Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat pagi, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Tema:
Yohanes 10: 11"
Akulah Gembala yang baik".
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;Jika Yesus tampil sebagai Gembala yang baik, maka kerinduan Tuhan adalah supaya kita tampil sebagai domba yang baik.
Kalau Dia tampil sebagai Pokok anggur yang benar, Dia rindu supaya kita tampil sebagai carang-carang-Nya (carang yang melekat pada pokok anggur).
Tampil sebagai domba yang baik= tergembala dengan benar dan baik, sebab di Alkitab ada penggembalaan yang tidak benar. Ada gembala pedagang, yaitu gembala yang tidak memberi makan domba, tetapi menjual domba dan sebagainya.
Tergembala dengan benar dan baik artinya
- dalam Perjanjian Baru: seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar, yang merupakan Pribadi Yesus= tergembala pada firman pengajaran yang benar.
- dalam Perjanjian Lama: seperti keledai yang tertambat pada pokok anggur pilihan(pokok anggur yang benar).
Kejadian 49: 11
49:11 Ia akan menambatkan keledainyapada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.
Keledai adalah bangsa kafir.
Hakim-hakim 15: 16
15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."
Simson menghadapi Filistin (bangsa kafir), lalu Simson mengatakan seperti pada Hakim-hakim 15:16.
Bangsa keledai= Filistin= bangsa kafir.
Matius 21: 1-2, 5
21:1. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalemdan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya 21:2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.
21:5 "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
'
dekat Yerusalem'= perjalanan terakhir Yesus menuju Yerusalem.
Keledai muda yang tergembala dengan benar dan baik (tertambat pada pokok anggur pilihan) akan ditunggangi Yesus menuju Yerusalem.
Artinya: bangsa kafir yang tergembala dengan benar dan baik (tergembala pada Firman pengajaran benar),
akan dipakai Tuhan dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna(mempelai wanita Surga) untuk menuju Yerusalem Baru (kerajaan Surga selama-lamanya).
Ini merupakan cerita yang bernubuat untuk sekarang. Alkitab bukan hanya tentang sejarah, melainkan juga cerita bernubuat.
Tadi, ketika dekat Yerusalem, ada keledai yang tertambat.
Artinya,
penggembalaan adalah tempat transit menuju Yerusalem Baru. ‘
dekat Yerusalem’= Penggembalaan itu membawa kita
menuju Yerusalem baru.
Sebab itu, kita harus perhatikan benar-benar soal penggembalaan.
Kemudian, keledai tertambat pada pokok anggur yang benar.
Artinya,
pokok dari pembangunan tubuh Kristus yang benar adalah Firman pengajaran yang benar (pribadi Yesus), bukan siapa-siapa.
Tubuh Kristus adalah organisme. Kalau pokok dari organisasi adalah pengurus organisasi yang hanya mengurus administrasi saja (surat menyurat), bukan mengurusi organisme. Kalau pokok dari organisme adalah Firman pengajaran benar (pribadi Yesus).
Jangan menggunakan organisasi untuk mengancam orang, itu tidak benar.
Hati-hati!Tadi, keledai muda dan induk keledai sama-sama tertambat pada pokok anggur yang benar.
Ini banyak yang
salah. Banyak yang mengatakan, '
keledai muda tertambat pada keledai tua', tetapi yang benar adalah keledai tua dan keledai muda sama-sama tertambat pada pokok anggur yang benar.
Keledai muda= orang muda.
Jadi, sikap orang mudaadalah
orang muda (hamba Tuhan yang muda) harus menghormati orang tua yang benar (hamba Tuhan yang tua) dan meneladani imannya yang benar (firman pengajaran benar).
Yoab sudah tua dan beruban, tetapi tidak benar. Lalu Daud berpesan kepada Salomo, agar jangan membiarkan Yoab hidup dan menurunkan ke dalam lubang orang mati (Kuburan).
Orang tua juga menjaga. Kalau mau dihormati, harus benar.
Kalau kita yang tua, hidupnya benar, nikahnya benar dan semua benar, pengajarannya benar, tidak perlu gila hormat, sebab orang muda pasti menghormati kita.
Sikap orang tua(induk keledai) adalah mendampingi keledai muda atau mendukung keledai muda yang ditunggangi Yesus (yang dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna).
Di sinilah keledai muda dan tua bekerja sama.
Jika sudah satu pokok (satu pengajaran benar), sama-sama tertambat pada pokok anggur yang benar,
pastiterjadi persekutuan yang benar dan manis, tidak usah diancam, dipaksa dan sebagainya.
Organisme tidak ada kaitannya dengan organisasi.
Jangan sekali-kali gunakan organisasiuntuk mengancam dan memaksa orang datang dalam persekutuan.
"
Saya berani mengatakan karena saya pengurus organisasi (sebagai Sekretaris II dalam GPT), tetapi saya tidak pernah mengancam. Biar saja, semua itu wajar."
Kita kembali pada
tugas Gembala yang baik:
Yohanes 10: 3
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanyamasing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
Tugas gembala yang baik yaitu
memanggil domba-dombalewat suara gembala atau firman penggembalaan. Tadi malam, kita sudah mendengar,
Firman penggembalaan adalahFirman yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur, berkesinambungan dan diulang-ulang:
- untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat.
- untuk memanggil domba-domba.
Kita pelajari sedikit tentang Firman penggembalaan.
Mazmur 78: 23-25
78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit, 78:24 menurunkan kepada mereka hujan mannauntuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit; 78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Manna dari Surga= gandum dari Surga= roti malaikat.
Roti= Firman Allah.
Malaikat= gembala-gembala dalam sidang jemaat ('
tuliskanlah kepada malaikat sidang jemaat Efesus....., sidang jemaat Smirna ... sidang jemaat Laudekia' dalam kitab Wahyu 2-3).
Roti malaikat= firman penggembalaan. Ini bagaikan manna yang diturunkan dari Surga. Tidak bisa dipelajari di manapun, kecuali
di bawah kaki Tuhan. Tuhan yang menyingkapkan dari Surga untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat dan memanggil domba-domba.
"
Sebagai contoh, saya belajar Alkitab 7 bulan di Lempin-El Kristus Ajaib. Sekarang saya sudah menjadi gembala 22 tahun dan saya kotbah dalam satu minggu 4 kali, jika ditambah jemaat di Surabaya sekitar 7 kali dalam seminggu. Dari mana bahannya? Itulah namanya manna dari Surga, tidak bisa dipelajari di mananpun, kecuali di bawah kaki Tuhan, lewat doa, membaca Alkitab dan fellowship dalam firman pengajaran yang benar."
Setiap hari, bangsa Israel memungut 1 gomer seorang. Tetapi pada hari keenam, Israel memunggut 2 gomer (dobel): 1 gomer untuk hari keenam dan 1 gomer untuk hari ketujuh (perhentian).
Hari keenam= akhir jaman. Setelah itu, masuk perhentian Tuhan. Seperti dulu, Tuhan menciptakan langit bumi dengan isinya selama 6 hari dan pada hari ketujuh,Tuhan berhenti.
Pada akhir jaman, kita membutuhkan
Firman penggembalaan yang dobel, yaitu:
- Efesus 1: 13
1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Yang pertama: injil keselamatan= Firman penginjilan= susu (menurut Rasul Paulus) = kabar baik dari Surga (Amsal 25: 25), yaitu injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dunia dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Injil keselamatan memanggil orang-orang berdosa untuk percaya Yesus dan diselamatkan.
"Saya selalu bersaksi di mana-mana, saya bukan keturunan orang Kristen dan bukan keturunan hamba Tuhan. Dulu, saya mencari keselamatan di kuburan-kuburan, minum air bunga dari kuburan dan sebagainya. Tetapi, setelah mendengar tentang Yesus yang mati di kayu salib, Dialah satu-satunya Juruselamat, kami sekeluarga percaya Yesus dan diselamatkan."
Masih banyak jiwa-jiwa yang belum selamat, sebab itu injil keselamatan harus diberitakan. Injil keselamatkan untuk menambah jumlah(kuantitas) anggota tubuh Kristus.
- 2 Korintus 4: 3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Yang kedua: cahaya injil tentang kemuliaan Kristus= Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua= makanan keras= kabar mempelai.
Kabar baik ditingkatkan jadi kabar mempelai (Matius 25: 6).
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Tengah malam= akhir jaman (paling gelap) dan satu-satunya suara yang dibutuhkan adalah kabar mempelai.
Kabar mempelai, yaitu injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja (kepala) dan Mempelai Pria Surga untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna seperti Dia, tidak bercacat cela dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna atau menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai.
Kepala atau Yesus itu suami (Mempelai Pria).
Tubuh itu istri (mempelai wanita).
Kita sudah selamat, tetapi masih berdosa dan tidak sempurna. Sebab itu, perlu pedang untuk menyucikan terus sampai satu waktu tidak bercacat cela, sempurna seperti Yesus.
Jadi, injil kemuliaan memilih orang-orang yang sudah selamat untuk disucikan dan disempurnakan = menambah kualitastubuh Kristus.
Jadi, kuantitas atau jumlah ini penting (harus ditambah) dan kualitas juga penting (harus ditingkatkan). Sebab itu, jangan menghina yang dipakai dalam penginjilan atau pengajaran. Dua-dua harus bekerja sama.
"
Saya selalu menunjukan seperti jari tangan ini. Kalau mau sempurna, jumlahnya harus lima. Kalau kurang, berarti cacat. Jumlah itu penting. Penginjilan itu penting. Biar kualitasnya bagus, tetapi kalau hanya empat, tetap cacat. Tetapi pengajaran juga penting. Kalau jumlahnya banyak, tetapi kualitasnya tidak baik, sama-sama cacat, sebab itu kualitas juga penting. Jadi, harus ada kualitas dan kuantitas yang memenuhi ukuran dari Tuhan. Firman penggembalaan itu dobel, sangat disayangkan jika di dalam penggembalaan tidak ada baptisan air, bagaimana jumlah mau bertambah? Kita berdoa supaya ada baptisan dan jiwa-jiwa baru ditambahkan. Tetapi, jiwa-jiwa yang sudah ada harus ditingkatkan kualitasnya lewat pengajaran sampai sempurna."
Jika gembala
setiamemberi makan domba-domba dengan Firman penggembalaan, maka
gembala sama dengan malaikatdalam sidang jemaat dan sidang jemaat bahagia karena ada pelindung di situ.
Sebaliknya, kalau gembala
tidak maumemberi makan domba-domba, maka gembala adalah
setan yang menyamar menjadi malaikat terang. Ia akan memakan domba-domba sampai hancur, lebih dari binatang buas. Kalau binatang buas, bulu dan tulangnya tidak dimakan. Tetapi, kalau gembala manusia, bulunya dipakai jas, tulangnya buat sumsum dan sebagainya, semua dimakan, buas sekali.
Rekan-rekan gembala, mau memberi makan atau memakan domba-domba?Hanya itu saja.
Kalau domba-domba
makanFirman penggembalaan, ia menjadi
domba yang baikdan terpelihara sampai berteriak, '
takkan kekurangan aku'. Kalau sudah bisa makan, semua ada.
Sebaliknya, jika domba-domba
tidak maumakan Firman penggembalaan, ia menjadi
serigala berbulu dombayang akan menjual gembala, Gembala Agung (Yesus) dan pengajaran benar seperti Yudas Iskariot.
Yudas tidak pernah makan Firman, sampai yang terakhir, '
siapa mencelupkan roti dalam pinggan bersama Aku, dialah itu' (ini makanan keras), tetapi Yudas berkata, '
bukan aku', (ia tidak pernah makan Firman atau tidak pernah terkena firman). Ia menjadi serigala berbulu domba yang menjual gembala dan Yesus, sehingga ia binasa selama-lamanya.
Karena Firmannya dobel (suaranya dobel), maka panggilannya dobel.
2 kali Gembala memanggil domba-domba(diterangkan mulai tadi malam):
- Matius 15: 24
15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
Panggilan Gembala yang pertama: memanggil domba-domba yang terhilanglewat Firman penginjilan/injil keselamatan, supaya domba-domba yang hilang bisa ditemukan kembali dan diselamatkan.
Kisah Para Rasul 2: 36-40
2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37. Ketika mereka mendengar hal ituhati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlahdan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptisdalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."
‘harus tahu dengan pasti’ = percaya atau yakin bahwa Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
‘Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu’ = janji Tuhan bagi Israel dan keturunannya.
‘bagi orang yang masih jauh’ = bangsa kafir juga dipanggil.
'sebanyak jumlah yang dipanggil'= jumlah harus dipenuhi, sebab itu penginjilan juga penting.
Proses untuk diselamatkan:
- Ayat 36-37: mendengar Firman Allah, mengerti sampai hatiterharu.
Artinya:
- sampai percaya/iman kepada Yesussebagai satu-satunya Juruselamat ('tahu dengan pasti'), tidak ada keraguan sedikitpun.
- menyadari dan menyesali dosa-dosa, sehingga mendorong mulut kita untuk mengaku dosakepada Tuhan dan sesama (Roma 10: 10; 'dengan hati orang percayadan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengakudan diselamatkan').
Hasilnya: kita mengalami pengampunan oleh darah Yesus, sehingga kita tidak dihukum = selamat. Tadinya, upah dosa adalah maut, tetapi begitu mendengar firman, hati terharu sampai mulut bisa mengaku dosa, maka kita diampuni dan tidak dihukum.
Dulu, Musa naik ke gunung Sinai melihat kerajaan surga dan Tuhan perintahkan Musa untuk membuat kerajaan surga di bumi, itulah Tabernakel (Kemah Suci), dalam Keluaran 25-40. Tabernakel dibuat supaya bumi ini sama dengan Surga, ibadah dan hidup di bumi sama dengan Surga. Memang alat-alatnya taurat, tetapi sekarang sudah digenapkan dalam arti rohani. Jadi, perjalanan hidup kita di dunia harus sama dengan surgasampai mencapai surga.
Dalam Tabernakel, percaya/iman bagaikan masuk Pintu Gerbang.
Kerajaan Surga terdiri dari 3 ruangan: halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci, di mana ada Tabut Perjanjian(hadirat Tuhan).
Masuk Pintu Gerbang= tadinya, kita di dunia, di luar kerajaan Surga, bagaikan domba yang terhilang, lalu kita dipanggil untuk masuk Pintu Gerbang Surga (kita tidak dihukum, tetapi diselamatkan).
- Ayat 38: bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
Dalam Tabernakel, ditunjukan dengan alat Mezbah Korban Bakaran. Begitu masuk Pintu Gerbang, berada di halaman Tabernakel, ada alat yang namanya Mezbah Korban Bakaran.
Dulu, di Mezbah Korban Bakaran, binatang korban dikorbankan, disembelih dan dibakar untuk pengampunan dosa. Tetapi sekarang, sudah digenapkan oleh kurban Kristus. Kita sekarang tinggal bertobat. Jika sudah diampuni, jangan mengulangi dosa lagi (stop dosa), supaya kita bisa maju. Kalau mengulangi dosa lagi, berarti mundur, kita keluar lagi dari Pintu Gerbang (terhilang lagi) dan pengampunan batal.
- Ayat 38: baptisan air dan Roh Kudus.
Baptisan air, dalam tabernakel ditunjukan oleh alat Kolam Pembasuhan.
Baptisan Roh Kudus, dalam Tabernakel, ditunjukan dengan alat Pintu Kemah(kepenuhan Roh Kudus).
Baptisan air dan Roh Kudus= lahir baru dari air dan Roh, sehingga kita mendapatkan hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran(hidup yang diurapi Roh Kudus). Begitu Yesus keluar dari baptisan air, Roh Kudus dalam bentuk burung merpati turun ke atas-Nya.
Hidup dalam kebenaran, artinya:
- tegas untuk menolak yang tidak benar (dosa)di manapun kita berada. Jangan sungkan!
Kalau tidak tegas (toleransi kepada yang tidak benar atau menyetujui yang tidak benar), berarti kita ikut tidak benar.
Sekalipun penting, kalau tidak benar, jangan lakukan, sebab Tuhan tidak menyertai!
"seperti kemarin saya bersaksi, ada orang sakit, saya mau dibonceng naik motor, tetapi tidak ada helm, saya tidak mau. Cari dulu mikrolet, mungkin lama, tetapi tidak apa-apa, sebab Tuhan beserta. Kalau tidak pakai helm, jangan-jangan orang yang sakit malah mati saat saya berada dijalan, karena Tuhan tidak beserta."
- 1 Yohanes 2: 27
2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapanyang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
‘ada pengurapan’ = urapan Roh Kudus.
‘hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia’= tetap tinggal di dalam pengajaran.
Hidup dalam kebenaran yang kedua adalah tetap pegang teguh pengajaran benar dan taat dengar-dengaran pada pengajaran benar= tegas untuk menolak ajaran yang tidak benar, sekalipun hanya beda sedikit.
Perbedaan sedikit (berbeda dengan Alkitab), lama-lama tidak akan pernah bertemu.
"seperti rel kereta api, kalau miring sedikit, semakin lama akan semakin jauh (semakin tersesat dan terhilang) dan tidak pernah ketemu. Jangan toleransi sedikitpun, tetapi harus tegas. Ukurannya adalah Alkitab (pengajaran yang benar), bukan pendapat manusia dan lain-lain."
Sudah selamat (percaya, baptisan air dan Roh Kudus, hidup benar), seringkali kita sudah puas sampai di sini. Setelah selamat, kita harus kemana?
Kisah Para Rasul 2: 41-42
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptisdan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasuldan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan rotidan berdoa.
'3000 orang dibaptis'= kita harus akui hebatnya pekerjaan Tuhan dalam Firman penginjilan.
Seringkali sudah sampai ayat 41, sudah bangga. Sayang, ayat 42 tidak dibaca. Setelah baptisan air, mau kemana?
2000 tahun yang lalu, pada gereja hujan awal, sesudah mereka selamat (baptisan air dan seterusnya), mereka masuk dalam 3 macam ketekunan:
- ketekunan dalam persekutuan= Pelita Emas,
- ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti= Meja Roti Sajian,
- ketekunan dalam berdoa= Mezbah Dupa Emas.
Pelita Emas, Meja Roti Sajian dan Mezbah Dupa Emas merupakan 3 alat dalam Ruangan Suci. Jadi, dari Halaman, masuk ke Ruangan Suci (ruangan ke II).
Inilah gereja hujan awal. Sesudah baptisan, mereka masuk dalam 3 macam ketekunan = dari Halaman maju lagi, tidak mundur dan masuk Ruangan Suci. Memang Tabernakel yang jasmani sudah hancur, tetapi dalam gereja hujan awal, Taurat digenapi dan Tabernakel dalam arti rohani muncul, itulah dalam bentuk ketekunan.
Sekarang, gereja hujan akhir tinggal mencontoh saja, yaitu masuk Ruangan Suci.
Gereja hujan awal, oleh pekerjaan Firman penggembalaan membawa domba-domba untuk masuk kadang penggembalan (ke dalam Ruangan Suci). Sekarang, ini menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita Emas= ketekunan dalam Ibadah Raya, termasuk ibadah persekutuan. Ini persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karuniaNya.
- Meja Roti Sajian= ketekunan dalam Ibadah Pendalamn Alkitab dan Perjamuan Suci. Ini persekutuan dengan Anak Allah dalam Firman pengajaran dan kurban Kristus.
- Mezbah Dupa Emas= ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan. Ini persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Jadi, urutannya dari zaman Musa(tabernakel jasmani menurut hukum Taurat), zaman gereja hujan awal(Tabernakel dalam arti rohani, itulah 3 macam ketekunan) dan pada gereja hujan akhir(pengajaran Tabernakel dan mempelai), Firman penggembalaan menuntun kita untuk masuk dalam kandang penggembalaan (ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok).
Mengapa 3 macam ibadah? Petrus juga ditanya Yesus sebanyak 3 kali, 'Petrus, adakah engkau mengasihi Aku? Gembalakan domba-dombaKu' (diulang sebanyak 3 kali). Petrus ditanya 3 kali karena ia menyangkal Yesus 3 kali (tubuh, jiwa dan rohnya menyangkal Tuhan). Manusia memiliki tubuh, jiwa dan roh, sedangkan Tuhan itu Allah Tritunggal.
Jadi, dalam kandang penggembalaan,tubuh, jiwa dan roh kita melekat kuat (bersekutu) dengan Allah Tritunggal, sehingga setan tritunggal tidak bisa menjamah kita.
Hasilnya:
- memantapkankeselamatan, sehingga kita tidak akan pernah menyangkal Tuhan,
- memantapkanpemeliharaan Tuhan. Jika kita berada di kandang penggembalaan, kita akan dipelihara oleh Tuhan (merupakan tanggung jawabnya Tuhan).
"kemarin saya katakan, coba kalau saudara punya kambing yang di kandangkan (tidak dilepas). Siapa yang mau kasih makan? Kambing tidak bisa cari makan sendiri di kandang, sehingga gembalanya yang datang memberi makan. Kalau kita ada di dalam kandang penggembalaan, maka pemeliharaan adalah tanggung jawab Gembala Agung."
Sudah selamat, masih belum cukup. Harus sampai mantap dalam keselamatan.
Petrus hebat (bisa berjalan di atas air yang bergelombang dan sebagainya), tetapi masih bisa menyangkal Tuhan (sebab belum tergembala). Sebab itu, Tuhan suruh Petrus masuk dalam kandang penggembalaan, supaya keselamatannya mantap dan tidak menyangkal Tuhan lagi.
- Yohanes 10: 3
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanyadan menuntunnya ke luar.
Panggilan Gembala yang kedua: memanggil domba-domba yang sudah ada di dalam kandang penggembalaanlewat Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk menyucikan domba-domba sampai sempurna.
Kalau sudah di kandang, kita sudah mantap dan selamat, kita dipanggil lagi untuk disucikan dan disempurnakan.
Ibrani 4: 12-13
4:12 Sebab firman Allahhidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua sanggup menyucikan kita sampai dosa-dosa yang tersembunyi dalam hati dan pikiran kita.
Ini kekuatan pedang Firman.
Kita disucikan supaya hadirat Tuhan tidak tersembunyi. Kalau ada dosa disembunyikan, sekalipun kita hebat, maka hadirat Tuhan tersembunyi dan kita menjadi kering. Jika kita mau disucikan, maka hadirat Tuhan nyata di dalam sidang jemaat.
Jadi, yang menentukan hadirat Tuhantersembunyi atau tidak, bukan jumlah banyak-sedikit, gereja besar-kecil dan sebagainya, tetapi kesucian.
Mulai dari pembicara atau gembalanya dan pelayan Tuhan terlebih dulu. Kalau pembicaranya menyembunyikan dosa, maka hadirat Tuhan tidak ada, dan sia-sia kita datang ibadah.
Kalau hadirat Tuhan tersembunyi, semua benar-benar mati dan kering rohani(ibadah pelayanannya mati dan suam-suam) sampai kematian kedua di neraka.
Biarlah selalu ada pedang dalam ibadah!
Penginjilan penting, tetapi pedang Firman juga penting.
Sudah punya pedang, jangan salah menggunakan!Petrus memutus telinga Malkus dengan pedang, sehingga tidak bisa mendengar Firman.
Cara menggunakan pedang firman:
- menggunakan pedang Firman dalam urapan Roh Kudus dan kasih Allah. Memang pedang itu tajam dan sakit bagi daging. Kalau ada urapan Roh Kudus dan kasih Allah, pedang Firman menjadi sangat tajam untuk memutus ikatan dosa-dosa. Kalau pedangnya sangat tajam, tidak akan terasa, tahu-tahu sudah hilang. Ketajaman pedang Firman ini didapat lewat urapan dan kasih Allah (mengasihi jemaat supaya jangan terikat dosa).
Tetapi, kalau disampaikan dengan emosi, pedang akan memutus telinga dan jemaat akan lari, tidak akan pernah datang lagi.
"Rekan hamba Tuhan, jangan takut memegang pedang. Semakin tajam, jemaat tidak akan lari dan malah jemaat tahu-tahu berubah (dari pendusta menjadi tidak berdusta dan sebagainya), sebab ikatan dosa sudah dipotong tanpa disadari. Itulah ketajaman pedang, yang tidak disadari sudah bekerja."
- Cara menggunakan pedang Firman yang kedua: harus dengan teladan.
Artinya: gembala harus mengalami terlebih dulu pekerjaan Firman (disucikan), baru sidang jemaat mengalami.
Kalau gembalanya tidak mengalami, sekalipun sudah berpuluh tahun kotbah, jemaat juga tidak mengalami.
Contoh menjadi teladan: pedang tajam bermata dua (tajam I dan tajam II). Semakin keras gembala terkena pedang lebih dulu, semakin keras juga yang terkena pada jemaat. Kalau jemaat saja yang dihantam (gembala tidak terkena pedang), jemaat justru kesakitan dan malah lari.
Jangan sembarangan main pedang!
"Contohnya dalam fellowship, berkotbah tentang, ‘mari berkorban’ ,tetapi pembicaranya sendiri minta uang tiket pesawat, hotel dan malah minta uang saku. Ini tidak mau terkena pedang Firman. Bukan karena jemaat saya sudah banyak, tetapisejak saya dari pengerja disuruh ke mana-mana, tidak pernah dikasih ongkos. Tidur di emperan SD juga pernah, sekalipun saya pembicara. Tidak masalah. Yang penting, pedang terkena dulu, pasti jemaat terkena juga dan jemaat tertolong."
- 2 Timotius 4: 1-2
4:1. Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabarandan pengajaran.
Cara menggunakan pedang Firman yang ketiga:
- selalu siap menyampaikan pedang Firman. Tidak ada istilah tidak siap.
"Dulu, guru saya mendidik saya. Jemaat beliau cukup banyak, sekitar 1500 orang. Saya dulu sebagai pengerja dan merangkap bagian kantor. Kalau saya disuruh kotbah, itu jam 3 sore, padahal ibadahnya jam 17:30. Jarak dari tempat saya ke gereja 10 km. Uang tidak ada, baju untuk kotbah juga sulit. Satu waktu saya disuruh, istri saya masih pacar saya. Dan saya mengadu kepada dia, ‘tadi disuruh kotbah mendadak jam 3’. Dia katakan, 'untung kamu mau. Kalau tidak mau, seumur hidup kamu tidak akan disuruh lagi'. Itulah guru saya, sekarang saya juga meniru beliau. Satu waktu, lebih lagi, saat ke tanah Toraja. Ada pendeta senior meninggal di sana. Saya tidak mendapat tugas apa-apa, saya datang pagi-pagi, mungkin subuh jam 4-5 baru sampai (naik pesawat, lalu naik bus). Tidur sebentar, lalu ikuti acara di rumah duka dan ke kuburan. Rupanya, pembicara di kuburan ini mobilnya mogok karena tidak bisa naik ke bukit lagi. Saya diajak untuk turun lagi ke kuburan, tetapi saya selalu siap dengan dasi dan Alkitab. Sudah berdoa di kuburan, begitu ‘amin’, sekretaris GPT yang dulu menyentuh saya dan berkata, 'kamu yang kotbah'. Bayangkan, saya harus siap. Pedang harus disandang. Inilah pengalaman, bukan saya sombong. Kalau masih diberi waktu, masih bisa berpikir, mungkin doanya saya suruh lebih lama untuk saya berpikir Firmannya. Tapi ini begitu 'amin', langsung disuruh. Tetapi, Tuhan tolong. Lulusan Lempin-El, mohon maaf, kalau saya suruh mendadak, itu bukan sengaja tetapi didikan untuk selalu siap."
- dengan kesabaran. Kalau makan makanan keras harus sabar, lain dengan susu.
"Kepada para gembala, juga perhatikan, sabar menunggu waktu Tuhan. Jangan bilang, ‘pengajaran tidak berhasil, karena jemaat tidak bertambah’. Pasti berhasil, kita hanya tinggal menunggu waktu-Nya Tuhan. Tuhan tolong kita semua."
Inilah cara bermain pedang yang benar supaya berhasil.
Tujuanpanggilan Tuhan dengan Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua:
- untuk menyucikan,
- untuk mengutus= dipakai oleh Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus,
- dan untuk menyempurnakan.
Contoh: Musa.
Musa harus disucikan dulu, baru bisa dipakai oleh Tuhan. Sekalipun Musa pandai (Musa sekolah 40 tahun, setara S3), kaya, punya kedudukan tinggi (anak raja) tetapi kalau tidak disucikan dulu, ia tidak bisa dipakai. Musa melayani 2 orang dengan kepandaian dan kekayaan, ia malah membunuh.
Hamba Tuhan,
jangan mengunakan kedudukan dalam organisasi. Tidak bisa melayani, justru membunuh.
Pembunuh= iri hati, kebencian tanpa alasan, sampai memecah belah tubuh Kristus.
Kita boleh pandai, tetapi
yang penting adalah kesucian. Itu yang ada hubungan dngan Surga.
Keluaran 3: 1-5
3:1. Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing dombaYitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb. 3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api. 3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?" 3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah." 3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmudari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
Ayat 1: Musa harus masuk ke penggembalaan dulu.
Ayat 4: "
Musa, Musa!"
= ada panggilan lebih dulu secara pribadi, setelah itu baru diutus.
Kalau hanya andalkan sesuatu dari dunia, Musa tidak bisa melayani Tuhan, malah jadi pembunuh.
Camkan baik-baik!Pemakaian Tuhan tidak berdasarkan pandai, bodoh, kaya, miskin, tetapi berdasarkan
kesucian.
'
tanggalkan kasutmu'= sepasang sepatu dilepas=
penyucian lahir batin= tubuh, jiwa dan roh disucikan.
Musa harus digembalakan untuk mengalami penyucian lahir batin, sehingga ia bisa menerima panggilan Tuhan secara pribadi untuk dipakai oleh Tuhan.
Jadi,
panggilan Tuhan itu secara pribadi, tidak bisa dipengaruhi oleh orang lain, urusan langsung dengan Tuhan dan tidak bisa dihalangi oleh orang lain.
"
Ini mengingatkan hamba Tuhan yang punya anak. Tidak bisa dipaksakan, tetapi didoakan."
Efesus 4: 7, 11-12
4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karuniamenurut ukuran pemberian Kristus.
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, 4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ayat 7: ‘
dianugerahkan kasih karunia’ = karunia-karunia Roh Kudus.
Ayat 11: jabatan pelayanan.
Ayat 12: '
memperlengkapi orang-orang kudus'= bukan orang kaya, miskin, pandai, bodoh dan sebagainya.
Di sini jelas, jika kita
disucikan, maka
Tuhan akan memperlengkapi kita dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, seperti keledai ditunggangi Yesus menuju Yerusalem.
"
Murid Lempin-El Kristus Ajab ini unik, ada yang tidak lulus SD, lulus SD, SMP, SMU, S1 Theologia, sampai Doctor Theologia juga ada, bahkan Rektor Theologia di Philipina juga ada. Di sini, kami mengharapkan yang pandai, bodoh dan sebagainya supaya semuanya bisa disucikan untuk diperlengkapi jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus."
Karunia(‘
kharis’) adalah kemampuan ajaib dari Roh Kudus yang lebih dari apapun di dunia ini (lebih dari uang, ijasah dan sebagainya).
“
Yang tidak punya ijazah, jangan putus asa, jangan bingung, sebab ada karunia Roh Kudus. Yang punya ijazah, jangan sombong, jangan bangga. Kemampuan ajaib dari Surga, itu yang menolong kita untuk melayani Tuhan."
Semakin kita disucikan, semakin nyata karunia-karunia dan semakin jelas panggilan Tuhan, serta semakin jelas pemakaian Tuhan, sehingga kita diakui oleh Tuhan dan mau tidak mau diakui juga oleh manusia.
Hari-hari ini, kita berlomba-lomba untuk mengejar “S” (suci/kesucian).
"
Satu waktu, seorang hamba Tuhan di daerah Sumatera Utara datang kepada saya dan menangis (lemah dan sakit), karena ada hamba Tuhan yang jemaatnya ribuan menghina dia dan berkata bahwa dia tidak dipakai oleh Tuhan, karena jemaatnya 10-15 selama bertahun-tahun. Saya jawab, 'gampang pak, suruh tukar pak, hamba Tuhan yang jemaatnya ribuan di kota suruh datang ke tempat Bapak’. Apa bisa dia bertahan di pedalaman, jangankan 30 tahun, 2 hari di pedalaman sudah lari (baru sikat gigi di sungai, dia sudah lari). Kita jangan begitu, sebab semuanya dipakai oleh Tuhan. Bapak ini bisa bertahan 30 tahun di pedalaman, ini sulit dan saya angkat topi. Hormat bagi Tuhan. Jangan kita terpancing dengan jumlah dan lain-lain."
Dalam persekutuan tubuh Kristus yang benar berdasarkan pengajaran yang benar, ada kesempatan untuk semakin disucikan, karunia bertambah-tambah subur dan jemaat akan lebih senang.
"
Ada gereja yang jemaat-jemaat patungan untuk memberangkakan gembalanya fellowship. Karena satu kali gembalanya ikut fellowship, setelah gembalanya pulang, jemaatnya bilang ‘kotbahnya kok lain sekarang’, jemaatnya senang karena bisa merasakan pemakaian Tuhan. Bukan karena saya, tetapi karena lebih disucikan. Dia lebih dipakai lagi oleh Tuhan."
Tetapi, kalau
persekutuan tidak benar(tidak berdasarkan pengajaran yang benar), karunia-karunia menjadi busuk, yang baik justru menjadi hancur.
Persekutuan dimulai dari nikah.
Kaum muda dan pengerja muda, waspada kalau mau menikah! Kalau salah pilih pasangan, karunia justru busuk. Jangan pandangan jasmani!
Mungkin kita kurang sesuatu, tetapi kalau pilihan pasangan kita benar (dalam persekutuan yang benar), maka Tuhan akan bekerja di sana.
Lukas 10: 3, 1
10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
10:1. Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutusmereka berdua-duamendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
Suasana pengutusan:
- Ayat 10: seperti anak domba di tengah serigala. Ini mengerikan! Kalau anak domba di kelilingi serigala, maka yang mutlakdibutuhkan adalah seorang gembala (bukan rumput hijau).
Gembala, guru, nabi, penginjil, rasul, semuanya HARUStergembala. Kalau tidak, serigala akan menerkam dan hilang.
"Dari kecil, saya ikuti penginjil-penginjil. Seharusnya bertambah tahun, bertambah hebat, tetapi kenyataannya, di tengah jalan mereka hilang. Dulu saya tidak mengerti, tetapi sekarang saya mengerti. Ini karena dia tidak tergembala, mereka terhilang karena diterkam serigala di tengah jalan."
- Ayat 1: mengutus berdua-dua= suami isteri. Suami isteri juga dihitung satu ('keduanya menjadi satu'). Dan satunya lagi adalah Tuhan.
Suami isteri ditambah Tuhan, lajang ditambah Tuhan= aman.
Tetapi, kalau bukan suami isteri, jangan berdua-duaan! Di situ serigala bekerja. Jangan main-main! Pasti jatuh satu waktu!
Sedapat-dapatnya suami isteri pergi bersama-sama.
Markus 6: 8-9
6:8 dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apadalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, 6:9 boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju.
Syarat pengutusan: '
jangan membawa apa-apa....'= jangan berharap pada apapun dan siapapun di dunia, tetapi
hanya berharap pada Tuhan.
Mau jadi apa saja, jangan berharap pada apapun dan siapapun di dunia, tetapi hanya berharap Tuhan.
Artinya:
- jangan kuatir, sebab ada Tuhan di situ. Kalau kuatir, tidak bisa benar dan setia.
- jangan bimbang('jangan memakai dua baju').
Imamat 19: 19
19:19. Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlahpakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.
Artinya: jangan bimbang terhadap pengajaran benar, tetapi berpengang teguh dan taati pengajaran benar yang sudah menjadi pengalaman hidup kita masing-masing.
Moto Lempine-El Kristus Ajaib adalah ‘lebih baik ditolak bersama pengajaran benar daripada diterima tanpa pengajaran yang benar (tanpa pedang)’.
Kalau disimpulkan,
kita melayani Tuhan dengan iman. Itu saja. Kita bekerja dengan iman, barulah kita sampai kepada kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Waktu keledai ditunggangi oleh Yesus, semua (pakaian, makanan) dilempar di bawah. Inilah kegerakan iman, bukan mencari, tetapi melempar.
Markus 11: 7-8
11:7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.
11:8 Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijauyang mereka ambil dari ladang.‘
ranting-ranting hijau’ = makanan.
Bangsa kafir selalu kuatir apa yang dimakan dan dipakai. Tetapi, setelah disucikan, tidak ada kekuatiran lagi.
Mulai sekarang, kita bekerja dengan iman dan kita akan sampai pada kegerakan Roh Kudus hujan akhir (kegerakan pembangunan tubuh Kristus).
Kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan iman = kegerakan memberi, bukan meminta dan mencari.
Memberi apa terlebih dahulu? Kita memberi di mulai dari yang terkecil, milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus, kemudian memberi waktu, tenaga, uang, pikiran, sampai bisa memberikan seluruh hidup kita kepada Tuhan.
Semuanya harus dikorbankan,
kecuali satu, pengajaran benar tidak boleh dkorbankan. Pengajaran benar adalah pribadi Yesus dan Yesus cukup satu kali dikorbankan di kayu salib.
Jadi,
kalau ada pengajaran tidak benar, jangan mau bersekutu. Kalau bersekutu, berarti mengorbankan pengajaran benar= mengorbankan Yesus untuk kedua kalinya di kayu salib.
Kalau ada kegerakan memberi,
hasilnya: kita ditunggangi oleh Yesus.
Artinya: Yesus mempercayakan seluruh hidup-Nya kepada kita.
Luar biasa!Tidak sembarangan kita naik kuda. Sekalipun kuda sudah jinak, kita masih pilih-pilih lagi, apalagi Yesus.
Kalau Yesus mau menunggangi kita, berarti semua ada.
Tuhan akan memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
"
Banyak orang bertanya, baru 2 minggu yang lalu dari Kalimantan dan sebagainya, 'dari mana sponsornya?' Saya katakan, 'sponsornya adalah Tuhan Yesus yang menunggangi kita'. Tidak pernah saya jalankan proposal. Bukan saya sombong, tetapi saya mengagungkan Tuhan Yesus sebagai Gembala yang baik. Nyawa-Nya saja diberikan, apalagi hanya seperti ini. Semuanya ada. Yang penting kita betul dalam pengutusan: mantap dan selamat dulu, digembalakan dan disucikan, diperlengkapi, baru bisa ditunggangi oleh Tuhan."
Kalau kita melayani Tuhan atau datang fellowship
untuk mencari sesuatu(mencari uang, kedudukan dan sebagainya), itu sama artinya dengan merusak dan menentang pembangunan tubuh Kristus = masuk pembangunan babel.
Bekal pengutusan:
- Lukas 22: 35-38
22:35 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?"
22:36 Jawab mereka: "Suatupun tidak." Kata-Nya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnyadan membeli pedang.
22:37 Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi."
22:38 Kata mereka: "Tuhan, ini dua pedang." Jawab-Nya: "Sudah cukup."
Bekal pertama:‘pedang’= Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
‘ini dua pedang’ = perjanjian lama dan baru (firman pengajaran yang benar).
Jawababnya, "Sudah cukup" = kalau memiliki pedang, itu cukup untuk memelihara dan menolong kita (dalam pelayanan dan sebagainya), sehingga kita tidak akan kekurangan. Itu sebabnya Tuhan katakan, 'jual jubahmu untuk beli pedang', artinya: tidak lagi menghiraukan harga diri, gengsi dan lain-lain untuk membeli pedang.
- Markus 6: 8
6:8 dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan,
Bekal kedua: ‘tongkat’.
Tongkat ini banyak artinya, tetapi pada kesempatan ini, kita membahas tongkat yang dipegang oleh Musa. Musa gambaran Kristus. Tongkat Musa = salib Kristus.
Inilah bekal kita. Menghadapi apapun juga (ada fitnah, krisis dan sebagainya), jika ada
pedang(berpegang teguh dan taat kepada pedang Firman), itu sudah cukup.
Salib(tongkat) adalah satu-satunya milik Yesus yang diwariskan kepada kita. Kalau kuburan, miliknya orang, perahu juga milik orang, keledai milik orang. Hanya salib yang merupakan miliki Yesus (pada kayu salib, ditulisi nama ‘
Yesus orang Nazaret’ dan berarti itu milik Yesus).
Salib ini tidak pernah direbut oleh orang. Waktu Yesus memecahkan 5 roti dan 2 ikan untuk 5000 orang, banyak yang mendekat kepada Dia. Tetapi saat disalib, semua lari. Siapa yang mau? Kalau kita mau salib, berarti
kita mudah mendekati Yesus, sebab tidak ada orang yang berdesak-desakan untuk mendekati Yesus (saat Yesus mengadakan mujizat, banyak yang mendekati Dia sampai berdesak-desakan). Saat ini, mari kita menerima salib Yesus.
Salib adalah penderitaan daging tanpa dosa (sengsara daging tanpa dosa), penderitaan daging karena Yesus. Bentuknya:
- menderita karena melayani Tuhan. Banyak hamba Tuhan yang makan dan tidak makan karena melayani Tuhan,
- mengalami pencobaan-pencobaan yang diijinkan Tuhan sekalipun kita tidak bersalah (tidak berdosa),
- berpuasa. Banyak beras dan lauk pauk, tetapi kita berpuasa,
- doa semalam suntuk. Ada tempat tidur, tetapi kita tidak tidur dan berdoa semalam,
- difitnah, kita tidak salah, tetapi disalahkan.
Dalam surat
1 Petrus 2: 19, salib ini merupakan
kasih karunia Tuhan. Kalau kita mendapatkan salib, itu merupakan kasih karunia Tuhan.
Kasih karunia Tuhan= pemberian Tuhan kepada orang yang tidak layak. Sebenarnya, kita tidak layak masuk surga. Jangankan masuk surga, memikul salib pun kita tidak layak. Hanya Yesus yang layak.
Jangan mengomel saat mengalami salib, sebab itu merupakan kasih karunia!Kegunaan salibatau tongkat:
- tongkat Musa memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir, artinya:
- salib Kristus mampu melepaskan kita dari ikatan dosa-dosa, sampai puncaknya dosa = dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (dosa seks).
- salib Kristus melepaskan kita dari sengsara penderitaan dan pahit getirnya hidup, sehingga kita berbahagia. Salib bisa membuat yang pahit menjadi manis.
- salib Kristus melepaskan kita dari ikatan dunia, sehingga kita bisa setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Mesir adalah gambaran dunia.
Yakobus 4: 4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Pikulah salib hari-hari ini dan kita benar-benar lepas dari Mesir!
- Keluaran 14: 16
14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmudan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
Kegunaan salib yang kedua: tongkat Musa membelah laut Kolsom. Artinya:
- kuasa salib Tuhan memberikan jalan keluardari segala masalah sampai yang mustahil. Mustahil, seperti bangsa Israel tidak bisa ke depan, belakang, kiri dan kanan, tetapi salib bisa memberi jalan keluar.
Masalah apaun dalam hidup kita (dalam pelayanan, ekonomi, rumah tangga), kuasa salib mampu menolong kita.
- Kalau laut terbelah, Israel bisa jalan ke depan, berarti salib memberikan masa depanyang berhasil dan indah pada waktu-Nya.
Kalau sekarang kita masih menderita, lanjutkan sampai ada jalan keluar. Tuhan tidak mungkin menipu kita.
- Saat itu, Israel bergerak dengan rombongan yang besar ke Kanaan= salib memakai kita dalam kegerakan injil kemuliaan = kegerakan Roh Kudus hujan akhir menuju Kanaan Samawi (Yerusalem Baru).
Semakin kita menanggung salib (semakin luar biasa nyala api siksaan), semakin luar biasa pemakaian dan berkat Tuhan.
Gunakan waktu sungguh-sungguh!Jangan main-main sekalipun harus menanggung salib.
- 2 Korintus 4: 16-17
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringanyang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekalyang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
'penderitaan ringan'= salib.
Kegunaan salib yang ketiga: salib membaharui kitadari manusia daging menjuadi manusia rohani seperti Yesus (yang daging semakin merosot, yang rohani semakin dibaharui). Kemuliaan yang sesungguhnya adalah keubahan hidup, yang tidak bisa ditiru oleh siapapun, termasuk oleh setan.
Kalau kemuliaan cuma diukur dengan gereja besar, berarti kemuliaan Tuhan kecil, sebab agama lain, gedungnya jauh lebih besar.
Keubahan hidup= manusia daging semakin merosot dan yang rohani semakin ditinggikan dan dibaharui.
Di balik salib ada kemuliaan.
Yesus berkata, ‘Akulah Gembala yang baik’,supaya kita menjadi domba yang baik. Domba yang baik adalah domba sembelihan.
Artinya: perasaan kita dibaharuisampai kita mengakui bahwa kita tidak bisa apa-apa, hanya seperti domba sembelihan.
"Saya sering bercerita di mana-mana. Dulu, sewaktu saya kecil, ada orang berkumpul, lalu saya lihat ada lubang dekat lapangan sepak bola, kemudian ada domba diikat dan lehernya sudah disitu. Saya heran, suaranya sudah tidak terdengar lagi. Mungkin dia dibawa dari jauh (dulu transportasi sulit), jadi suaranya sudah tidak ada lagi. Tetapi yang saya lihat, entah salah atau betul, ada air mata yang keluar dari domba tersebut."
Inilah domba yang baik, yaitu bukan menanduk dan sebagainya, tetapi hanya mengakui sebagai domba sembelihan yang tidak bisa apa-apa. Ini suatu pembaharuan.
Roma 8: 35-37
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkaukami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Ayat 36= 'oleh karena Yesus, saya hanya seperti domba sembelihan'.
Domba sembelihan hanyabergantung pada tangan kasih Gembala yang baik, tangan kemurahan dan kebaikan dari Gembala yang baik. Hanya di situ.
Biarlah pada kesempatan yang indah ini, kita sebagai domba sembelihan hanya bisa melakukan dua hal:
- kalau masih bisa bersuara, kita bersuara 'Yesus..Yesus..Haleluya',
- tetapi, kalau sudah tidak bisa lagi bersuara, hanya air matapun, Dia sudah mengerti keadaan kita.
Mungkin karena sudah terlalu menderita dan pahit, tidak ada suara lagi (domba yang kelu), hanya bahasa air mata. Tuhan mengerti dan Dia akan mengulurkan tangan kasih-Nya untuk memeluk kita.
Hasilnya:
- Hasil pertama: ‘Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?’.
Artinya:
- kita tetap kuat dan bertahandidalam Tuhan,
- kita tidak akan terpisahdari Tuhan,
- kita tidak meninggalkan ibadah pelayanan, tetapi tetap setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan apapun resiko yang kita hadapi.
Yang sudah jauh dari Tuhan, mari mendekat lagi dan tidak terpisah lagi dari Tuhan. Kita harus bertekaduntuk tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan dan tetap menyembah Tuhan baik lewat bahasa penyembahan 'Haleluya Yesus', bahasa Roh atau bahasa air mata, Tuhan mengerti semuanya.
- Hasil kedua: Tangan kasih Tuhan juga membuat kita lebih dari pemenang. Artinya:
- kita tidak mampu apa-apa, tidak berdaya, tetapi bisa menang atas musuh yang lebih kuat dari kita.
Seperti Daud mengalahkan Goliat. Jika Goliat menang atas Daud, ini disebut pemenang, karena Goliat lebih kuat. Jika Daud menang atas Goliat, ini disebut lebih dari pemenang.
Kita menang atas halangan, rintangan, sebab Gembala yang baik berperang ganti kita.
- sampai kemenangan terakhir seperti jemaat Laodikia. Jemaat Laodikia adalah jemaat yang paling terpuruk, najis dan jahat (seperti muntah), tetapi oleh kemurahan Tuhan, jemaat Laodikia diangkat, sehingga bisa duduk bersanding dengan Yesus di takhta Tuhan.
Mari, kita mohon salib yang merupakan warisan dari Tuhan.
Jangan takut kepada salib!Sebab, di balik salib: ada kuasa yang melepaskan kita dari perhambaan dan penderitaan, ada jalan keluar (Laut Kolsom terbelah) dan ada mujizat pembaharuan. Sebagai domba-domba sembelihan, kita hanya berharap Tuhan.
Tuhan memberkati.