Matius 26 dalam Tabernakel menunjuk pada buli-buli emas berisi manna.Ibrani 9:4
9:4 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
Buli-buli emas berisi mannamenunjuk pada:
- Iman yang permanen/sempurna.
- Suatu keubahan hidup dari manusia daging/tanah liat menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Manusia daging hanya seperti tanah liat yang mudah retak:
- Cenderung mudah kecewa, tetapi juga mudah bangga.
- Mudah jatuh dalam dosa, sampai puncak dosa: dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan, bahkan sampai binasa selamanya.
Siapapun kita, sama saja, semua hanya seperti tanah liat yang mudah retak.
Jika buli-buli tanah liat ini diisi dengan perkara dunia, seumpama kepandaian, kekayaan, kedudukan, pangkat, maka akan bernilai lebih tinggi atau terlihat hebat di mata dunia. Tetapi, hanya senilai buli-buli pualam yang sama juga mudah retak dan hancur, tetap akan binasa (secara rohani tetap).
Itu sebabnya, Tuhan mau mengisi kita dengan perkara Surga.
Matius 26:1-2
26:1. Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya:
26:2 "Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan."
Kalau Yesus yang mengajar, pasti Firman Pengajaran benar.
Paskah menunjuk pada hari raya tanpa ragi, Firman Pengajaran haruslah murni.
Tuhan menunjukkan Firman Pengajaran benar dan Paskah (Korban Kristus, kasih karunia Tuhan).
Malam ini, Tuhan mau mengisi kita (buli-buli tanah liat) dengan perkara Surga, yakni
Firman Pengajaran benardan Korban Kristus.
Di mana kita bisa diisi dengan perkara Surga? Dalam PENGGEMBALAAN.- Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya = kita sedang diisi dengan Firman Pengajaran benar dan urapan Roh Kudus(minyak pelita).
- Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan = kita sedang diisi dengan Firman Pengajaran benar dan kasih Allah.
- Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci = kita sedang diisi dengan Firman Pengajaran benar(roti) dan Perjamuan Suci(korban curahan).
Keluaran 25:29
25:29 Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.
Keluaran 30:9
30:9 Di atas mezbah itu janganlah kamu persembahkan ukupan yang lain ataupun korban bakaran ataupun korban sajian, juga korban curahan janganlah kamu curahkan di atasnya.
Korban curahan hanya ada pada alat Meja Roti Sajian. Pelita Emas tidak mengenal korban curahan, sedangkan pada Mezbah Dupa Emas tidak boleh ada korban curahan.
Jika buli-buli tanah liat/kehidupan kita selalu diisi dengan perkara Surga, yakni
Firman Pengajaran benar dan Perjamuan Suci(kasih karunia Tuhan), maka akan
menjadi bejana yang bernilai tinggidi hadapan Tuhan(tahan uji, tahan banting), bahkan suatu waktu menjadi
buli-buli emas(kehidupan yang sama sempurna seperti Tuhan).
Demikian pula
Lempin-El harus berlangsung dalam sistem Penggembalaan, untuk selalu diisi dengan perkara Surga.
Guru-guru mata pelajaran pokok adalah para gembala, sedangkan guru-guru mata pelajaran tambahan adalah kehidupan yang sungguh-sungguh tergembala.
Sehancur apapunkehidupan kita,
kalau mau diisi dengan Firman Pengajaran benar dan Korban Kristus,
Tuhan mampu memulihkan, bahkan suatu waktu
bisa menjadi buli-buli emas berisi manna(kehidupan yang sama sempurna seperti Tuhan).
Sebab itu, kehidupan dari latar belakang apapun bisa diterima di Lempin-El.
Contoh dalam Alkitab: Yohanes 8:1-38:1. tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. 8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. 8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Dosa berzinah sudah merupakan puncak dosa.
Perempuan yang tertangkap basah berzinah adalah seperti buli-buli tanah liat yang sudah hancur lebur;
= Kehidupan yang berbuat dosa sampai dengan puncak dosa.
= Kehidupan yang sengsara dan menderita.
= Kehidupan yang dipermalukan.
= Kehidupan yang tidak ada harapan.
= Kehidupan yang harus mati dan binasa selamanya (dihukum dengan rajam batu).
Manusia siapapun tidak ada yang bisa menolong. Hanya Yesus yang mampu menolong.
Oleh sebab itu, buli-buli tanah liat/kehidupan yang hancur harus dibawa kepada Yesus = dibawa ke Bait Allah, yakni kandang Penggembalaan.
(Beruntung perempuan yang kedapatan berzinah itu diarak ke Bait Allah dan bertemu dengan Yesus.)
Bagaimana cara Yesus menolong?Yohanes 8:6-88:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. 8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." 8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Yesus dua kali menulis di tanah.- Tulisan I: Yesus menuliskan Firman Pengajaran benar dalam kehidupan kita.
Firman Pengajaran benar tidak memuji, tetapi justru sebaliknnya menunjukkan bahwa siapapun kita - hanyalah bejana tanah liat yang retak (berdosa, sampai puncak dosa) bahkan hancur.
Bagaimana sikap kita?
Yohanes 8:7, 9
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
Sikap negatif:"pergi" = menolak diisi dengan Firman Pengajaran benarsebab mempertahankan kebenaran diri sendiri. (Mulai dari yang tertua menolak Firman. Apalagi kalau yang muda menolak Firman, celaka!)
Praktek kebenaran diri sendiri:
- Tidak adil (tertangkap basah berzinah, namun yang diseret/dihakimi hanya pihak perempuan saja).
- Membela yang salah.
- Menutupi dosa/kesalahan dengan cara menyalahkan orang lain bahkan Firman Pengajaran yang benar.
Menolak Firman Pengajaran benar karena kebenaran diri sendiri = meninggalkan Yesus, tetap berkubang dalam dosa dan menjadi buli-buli tanah liat yang hancur.
Sikap positif: Perempuan yang berzinah tetap tinggal besama Yesus = mengaku segala dosa dan kejatuhan kepada Tuhan dan sesama, apapun resikonya.
Setelah diampuni, jangan berbuat dosa lagi!
Kita dibenarkan = bejana yang retak dipulihkan, bahkan disucikan oleh Tuhan.
Pekerjaan Firman membuat KITA INGAT SELALU bahwa kita hanya tanah liat.
Siapa manusia yang tidak berdosa?
Jadi, jangan ragu-ragu (jangan sulit) untuk mengaku dosa! Biar kita dibenarkan dan diperbaiki Tuhan.
Kalau masih sulit mengaku dosa dan merasa tinggi = kehidupan yang mabuk, sebenarnya hanya tanah liat namun merasa tinggi di langit.
- Tulisan II: Yesus menuliskan kasih karunia dalam kehidupan kita.
Mazmur 103:10-14
103:10 Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
103:11 tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nyaatas orang-orang yang takut akan Dia;
103:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
103:14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
Yesus menulis di tanah, artinya: YESUS SELALU INGAT bahwa kita hanya tanah liat, manusia berdosa yang harus dihukum mati dan binasa selamanya.
Oleh sebab itu, Ia rela mati di kayu salib untuk menggantikan kehidupan kita yang harus mati dan binasa. Dengan demikian, Ia bisa mengisikan kasih karuniaNya dalam hidup kita = kita dibebaskan dari hukuman = kita diselamatkan.
Yesus masih selalu memberi kesempatan untuk kita bertobat dan memperbaiki diri.
Yohanes 8:11
8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Bukti kehidupan yang diselamatkan = hidup benar dan suci.
Perpanjangan sabar Tuhan seperti karet. Kalau kita terus bertahan dalam dosa, suatu waktu pasti dibinasakan juga.
Efesus 4:15
4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Jika kita diisi dengan Firman Pengajaran benar dan kasih karunia Tuhan, maka kita
diselamatkandan diangkatmenjadi pelayan-pelayan yang dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus, sehingga
Yesus menjadi Kepala atas hidup kita.
Sambil melayani, sambil kita terus disempurnakan, sampai kita sama sempurna dengan Dia dan menjadi mempelai wanitaNya.
Lempin-El maupun Penggembalaan bukan berarti kita sedang disiksa, namun sedang 'membendung daging'.
Seperti Ester dalam balai perempuan, ia sedang dipersiapkan bukan hanya untuk menjadi pelayan Tuhan yang dipakai melayani bangsanya, tetapi juga sampai menjadi ratu (mempelai).
Posisi kehidupan bejana tanah liat yang mau diisi dengan Firman Pengajaran benar dan Korban Kristus (kasih karunia Tuhan):Yohanes 13:21-2313:21 Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." 13:22 Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya. 13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.Rasul Yohanes
bersandar di dada Yesus (versi terjemahan lama)
= dipeluk Tuhan, hanya bergantung sepenuh kepada kemurahan Tuhan.Kalau tidak bersandar pada Tuhan, lebih memilih bersandar pada uang/manusia/organisasi, lebih baik jangan menjadi hamba Tuhan! Sebab sudah terlalu banyak kaki kotor seperti Yudas dalam pemberitaan Firman Pengajaran benar ini.
Penyelenggaraan Lempin-El adalah cuma-cuma, alasannya:
- Karena Yesus sudah membayar semuanya di atas kayu salib, kita hanya menerima dengan cuma-cuma.
- Supaya kita belajar bersandar kepada Tuhan, hanya bergantung pada kemurahan dari Kristus ajaib.
Matius 26:25, 3-4
26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya." 26:3 Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas, 26:4 dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia. Yudas tidak mau diisi dengan Firman Pengajaran benar dan Perjamuan Suci, sehingga ia hanya diisi dusta dan kebencian tanpa alasan. Yesus baik terhadap Yudas, namun Yudas justru mau menyerahkan Yesus.
Yudas menjadi buli-buli tanah liat yang hancur lebur (binasa), ia mati dengan menggantung diri.
Waspada! Yudas adalah seorang rasul dan bendahara.
Biarlah kita menjadi seperti Rasul Yohanes yang bersandar kepada Yesus.
Hasilnya:- Yohanes 21:20-22
21:20. Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
21:22 Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
Kalau kita berada dalam pelukan Tuhan, maka hidup-mati kita ada dalam tangan anugerah Tuhan, artinya:
- Tangan anugerah Tuhan mampu memeliharakita (Berapapun gaji kita, dsb.).
- Tangan anugerah Tuhan mampu memberikan masa depanyang indah.
- II Tawarikh 14:9-12
14:9. Zerah, orang Etiopia itu, maju berperang melawan mereka dengan tentara sebanyak sejuta orang dan tiga ratus kereta. Ia sampai ke Maresa.
14:10 Lalu Asa maju menghadapinya. Mereka mengatur barisan perangnya di lembah Zefata dekat Maresa.
14:11 Kemudian Asa berseru kepada TUHAN, Allahnya: "Ya TUHAN, selain dari pada Engkau, tidak ada yang dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat. Tolonglah kami ya TUHAN, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandardan dengan nama-Mu kami maju melawan pasukan yang besar jumlahnya ini. Ya TUHAN, Engkau Allah kami, jangan biarkan seorang manusia mempunyai kekuatan untuk melawan Engkau!"
14:12 Dan TUHAN memukul kalah orang-orang Etiopia itu di hadapan Asa dan Yehuda. Orang-orang Etiopia itu lari,
Tangan anugerah Tuhan sanggup memberikan kemenangan, sekalipun kita tidak berdaya;
- Kemenangan atas masalah-masalah, sampaipun yang sudah mustahil.
- Kemenangan atas segala halangan dan rintangan, sehingga kita bisa tetap setia beribadah dan melayani Tuhan sampai Tuhan datang kedua kali.
- Amsal 3: 26
3:26 Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.
Tangan anugerah Tuhan mampu menyucikan dan mengubahkan kita, dari buli-buli tanah liat sampai menjadi buli-buli emas, kita menjadi sama sempurna seperti Dia.
Kita bukan hanya bersandar kepada Tuhan, tetapi sampai kita terangkat dan bersanding dengan Dia selama-lamanya.
Tuhan memberkati.