Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Matius 28:20b
28:20b ... Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Penyertaan Tuhan sampai kepada akhir zaman, artinya mulai sekarang, sampai masa antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun, sampai kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, bahkan sampai kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta Surga selama-lamanya.
Penyertaan Tuhan adalah suatu kebutuhan mutlak yang tidak bisa ditukar dengan apa pun juga.
Kisah Rasul 7:9-10
7:9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
7:10 dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.
Yusuf mendapat penyertaan Tuhan sampai berada di takhta kerajaan Mesir. Yusuf adalah gambaran gereja mempelai di akhir jaman (Yusuf dilahirkan di masa tua Yakub). Kita belajar dari Yusuf untuk bisa disertai Tuhan sampai bisa duduk bersanding dengan Dia di takhta Yerusalem Baru.
Mengapa Yusuf mendapat penyertaan Tuhan?
- Karena Yusuf tergembala dengan benar.
Kejadian 37:1-3
37:1 Adapun Yakub, ia diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan.
37:2 Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
37:3 Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Bagi kaum muda, usia 12-17 tahun adalah usia yang efektif untuk masuk penggembalaan yang benar.
Yusuf tergembala dengan benar artinya:
- Selalu berada dalam kandang penggembalaan yang benar.
Dalam Tabernakel, kandang penggembalaan yang benar adalah Ruangan Suci. Gembala dan domba harus bertekun dalam 3 macam ibadah pokok (3 macam alat) yaitu:
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya.
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
- Medzbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
- Makan makanan yang benar, makan firman pengajaran yang benar.
Di dalam kandang penggembalaan yang benar, kita mengalami penyucian secara intensif terus-menerus sampai lidah tidak berdusta (Yusuf menyampaikan kejahatan kakak-kakaknya). Kita bisa jujur, 'ya' katakan 'ya', 'tidak' katakan 'tidak'.
Kejadian 37:3
37:3 Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Hasilnya adalah diberi jubah yang maha indah.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kita dipercaya jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, sama dengan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
- Karena Yusuf mengalami jubah dicelup dalam darah.
Kisah Rasul 7:9
7:9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
Kejadian 37:31
37:31 Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.
Ini sama dengan mengalami percikan darah, sengsara bersama Yesus, atau mengalami ujian iman.
Tiga kali ujian yang dialami Yusuf:
- Ujian kebenaran, menunjuk Halaman Tabernakel.
Kejadian 37:24
37:24 Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.
Yaitu menghadapi sumur kosong atau keduniawian.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Dunia dengan segala kesibukannya, kesukaannya, kesusahannya membuat kita menjadi tidak setia dalam ibadah pelayanan. Saat tidak setia, maka akan mencari kepuasan-kepuasan semu di dunia sehingga jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Ini sama dengan jatuh dalam sumur kosong.
Sumur kosong juga artinya nikah, ibadah pelayanan, sekolah, dll dengan sistem dunia yang tidak sesuai dengan firman. Akibatnya pasti tidak puas dan mencari kepuasan semu di dunia sampai jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.
Ujian kebenaran juga menghadapi roh jual-beli/ roh antikris/ keuangan.
Kejadian 37:27-28
37:27 Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita.” Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu.
37:28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Keuangan harus benar dan jujur. Jangan sampai menjadi kikir dan serakah. Keuangan milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus, harus benar dan jujur. Menyangkut milik sesama, jangan sampai kita merugikan sesama, juga harus bisa memberi sesama yang membutuhkan.
Jangan sampai kita menjual jubah yang indah untuk mendapat uang. Juga jangan memakai jubah yang indah hanya untuk mendapat uang. Yudas memakai jubah yang indah hanya untuk mendapat uang, dan akibatnya hidupnya tidak indah.
- Ujian kesucian, menunjuk Ruangan Suci.
Kejadian 39:7-10,12
39:7 Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: “Marilah tidur dengan aku.”
39:8 Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: “Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,
39:9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?”
39:10 Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.
39:12 Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: “Marilah tidur dengan aku.” Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.
Ini terjadi saat Yusuf berada di rumah Potifar, yaitu saat-saat kita diberkati. Ujian kesucian adalah menghadapi istri Potifar, artinya:
- Dosa-dosa yang memuncak pada dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.
- Ajaran-ajaran sesat yang menyangkut nikah yang salah.
Orang bercerai itu sudah mati sebab kepala (suami) berpisah dengan tubuh (istri). Kalau setelah itu kawin lagi dengan yang lain, akan menjadi busuk dalam dosa perzinahan.
Yusuf rela dilepas jubahnya untuk lari dari istri Potifar. Artinya sekarang, untuk mempertahankan kesucian secara pribadi dan kesucian dalam nikah, maka kita harus rela kehilangan jubah, sama dengan rela mengorbankan gengsi, keuangan, kedudukan, dll, demi mempertahankan kesucian.
- Ujian kemuliaan, menunjuk Ruangan Maha Suci.
Ini terjadi saat Yusuf menghadapi penjara atau liang tutupan, yaitu tidak salah tetapi harus dipenjara.
Kejadian 39:14-16,19-20
39:14 dipanggilnyalah seisi rumah itu, lalu katanya kepada mereka: “Lihat, dibawanya ke mari seorang Ibrani, supaya orang ini dapat mempermainkan kita. Orang ini mendekati aku untuk tidur dengan aku, tetapi aku berteriak-teriak dengan suara keras.
39:15 Dan ketika didengarnya bahwa aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannyalah bajunya padaku, lalu ia lari ke luar.”
39:16 Juga ditaruhnya baju Yusuf itu di sisinya, sampai tuan rumah pulang.
39:19 Baru saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya.
39:20 Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.
Yusuf lulus ujian kebenaran dan kesucian, tetapi dia harus menghadapi fitnah dari istri Potifar sampai masuk penjara.
Yakobus 3:7-8
3:7 Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia,
3:8 tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
Lidah buas dikuasai oleh tiga binatang buas, yaitu setan, antikris, dan nabi palsu, sehingga mengeluarkan perkataan sia-sia mulai dari dusta, fitnah, gosip yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ini yang mencerai-beraikan tubuh Kristus.
Filipi 2:8-11
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Cara mengatasi lidah buas adalah Yesus harus taat sampai mati di kayu salib sehingga Dia mendapatkan nama di atas segala nama, nama yang berkuasa untuk mengalahkan tiga binatang buas, sehingga lidah bisa mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan. Artinya:
- Banyak berdiam diri, memeriksa diri dengan ketajaman pedang firman. Jika ada dosa yang ditemukan, maka kita harus mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Jika tidak ditemukan dosa, maka kita harus berdiam diri, tidak perlu membela diri. Maka Tuhan yang akan menjadi pembela kita.
- Bersaksi tentang apa yang sudah Tuhan lakukan dalam hidup kita lewat pekerjaan pedang firman.
- Lidah hanya untuk menyembah Tuhan, menyeru nama Yesus, menyeru "Haleluya".
Hasil tergembala dengan benar dan lulus ujian kebenaran, kesucian, dan kemuliaan adalah:
- Kita mengalami penyertaan Tuhan lewat hikmat dan kasih karunia untuk menghadapi kelaparan yang akan datang, baik jasmani maupun rohani, sampai menghadapi kelaparan di jaman antikris.
Kisah Rasul 7:9-10
7:9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,
7:10 dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.
Wahyu 13:16-18
13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17 dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
- Kita mengalami penyertaan Tuhan lewat jubah putih untuk menghadapi kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Wahyu 7:12-14
7:12 sambil berkata: “Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!”
7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?”
7:14 Maka kataku kepadanya: “Tuanku, tuan mengetahuinya.” Lalu ia berkata kepadaku: “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Jubah putih ini mengingatkan kita pada pakaian Imam Besar yang putih bermata-mata, pakaian kemuliaan dalam urapan Roh Kudus.
Kalau Yesus memakai pakaian putih bermata-mata artinya mata Imam Besar dengan pandangan belas kasihan selalu tertuju pada kita. Dia selalu memperhatikan dan mempedulikan kita, menyertai kita. Dia selalu mengerti dan bergumul untuk kita.
Kalau kita memakai pakaian putih bermata-mata, maka mata kita juga selalu tertuju pada Yesus Imam Besar. Artinya adalah:
- Kita selalu memandang ladang Tuhan, mengutamakan pelayanan pembangunan tubuh Kristus, aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus apa pun yang harus dikorbankan. Hanya satu yang tidak boleh dikorbankan, yaitu pengajaran yang benar jangan dikorbankan.
- Kita memandang pemeliharaan dan perlindungan Tuhan secara ajaib, sehingga kita tidak kuatir. Kita damai sejahtera sehingga semua enak dan ringan.
2 Raja-raja 6:15-17
6:15 Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: “Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?”
6:16 Jawabnya: “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka.”
6:17 Lalu berdoalah Elisa: “Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.
- Kita bisa menghampiri takhta kasih karunia Imam Besar untuk mengalami pertolongan Tuhan secara ajaib, tepat pada waktuNya.
Ibrani 2:17-18
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Ibrani 4:16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
- Kita mengalami pembelaan Imam Besar untuk mendamaikan kita dari dosa-dosa, kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani, supaya nama kita tertulis dalam kitab kehidupan.
Keluaran 32:30-33
32:30 Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu: “Kamu ini telah berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap TUHAN, mungkin aku akan dapat mengadakan pendamaian karena dosamu itu.”
32:31 Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: “Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.
32:32 Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis.”
32:33 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: “Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.
Daniel 7:9-10
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
7:10 suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.
Sampai kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta Kerajaan Surga selamanya.
Tuhan memberkati.