Matius 24: 29-31adalah
keadaan pada waktu kedatangan Yesus kedua kali, yaitu:
- ay. 29= terjadi kegoncangan, badai maut melanda bumi yang akan membinasakan manusia termasuk anak-anak Tuhan yang tidak sungguh-sungguh.
- ay. 30= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai.
- ay. 31= terdengar tiupan sangkakala yang dahsyat bunyinya = firman penggembalaan, yang menampilkan gereja Tuhan dalam kemuliaan di awan-awan yang permai.
Ad. 3. Terdengar tiupan sangkakala yang dahsyat bunyinya.Setiap malaikat dipercaya satu sangkakala, jadi firman penggembalaan ini harus disampaikan oleh seorang gembala.
Imamat 25: 8-10Sangkakala ini juga ditiup pada tahun Yobel. Dan ini artinya, pada tahun Yobel terjadi penebusan/pembebasan, dimana segala sesuatu harus kembali pada pemiliknya tanpa syarat apapun.
Pada tahun Yobel, Tuhan akan mengembalikan apa-apa yang sudah hilang dari kehidupan kita.
Jadi, Firman penggembalaan mampu untuk mengembalikan apa-apa yang hilang dari hidup kita.
Memperingati paskah, maka kuasa kebangkitan Tuhan mampu untuk mengembalikan apa-apa yang hilang dari kita.Apa yang sudah hilang dari manusia?- Kejadian 3: 6-7, kehilangan pakaian = telanjang ->sudah dibahas pada ibadah jumat agung
- Kejadian 3: 9-10, kehilangan damai sejahtera, atau berada dalam ketakutan.
Malam ini kita membahas soal kehilangan damai sejahtera
Kalau sudah ada ketakutan, pasti tidak ada damai sejahtera
Roma 3: 23Sejak Adam dan Hawa berbuat dosa, maka semua manusia di dunia sudah berbuat dosa dan kehilangan:
- pakaian kemuliaan = telanjang,
- damai sejahtera = ketakutan = dikuasai maut.
Yohanes 20: 19-21
Disini, murid-murid juga ketakutan, sehingga kehilangan damai. Dan Yesus datang ditengah-tengah murid-murid untuk mengembalikan damai sejahtera yang sudah hilang pada murid-murid.
Damai ini tidak bisa diciptakan oleh manusia. Dan hanya bisa didapat lewat KEBANGKITAN YESUS.
Untuk menerima kuasa kebangkitan, harus dimulai dengan menerima kuasa kematian. Sebab kalau tidak mati, tidak akan bisa bangkit.
Arti kuasa kematian Tuhan:
- mati terhadap dosa, tidak lagi mempertahankan dosa. Kalau dosa dipertahankan, hidup itu benar-benar tidak akan ada damai.
- tidak memberi reaksi, saat kita menghadapi sesuatu yang menyakitkan hati atau sesuatu yang membanggakan.
Kalau ada reaksi, pasti tidak ada damai dan ada sesuatu yang terjadi. - hanya berserah sepenuh kepada Tuhan. Dan saat itulah kita menerima kuasa kebangkitan Tuhan untuk mengembalikan apa-apa yang hilang, terutama DAMAI SEJAHTERA.
Tidak mati, artinya tidak menerima kuasa kebangkitan!
Kalau sudah menerima damai sejahtera (ay. 21), maka damai sejahtera itu adalah landasan yang kuat untuk Tuhan mengutus kehidupan kita, memakai kehidupan kita dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Ini adalah kegerakan hujan akhir.
Pelayanan tubuh Kristus, itu dimulaikan dari dalam nikah. Sebab itu, dalam nikah juga harus ada damai sejahtera yang terus dijaga.
Dari nikah, akan meningkat pada penggembalaan, antar penggembalaan, sampai pada Israel dengan kafir.
SUASANA PENGUTUSAN
Lukas 10: 3
yaitu seperti anak domba di tengah serigala yang buas. Yang dibutuhkan adalah gembala yang bisa melawan serigala.
Jadi, suasana pengutusan adalah suasana penggembalaan. Artinya, setiap kehidupan yang dipakai dalam pengutusan, HARUStergembala.
Orang yang tergembala, harus memperhatikan kandang penggembalaan (ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok).
Kalau domba di dalam kandang, maka domba akan aman dari serangan serigala.
Imamat 21: 12
Kalau kita berada di ruangan suci, maka kita akan menerima minyak urapan dari Tuhan. Dan saat itulah, kita akan diutus oleh Tuhan.
Yohanes 3: 6-8, Mazmur 104: 4
Kehidupan yang diurapi dan diutus oleh Tuhan, itu akan ditampilkan sebagai ANGIN dan API.
« Pelayan bagaikan angin »
'angin'=:
- ada tapi tidak ada= walaupun ada, tapi merasa diri tidak ada= menghampakan diri, tidak mengandalkan sesuatu dari dirinya, hanya mengandalkan Tuhan.
- bergerak sesuai hembusan= taat dengar-dengaran.
Kalau kita bisa menjadi angin, kita bisa membawa kesejukan dan bau yang harum bagi sekitar kita.
« Pelayan bagaikan api »
Daniel 7: 9
Tahta Tuhan bagaikan nyala api. Pelayan Tuhan juga bagaikan nyala api. Jadi pelayan Tuhan itu menampilkan tahta Tuhan dalam hidup kita yang bisa dilihat oleh sekitar kita dan pelayan Tuhan itu menjadi tahta Tuhan.
Kalau tahtanya bukan Tuhan, pasti akan hancur, baik nikah ataupun pelayanan kita, apalagi kalau tahtanya adalah tahta setan.
Tanda pelayanan bersuasana tahta Tuhan:
- Wahyu 4: 5» motor penggeraknya adalah kuasa Roh Kudus(7 Roh Allah).
Praktiknya:- ada kilat= cahaya/terang, tidak ada dosa yang tersembunyi.
Jangan coba-coba untuk menyembunyikan dosa, sebab saat kita melayani, yang turun adalah tahta setan.
- ada bunyi guruh= tidak bisa dibendung oleh apapun, kesetiaanyang tidak bisa dihalangi oleh apapun.
Kalau tidak setia, itu adalah temannya dari si perusak (setan), jadi menurunkan tahta setan.
- ada 7 obor yang menyala-nyala= melayani dengan berkobar-kobar.
- Wahyu 4: 8» dasar pelayanan adalah kesucian.
Untuk bisa disucikan, kita harus mendengar Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua (Firman Penyucian).
Terutama, bagi bangsa kafir, kita disucikan dari dosa kekuatiran.
Yesaya 4: 1
= 7 gadis= 7 sidang jemaat bangsa kafir di akhir jaman yang sudah tidak kuatir soal hidup sehari-hari, tapi yang penting adalah aib yang diambil.
1 laki-laki= Yesus sebagai Mempelai Pria.
Kalau disucikan dari kekuatiran, kita akan bisa berkorban apa saja untuk pekerjaan Tuhan. Hanya Firman pengajaran yang benar yang tidak boleh di korbankan.
Kalau aib diambil, maka nama Yesus akan dilekatkan pada nama kita. Itulah nama baru yang tertulis dalam kitab kehidupan untuk masuk dalam Yerusalem Baru.
- Wahyu 4: 9-10» memuncak pada ucapan syukur dan penyembahan.
Kalau tidak banyak menyembah, pasti akan bersungut-sungut. Penyembahan adalah puncak dari pelayanan tahta Tuhan.
Kita harus banyak menyembah Tuhan untuk bisa menurunkan tahta Tuhan.
Penyembahan adalah proses perobekan daging untuk membaharui manusia daging jadi manusia rohani yang sama seperti Yesus.
Permulaan keubahan adalah TIDAK BOLEH ADA DUSTA lagi (Efesus 4: 22-25) dan tidak marah tanpa kasih.
Petrus yang hebatpun masih berdusta dan bisa emosi. Apalagi kita. Karena itu, kita harus banyak menyembah Tuhan.
Selama masih dusta, yang ada hanyalah tahta setan. Sebab itu, kita harus sungguh-sungguh. Mari kita berubah hari-hari ini, sampai satu waktu, kita jadi sama dengan Tuhan.
Kalau sudah tidak ada dusta dan emosi lagi, maka sudah ada air anggur yang bisa dinikmati dalam nikah dan penggembalaan, bahkan antar penggembalaan.
Hasil pelayanan angin dan api(Wahyu 4: 7-8):
- menampilkan 4 makhluk= terangkat sampai tahta Tuhan.
4 makhluk= Henokh, Musa, Elia dan Yesus (manusia daging) yang mengalami kemuliaan baik lewat kematian maupun diangkat hidup-hidup.
- tiap makhluk memiliki masing-masing 6 sayap= 3 pasang sayap, yaitu:
- sayap induk ayam (Lukas 13: 34). Artinya, Tuhan yang akan memelihara hidup kita dan memelihara kita dalam kehangatan kasihNya, seperti anak ayam di bawah sayap induknya.
- sayap merpati (Mazmur 55: 7). Artinya, Tuhan akan memberikan ketenangan dan damai sejahteradi tengah badai, seperti Yesus tidur di tengah badai. Dan sayap merpati ini juga menolong kita tepat pada waktunya, terlepas dari gelombang dan badai.
- sayap burung nazar (Yesaya 40: 29-31) = Tuhan memberikan kekuatan untuk mengikut Tuhandan melayani Tuhan sampai Ia datang kembali dan melepaskan kita dari antikris, sampai mengangkat kita ke awan-awan yang permai.
Seringkali sayap kita terkulai, kecewa dan putus asa dalam pelayanan. Contohnya adalah nabi Elia. Sudah mengalahkan nabi-nabi baal, tapi ketakutan saat menghadapi Izebel. Untuk itu, kita butuh Firman dan perjamuan suci untuk menguatkan kita kembali, seperti Elia yang disuruh makan 2 kali.
Tuhan memberkati.