Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 15 adalah nyanyian dari mereka yang menang. Menurut susunan Tabernakel, Wahyu 15 menunjuk pada peti dari Tabut Perjanjian. Wahyu 15 merupakan pengulangan dan peningkatan dari Wahyu 4 dan 5. Tabut Perjanjian terdiri dari dua bagian:
  • Tutup: kerub 1 menunjuk Allah Bapa, tutupan pendamaian menunjuk Allah Anak, dan kerub 2 menunjuk pada Allah Roh Kudus.
    Jadi, keseluruhan tutup dari Tabut Perjanjian menunjuk Tuhan Yesus Kristus dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Sorga.

  • Peti: berasal dari kayu penaga yang disalut luar dan dalam dengan emas murni, sehingga tidak terlihat lagi kayunya.
    Artinya manusia darah daging yang berdosa (kayu hitam dan bergetah), tetapi sudah lahir baru oleh benih ilahi (firman, Roh Kudus, kasih Allah), sehingga menjadi sempurna dan sama mulia seperti Yesus, yakni mempelai wanita Sorga, yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali untuk masuk Yerusalem baru.

Peti dari Tabut Perjanjian juga ditunjukkan pada Yohanes 14.

Yohanes 14:1-3
14:1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.


Yesus naik ke Sorga untuk menyediakan tempat bagi kita. Sesudah selesai, Yesus segera datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga untuk menjemput mempelai wanitaNya yang sama mulia dengan Dia. Ayat 1-3 menunjuk kesiapan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga untuk segera datang kembali kedua kali.

Yohanes 14:5,8-9,21-22
14:5 Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
14:8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
14:22 Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?"

Tiga murid, mewakili sidang jemaat dengan tiga keadaan manusia daging, juga harus siap sedia. Manusia daging harus disalut dengan emas murni (benih ilahi).
  • Perjalanan hidup Tomas disalut dengan emas murni sehingga menjadi perjalanan iman sampai mendapat iman yang permanen dan sempurna (buli-buli emas).
  • Pandangan hidup Filipus disalut dengan emas murni sehingga memiliki pengharapan yang permanen (tongkat Harun yang bertunas, berbunga, dan berbuah).
  • Hati Yudas (yang bukan Iskariot) disalut dengan emas murni sehingga diisi dengan kasih yang sempurna (2 loh batu).
Kita pelajari tentang Filipus.

Matius 6:22-23
6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;
6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.


Ada dua macam pandangan:
  • Mata yang baik, sehingga teranglah seluruh tubuh, ada masa depan yang baik, yaitu bisa memandang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai. Kita memiliki pengharapan untuk bertemu Yesus, masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah, masuk Kerajaaan 1000 tahun damai, sampai Yerusalem Baru.

    1 Yohanes 3:2
    3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

  • Mata yang jahat, hanya ada pandangan daging, mengikuti hawa nafsu daging, hidup dalam dosa sampai puncak dosa, sampai masuk kegelapan yang paling gelap di neraka (lautan api dan belerang).

Dalam Injil Yohanes, ada 4 kali Filipus bertemu dan memandang Yesus:
  1. Yohanes 1:43-47
    1:43 Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
    1:44 Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.
    1:45 Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
    1:46 Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
    1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"


    Filipus tadinya seorang ahli Taurat dengan pandangan daging/ Taurat. Tetapi setelah disalut dengan emas murni, Filipus bisa memandang Yesus, anak Yusuf dari Nazaret, yang datang untuk menggenapkan Taurat, yaitu Yesus yang datang sebagai Juru Selamat.

    Matius 1:20-21
    1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
    1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."


    Filipus bisa melihat Yesus yang datang sebagai Juru Selamat, yang bisa menyelamatkan manusia berdosa yang sudah melanggar Taurat. Siapa yang percaya kepadaNya tidak dihukum, tetapi diselamatkan bahkan mendapat hidup kekal. Jadi, supaya gereja Tuhan menjadi peti dari Tabut Perjanjian yang disalut emas murni, pandangan kita harus mantap terhadap Yesus sebagai Juru Selamat. Kita tahu dengan pasti (yakin) bahwa Yesus adalah Juru Selamat.

    Kisah Para Rasul 2:36-40
    2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
    2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
    2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
    2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
    2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."


    "Bagi anak-anakmu" = bangsa Israel.
    "bagi orang yang masih jauh" = bangsa Kafir.
    Keduanya bisa diselamatkan oleh Yesus. Praktek menerima keselamatan dari Yesus:
    • Tahu dengan pasti = iman dan percaya pada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat. Dia satu-satunya manusia tidak berdosa yang dapat menolong kita.
    • Bertobat = kita mati terhadap dosa, berhenti berbuat dosa, tidak ada lagi kebencian dan dusta = kita terlepas dari tangan setan dan kembali pada tangan Tuhan.
    • Baptisan air = lahir baru.
    • Baptisan Roh Kudus = kita diurapi bahkan dipenuhi dengan Roh Kudus.

    Matius 3:16-17
    3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
    3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

    Jika kita masuk baptisan air yang benar, setelah percaya Yesus dan bertobat, maka kita bangkit keluar dari kuburan air bersama Yesus dan Sorga akan terbuka. Roh Kudus dicurahkan langsung dari Sorga, dari Yesus sendiri, bukan orang lain. Hasilnya adalah hidup baru, hidup Sorgawi, yakni kehidupan seperti merpati. Merpati dalam Kidung Agung menunjuk pada panggilan/ sebutan untuk mempelai Tuhan.

    Wahyu 15:2
    15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.

    Kita memiliki hati merpati, yaitu hati yang diurapi Roh Kudus. Tidak ada kepahitan, iri, benci. Hati nurani damai, tidak menuduh orang lain dan juga tidak tertuduh oleh setan, orang lain, diri sendiri, bahkan Tuhan.

    1 Yohanes 3:21-22
    3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
    3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.


    Hati nurani yang baik merupakan landasan yang kuat untuk doa kita dijawab oleh Tuhan, sehingga semua masalah bisa diselesaikan oleh Tuhan.

    Kidung Agung 1:15
    1:15 -- Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.

    Pandangan merpati hanya tertuju pada satu arah, yaitu pribadi Yesus sebagai Juru Selamat, perkara rohani, perkara Sorgawi, sehingga tidak bisa menoleh ke belakang seperti istri Lot. Menoleh ke belakang = tidak setia sampai meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kalau kita memiliki pandangan merpati, kita akan setia dan berkobar di ladang Tuhan sampai Tuhan datang kedua kali. Kalau kita setia dan baik, maka kita bisa siap sedia untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah saat Yesus datang kembali kedua kali. Selama pandemi, kesempatan untuk kita memeriksa diri, apakah kita tetap setia dan berkobar pada Tuhan.

  2. Yohanes 6:5-11
    6:5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?"
    6:6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.
    6:7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja."
    6:8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:
    6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
    6:10 Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
    6:11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.


    Filipus melihat Yesus dan pandangannya diubahkan. Dulunya, pandangan Filipus tertuju pada uang 200 dinar, artinya memandang kekuatan sendiri (keuangan, ijazah, kedudukan, dsb). Namun, setelah pandangan Filipus disalut dengan firman, Roh Kudus, dan kasih Allah, Filipus bisa memandang Yesus sebagai Gembala Agung.

    Angka 100 dan 50 menunjuk pada panjang dan lebar Tabernakel. Pandangan kepada Yesus sebagai Gembala Agung, artinya kita harus tergembala dengan benar dan baik. Mulai dari 5000 laki-laki (suami, gembala) harus duduk dan mantap dalam penggembalaan. Kalau duduk, maka kita tidak akan bisa jatuh. Selanjutnya, istri dan anak-anak pasti mengikuti untuk tergembala dengan benar dan baik. Kalau kita sekeluarga bisa tergembala, itu adalah kasih karunia Tuhan.

    Mantap dalam penggembalaan = kita hanya mendengar satu suara, satu firman penggembalaan yang benar (suara gembala) yang diulang-ulang, serta bertekun dalam 3 macam ibadah pokok (tetap tinggal di dalam kandang). Hasilnya adalah tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal. Kita menerima pemeliharaan hidup secara berkelimpahan sampai bisa mengucap syukur pada Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain. Semua bukan karena kekuatan kita sendiri, tetapi kita hidup dari firman. Semua yang kita miliki di dunia ini hanya sarana penyalur berkat dari Tuhan.

    Ulangan 8:3
    8:3 Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.

    Firman penggembalaan adalah firman pengajaran benar, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab. Seringkali kita dibawa pada suasana tandus, tidak bisa menabur dan menuai, supaya kita bisa mengakui bahwa kita hidup dari manna/ firman Tuhan/ firman pengajaran benar yang diucapkan Tuhan sendiri/ firman penggembalaan yang diulang-ulang. Suasana padang gurun = kesulitan, krisis segala bidang.

    Matius 15:21-28
    15:21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
    15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
    15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
    15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
    15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
    15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
    15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
    15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.


    Bangsa kafir yang tidak bisa menikmati remah-remah roti (firman Tuhan) pasti nasibnya kerasukan setan. Tetapi, kalau kita bisa makan firman Tuhan, maka bukan hanya memelihara dari krisis, tetapi firman Tuhan juga mampu mengubahkan bangsa Kafir dari anjing menjadi domba yang digembalakan Tuhan, termasuk memelihara dan menyatukan nikah kita.

  3. Yohanes 12:20-24
    12:20 Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani.
    12:21 Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus."
    12:22 Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus.
    12:23 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.
    12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

    Filipus dengan pandangan rohani bisa melihat Yesus sebagai Imam Besar. Tandanya adalah:
    • Yesus melayani ibadah dan pelayanan bangsa Israel ataupun bangsa Kafir. Imam besar Harun hanya bisa melayani ibadah bangsa Israel, namun tidak bisa untuk bangsa Kafir.
    • Yesus datang dengan darah dan dupa untuk dipercikkan 2x7 pada Tabut Perjanjian sampai menghasilkan shekinah glory. Ibadah bangsa Kafir yang benar harus ditandai dengan percikan darah, yaitu sengsara tanpa dosa bersama Yesus, sehingga menjadi bukti bahwa ada pelayanan Yesus sebagai Imam Besar.

    Ibrani 2:16-17
    2:16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
    2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.


    Lewat percikan darah, segala dosa kita diselesaikan, yakni kita mengaku dosa pada Tuhan (vertikal), serta saling mengaku dan mengampuni dengan sesama (horizontal). Maka, darah Yesus membasuh segala dosa kita, dan kita bisa hidup dalam kebenaran. Kita mengalami pelayanan pendamaian oleh Imam Besar.

    Shekinah glory= roh kemuliaan yang mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Prakteknya adalah kuat dan teguh hati, tidak mudah putus asa dan kecewa dalam penderitaan, tetap bahagia dan mengucap syukur di tengah penderitaan. Hati yang gembira menjadi obat untuk semua penyakit. Saat penderitaan datang, segera koreksi diri dan mengaku dosa kita, sehingga kita berada pada sengsara tanpa dosa (percikan darah).

    1 Petrus 4:12-14
    4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.


    Ibrani 2:18
    2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

    Selanjutnya, ada mujizat Tuhan dikerjakan oleh Roh kemuliaan bagi kita, tidak hanya mujizat rohani, tetapi juga mujizat jasmani. Shekinah glorymampu menyelesaikan segala masalah kita, sampai yang sudah mustahil sekalipun. Saat Tuhan datang kedua kali, kita semua disempurnakan, seluruh kayu sudah disalut dengan emas Ilahi.

  4. Yohanes 14:8-10
    14:8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
    14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
    14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.


    Pandangan Filipus disalut sehingga bisa melihat Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga, yaitu lewat doa penyembahan.

    Yohanes 15:26
    15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

    Dalam Perjanjian Lama (kitab Yesaya), Mempelai Pria Sorga disebut sebagai suami. Dalam Perjanjian Baru, lewat doa penyembahan di atas gunung, ada Yesus, Elia dan Musa, yang menunjuk pada Allah Tritunggal dalam pribadi Yesus. Yesus mengajarkan dan mempraktekkan macam-macam doa penyembahan, termasuk doa satu jam, doa puasa, dan doa semalam suntuk, untuk kita teladani.

    Yesaya 54:5-6, 10
    54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
    54:6 Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu.
    54:10 Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.

    Kalau ada kelemahan, mari kita segera menyembah Tuhan sehingga kita disalut dengan emas ilahi. Jika kita bisa melihat Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga, maka kita bisa menerima kasih setia Tuhan yang tidak pernah beranjak dari kita, apa pun yang terjadi. Manusia daging harus disalut lebih dulu dengan emas ilahi, maka kita akan menerima kasih setia Tuhan.

    Hasilnya adalah:
    • Mazmur 17:7-8
      17:7 Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
      17:8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu


      Kita yang kecil dan tidak berdaya, mengalami perlindungan dan pemeliharaan Tuhan di tengah kesulitan dunia. Tuhan memelihara dan melindungi secara ajaib dan berkelimpahan. Kita bisa selalu mengucap syukur. Bahkan, saat antikris berkuasa di bumi, Tuhan memberikan dua sayap burung nazar yang besar untuk menyingkirkan kita di padang gurun, di mana kita dipelihara lewat firman dan perjamuan suci. Ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci adalah latihan untuk kita menyingkir ke padang gurun. Kita menjadi biji mata Tuhan, sehingga Tuhan tidak mengizinkan sesuatupun untuk menyakiti kita. Tuhan akan menyelesaikan semua bagi kita.

    • Kejadian 39:21-23
      39:21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
      39:22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
      39:23 Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.


      Kasih setia Tuhan sanggup mengerjakan masa depan yang berhasil dan indah pada waktuNya. Dalam situasi dan kondisi yang terbatas sekalipun, jika kita menyembah Tuhan, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

    • Keluaran 15:12-13
      15:12 Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; bumi pun menelan mereka.
      15:13 Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus.


      Kasih setia Tuhan sanggup menenggelamkan Firaun yang hebat, artinya kita berkemenangan atas segala musuh, setan, termasuk kuasa maut. Dulu bangsa Israel menyeberang Laut Kolsom dan menang atas semua masalah yang mustahil, kemudian berdiri di tepi Laut Kolsom dan menyanyikan nyanyian Musa. Kelak, kita menyanyi bersama di tepi lautan kaca [Wahyu 15:2].

      Tangan kasih setia Tuhan juga menuntun kita ke tempat kediaman terakhir, yaitu tahta Kerajaan Sorga/ Yerusalem baru/ kemah abadi. Tangan kasih setia Tuhan akan memahkotai kita dengan mahkota mempelai = kita sudah menang atas maut, kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Dia.

      Mazmur 103:4-5
      103:4 Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
      103:5 Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.


      Dua sayap burung nazar yang besar akan mengangkat kita ke awan-awan permai untuk menyambut Yesus, kita bersama masuk Yerusalem baru dan kita bersorak-sorai selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 10 Maret 2014 (Senin Sore)
    ... bertobat--maka saat kedatangan Yesus kedua kali kehidupan kita akan kena penghukuman Tuhan. Kalau sekarang mau menghukum daging--mau bertobat--maka kita tidak akan dihukum oleh Tuhan. Markus - Mereka tiba di Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya sebab Ia mengajar ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 10 Maret 2019 (Minggu Siang)
    ... kamu mencari Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. . Bekerjalah bukan untuk makanan yang akan dapat binasa melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 12 Maret 2019 (Selasa Sore)
    ... dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. Sikap kita terhadap bunyi sangkakala firman penggembalaan menentukan nasib kita apakah naik ke awan-awan permai atau turun ke lubang jurang maut. Yohanes - Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku jangan tinggal di dalam ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 30 November 2013 (Sabtu Sore)
    ... teladan Allah seperti dulu kembali kepada kebenaran kesucian dan kemuliaan Allah kembali ke Firdaus. Usaha Tuhan untuk mengembalikan manusia kepada kebenaran kesucian dan kemuliaan Tuhan yaitu kembali pada gambar dan teladan Tuhan disebut sebagai asuhan Tuhan. Lukas terdiri dari bagian Lukas - Tubuh diasuh oleh TuhanLukas - Jiwa diasuh oleh TuhanLukas - ...
  • Ibadah Persekutuan Ambon IV, 14 November 2013 (Kamis Pagi)
    ... durhaka dan menuju kebinasaan. Sebenarnya ada macam musim dingin krisis rohani yaitu diterangkan mulai Ibadah Persekutuan Ambon III November musim dingin iman krisis iman krisis Firman Allah musim dingin pengharapan krisis pengharapan krisis Roh Kudus musim dingin kasih krisis kasih. Dan ini yang terbesar. Siang ini kita bahas krisis yang ketiga. KRISIS ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Agustus 2015 (Senin Sore)
    ... . Karena Dialah damai sejahtera kita yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah yaitu perseteruan . sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya dan dengan itu mengadakan damai ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Maret 2024 (Sabtu Sore)
    ... dosa dan puncaknya dosa bahkan binasa di neraka selamanya. Oleh sebab itu bejana tanah liat harus diisi dengan harta sorgawi. Korintus - . Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat supaya nyata bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah bukan dari diri kami. . Jika Injil yang kami ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 17 April 2012 (Selasa Sore)
    ... yang sebelumnya selalu mendukung Yesus tiba-tiba menyangkal Yesus hanya karena perasaan daging yang takut. Salah satu bentuk menyangkal firman adalah menambah dan mengurangi firman Ibadah Raya April . Bentuk lain menyangkal firman pengajaran yang benar adalah Mencampuradukkan firman pengajaran yang benar dengan ajaran lain. Matius Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga ...
  • Ibadah Raya Malang, 15 Juli 2012 (Minggu Pagi)
    ... atas dosa. Kalau kita masih mempertahankan dosa itu sama dengan mengolok-olok Yesus. Memahkotai Yesus dengan mahkota duri. Sebenarnya mahkota Yesus sebagai Raja segala raja adalah pelangi mahkota kemuliaan. Memahkotai Yesus dengan mahkota duri sama dengan mengolok-olok kemuliaan Yesus sebagai Raja. Prakteknya adalah perbuatan dan perkataan memilukan Tuhan memedihkan hati orang tua ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 11 Agustus 2013 (Minggu Sore)
    ... ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi 'bertekuk lutut' kalah yang artinya Yesus memperoleh kemenangan. Karena taat sampai mati dikayu salib Yesus dapat mengalahkan setan tritunggal. Jadi syarat untuk menang adalah taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi halaman tabernakel taat dengar-dengaran pada orang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.