Siaran Tunda dari Ibadah Kunjungan di Medan
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Perjamuan Kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kedua kali sebagai Mempelai Pria Sorga dengan gereja Tuhan yang sempurna/ mempelai wanita Sorga di awan-awan yang permai. Ini sama dengan nikah rohani, nikah yang sempurna.
Hubungan Mempelai Pria Sorga dengan mempelai wanita Sorga adalah hubungan kasih yang sempurna, tidak bisa dipisahkan oleh apa pun.
Jadi, untuk masuk Perjamuan Kawin Anak Domba, kita harus memiliki kasih Allah.
Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Namun menjelang kedatangan Tuhan kedua kali, kasih justru menjadi dingin dan kedurhakaan meningkat.
Matius 22:34-40
22:34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."Bukti memiliki kasih Allah yang sempurna:
- Mengasihi Tuhan lebih dari semua.
- Mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi musuh.
ad. 1. Mengasihi Tuhan lebih dari semua.
Praktek mengasihi Tuhan lebih dari semua adalah tahan uji menghadapi apa pun.
Yakobus 1:12
1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.Perbedaan pencobaan dan ujian adalah:
- Pencobaan berasal dari setan karena kita mengikuti keinginan daging yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Yakobus 1:13-15
1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Keinginan daging mempunyai kekuatan untuk memikat, memukat, dan menyeret untuk keluar dari kehendak Tuhan/ firman Tuhan/ tangan Tuhan. Sehingga setan datang dengan pencobaan/ masalah yang mustahil, sehingga mencari jalan keluar sendiri di luar firman. Ini sama dengan jatuh dalam pencobaan, sehingga menghadapi jalan buntu dan kebinasaan.
Pencobaan bagaikan angin ribut dan gelombang yang ditiupkan oleh setan dengan kuasa maut untuk menenggalamkan kita di lautan dunia sehingga tidak mencapai pelabuhan damai sejahtera.
- Ujian adalah kasih karunia dari Tuhan, yaitu angin dan gelombang yang diijinkan oleh Tuhan supaya kita mengalami keajaiban Tuhan untuk meningkatkan kehidupan rohani kita sampai sempurna.
1 Petrus 2:19
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
1 Korintus 10:13
10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Ujian tidak melebihi kekuatan kita. Kita bisa merasakan hadirat Tuhan untuk memberi kekuatan ekstra sehingga kita dapat melewat ujian, supaya kita tetap dalam kehendak Tuhan, dan untuk meningkatkan kerohanian kita. Maka Tuhan akan memberikan jalan keluar dari segala masalah.
Jika jatuh dalam pencobaan karena dosa, kita harus mengaku kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Maka pencobaan akan menjadi ujian, dan kita mengalami kasih karunia Tuhan.
Ada 3 macam ujian yang harus kita hadapi, sebagai bukti kita mengasihi Tuhan lebih dari semua:
- Ujian iman, seperti yang dialami oleh Ayub.
Ayub 23:10-12
23:10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
23:11 Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.
23:12 Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.
Ujian iman bentuknya berbeda-beda, bisa dalam bidang ekonomi, penyakit, nikah, masalah-masalah yang mustahil. Tetapi sikap menghadapi ujian iman harus sama, yaitu:
- [Ayub 23:12] Menyimpan firman Allah di dalam hati.
Saat menghadapi ujian, justru kita harus banyak mendengar firman sampai mengerti, percaya dan yakin akan firman, sehingga firman menjadi iman di dalam hati. Maka kita tidak akan bimbang/ kecewa/ putus asa/ tinggalkan Tuhan apa pun yang kita hadapi. Ayub menghadapi ujian habis-habisan tetapi iman jangan habis, sebab iman bisa mendatangkan segala sesuatu.
- [Ayub 23:11] Menjaga kaki, yaitu perjalanan hidup/ perbuatan harus tetap dalam kebenaran (iman), sesuai firman.
Jangan mengambil jalan keluar sendiri di luar firman, sebab itu merupakan jalan buntu dan kebinasaan.
Hasilnya adalah kita mendapatkan iman bagaikan emas murni [Ayub 23:10].
1 Petrus 1:6-7
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Sehingga kita layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
- Ujian pengharapan (kesucian)
Mazmur 139:23-24
139:23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
139:24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Saat menghadapi ujian merupakan saat-saat untuk mengoreksi diri, lewat ketajaman pedang firman pengajaran, untuk menyucikan hidup kita. Jangan menyalahkan orang lain.
Apa yang harus disucikan?
- [Mazmur 139:23] Hati dan pikiran.
Markus 7:21-23
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Hati dan pikiran berisi 12 hal jahat, najis, dan pahit. Ini harus disucikan oleh firman pengajaran sehingga bisa diisi 12 roti yang disusun menjadi dua susun (6 6), menunjuk 66 buku dalam Alkitab. Sampai firman mendarah-daging, menjadi praktek dalam hidup kita, sehingga selalu ada pembukaan rahasia firman Allah, makanan bagi sidang jemaat. Sidang jemaat bisa diisi oleh firman pengajaran, bisa gemar mendengar firman pengajaran sampai taat dengar-dengaran, bisa mengalami penyucian.
Hati juga disucikan dari ajaran-ajaran palsu.
Yudas Iskariot tidak mau disucikan dari dosa-dosa dan ajaran palsu, sehingga binasa.
- [Mazmur 139:24] Penyucian kaki/ perjalanan hidup yang kotor.
Yohanes 13:10-11,5
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Yaitu perjalanan hidup Yudas Iskariot.
Menjadi hamba Tuhan adalah perjalanan hidup yang paling indah. Tapi kalau tidak mau disucikan, maka akan menjadi yang paling kotor. Yudas Iskariot menjadi pencuri, pengkhianat/ tidak setia, pendusta, pendakwa, dan munafik/ pura-pura.
- Penyucian mata dari pandangan dosa, pandangan pada perkara dunia, pandangan pada manusia (menghakimi sesama, selalu berharap orang lain). Kita disucikan sehingga hanya percaya dan berharap pada kasih Tuhan.
Mazmur 26:2-3
26:2 Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
26:3 Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
1 Yohanes 3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Seluruh hidup kita disucikan terus-menerus, sampai suci seperti Yesus suci, tidak bercacat-cela dan layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
- Ujian kasih.
Yakobus 1:12
1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Wahyu 2:10
2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Beroleh kesusahan selama sepuluh hari (angka 10 = kasih) artinya mengalami ujian kasih, sama dengan percikan darah.
Sikap kita adalah harus setia sampai garis akhir. Maka kita akan mengalami kebahagiaan Sorga.
Jika kita lulus ujian iman, pengharapan, dan kasih, maka perjalanan hidup rohani kita akan meningkat bahkan memuncak sampai gunung penyembahan, sampai kesempurnaan.
Matius 17:1-2
17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.Yakobus menulis surat Yakobus tentang iman.
Petrus menulis surat Petrus tentang kesucian/ pengharapan.
Yohanes menulis surat Yohanes tentang kasih.
Dalam doa penyembahan, kita bisa memandang Tuhan, berseru, berserah, dan mengangkat tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan akan mengulurkan tangan kasihNya. Kita mengalami sinar matahari dari wajah Yesus untuk mengubahkan kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Mulai dari kuat dan teguh hati.
Matius 17:3
17:3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
Musa dan Elia pernah putus asa.
Keluaran 6:8-11
6:8 Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu.
6:9 Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa:
6:10 "Pergilah menghadap, katakanlah kepada Firaun, raja Mesir, bahwa ia harus membiarkan orang Israel pergi dari negerinya."
6:11 Tetapi Musa berkata di hadapan TUHAN: "Orang Israel sendiri tidak mendengarkan aku, bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku, aku seorang yang tidak petah lidahnya!"Musa putus asa sehingga tidak mau melayani lagi. Tetapi bisa diubahkan menjadi kuat dan teguh hati, tetap percaya Yesus, berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, tetapi setia dan berkobar-kobar melayani Tuhan, tetap menyembah Tuhan.
Markus 5:37,41-42
5:37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
5:41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
5:42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.Maka ada kuasa kebangkitan Tuhan untuk membangkitkan apa yang sudah mati, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
1 Korintus 13:12-13
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.Sampai mujizat terakhir, kita diubahkan menjadi sempurna saat kedatangan Yesus kedua kali.
Tuhan memberkati.