Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Matius 2: 12
2:12. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

Tema: pulang ke negerinya melalui jalan yang lain--jalan baru.

Wahyu 18: 21
18:21. Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

Kota Babel sama dengan batu kilangan.
Matius 18: 6
18:6. "Tetapi barangsiapa menyesatkansalah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangandiikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

'menyesatkan'= menyandung.
Di sini, batu kilangan sama dengan batu sandungan.

Jadi, dosa Babel--dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (percabulan, tontonan yang tidak baik, nikah yang salah; kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan)--sama dengan dosa sandungan, yaitu:

  1. Menjadi sandungan bagi orang lain, sehingga orang lain berbuat dosa karena perbuatan, perkataan, dan pergaulan kita.
  2. Gampang tersandung pada orang lain, sehingga diri sendiri berbuat dosa karena ulah orang lain.

Akibat
menjadi batu sandungan: leher diikat dengan batu kilangan dan dilemparkan ke dalam laut, sehingga tidak ditemukan lagi.
Leher adalah hubungan paling dekat antara Kepala dengan tubuh--hubungan antara Tuhan dengan kita--, yaitu ibadah pelayanan dan penyembahan.

Leher diikat dengan batu kilangan artinya

  • Mulai tidak nyaman dalam rumah tangga dan ibadah pelayanan sampai tidak setia bahkan tidak bisa melayani Tuhan.
  • Tidak bisa menyembah Tuhan= mati rohani; hanya berbuat dosa dan puncaknya dosa untuk dimasukkan dalam lautan api dan belerang--binasa selamanya.

Pada saat natal--kelahiran Yesus--, Herodes menjadi batu sandungan atas kelahiran Yesus, yaitu ia hendak membunuh Yesus.
Artinya: Herodes menjadi batu sandungan untuk menghalangi keselamatan dan kesempurnaan manusia berdosa, sehingga manusia tetap berdosa dan binasa selamanya.

Karena itu Tuhan memberikan mimpi kepada orang majus supaya tidak kembali kepada Herodes--Herodes berkata: mau menyembah Yesus, padahal sebenarnya mau membunuh Dia.
Matius 2: 12
2:12. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

'pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain'= jalan baru.
Dulu jalan baru untuk orang majus, supaya Yesus tidak dibunuh.
Sekarang, kita pulang dari perayaan natal juga dengan jalan baru, bukan lagi jalan lama; jalan kedagingan--kebencian, kejahatan dan kenajisan.

Matius 2: 16
2:16. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anakdi Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.

Herodes marah dan membunuh anak-anak kecil di bawah dua tahun--tujuannya untuk membunuh bayi Yesus.

Matius 2: 17-18
2:17. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
2:18. "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih;
Rahelmenangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi."

Kalau ingat Rahel, kita akan ingat Lea.
Lea= gambaran gereja hujan awal.
Rahel= gambaran gereja hujan akhir.
Herodes yang marah merupakan gambaran dari Antikris yang akan datang ke dunia.

Sasaran Antikris pada akhir zaman adalah orang kristen yang tidak bertumbuh rohaninya ke arah kedewasaantetapi tetap seperti bayi secara rohani.

Bayi tidak bisa makan makanan keras tetapi hanya minum susu.
Ibrani 5: 12-13
5:12. Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah
anak kecil.

'pengajar' = guru.
'susu'= firman penginjilan; kabar baik.
'anak kecil' = tidak bertumbuh ke arah kedewasaan rohani--bayi yang hanya minum susu.

Ciri bayi rohani:

  1. Tidak mau menerima firman pengajaran, sehingga tidak mengalami penyucian, tetap mempertahankan kotoran dosa-dosa dan puncaknya dosa.
    Hanya menerima firman penginjilan; selamat dan diberkati oleh Tuhan--hanya sampai kepada berkat jasmani.

  2. Tidak bisa melayani tetapi hanya mau dilayani; tidak mau berkorban tetapi mengorbankan orang lain bahkan Tuhan untuk mendapatkan sesuatu.

    Padahal Tuhan berkata: Aku datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani, bahkan mengorbankan nyawa untuk orang lain.

  3. Tidak bisa menyembah Tuhan.

Akibatnya
: tidak bisa sempurna seperti Yesus; tidak bisa menjadi mempelai wanita sorga, sehingga ketinggalan saat Antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Dia akan disiksa dengan siksaan yang dahsyat. Kalau tidak tahan, akan menyembah Antikris dan menjadi sama dengan dia. Ia ketinggalan saat Yesus datang kembali, sehingga binasa bersama dengan Antikris selamanya.

Inilah sasaran Herodes, yaitu keturunan Rahel (gereja akhir zaman). Jangan sampai berada di jalan lama--tetap seperti bayi yang tidak mau makan makanan yang keras.
Kita memperingati natal dengan tema: pulang ke negeri melalui jalan baru.
Apa jalan baru? Kita harus bertumbuh ke arah kedewasaan rohani, sehingga tidak bisa dijamah oleh Antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.

Firman pengajaran ini praktis. Dengar langsung bisa dipraktikkan. Tuhan memberikan perintah kepada Musa untuk membuat Tabernakel, lalu dilaksanakan. Ada perintah dan pelaksanaan

Praktik sehari-hari dewasa rohani:

  1. Ibrani 5: 14
    5:14. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

    Praktik pertama: bisa makan makanan keras, yaitu firman pengajaran yang benar/firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/kabar mempelai.

    Kabar baik dilanjutkan kepada kabar mempelai. Bayi harus minum susu (kalau langsung makan makanan keras bisa mati)--percaya Yesus, bertobat, baptisan air. Setelah itu harus makan makanan keras. Kalau hanya minum susu, akan jadi sasaran dari Herodes.

    Matius 2: 4-6
    2:4. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
    2:5. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
    2:6. Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan
    menggembalakan umat-Ku Israel."

    'dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi'= kita harus selalu berkumpul--fellowship--untuk mencari dan mendapatkan firman pengajaran yang benar, yang berasal dari penggembalaan yang benar dan baik.
    Nomor satu dalam penggembalaan adalah makanan yang benar--firman pengajaran yang benar. Kalau makanannya racun, mati semuanya.

    Kita bersekutu, sehingga mengalami penyucian pancaindera; kita bisa menguasai pancaindera--'mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat'. Kita bisa membedakan mana yang baik dan jahat, mana yang benar dan tidak benar. Kalau dewasa rohani ada tontonan yang najis, tidak mau.

    Kejadian 3: 1-6, 10
    3:1. Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
    3:2. Lalu
    sahut perempuanitu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
    3:3. tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman:
    Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
    3:4. Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
    3:5. tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan
    kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
    3:6.
    Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
    3:10. Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini,
    aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

    Ayat 1 = Tuhan berkata (Kejadian 2): Semua buah pohon di taman boleh kamu makan buahnya dengan bebas, kecuali buah pohon pengetahuan baik dan jahat jangan kamu makan buahnya. Sebab waktu kamu makan engkau mati.Inilah firman pengajaran yang benar; perintah Tuhan.
    Tetapi ular lain: 'Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?' Yang satu itu yang boleh dimakan. Inilah ajaran palsu. Yang tidak boleh disuruh untuk melakukan; yang boleh, tidak dilakukan. Hawa mendengar ajaran palsu--telinganya tidak baik.

    Hawa tidak bisa menguasai pancainderanya, berarti ia tidak mengalami penyucian pancaindera--tingkat rohaninya seperti anak kecil--:

    • TelingaHawa rusak, yaitu ia mendengar suara asing--ajaran lain, gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
      Seringkali kita juga demikian, sudah tahu berbeda dengan firman pengajaran yang benar (alkitab), masih saja mau tahu--sudah tahu salah, tetapi mau dengar. Ini berarti telinganya rusak.

      Telinga adalah pintu ke Firdaus. Artinya: kalau telinga benar, kita akan masuk Firdaus; kalau telinga tidak benar, kita akan dibuang dari Firdaus.

      Kalau kita sudah tahu yang benar, tetapi masih mau dengar yang salah, pasti yang benar akan dilepaskan. Contoh: Hawa, Salomo. Jangan melawan alkitab! Ini sudah rumus alkitab.

      Oleh sebab itu dalam fellowshipini harus benar.

    • Ayat 2-3 = mulutrusak, yaitu menambah dan mengurangi firman. Kalau telinga sudah salah dengar, mulutnya juga akan salah ngomong. Firman ditambahi lelucon, dan dikurangi kebebasannya: Jangan lama-lama, jangan keras-keras.

      Keluaran 2: 16-17
      2:16. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
      2:17. tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu,
      janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."


      1. Hawa mengurangi kata 'bebas', artinya tidak ada kebebasan oleh Roh Kudus lagi.
        Dulu Rasul Paulus memberitakan firman semalaman, yang mengantuk cuma satu (Eutikhus). Pemberitaan firman itu terserah Tuhan--bebas. Bebas artinya dalam urapan Roh Kudus.

        Sekarang ini tidak mau memakai urapan Roh Kudus, tetapi menurut ilmu pengetahuan, yaitu manusia mendengar sesuatu hanya sekian menit, tidak boleh lama-lama. Kalau urapan Roh Kudus lebih dari ilmu.

      2. Hawa menambah kata 'raba'.

      Mulut hawa--mulut gereja Tuhan di akhir zaman-- juga sudah rusak, yaitu menambah dan mengurangi firman pengajaran yang benar, yang keluar dari mulut Tuhan, ini sama dengan dusta, gosip, fitnah.

    • Ayat 6= matarusak, yaitu melihat sesuatu yang dilarang oleh Tuhan termasuk tontonan najis.
    • Ayat 5 = hidungrusak.
      Hidung yang benar adalah perobekan daging lewat penyembahan, sehingga kita menjadi sempurna seperti Yesus. Hidung yang benar, mencium bau dupa. Merobek daging yang selalu berdosa, sehingga tidak berdosa, satu waktu bisa sama dengan Tuhan.

      Hidup yang rusak adalah hidup dalam dosa/daging tetapi mau menjadi sama dengan Yesus. Ini mencium bau busuk daging; mempertahankan daging dengan segala keinginan, hawa nafsu daging untuk berbuat dosa supaya menjadi sama dengan Tuhan.

      Pancaindera Hawa rusak, mulai telinga rusak sampai keluar dari pintu Firdaus. Hati-hati telinga ini pintu!

      "Banyak hamba Tuhan marah sama saya, cuma satu kali saja mendengar ajaran lain. Seperti Hawa, begitu terekam dalam hati, mengerikan, nanti yang benar bisa ditolak. Tuhan tolong kita semuanya."

    • Ayat 10= peraba/perasaan--kulit--rusak, yaitu Hawa takut karena sudah berbuat dosa.

    Kalau pancaindera rusak, akibatnya:

    • Menyalahkan orang lain dan Tuhan.
      Kejadian 3: 12
      3:12. Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."

      'Perempuan yang Kautempatkan di sisiku'= menyalahkan Tuhan.
      Kalau pancaindera rusak, kita tidak akan bisa saling mengaku dan mengampuni. Hati-hati! Sering menyalahkan orang lain berarti pancaindera kita sudah rusak.

      Kalau saling menyalahkan, tidak akan bisa bertobat.

    • Diusir dari taman Eden ke dalam dunia.
      Kejadian 3: 23-24
      3:23. Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Edensupaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
      3:24. Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden
      ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyaladan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.

      Inilah akibat telinga rusak, yaitu diusir dan pintu ke taman Eden dijaga oleh kerub. Ngeri!
      Di dalam dunia manusia hidup dalam suasana kutukan: letih lesu, beban berat, susah payah, dan air mata.

      Pintu ke taman Eden juga dijaga oleh beberapa kerub dengan pedang penghukuman. Siapa yang masuk akan dihukum mati.
      Artinya: tidak ada kesempatan lagi bagi manusia berdosa kembali ke taman Eden, berarti manusia harus binasa selamanya.

    Dari dunia tidak ada yang bisa membuka pintu taman Eden, karena semua manusia berdosa--termasuk nabi, rasul, dan rohaniawan.

    Oleh sebab itu Yesus harus lahir ke dalam dunia--satu-satunya manusia yang tidak berdosa--, dan mati di kayu salib. Saat di kayu salib, Ia menanggung dosa, sama dengan terkena pedang yang menyambar-nyambar dari kerub yang menjaga pintu taman Eden, sehingga taman Eden terbuka bagi kita semua.

    Yesus sudah terkena pedang penghukuman, kita tidak perlu lagi.
    Oleh karena itu pada malam natal ini, kita harus makan firman pengajaran yang benar, dan mengalami penyucian pancaindera:

    • Mulai dari telinga. Telinga disucikan menjadi telinga yang baik, yaitu hanya mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Jangan dengar suara asing!

    • Mulutdisucikan menjadi mulut yang baik, yaitu perkataan benar dan baik, bahkan menjadi berkat bagi orang lain.

      Tadi, saat telinganya salah, Hawa menjawabnya juga salah--menambah dan mengurangi firman.
      Sebaliknya, kalau telinga baik, mulutnya juga akan baik.

      Mari, kita yang hancur-hancuran--ekonomi hancur dan sebagainya--terima pedang penyucian.
      Markus 7: 37
      7:37. Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tulidijadikan-Nya mendengar, yang bisudijadikan-Nya berkata-kata."

      Kalau telinga dan mulut baik, semua akan menjadi baik. Yang hancur jadi baik.

    • Matadisucikan jadi baik, yaitu hanya memandang Tuhan.
      Amsal 20: 12
      20:12. Telingayang mendengar dan matayang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN.

      'Telinga yang mendengar' = mendengar firman pengajaran yang benar.
      'matayang melihat' = mata yang melihat Tuhan; mata hanya memandang Tuhan dan kita tidak akan kecewa. Jangan memandang manusia sekalipun saudara kita, sebab satu waktu kita bisa kecewa.

      Kalau telinga dan mata baik, akan ada kuasa penciptaandari tidak ada menjadi ada. Ini adalah pemeliharaan seperti di taman Eden, berarti kita kembali pada suasana taman Eden. Semua yang kita butuhkan ada.

      Manusia berdosa lewat jalan baru--penyucian oleh pedang firman pengajaran--, sehingga bisa kembali pada suasana taman Eden--pintu sudah terbuka, suasananya turun. Kita bersekutu jangan untuk bergosip, tetapi untuk mendengarkan firman.

      Penyucian pancaindera--telinga, mulut, mata--, kita akan kembali pada suasana taman Eden.
      Suasana kandang sekalipun bisa menjadi suasana taman Eden--Yesus dilahirkan di kandang. Suasana kandang itu kotor, jijik, bau.
      Malam ini, mungkin kita bersuasana hancur--suasana kandang--, bahkan seperti kandang babi--najis dan kotor--, kalau mau jalan baru, terima firman, kita akan disucikan, sehingga kandangpun bersuasana Firdaus.

  2. Efesus 4: 7-13
    4:7. Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
    4:8. Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan;
    Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
    4:9. Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
    4:10. Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
    4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4:12. untuk
    memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
    6:13. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
    4:13. sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,
    kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

    'kasih karunia'= karunia Roh Kudus.
    'Kristus' = Yang diurapi.
    'bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?' = alam maut.

    Ayat 9-10= Yesus mati terkutuk, bangkit dan naik ke sorga untuk memberikan karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan.
    Ayat 11= lima jabatan pokok bisa dijabarkan jadi tim doa, penerima tamu, paduan suara, pemain musik dan sebagainya
    Ayat 12 'untuk memperlengkapi orang-orang kudus' = sesudah mengalami penyucian, baru menerima karunia Roh Kudus.

    'orang-orang kudus'= bukan orang pandai atau bodoh.
    Jadi kepandaian dengan pelayanan pembangunan tubuh Kristus tidak ada kaitannya. Yang ada kaitannya adalah kesucian.
    Ayat 13 'kedewasaan penuh' =orang dewasa diberikan karunia dan jabatan.

    Praktik kedua: menerima urapan dan karunia Roh Kudus untuk bisa melakukan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita, sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kita menempatkan Yesus sebagai kepala.

    Karunia Roh Kudus= kemampuan ajaib dari Roh Kudus--lebih dari kepandaian, kekayaan, lebih dari semua di dunia--untuk bisa melakukan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan.
    Dulu orang majus mencari tempat Yesus dilahirkan, dan dituntun oleh bintang. Bintang menunjuk pada Roh Kudus.

    Matius 2: 9
    2:9. Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului merekahingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.

    Orang majus dipimpin oleh bintang sampai ke tempat Yesus. Sekarang Roh Kudus memberikan urapan dan karunia sehingga kita bisa melakukan jabatan pelayanan untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kita menempatkan Yesussebagai kepala; sama dengan menemukan tempatnya Yesus yang bertanggung jawab atas hidup kita. Yesus mati di bukit tengkorak--kepala menjadi tengkorak--, berarti Yesus bertanggung jawab atas kehidupan kita.

    Malam ini kita menerima firman dan urapan Roh Kudus--mendapatkan karunia dan jabatan pelayanan--, kita menjadi dewasa rohani. Pulang ke rumah tangga sebagai suami, istri dan anak-anak! Layani dulu di rumah tangga sesuai dengan urapan dan karunia Roh Kudus. Kemampuan ajaib lebih dari apapun, sehingga kita bisa melayani.
    Kembali ke penggembalaan! Ambil lagi jabatan yang sudah diletakkan. Kita melayani bukan dilayani.
    Setelah itu melayani dalam antar penggembalaan.

    Kemudian pulang ke negara! Pegawai negeri pulang dengan kedewasaan rohani--mengalami penyucian indera. Berhenti korupsi. Demikian juga pegawai swasta, TNI, POLRI, jasa, transportasi dan sebagainya, mari bekerja yang baik untuk negeri kita. Sedih hati ini, kalau negeri kita ditempati oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab Terlebih lagi di bidang rohani/agama.
    Mari pulang ke keluarga, penggembalaan, fellowshipdan ke negara--apa yang bisa kita berikan untuk negara kita di dalam kesucian dan urapan Roh Kudus, kita berikan yang terbaik. Tuhan tolong kita semuanya.

    Sikapdalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna:

    • 2 Timotius 1: 6
      1:6. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allahyang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu

      Yang pertama: kita harus mengobarkan karunia yang Tuhan berikan kepada kita; sama dengan setia berkobar-kobarsampai garis akhir. Jangan berhenti di tengah jalan!

      Yesus melayani kita sampai berkorban nyawa. Kita harus rela berkorban apa saja untuk melayani Tuhan kecuali firman pengajaran yang benar--Yesus sebagai kepala jangan dikorbankan. Kalau tidak sesuai dengan firman pengajaran yang benar, jangan dipaksa.

      Tuhan turun ke alam maut untuk melepaskan kita dari tawanan dosa, dan Dia bangkit untuk memberikan karunia Roh Kudus--Efesus 4:8.
      Jadi, dasar pemberian karunia Roh Kudus dan jabatan pelayanan adalah Yesus turun ke bagian bumi yang paling bawah--alam maut--; korban Kristus di kayu salib. Ini adalah dasar yang sangat kuat. Jangankan rubuh, goyahpun tidak. Jangankan berhenti, goyahpun tidak, tetapi tetap setia berkobar.

    • Matius 11: 28-30
      11:28. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
      11:29. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah
      lembut dan rendah hatidan jiwamu akan mendapat ketenangan.
      11:30. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

      Yang kedua: rendah hati dan lemah lembut.

      Rendah hati= kemampuan untuk mengaku dosa. Jika diampuni jangan berbuat dosa.
      Lemah lembut= kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.

      Hasilnya: darah Yesus menyucikan segala dosa kita, sehingga kita mengalami damai sejahtera--perhentian oleh Roh Kudus. Semua menjadi enak dan ringan. Kita tidak akan pernah tinggalkan rumah tangga dan pelayanan--kita melayani sampai garis akhir.

    Ibrani 1: 7
    1:7. Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."

    Melayani dengan suci, setia berkobar-kobar, dan hati damaisama dengan pelayan bagaikan nyala api.
    Wahyu 1: 14
    1:14. Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

    Mata Tuhan bagaikan nyala api.

    Jadi, pelayan Tuhan yang suci, setia berkobar-kobar dan damai sama dengan biji mata Tuhan sendiri.

    Biji mata Tuhan tidak bisa dijamah oleh Antikris.
    Mazmur 17: 8
    17:8. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

    Kalau kita menjadi biji mata Tuhan, Dia akan memberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar untuk menyingkirkan kita dari Antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun. Dulu bangsa Israel dipelihara langsung oleh Tuhan lewat manna dan burung puyuh--ada roti dan daging. Nanti kita dipelihara dan dilindungi secara langsung Tuhan lewat firman pengajaran dan kurban Kristus--perjamuan suci.

    Malam ini kita merayakan natal sekaligus latihan menyingkir ke padang gurun. Inilah jalan baru untuk mendapatkan kedua sayap dari burung nasar yang besar, sehingga kita bisa menyingkir ke padang gurun. Kita aman dan tenteram.

    Tadi, dewasa rohani adalah jalan baru. Dewasa rohani yaitu kita bisa menerima firman pengajaran, sehingga mengalami penyucian pancaindera dan bisa kembali ke Firdaus. Telinga baik, pintu Firdaus terbuka. Telinga tidak baik, pintu Firdaus tertutup. Percayalah!

    Lalu, dewasa rohani yaitu kita diberikan urapan dan karunia Roh Kudus. Kita suci, setia berkobar-kobar, dan hati damai sejahtera, sehingga kita menjadi biji mata Tuhan. Kita diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar.

    Jadi, jalan baru adalah suci, setia berkobar, dan hati damai sejahtera.

  3. Yohanes 9: 20-25, 37-38
    9:20. Jawab orang tua itu: "Yang kami tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia lahir buta,
    9:21. tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri,
    ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri."
    9:22. Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.
    9:23. Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri."
    9:24. Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: "Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa."
    9:25. Jawabnya: "Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa
    aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat."
    9:37. Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
    9:38. Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu
    ia sujud menyembah-Nya.

    Ayat 25= bersaksi.

    Praktik ketiga: bisa bersaksi untuk memuliakan nama Tuhan sampai menyembah Tuhan.
    Jangan menjadi batu sandungan!

    Inilah dewasa rohani. Tadi, terima firman penyucian. Lalu, terima Roh Kudus dan karunia Roh Kudus untuk melakukan jabatan pelayanan sampai dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus--menempatkan Yesus sebagai kepala. Dulu orang majus sampai di tempat Yesus, sekarang kita menempatkan Yesus sebagai kepala--Dia bertanggung jawab atas kehidupan kita. Yang penting kita suci, setia berkobar-kobar, dan hati damai. Dia akan menjadikan kita sebagai biji mata-Nya dan kita menerima kedua sayap dari burung nasar yang besar.
    Selanjutnya, dewasa rohani adalah bisa bersaksi untuk memuliakan Tuhan.

    "da orang sudah baik-baik di gereja, sudah digembalakan, lalu dibisik gosip-gosip, sampai akhirnya keluar dari gereja. Ini terjadi. Apa untungnya jadi batu sandungan? Coba saja ada orang yang terlantar ke mana-mana, lalu kita bersaksi atau kita berikan kaset supaya mendengarkan ibadah. Akhirnya bisa tergembala dengan baik, menjadi zangkoor lagi. Puji Tuhan. Inilah dewasa rohani. "

    Yohanes 9: 34-35
    9:34. Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.
    9:35. Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"

    'Lalu mereka mengusir dia ke luar' = mengalami percikan darah.
    Kapan waktu menyembah Tuhan?Saat mengalami percikan darah; sengsara daging karena Yesus, bukan karena berbuat dosa--orang ini diusir dari Bait Suci karena bersaksi. Jangan takut bersaksi di manapun!

    Percikan darah adalah kesempatan terbesar untuk menyembah Tuhan. Dulu Imam Besar Harun satu tahun sekali masuk ke ruangan maha suci dengan membawa darah dan dupa, sehingga terjadi shekinah glory

    Tanpa percikan darah tidak akan pernah sempurna--tidak akan pernah dewasa.
    Matius 2: 2, 11
    2:2. dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."
    2:11. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya,
    lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

    Orang majus juga menyembah Yesus Raja segala raja, Mempelai Pria Sorga dengan membawa:

    • Emas= iman yang teruji sampai taat dengar-dengaran--tabiat Yesus--; sama dengan percaya dan taat. Kalau tidak percaya, tidak mungkin taat.

    • Mur/getah damar= darah Yesus sebagai darah penebusan; sama dengan perak penebusan.
      Pohon karet dilukai, sehingga keluar getahnya.Ini menunjuk pada darah Yesus--tubuh Yesus dilukai dan darah-Nya mengalir.
      Amsal 10: 20

      10:20. Lidah orang benar seperti perakpilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

      Kita ditebus sampai jujur--'Ya katakan ya, tidak katakan tidak' Kita jujur mulai soal Tuhan/pengajaran yang benar.

    • Kemenyan= berbau harum; berkenan kepada Tuhan= doa penyembahan.

    Orang yang menyembah Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga adalah orang yang jujur, taat, dan berkenan kepada Tuhan--bukan menjadi sandungan, tetapi menjadi saksi--, sehingga Sang Raja membukajalan baru bagi kita.
    Ini adalah jalan tanpa Setan--Herodes--; berarti jalan mujizat.

    Langkah-langkah kita adalah langkah mujizat.
    Yesaya 43: 15-17
    43:15. Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
    43:16. Beginilah firman TUHAN, yang telah
    membuat jalan melalui lautdan melalui air yang hebat,
    43:17. yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah--mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu--,

    'Rajamu' = Raja segala raja.
    Ayat 16 = Laut Kolsom terbelah, inilah jalan baru.
    'yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang' = Firaun.

    Jalan baru dari Sang Raja adalah 'membuat jalan melalui laut'.
    Sang Raja membuat jalan di Laut Kolsom. Israel dalam keadaan terjepit dan tidak bisa apa-apa--di depan laut, di belakang Firaun, kiri kanan juga tidak bisa--, berarti mati.
    Tetapi kalau kita menerima firman malam ini untuk menyucikan pancaindera, kemudian menerima urapan dan karunia Roh Kudus--setia berkobar-kobar menjadi biji mata Tuhan--, dan menyembah Tuhan sampai jujur, taat, dan berkenan pada Tuhan, Sang Raja akan membuat laut Kolsom terbelah. Ini adalah jalan baru.

    Laut Kolsom terbelah artinya kuasa Tuhan sanggup menjadikan yang mati menjadi hidup. Artinya:

    • Semua masalah yang mustahil diselesaikan--ekonomi, penyakit dan sebagainya.
    • Kuasa perlindungan dan pemeliharaan Tuhan di tengah kesulitan dunia dengan berkelimpahan sampai menjadi berkat bagi orang lain dan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

    • Masa depan yang sudah mati menjadi masa depan berhasil dan indah pada waktunya.
    • Mati dalam dosa menjadi hidup benar dan suci. Kita tidak berbuat dosa lagi di jalan baru. Kita mulai berbahagia saat meninggalkan dosa.

    Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia--tidak salah dalam perkataan--untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai.

    Lukas 23: 40-41
    23:40. Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
    23:41. Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
    23:42. Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
    23:43. Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga
    engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

    Kita akan disempurnakan mulai dari tidak salah dalam perkataan. Malam ini, Tuhan menunggu kita mengaku dosa-dosa kita, bukan tuntutan-tuntutan: Sudah doa puasa, sudah berkorban, tetapi doa tidak dijawab Tuhan.Bukan itu!

    Biar Tuhan ingat kita. Jalan baru akan Tuhan berikan sampai kesempurnaan saat Dia datang kembali. Kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru. Kita bersama Dia selamanya.

Kita menerima kuasa mujizat dari Tuhan. Kita mohon pengampunan dari Tuhan, mohon kuasa Tuhan untuk membaharui kehidupan kita, memberi jalan baru untuk menolong kita semuanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 Mei 2017 (Minggu Siang)
    ... bermata dua artinya tajam pertama untuk memotong menyucikan tajam kedua untuk membaharui. Pedang firman membaharui kita terus-menerus sampai sempurna sama mulia dengan Yesus. Kita menjadi mempelai wanita sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai. Masuk perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang rohani-- masuk Firdaus yang akan datang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 Juli 2023 (Sabtu Sore)
    ... biru dan kuning belerang warnanya kepala kuda-kuda itu sama seperti kepala singa dan dari mulutnya keluar api dan asap dan belerang. . Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia yaitu oleh api dan asap dan belerang yang keluar dari mulutnya. Setan tidak puas kalau hanya membunuh tubuh manusia ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 September 2018 (Minggu Pagi)
    ... di situ Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu Sebab Aku berkata kepadamu Banyak orang akan berusaha untuk masuk tetapi tidak akan dapat. Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata Tuan bukakanlah kami pintu dan Ia akan ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 November 2019 (Minggu Pagi)
    ... bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Musuh yang kedua keluar dari bumi adalah nabi palsu dengan ajaran palsu ajaran sesat dan roh dusta. Tuhan menginjakkan kaki kiri di atas bumi berarti kewibawaan dan kuasa Tuhan untuk mengalahkan nabi palsu dengan ajaran palsu ajaran sesat dan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 11 Agustus 2012 (Sabtu Sore)
    ... ranting pada-Ku yang tidak berbuah dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah dibersihkan-Nya supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Penggembalaan itu bagaikan carang yang melekat pada pokok. Hanya ada satu pokok anggur yang benar artinya kita hanya boleh tergembala pada satu firman pengajaran ...
  • Ibadah Doa Malang, 05 Maret 2020 (Kamis Sore)
    ... Jika bisa masuk halaman bait suci Allah maka akan diselamatkan tidak binasa. Ini merupakan hasil pekerjaan firman penginjilan yang membawa orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan. Ruangan suci kesucian. Ruangan maha suci kesempurnaan. Kesucian dan kesempurnaan merupakan hasil pekerjaan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua Kabar Mempelai yang menyucikan ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session II, 30 November 2010 (Selasa Siang)
    ... lalu diberikan Rehuellah Zipora anaknya kepada Musa. Perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki maka Musa menamainya Gersom sebab katanya Aku telah menjadi seorang pendatang di negeri asing. Tujuh gadis Midian tujuh sidang jemaat bangsa Kafir di Asia Kecil yang melayani Tuhan Wahyu - . Jemaat-jemaat ini sudah tidak ada lagi dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Oktober 2018 (Selasa Sore)
    ... Ini sama dengan membuka pintu gerbang Sorga. Bertobat Mezbah Korban Bakaran . Saat hati percaya maka mulut mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama salib . Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kita mati terhadap dosa sama dengan dosa-dosa dibakar di atas Mezbah Korban Bakaran di kayu salib. Baptisan air Kolam Pembasuhan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 21 Juli 2022 (Kamis Sore)
    ... kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain tetapi berjaga-jaga dan sadar. Pada saat kegelapan merajalela dalam dunia akhir zaman saat ini kondisi daging mengantuk dan tertidur mabuk dalam kegelapan dosa dan sudah mendekati kebinasaan penghukuman Tuhan. Kita tidak perlu takut sebab kita adalah anak-anak terang. Dan oleh karena ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 Maret 2010 (Sabtu Sore)
    ... yang kekal. Yesus mengutus dua orang muridnya untuk mempersiapkan paskah di kota artinya Tuhan menyuruh dua utusan untuk mempersiapkan kelepasan pada Yerusalem Baru yaitu Firman Allah dan Roh Kudus. Mazmur Yohanes Firman Allah dan Roh Kudus bagaikan dua tangan Tuhan yang menuntun kehidupan kita untuk bisa sampai ke Yerusalem Baru. Untuk bisa sampai ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.