Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Tema:
Ayub 19: 2519:25. Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkitdi atas debu.Tema ini mengandung dua arti:
- Yesus sebagai Penebus sudah mati di kayu salib--diperingati dalam Jumat Agung.
- Yesus sudah bangkit dan hidup--diperingati sebagai Paskah.
Jadi, Ayub menubuatkan tentang Yesus sebagai Penebus yang mati di kayu salib dan kemudian Ia bangkit. Inilah yang kita peringati hari-hari ini.
Bagaimana keadaan Ayub saat menubuatkan itu?
- Ayub 19: 7-10
19:7. Sesungguhnya, aku berteriak: Kelaliman!, tetapi tidak ada yang menjawab. Aku berseru minta tolong, tetapi tidak ada keadilan.
19:8. Jalanku ditutup-Nya dengan tembok, sehingga aku tidak dapat melewatinya, dan jalan-jalanku itu dibuat-Nya gelap.
19:9. Ia telah menanggalkan kemuliaanku dan merampas mahkota di kepalaku.
19:10. Ia membongkar aku di semua tempat, sehingga aku lenyap, dan seperti pohon harapanku dicabut-Nya.
Yang pertama: terpisah/putus hubungan dengan Tuhan--tidak ada kaitan dengan Tuhan--: jalannya ditutup dan seterusnya.
- Ayub 19: 13-19
19:13. Saudara-saudaraku dijauhkan-Nya dari padaku, dan kenalan-kenalanku tidak lagi mengenal aku.
19:14. Kaum kerabatku menghindar, dan kawan-kawanku melupakan aku.
19:15. Anak semang dan budak perempuanku menganggap aku orang yang tidak dikenal, aku dipandang mereka orang asing.
19:16. Kalau aku memanggil budakku, ia tidak menyahut; aku harus membujuknya dengan kata-kata manis.
19:17. Nafasku menimbulkan rasa jijik kepada isteriku, dan bauku memualkan saudara-saudara sekandungku.
19:18. Bahkan kanak-kanakpun menghina aku, kalau aku mau berdiri, mereka mengejek aku.
19:19. Semua teman karibku merasa muak terhadap aku; dan mereka yang kukasihi, berbalik melawan aku.
Yang kedua: terpisah/putus hubungan dengan sesama, termasuk istrinya jijik terhadap dia.
Jadi, Ayub yang
terpisah dengan Tuhan dan sesama.
Akibatnya: sangat menderita, habis-habisan, dan diancam dengan maut/kebinasaan selama-lamanya--satu Langkah jaraknya dengan maut.
Ayub 19: 2019:20. Tulangku melekat pada kulit dan dagingku, dan hanya gusiku yang tinggal padaku.
Apa yang dibutuhkan Ayub?Ia harus bisa melihat bahwa Yesus sudah bangkit dari antara orang mati ('
akhirnya Ia akan bangkitdi atas debu')--Yesus mengalahkan musuh terakhir yaitu maut, berarti musuh yang lain juga dikalahkan.
Dalam perjanjian baru, ini sama dengan keadaan dari murid-murid.
Yohanes 20: 19-20 20:19. Ketika hari sudah malampada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkuncikarena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
20:20. Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
'
Ketika hari sudah malam' = malam hari menunjuk pada akhir zaman, sudah dekat fajar menyingsing.
'
Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!'
= Yesus yang sudah bangkit.
'
ketika mereka melihat Tuhan'= melihat Tuhan yang sudah bangkit.
Jadi keadaan Ayub sama dengan keadaan murid-murid di malam hari--gambaran gereja Tuhan akhir zaman--yaitu mengunci pintu, artinya Tuhan dan sesama tidak bisa masuk--
putus hubungan dengan Tuhan dan sesama.
Akibatnya: ketakutan, kekhawatiran, dan stres.
Mengapa demikian?
- Karena ada dosa-dosa dan puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan--, yang disembunyikan.
Contoh: Adam dan Hawa.
Ketakutan, kekhawatiran, dan stres bukan karena miskin. Saat itu Adam dan Hawa di taman Eden--semuanya ada--, tetapi tetap takut, karena ada dosa.
- Karena gembala takut domba-domba keluar dari kandang penggembalaan. Ia takut karena menganggap domba-dombanya sebagai miliknya sendiri, bukan milik Tuhan.
Gembala hanya dipercaya. Kalau kepercayaan Tuhan sudah selesai, dombanya harus berpindah, harus direlakan.
- Ada musuh-musuh, kegoncangan, angin ribut, dan gelombang di lautan dunia.
Lukas 21: 25-2621:25. "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
21:26. Orang akan mati ketakutankarena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
'
di bumi bangsa-bangsa akan takut' = menjelang kedatangan Tuhan kedua kali di akhir zaman, ketakutan akan semakin meningkat sampai menjadi pembunuh utama:
- Secara jasmani.
Penyakitnya mungkin tidak seberapa, tetapi karena ketakutan, akhirnya meninggal dunia; menghadapi masalah keuangan yang terjadi, lalu ada ketakutan, stres, akhirnya meninggal.
- Secara rohani.
Kalau selalu takut dan khawatir, akan kering rohani/mati rohani; tidak ada gairah dalam perkara rohani: tidak ada gairah beribadah, mendengar firman, berdoa dan sebagainya. Akhirnya hanya akan bergairah untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa.
Sebenarnya di dunia ini hanya ada dua tempat yang paling aman--yang penuh kasih Tuhan--, yaitu
- Rumah tangga. Kita sebagai suami, istri, anak, dan orang tua jangan meninggalkan rumah untuk menghilangkan stres. Kalau ini terjadi, justru akan mencari maut/kebinasaan.
- Penggembalaan.
Di nikah dan penggembalaan kita akan menghadapi angin ribut yang mematikan kita.
Kalau kematian rohani dibiarkan, akan mencapai kematian kedua di neraka selamanya.
Waspada! Tadi murid-murid
mengunci pintu pada malam hari. Secara logika, ini sesuatu yang wajar. Sekarang artinya, mengunci pintu di akhir zaman juga dianggap sesuatu yang wajar.
Mengapa Tuhan izinkan kita menghadapi pintu terkunci--ketakutan, kekhawatiran, dan stres-?Supaya gereja Tuhan di akhir zaman bisa melihat Yesus yang bangkit dan membawa damai sejahtera.
Yesus bangkit, tiba-tiba masuk dalam rumah yang sudah dikunci dan berkata: "
Damai Sejahtera" Inilah yang menghilangkan ketakutan dan stres. Kalau kita beribadah melayani Tuhan, tetapi tidak bisa melihat Yesus yang bangkit, ini sama dengan murid-murid yang mengunci pintu; ada ketakutan dan stres.
Biar malam ini Tuhan mencelikkan mata rohani kita sehingga kita bisa melihat Yesus yang bangkit membawa damai sejahtera--dalam arti yang rohani.
Mazmur 17: 15 17:15. Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.
Begitu murid-murid memandang wajah Yesus, mereka damai, bersukacita dan tidak ada lagi ketakutan. Di akhir zaman, kita berusaha melihat Yesus dalam kebangkitan, sehingga kita mengalami damai sejahtera dan sukacita.
'
dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu'= kita memandang Yesus yang bangkit membawa damai sejahtera
lewat pembukaan rahasia firman Allah. Kalau tidak ada pembukaan firman, berarti hanya ada ilusi, bukan Yesus.
Pembukaan rahasia firman artinya ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab; sama dengan firman pengajaran yang benar. Kalau matematika, fisika, kimia, rumus menerangkan rumus.
Firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua sama dengan bunyi sangkakala yang keras, yang mengandung kuasa kebangkitan.
1 Korintus 15: 51-5215:51. Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
15:52. dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
Saat bunyi sangkakala terakhir, orang yang mati dalam Yesus akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, sedangkan kita yang masih hidup--yang mendengarkan suara sangkakala--akan diubahkan menjadi sempurna seperti Yesus. Keduanya akan menjadi satu tubuh. Inilah ada kuasa kebangkitan dalam firman pengajaran yang benar--bunyi sangkakala.
Tadi, sekalipun pintu-pintu terkunci Yesus masih bisa masuk. Ini adalah kuasa kebangkitan.
Artinya: kegerakan firman pengajaran yang benar tidak bisa dihalangi oleh siapapun--termasuk keuangan, peraturan, organisasi. Justru kegerakan firman pengajaran yang benar akan semakin membesar sampai puncaknya yaitu kegerakan Roh Kudus hujan akhir untuk menolong gereja Tuhan yang sedang dalam ketakutan, kekhawatiran, dan stres supaya mendapatkan damai sejahtera.
Seringkali kita pulang ibadah bertengkar, mengomel, tidak ada damai sejahtera. Kita yang sudah mendapatkan firman pengajaran yang benar mempunyai tugas untuk bersaksi kepada yang lainnya, supaya mereka juga mendapatkan damai sejahtera dari Tuhan.
Semakin firman Allah dibukakan, pintu-pintu akan semakin dibukakan bagi kita.
Kalau tidak mengutamakan firman pengajaran yang benar dalam ibadah pelayanan, pintu-pintu di dunia justru akan tertutup bagi kita, sampai pintu sorga juga tertutup, berarti binasa selamanya.
Mari, utamakan firman pengajaran yang benar!
Proses memandang wajah Yesus yang sudah bangkit:
- Yohanes 20: 20
20:20. Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nyakepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
Yang pertama: melihat lambung Yesus.
Yohanes 19: 32-34
19:32. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33. tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34. tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Menjelang hari Sabat, mayat harus diturunkan. Kalau belum mati, kakinya harus diremukkan, supaya cepat mati dan dikuburkan. Penjahat pertama dan kedua belum mati, sehingga kakinya diremukkan. Tetapi sampai pada Yesus, Ia sudah mati, sehingga kaki-Nya tidak boleh diremukkan, lalu prajurit menikam lambung-Nya.
Yesus mati di kayu salib dengan empat luka utama--dua di tangan dan dua di kaki--untuk menebus umat Israel--umat pilihan Tuhan--dari dosa-dosa. Ini adalah kasih Tuhan.
Setelah mati, Ia merelakan lambung-Nya untuk ditikam oleh prajurit bangsa Romawi--bangsa kafir. Ini adalah luka terbesar dan terdalam sebagai kemurahan Tuhan untuk menebus dosa-dosa bangsa kafir.
Dari lambung mengalir ke luar darah dan air.
Jadi, bangsa kafir harus menerima tanda darah dan air:
- Tanda darah= percaya dan bertobat.
Dalam Tabernakel menunjuk pada mezbah korban bakaran. Dulu binatang korban disembelih, keluar darah, lalu dibakar untuk pengampunan dosa. Tetapi sekarang sudah digenapkan oleh kurban Kristus di kayu salib--sekarang kita ke gereja, merayakan hari raya tidak perlu lagi membawa korban binatang.
Kita melihat wajah Yesus dimulai dengan bertobat.
Firman pengajaran yang benar menyatakan/menunjuk dosa-dosa yang tersembunyi, sehingga kita bisa sadar, menyesal, dan mengaku dosa kepada Tuhan sesama. Jika diampuni oleh darah Yesus jangan berbuat dosa lagi tetapi kembali pada Tuhan--bertobat.
1 Petrus 2: 1
2:1. Karena itu buanglah segala kejahatan(1), segala tipu muslihat(2)dan segala macam kemunafikan(3), kedengkian(4)dan fitnah(5).
Bertobat artinya membuang lima dosa utama lewat luka kelima di lambung Yesus yang mengeluarkan darah.
Kalau sudah tidak berbuat lima dosa lagi, maka kita bisa bertobat.
Lima dosa utama:
- Kejahatan. Akar kejahatan adalah cinta akan uang, sehingga tidak bisa cinta Tuhan. Buktinya: kikir dan serakah.
Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan--'Ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum, Ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan....'.
Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Seringkali gembala menyuruh jemaat bayar persepuluhan, tetapi dia sendiri tidak mengembalikan persepuluhan.
Kikir dan serakah sama dengan penyembahan berhala; penyembahan kepada antikris. Ini adalah akar dosa, seperti halnya jika tanaman ada akarnya, nanti pasti tumbuh.
Bisa memberi tidak bergantung pada kaya atau miskin, tidak! Tetapi tergantung terikat akan uang--cinta uang--, atau terikat akan Tuhan--cinta Tuhan. Jika cinta Tuhan, bisa memberi. Contoh: jemaat Makedonia dalam keadaan miskin bahkan dicobai tetapi masih bisa memberi.
- Tipu muslihat= dusta. Tidak boleh ada lagi dusta.
- Kemunafikan--di luar dan di dalam tidak sama--= kepura-puraan. Yang bahaya sekarang adalah pura-pura baik, pura-pura kaya.
Gembala pura-pura baik, buktinya yaitu tidak memberi makan jemaat. Demikian juga jemaat pura-pura baik, mengirim sesuatu kepada gembala, tetapi tidak makan firman penggembalaan.
Kemunafikan harus diganti dengan ketulusan. Kepura-puraan ini menutupi kebobrokan--seperti kuburan.
- Kedengkian= iri hati, kebencian sampai kebencian tanpa alasan.
- Fitnah= yang salah jadi benar, yang benar jadi salah.
Lima dosa ini harus dicabut lebih dulu. Kalau tidak, kita tidak akan bisa bertobat--jangankan sempurna, bertobat saja tidak bisa.
- Tanda air= baptisan air yang benar.
Dalam Tabernakel menunjuk pada kolam pembasuhan. Jadi memandang wajah Yesus mulai dari bertobat dan baptisan air yang benar.
Firman pengajaran yang benar menuntun/mengarahkan kita pada baptisan air yang benar. Baptisan air yang benar yaitu orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus sehingga mendapatkan hidup baru/hidup sorgawi--langit terbuka--yaitu hidup dalam urapan Roh Kudus.
Dikuburkan dalam air artinya dari ujung rambut sampai ujung kaki masuk dalam air.
1 Petrus 2: 2
2:2. Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Ayat 1 = bertobat; mati terhadap dosa.
Hidup baru; hidup sorgawi artinya kita menjadi sama seperti bayi yang baru lahir, yaitu selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani--firman pengajaran yang benar dan dalam urapan Roh Kudus yang diulang-ulang; sama dengan firman penggembalaan.
Kalau bayi jasmani, membutuhkan air susu yang murni dan yang jasmani, yaitu air susu ibu. Kalau bayi rohani, selalu menginginkan air susu yang murni---yang benar--, dan yang rohani--dalam urapan Roh Kudus
Ibu memberi ASI kepada bayinya diulang-ulang, pagi, siang dan malam, besok lagi, lusa lagi dan seterusnya. Firman yang diulang-ulang--seperti ibu memberi ASI--, itulah firman penggembalaan. Tugas pokok gembala adalah memberi makan sidang jemaat, bukan camilan, yaitu firman yang diulang-ulang. Inilah yang menumbuhkan kita.
Kalau camilan, tidak diulang-ulang, hari ini kacang hijau, besok lain lagi. Kalau pagi makan nasi, siang makan nasi, malam makan nasi, diulang-ulang terus, inilah makanan.
Kalau makanan kita benar, kita akan hidup dalam kebenaran. Kemudian kita akan mengalami damai sejahtera. Tidak ada ketakutan lagi.
Ibrani 12: 11
12:11. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaranyang memberikan damaikepada mereka yang dilatih olehnya.
Sebenarnya tidak perlu hajaran. Cukup makanan yang benar, kemudian kita hidup dalam kebenaran, maka kita akan mengalami damai sejahtera--tidak takut, khawatir, stres.
Tetapi seringkali kita menolak firman, sehingga kita harus mengalami hajaran.
Pemberitaan firman pengajaran merupakan tali kasih Allah, kalau satu kali ditolak, dua kali ditolak, saat yang ketiga kali nanti tali kasih Allah dipintal menjadi hajaran.
Mari terima firman! Bertobat, baptisan air, lahir baru, kerinduan yang utama kita yaitu mencari firman yang benar; makanan benar. Jika makan makanan yang benar dan diulang-ulang, hidupnya akan benar, dan pasti hatinya damai sejahtera.
Mazmur 37: 25-26
37:25. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26. tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Kalau hidup dalam kebenaran--bukan bergantung kaya, miskin, pandai, bodoh--kita tidak akan ditinggalkan Tuhan.
Inilah kuasa kebangkitan yang membuat kita hidup benar, memberikan damai sejahtera, dan memberikan berkat sampai anak cucu, bahkan menjadi berkat bagi orang lain--tidak memalukan Tuhan--sampai mencapai hidup kekal.
Jadi mau melihat wajah Tuhan, mulai dari melihat dulu lambung-Nya--percaya, bertobat, baptisan air, lahir baru seperti bayi yang baru lahir. Kerinduan bayi cuma satu yaitu mencari air susu/makanan yang benar--murni--, yaitu dalam alkitab.
- Yohanes 20: 20
20:20. Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nyadan lambung-Nyakepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
Yang kedua: melihat tangan Yesus yang berlubang paku.
Artinya:
- Kita bekerja seperti Yesus bekerja--tangan untuk bekerja.
Yesus bekerja dalam tahbisan yang benar--sesuai dengan firman pengajaran yang benar; sesuai yang diajarkan alkitab. Ibadah pelayanan tidak boleh sembarangan.
Contoh: Kain dan Habel. Ibadah pelayanan Habel diterima tetapi Kain ditolak. Kalau pengajarannya salah, bagaimana bisa melayani dengan benar? Harus berdasarkan firman pengajaran yang benar.
- Kita bekerja dalam kesucian seperti Yesus. Ini syarat untuk menjadi imam-imam, bukan kaya atau miskin, tua atau muda.
Keluaran 29: 1
29:1. "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imambagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Perikop: Pentahbisan Harun dan anak-anaknya.
Harun adalah Imam Besar, anak-anaknya adalah imam-imam. Yesus adalah Imam Besar dan kita adalah imam-imam. Yang dituntut adalah kesucian, sebab itu lihat tangan Yesus. Yesus bekerja dalam kesucian dan kita juga bekerja dalam kesucian. Tidak bisa dibalik. Kalau melayani supaya bisa bertobat dan suci, salah! Bertobat dulu, baptisan air, hidup benar, hidup suci, baru boleh melayani. Inilah yang benar, sesuai dengan firman.
Syarat untuk hidup suci: imam harus berada di ruangan suci.
Dulu, Tuhan memperlihatkan kerajaan sorga kepada Musa, lalu Musa diperintahkan Tuhan untuk membuat kerajaan sorga di bumi, yaitu Tabernakel. Tabernakel terdiri dari tiga ruangan. Di luar kerajaan sorga bagaikan padang pasir--dunia yang terhilang dalam dosa-dosa. Masuk kerajaan sorga mulai dari masuk halaman--percaya, bertobat, baptisan air. Setelah itu masuk ruangan suci dan masuk ruangan maha suci.
Imamat 21: 12
21:12. Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Perikop: kudusnya para imam.
Di ruangan suci terdapat tiga macam alat: pelita emas, meja roti sajian dan mezbah dupa emas, sekarang dalam arti rohani yaitu ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Kisah Rasul 2: 41-42
2:41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42. Mereka bertekundalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
'tiga ribu'= menunjuk pada jumlah tetapi juga kualitas yaitu 2000 (ruangan suci: 20 x 10 x 10) + 1000 (ruangan maha suci: 10 x 10 x 10). Jadi sesudah dibaptis masuk ruangan suci.
Ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--ketekunan dalam kandang penggembalaan--:
- Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Kandang penggembalaan sesungguhnya bukan tempatnya, tetapi ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Sekalipun di rumah sakit, tetap bisa beribadah.
Kejadian 37: 2-3
37:2. Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
37:3. Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Umur 12 tahun, Yesus ada dalam Bait Allah--penggembalaan.
Yusuf umur 17 tahun dalam penggembalaan.
Jadi usia 12-17 tahun adalah usia paling efektif untuk digembalakan, karena usia 12-17 tahun adalah masa kuat-kuatnya daging--keinginannya.
'Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya'= bukti bahwa Yusuf adalah suci dan taat. Ini pengaruh dari penggembalaan--makanan rohani berpengaruh pada pertumbuhan rohani; bisa melawan dosa sampai hidup suci.
Usia 12 sampai 17 tahun mencari ilmu pengetahuan, silakan, tetapi jangan lupa untuk digembalakan. Ingat zaman Nuh! Pada zaman Nuh saat air bah datang tidak ada anak-anak muda dan remaja yang selamat, karena tidak digembalakan--yang masuk bahtera Nuh (dalam penggembalaan) yang selamat.
Kalau kita hidup suci, Tuhan akan mempercayakan jubah maha indah, artinya karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus 4: 11-12
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ayat 11= lima jabatan pokok, bisa dijabarkan jadi penerima tamu, koor, pemain musik, tim doa dan sebagainya.
Karunia Roh Kudus= kemampuan ajaib dari Roh Kudus, kalau dari daging tidak akan mampu.
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah rumah tangga, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Di dalam nikah: suami mengasihi istri, istri tunduk pada suami, anak taat pada orang tua.
Di dalam penggembalaan: gembala merawat dan memberi makan sidang jemaat.
Jubah maha indah ini diancam supaya kita ditelanjangi--diambil oleh setan.
Cara paling aman adalah jubah harus dicelup dalam darah Yesus, sehingga kita tetap memiliki jubah maha indah sampai garis akhir, sampai Tuhan datang kembali kedua kali.
Artinya: kita harus rela menderita--mengalami percikan darah/sengsara daging bersama Yesus--untuk tetap beribadah melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia yang Tuhan percayakan kepada kita dengan setia berkobar-kobar sampai garis akhir.
Untuk kuliah, bekerja kita mengalami sengsara, terlebih lagi untuk jubah maha indah, harus berjuang/harus menderita!
Kejadian 37: 31
37:31. Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.
Yesus rela mati di kayu salib bahkan ditelanjangi untuk memberikan jubah indah kepada kita. Jangan sampai kita telanjang hari-hari ini.
1 Korintus 15: 57-58
15:57. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
15:58. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan!Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Ayat 57 = kemenangan sesungguhnya yaitu kemenangan atas maut. Pada ayat-ayat sebelumnya ada sengat maut.
Kalau kita bisa beribadah melayani Tuhan sesuai jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus dengan setia berkobar-kobar sampai Tuhan Yesus datang kembali kedua kali, kita akan mengalami kuasa kebangkitan; menang atas maut, tidak akan ditelanjangi.
Yudas Iskariot bukan cuma ditelanjangi tetapi sampai perutnya pecah, hidupnya sangat tidak indah dan menyedihkan.
Siapapun kita, apapun jabatan kita, mari kembali pada jubah maha indah!
Hasilnya: kuasa kebangkitan sanggup memberikan masa depan berhasil dan indah sekalipun keadaan kita sangat terbatas di dunia ini. Yang hancur jadi indah.
Contoh: Yusuf dimasukkan dalam penjara, tidak bisa apa-apa lagi--terbatas--, tetapi semua yang dibuatnya berhasil karena kesuciannya. Kasih setia, kemurahan, belas kasihan Tuhan menolong Yusuf.
Tadi yang pertama lihat lambung; kita hidup benar, damai sejahtera, tidak perlu dihajar--cukup dengan mendengarkan firman--, kita diberkati sampai anak cucu. Kedua lihat tangan Yesus; kita bekerja seperti Yesus bekerja, suci, harus berada di ruangan suci--digembalakan--, sampai mendapatkan jubah maha indah. Jubah harus dicelup dalam darah; sengsara untuk mempertahankan jubah maha indah dan Tuhan berikan masa depan yang indah dan berhasil kepada kita--yang hancur menjadi indah.
- Yohanes 20: 20
20:20. Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
Yang ketiga: melihat wajah Yesus.
Wahyu 1: 16
1:16. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
'wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik'= Yesus naik ke atas gunung untuk menyembah, tiba-tiba wajah-Nya berubah seperti matahari terik.
Jadi, di dalam doa penyembahankita bisa melihat wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari yang terik.
Tadi, dalam pengajaran kita mendapatkan kebenaran, damai dan berkat Tuhan. Kemudian dalam penggembalaan kita mendapatkan kesucian, masa depan yang berhasil dan indah. Sekarang lewat memandang wajah Yesus--doa penyembahan--kita akan mengalami mujizat terbesar yaitu keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Giatkan doa penyembahan hari-hari ini: penyembahan satu jam, doa puasa, doa semalam suntuk, seperti yang diajarkan Tuhan.
Dari ketakutan kita diubahkan jadi takut akan Tuhan.
Takut akan Tuhan artinya
- Membenci dosa sampai membenci dusta.
Amsal 8: 13
8:13. Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
- Tidak menolak apa yang Tuhan minta dari kita.
Kejadian 22: 10-12
22:10. Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
22:11. Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
22:12. Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
Tuhan meminta anak Abraham yang tunggal, dan ia serahkan--Abraham lebih mengasihi Tuhan daripada segala sesuatu di dunia ini. Apalagi kalau malam ini Tuhan minta dosa kita, serahkan.
Apa saja yang Tuhan minta, serahkan kepada Dia.
"Mungkin Tuhan meminta diri kita, mari serahkan. Saya dulu sampai jatuh dari tempat tidur, karena saya bertahan mau jadi guru terus, tidak mau menyerah sepenuh. Sampai akhirnya, saya minta ampun kepada Tuhan dan menyerah sepenuh kepada Tuhan."
- Mendatangkan damai sejahtera, berarti Allah damai sejahtera, Yesus Imam Besar yang berbelas kasih sedang bertakhta dalam hidup kita.
Amsal 14: 26
14:26. Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.
Hasilnya:
- Roma 16: 20
16:20. Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblisdi bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!
Hasil pertama: Yesus sebagai Imam Besar menghancurkan Iblis di bawah kaki kita.
Iblis adalah
- Sumber dosa dan puncaknya dosa.
Asal ada hidup benar, hidup suci, takut akan Tuhan, dan hati damai, Dia mampu menghancurkan dosa sampai puncaknya dosa pada malam ini juga.
Puncaknya dosa yaitu
- Dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
- Dosa kawin mengawinkan: dosa perselingkuhan (antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah), dosa percabulan, lewat tontonan yang tidak baik di HP dan sebagainya, nikah yang salah (kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan).
- Sumber masalah yang mustahil: ekonomi, penyakit, masa depan dan sebagainya. Asal ada hati damai, Tuhan mampu menyelesaikan.
- Sumber air mata. Tuhan mampu menghapus air mata dan mengubahkan jadi kebahagiaan sorga.
- 1 Tesalonika 5: 23-24
5:23. Semoga Allah damai sejahteramenguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacatpada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
5:24. Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
Ayat 24 = tidak seperti kita yang seringkali ingkar janji. Dia tidak pernah ingkar janji.
Hasil kedua: Yesus setia dan menggenapi janji-Nya atas kehidupan kita artinya:
- Secara jasmani: Yesus sanggup melindungi dan memelihara kita di tengah kesulitan dunia sampai Antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Jaga hati damai! Kebenaran mampu memberikan damai, dalam kesucian lebih damai lagi, dan dalam takut akan Tuhan ada ketenteraman besar.
Hati damai artinya tidak merasakan lagi apa-apa yang daging rasakan: kekhawatiran, ketakutan, kenajisan, kejahatan dan sebagainya, tetapi hanya merasakan kasih Tuhan yang besar.
Damai semakin besar sampai Yesus berkata: 'Damai Sejahtera di tengah kamu'. Artinya: Yesus akan masuk lewat pintu yang terkunci. Mungkin kita sering mengunci hati, mari buka!
- Secara rohani: Ia menguduskan tubuh, jiwa, dan roh kita sampai sempurna seperti Dia.
Jika Yesus datang kembali kedua kali kita akan diangkat ke awan-awan yang permai, kita bersorak-sorai 'Haleluya'. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru kekal selamanya.
Tuhan mencari hati damai apapun keadaan kita--mungkin sakit parah, berdosa dan sebagainya. Yesus sebagai Imam Besar akan bertindak di tengah-tengah kita sekalian.
Tuhan memberkati.