Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Tema:
Kelahiran BaruWahyu 21: 521:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”
Mengapa harus terjadi kelahiran baru?:
- 1 Korintus 15: 50-51
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
15:51 Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah,
= sebab manusia darah daging yang dilahirkan oleh seorang ibu, tidak dapat mewarisi kerajaan Surga.
- Wahyu 21: 5
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”
= kita mengalami pembaharuan demi pembaharuan supaya kita bisa masuk Yerusalem Baru.
Bagaimana bisa terjadi pembaharuan?Lewat
Natal.
Nataladalah Allah yang mulia
LAHIRmenjadi sama dengan manusia darah daging lewat Pribadi Yesus Kristus, supaya manusia darah daging bisa di
LAHIRKAN BARUuntuk jadi sama mulia dengan Allah.
Kalau tidak ada Natal, tidak akan terjadi pembaharuan.
Dengan apa kita bisa mengalami pembaharuan/kelahiran baru?- dengan 'logos' (Firman pengajaran benar).
Yohanes 1: 1, 14
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Di sini, Yesus adalah Firman pengajaran benar yang lahir menjadi sama dengan manusia.
Jadi, kita harus lahir baru oleh Firman pengajaran benaruntuk bisa menjadi sama dengan Yesus.
Praktik kehidupan yang dilahirkan baru oleh Firman pengajaran benar: taat dengar-dengaran, seperti Yesus taat sampai mati dikayu salib.
Kalau kita melanggar Firman terus menerus, berarti kita belum lahir baru (masih manusia darah daging).
Malam ini, biarlah kita belajar taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Kalau kita taat dengar-dengaran, Tuhanlah yang bertanggung jawab atas hidup kita.
Hasilnya:
- Matius 7: 24
7:24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
= kita mendapatkan hikmatkebijaksanaan dari Surga.
Dan ini lebih dari apapun di dunia.
Contoh: Petrus yang semalam-malaman menggunakan kepandaiannya sebagai nelayan, tetapi tidak bisa mendapat ikan. Tetapi begitu Tuhan datang dan perintahkan untuk menebarkan jalanya, Petrus mendapatkan ikan, sekalipun secara logika, tidak masuk akal.
Mazmur 90: 10, 12
90:10 Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
90:12 Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
Secara manusia, usia 70 tahun adalah sia-sia kalau hanya untuk mencari perkara-perkara dunia.
Tetapi jika usia 70 tahun digunakan untuk mencari hikmat Surga, maka kehidupan itu tidak sia-sia.
Pengkhotbah 8: 1
8:1 Siapakah seperti orang berhikmat? Dan siapakah yang mengetahui keterangan setiap perkara? Hikmat manusia menjadikan wajahnya bercahaya dan berubahlah kekerasan wajahnya.
Kalau ada hikmat dari Tuhan, wajah bisa bercahaya(bahagia di dalam Tuhan).
Pengkhotbah 10: 10
10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
Kalau ada hikmat Tuhan, kita juga berhasil di tengah kesulitan dunia.
- Matius 7: 24
7:24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
= kita menjadi kehidupan yang tahan uji.
Artinya:
- tidak kecewa/putus asa menghadapi apapun juga, tetapi tetap percaya dan berharap pada Tuhan.
- tidak dikuasai oleh dosa/maut= hidup suci= hidup kekal.
Saat kita tidak taat(seperti Adam dan Hawa), saat itulah dosa masuk dan menguasai kita.
- kita dibaharui dengan Roh Kudus.
Matius 1: 20-21
1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”
= Yesus adalah Roh Kudus yang lahir menjadi sama dengan manusia.
Jadi, kita harus lahir baru dari Roh Kudussupaya bisa menjadi sama mulia dengan Yesus.
Salah satu praktiknya:
Roma 12: 11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
= setia dan benar, serta setia dan menyala-nyala dalam melayani Tuhan.
Kita harus setia dan benar dulu, baru setia dan berkobar-kobar.
Kalau hanya setia dan berkobar-kobar, maka akan menjadi seperti Saulus yang membunuh anak-anak Tuhan dengan berkobar-kobar.
'setia berkobar-kobar'= birahi yang rohani dan tidak bisa dihalangi oleh apapun. Inilah kekuatan Roh Kudus dan usia pun tidak bisa menghalangi.
Kalau pelayanan daging, semakin bertambah ummur, pelayanan akan semakin kendor.
Tetapi di dalam Tuhan,kita akan diutus oleh Tuhan (seperti Tuhan mengutus 70 murid)= pelayanan kita semakin bertambah (makin setia berkobar-kobar).
Ibrani 1: 7
1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: “Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api.”
Kalau kita suci, setia dan berkobar-kobar, kita adalah pelayan Tuhan bagaikan nyala api.
Wahyu 1: 14
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
= mata Tuhan bagaikan nyala api.
Jadi, pelayan yang suci, setia dan berkobar-kobar sama dengan biji mata Tuhan sendiri.
Bagi kita, usia berapa pun, kalau kita suci, setia dan berkobar-kobar, kita akan diutus oleh Tuhan(seperti mata Tuhan yang memandang 4 penjuru bumi).
Menjadi biji mata Tuhan juga berarti hidup kita dijaga dan dilindungi oleh Tuhan(pelayan yang dikhususkan oleh Tuhan).
Sebagai biji mata Tuhan, kita juga dipelihara secara ajaib oleh Tuhandi padang gurun dunia yang sulit dan mustahil sampai sebutir pasir pun tidak boleh masuk, bahkan sampai jaman antikris berkuasa 3,5 tahun.
- kita dibaharui dengan kasih Allah.
Yohanes 3: 16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
= Yesus adalah kasih Allah yang alhir menjadi sama dengan manusia.
Jadi, kita harus lahir baru dari kasih Allahuntuk menjadi sama mulia dengan Yesus.
Praktiknya: mengasihi Tuhan dengan segenap tubuh, jiwa dan roh(mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu).
Kalau dihadapkan pada sesuatu di dunia, kita tetap memilih Tuhan, apa pun alasannya.
Selain itu, kita mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Mengasihi Tuhan= loh batu I.
Mengasihi sesama= loh batu II.
Jadi, mengasihi Tuhan dan sesama, kita memiliki kasih dan hidup didalam kasih.
Hanya lewat penggembalaan, kita bisa menerima kasih.
Petrus pernah menyangkal Tuhan dan memutus telinga hamba imam besar= Petrus tidak punya kasih.
Barulah setelah Tuhan bertanya pada Petrus 3 kali (sistem penggembalaan), Petrus memiliki kasih.
Di luar penggembalaan hanya ada kebencian(seperti dulu, diluar Gosyen, terjadi hujan es).
Sebab itu, sangat disayangkan kalau didalam nikah dan penggembalaan terjadi kebencian-kebencian sampai kebencian tanpa alasan.
Kalau tanpa kasih, akan egois(menjadi batu sandungan, bukan 2 loh batu).
Kalau Petrus yang hebat bisa tanpa kasih, apalagi kita. Sebab itu, kita harus sungguh-sungguh.
Malam ini, biarlah kita memiliki kasih dan menjadi saksi Tuhan.
Roma 8: 35-37
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36 Seperti ada tertulis: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.”
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
= kita membutuhkan kasih Allahkarena sehebat apapun kita, kita hanya seperti domba sembelihan.
Domba sembelihan harus tergembala(membutuhkan kasih Tuhan).
Kegunaan kasih Allah:
- kasih Allah membuat kita tidak terpisah dari Tuhandan menghadapi apa pun juga, kita justru makin dekat dengan Tuhan, sehingga kita mengalami ketenangan.
Kalau ada ketenangan, semuanya akan menjadi enak dan ringan.
Saat kita mengalami kesulitan, bukanlah saat untuk tinggalkan Tuhan, tetapi justru kasih Allah mendorong kita untuk makin dekat dengan Tuhan dankasih Tuhan akan membuat semua enak ringan dalam hidup kita.
- ay. 37= kasih Allah membuat kita lebih dari pemenang.
Artinya: sekalipun kita domba tidak berdaya, tetapi kita bisa menang dari musuh yang kuat, karena kasih Allah berperang ganti kita.
Apa yang sudah mustahil bagi kita, kasih Allah sanggup mengatasi segala kemustahilan.
- Zefanya 3: 17-18a
3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
3:18a seperti pada hari pertemuan raya.”
= kasih Allah membaharui kita terus menerusdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Bait Allah dibangun 46 tahun. Tetapi karena ada roh jual beli, Yesus berkata 'rombak bait Allah dan dalam 3 hari, Aku membangunnya yang baru, yaitu tubuhNya sendiri'.
Malam ini, perombakan mulai dari bait Allah yang dibangun 46 tahun.
Artinya:
- jangan ada roh jual beli dalam hidup kita, tetapi biarlah kita melayani dalam tabhisan yang benar.
- 'bait Allah dibangun 46 tahun'= kebanggaan-kebanggaan harus dirubah.
Yang seringkali menjadi kebanggaan adalah kebenaran diri sendiri (seperti Ayub).
Kebenaran diri sendiri inilah yang seringkali membuat hidup kita hancur.
Ayub 32: 1-2
32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Ayub 42: 5-6
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.”
= jalan keluar dari segala masalah.
Ayub harus mengalami ujian habis-habisan supaya ia bisa membuang kebenaran sendiri, di mana Ayub merendahkan diri serendah-rendahnya.
Jangan tunggu sampai kita mengalami ujian habis-habisan!
Tetapi biarlah kita mengaku bahwa kita hanya tanah liat yang tidak berharga dan tidak bisa apa-apa. HANYA BERGANTUNG BELAS KASIH TUHAN.
Dan kasih Tuhan sanggup mengadakan mujizat bagi kita baik secara jasmani maupun rohani.
Secara jasmani, kita ditolong oleh Tuhan.
Secara rohani, kita diubahkan mulai dengan mencabut perkataan-perkataan yang salah (seperti secedok air anggur yang manis).
Dan saat Yesus datang kembali, kita diubahkan jadi sama mulia dengan Tuhan.
Tuhan memberkati.