehilangan suasana Firdaus (manusia yang berdosa/ telanjang). Dulu Adam dan Hawa kehilangan suasana Firdaus karena makan buah terlarang. Bagi kita sekarang, hamba/ pelayan Tuhan bisa kehilangan suasana Firdaus karena mencuri milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Mengapa terjadi demikian? Karena mereka mendengar suara asing (suara ular), yaitu ajaran-ajaran palsu, sehingga pikiran dan perasaan daging dibangkitkan, sementara kerohanian makin menurun. Pikiran dan perasaan mereka hanya tertuju pada daging dan dunia, sehingga mereka makin jauh dari Tuhan. Selain itu, mereka selalu berkelit sampai tidak sadar kalau mereka sudah makan buah terlarang, bahkan tetap merasa benar. Akibatnya adalah telanjang, dipermalukan, kehilangan suasana Firdaus, takut, malu, bahkan dari debu mereka akan kembali pada debu.
Kejadian 3:19
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Kehidupan semacam itu akan dicap oleh antikris dan binasa selamanya.
Oleh sebab itu, mari kita menerima panggilan dari Allah Bapa. Pengertian menerima panggilan dari Allah Bapa:
- Kita harus mengalami penyucian hati dari akar kejahatan, yaitu cinta akan uang, sehingga kita bisa mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus yang adalah milik Tuhan. Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua.
Maleakhi 3:10-12
3:10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
3:11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.
3:12 Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.
Hasilnya adalah kita menerima makanan rohani di rumah Tuhan (makanan Sorgawi), yaitu makanan firman pengajaran yang benar. Saat makanan sudah tersedia, jangan ditolak, tetapi kita harus bisa menikmatinya bersama. Kita bisa mendengar firman dengan sungguh-sungguh, sampai mengerti, percaya, yakin, bahkan mempraktekkan firman pengajaran yang benar.
Pintu Sorga (tingkap-tingkap langit) terbuka artinya kita bisa masuk dalam siklus kehidupan Sorga. Pemeliharaan Tuhan = berkat berkelimpahan sehingga kita bisa selalu mengucap syukur pada Tuhan, perlindungan Tuhan atas kehidupan, pekerjaan, studi, pelayanan kita, sehingga tidak bisa diganggu gugat oleh setan, bahkan kita mengalami kebahagiaan Sorga. Jika kita memiliki susana Firdaus, tidak ada yang bisa mengganggu gugat. Kita hidup dari perpuluhan yang kita kembalikan pada Tuhan.
Siklus perpuluhan: Mengembalikan perpuluhan >>>Ada makanan firman >>>Kita melakukan firman >>>Pintu langit terbuka >>>Berkat, perlindungan, pemeliharaan >>>Kita mengembalikan perpuluhan, dst. Siklus Kerajaan Sorga tidak bisa dipengaruhi oleh krisis apapun, termasuk krisis hebat di dunia sekalipun.
- Kita mengalami penyucian, sehingga bisa memberi kepada sesama yang membutuhkan. Kita hanya berbuat kebajikan kepada sesama, bahkan bisa mengasihi musuh, membalas kejahatan dengan kebaikan. Perbuatan kebaikan ini akan menjadi pakaian mempelai.
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Kita menerima pakaian mempelai, sehingga tidak terlanjang lagi. Kita merasakan kebahagiaan Sorga. Ibadah yang benar akan memberikan makanan dan pakaian rohani. Ini yang kita butuhkan, karena sejak di Taman Eden manusia kehilangan pakaian (telanjang) dan makanan (makan buah terlarang).
1 Timotius 6:6-8
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
6:7 Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
6:8 Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
Ibadah yang benar adalah ibadah yang ditandai dengan penyucian hati, sehingga Tuhan akan menyediakan makanan firman pengajaran yang benar dan pakaian mempelai. Kita tidak telanjang dan tidak malu. Kita bisa selalu mengucap syukur pada Tuhan. Bahkan, kita mendapat anugerah keuntungan besar, yaitu dua sayap burung nazar yang besar. Sayap burung nazar yang besar akan menyingkirkan kita ke padang gurun selama 3,5 tahun jauh dari mata antikris. Kelak di padang gurun, setiap hari kita beribadah pada Tuhan. Kita dipelihara langsung oleh Tuhan lewat firman dan perjamuan suci. Selagi Tuhan belum datang kedua kali dan antikris belum datang, mari kita gunakan kesempatan untuk menerima panggilan dari Allah Bapa.
- Panggilan dari Allah Anak (Yesus).
Matius 11:28-30
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Panggilan Allah Anak ditujukan pada kehidupan yang letih lesu dan berbeban berat. Kita bisa menjadi letih lesu dan berbeban berat karena ada dosa bahkan puncak dosa, pencobaan, masalah, karena kita merasa benar dan besar, sehingga tidak mau mengaku dosa. Jika keadaan ini dibiarkan, maka kehidupan semacam itu akan binasa. Dalam menghadapi masalah apapun, jangan menyalahkan siapapun, apalagi menyalahkan Tuhan dan firman. Jika kita bersalah, kita harus segera mengaku dosa. Jika kita tidak bersalah, kita berdiam diri dan ikuti saja kehendak Tuhan.
Bagaimana cara Yesus menolong kehidupan yang berletih lesu dan berbeban berat? Yesus menebus kita dari dosa. Yesus memanggil dan melepaskan kita dari dosa-dosa.
Dari pihak Yesus, Ia harus mati di kayu salib dan merendahkan diri serendah-rendahnya untuk menanggung semua dosa kita.
Matius 11:25
11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
Dari pihak kita: kita harus belajar pada Yesus di kayu salib, sehingga kita bisa mengecil, artinya kita belajar rendah hati, lemah lembut, dan sabar.
- Lemah lembut = kemampuan untuk menerima firman pengajaran sekeras dan setajam apapun, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, firman yang diulang-ulang (firman penggembalaan). Firman diulangi untuk memberi kesempatan pada kita supaya bisa lepas dari dosa. Dengan kata lain, lemah lembut adalah kemampuan untuk bisa digembalakan dengan benar dan baik.
Lemah lembut juga berarti kemampuan untuk menerima sesama dalam kekurangan dan kelebihannya. Kalau ada sesama dalam kelebihan, kita bisa meneladani. Kalau ada sesama dalam kekurangan, biarlah kita mengampuni, melupakan, dan mendoakan mereka. Teladan kita: Yesus di atas kayu salib berdoa untuk mereka yang menyalibkan Dia.
- Rendah hati = kemampuan untuk mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Setelah kita diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Rendah hati juga berarti kemampuan untuk menyerah sepenuh kepada Tuhan.
- Sabar = sabar dalam penderitaan, tidak bersungut, tidak menyalahkan Tuhan/ firman pengajaran benar ataupun sesama. Kita harus selalu mengoreksi diri, menemukan segala kekurangan dan kelemahan kita. Kita harus senantiasa mengucap syukur pada Tuhan. Sabar juga berarti sabar dalam menunggu waktu Tuhan. Kita tetap berada dalam rel firman pengajaran (kehendak Tuhan) yang benar, tidak mau cepat-cepat sampai mengambil jalan di luar firman pengajaran yang benar.
Efesus 4:2
4:2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
Lemah lembut, rendah hati, dan sabar = proses mengecil, sehingga kita bisa saling membantu, saling tolong-menolong. Jangan saling menjegal ataupun meniadakan dengan sesama. Kita berusaha, namun kita menyerah sepenuh pada Tuhan. Kita hanya bergantung pada belas kasih Tuhan. Hasilnya adalah Tuhan memberikan kelegaan, ketenangan, damai sejahtera bagi kita, sehingga semua menjadi enak dan ringan dalam hidup kita. Kalau nikah bersuasana enak dan ringan, ibadah kita bersuasana enak dan ringan, maka tidak akan ada yang meninggalkan nikah ataupun ibadah.
- Panggilan dari Allah Roh Kudus (Kristus).
Wahyu 22:17
22:17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!
Panggilan Allah Roh Kudus ditujukan pada kehidupan yang haus/ kering rohani. Akibat haus/ kering rohani adalah mencari kepuasan di dunia, manusia jatuh-bangun dalam dosa hingga terjerumus dalam puncak dosa (dosa Babel), yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Mereka pasti binasa bersama Babel. Contoh: perempuan Samaria (bangsa Kafir).
Yohanes 4:9,15-18
4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Keadaan perempuan Samaria (bangsa Kafir):
- Bangsa Kafir seringkali menyimpan kepahitan hati, yaitu: iri, benci, dendam, dsb. Kita tidak boleh menyimpan kepahitan hati, tetapi kita juga harus menjaga diri supaya tidak menyebabkan orang lain menjadi benci dan dendam pada kita.
- Lima kali kawin-cerai = menghina korban Kristus di kayu salib = menyalibkan Yesus kedua kali = kebinasaan selamanya. Kalau nikah tidak benar, kehidupan itu pasti haus, tidak puas, dan mencari kepuasan di dunia. Selanjutnya, ibadah dan pelayanannya pasti juga haus. Mereka mencari kepuasan di dunia atau justru membawa kepuasan dunia masuk ke dalam gereja. Akibatnya adalah kerohaniannya kering, haus, dan kalau dibiarkan pasti binasa selamanya.
Yohanes 4:10
4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
Roh Kudus (air kehidupan) bisa kita terima dari Tuhan sebagai Pembaptis Roh. Prosesnya:
- Dari pihak Tuhan: Yesus harus pergi = Yesus harus mati, bangkit, naik ke Sorga, duduk di sebelah kanan tahta Allah Bapa, untuk mencurahkan Roh Kudus bagi kita semua.
Yohanes 16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Yohanes 4:16-18
4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Ayat 18 dapat diartikan bahwa Yesus menghendaki perempuan Samaria untuk meninggalkan laki-laki yang bukan suaminya, dan kembali pada suami yang mula-mula atau hidup sendiri. Firman pengajaran benar berani mengungkapkan pribadi yang berdosa, nikah yang salah, tahbisan yang salah, hingga penyembahan yang salah.
- Dari pihak kita: kita harus mengaku dosa. Saat kita mengaku dosa sama dengan kita memberi minum Yesus dengan anggur asam bercampur empedu. Sebagai gantinya, Yesus akan memberikan air kehidupan (Roh Kudus) yang memuaskan kita, sehingga kita tidak perlu lagi mencari kepuasan di dunia. Kita tidak akan jatuh dalam dosa ataupun puncak dosa.
Yesaya 11:1-2
11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
Yesus mencurahkan Roh Kudus dengan 7 manifestasinya. Roh Kudus membarui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, yaitu takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan = takut berbuat dosa, takut berdusta. Kita hidup benar dan suci. Takut akan Tuhan juga berarti kita hidup taat dengar-dengaran dan setia pada Tuhan.
Amsal 8:13
8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Hasilnya adalah:
- Kita menjadi pelita dengan 7 lampu yang menyala. Kita bisa menyinarkan terang kesaksian untuk menerangi mereka yang dalam kegelapan dunia. Pelita dimulai dari rumah tangga. Kita harus bersaksi pada sesama sehingga bisa membawa kehidupan yang berdosa untuk bertobat dan dibaptis (firman penginjilan). Selain itu, kita juga bersaksi supaya kehidupan yang sudah selamat bisa menerima Kabar Mempelai dan disempurnakan. Jangan kita justru bergosip dan menyebabkan banyak jiwa gugur.
- Yakobus 3:17
3:17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Tujuh tiang dalam rumah Allah: murni (berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar), pendamai (bukan pembuat masalah), peramah (bukan pemarah), penurut, penuh belas kasih (hanya berbuat baik pada sesama), tidak memihak (hanya memihak Tuhan/ firman pengajaran yang benar), dan tidak munafik (tulus, tidak pura-pura).
Amsal 9:1
9:1 Hikmat telah mendirikan rumahnya, menegakkan ketujuh tiangnya,
Kehidupan semacam ini bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kalau kita dipakai Tuhan, memang harus berkorban waktu, tenaga, pikiran, perasan, keuangan, dsb. Kita sengsara daging, namun tidak akan rugi, karena kita menempatkan Yesus sebagai Kepala yang bertanggung-jawab dan sudah mati di Bukit Tengkorak.
Hubungan yang paling erat antara tubuh dan Kepala adalah saat kita bisa menyembah Tuhan. Kita menyembah Allah Tritunggal dalam pribadi Yesus dengan seruan "Haleluya", sehingga kita bisa menjadi kuat dan teguh hati. Roh Kudus dengan 7 manifestasinya membangun dasar rumah Allah, sehingga kita bisa kuat dan teguh hati. Kita tidak kecewa ataupun meninggalkan Tuhan. Kita tetap mengikut Tuhan sampai garis akhir.
Zakharia 4:6-7
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
Keadaan kita saat ini mungkin seperti tunggul, yaitu sesuatu yang tidak punya harapan, tidak dipandang orang. Namun, kalau kita diurapi Roh Kudus, kita bisa hidup, berbunga, bahkan berbuah. Kita dipelihara dan dilindungi Tuhan di tengah kesulitan dunia, bahkan sampai hidup kekal.
Berbunga = semua menjadi indah pada waktunya.
Berbuah = jika Yesus datang kedua kali, kita bisa sempurna dan menyambut Dia datang kedua kali.
Gunung-gunung diratakan = semua masalah diselesaikan.
Sampai kita menjadi mempelai Tuhan yang tidak bersalah lagi dalam perkataan, kita bisa masuk Yerusalem baru dan menyembah Tuhan dengan seruan "Haleluya" siang dan malam selamanya.
Tuhan memberkati.