Matius 24:3-44menunjuk tentang 7 nubuat.
Matius 24:26-31adalah nubuat kelima tentang kedatangan Yesus kedua kali. Natal adalah kedatangan Yesus pertama kali. Memperingati Natal berarti kedatangan Yesus kedua kali mendekat lagi satu tahun.
Matius 24:29adalah keadaan pada masa kedatangan Yesus kedua kali, yaitu terjadi kegoncangan dan kegelapan di bumi, tandanya:
- matahari menjadi gelap,
- bulan tidak bercahaya,
- bintang-bintang berguguran.
Kisah Rasul 27:20, situasi semacam ini adalah situasi badai yang dahsyat. Perjalanan kita mengikut Yesus bagaikan menyeberangi lautan dunia untuk mencapai pelabuhan damai sejahtera, yaitu Firdaus yang akan datang, sampai Kerajaan Surga yang kekal. Pelabuhan damai ini akan kita capai pada waktu kedatangan Yesus kedua kali. Tetapi menjelang kedatangan Tuhan kedua kali ini justru kita akan mengalami badai yang dahsyat, yang bertujuan untuk membinasakan kita supaya tidak mencapai pelabuhan damai sejahtera. Ini yang sedang kita alami hari-hari ini, badai yang dahsyat.
Pengertian rohani badai yang dahsyat:- Ajaran-ajaran sesat.
II Petrus 2:1.
- Wahyu 17:1-2,5, ajaran Babel adalah pengajaran yang mengajarkan kemakmuran dan hiburan secara daging.
- Wahyu 2:19-20, ajaran Izebel, yang mengijinkan perempuan mengajar laki-laki.
I Timotius 2:11-14. Wanita boleh melayani apa saja, hanya satu yang tidak boleh, yaitu mengajar laki-laki. Jangan sampai peristiwa taman Eden terulang lagi, di mana Hawa justru memakan buah terlarang. - Matius 16:5-6,12, Markus 10:2,10-12, ragi Farisi dan Saduki.
Ajaran Farisi mengijinkan kawin cerai.
Ajaran Saduki ini mengijinkan terjadinya poligami (satu laki-laki banyak wanita) dan poliandri (satu wanita banyak laki-laki).
- Dosa-dosa yang memuncak sampai dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.
- Pencobaan di segala bidang, krisis global.
- Antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun.
- Penghukuman Tuhan sampai di neraka.
Tema Natal malam ini, menghadapi badai adalah "
melihat atau memandang Yesus di tengah badai".
Mengapa gereja Tuhan diijinkan mengalami badai?- Penyebab yang negatif, yaitu:
- Lebih percaya pada pengetahuan dan pengalaman manusia (nahkoda) daripada ilham atau wahyu dari Tuhan.
Kisah Rasul 27:9-12.
- Tidak mau mengalami penderitaan daging bersama Yesus, lebih memilih yang enak bagi daging sekalipun bertentangan dengan firman.
Kisah Rasul 27:13-14, tanpa firman dan tanpa salib, kita tidak akan pernah bisa mencapai kemuliaan Tuhan. Bukan menuju pelabuhan damai, tapi menuju angin badai, kebinasaan.
I Tawarikh 28:19.
Mungkin jika saat ini kita berpegang pada firman dan salib banyak dimusuhi, tetapi arahnya jelas, menuju Yerusalem Baru.
- Penyebab yang positif, yaitu karena kehendak Tuhan, supaya kita menjadi saksi Tuhan, dipakai oleh Tuhan sampai suatu waktu dipermuliakan bersama Tuhan.
Jalan keluar menghadapi badai adalah melihat Yesus di tengah badai. Dua kali memandang Yesus di tengah badai:- Kisah Rasul 27:33-34, memandang Yesus sebagai Anak Domba Allah yang mati di atas kayu salib, memandang Yesus sebagai Juru Selamat.
Di sini pada hari ke-14, Rasul Paulus memecah-mecah roti. Dalam Keluaran 12:3-7, saat Israel akan keluar dari Mesir, anak domba Paskah disembelih pada hari ke-14, sehingga Israel diselamatkan dari kematian anak sulung, diselamatkan dari maut.
Matius 1:20-21, Natal adalah penggenapan Yesus lahir sebagai manusia tidak berdosa, untuk menjadi Juru Selamat manusia berdosa. Caranya adalah Yesus harus mati di kayu salib seperti dulu anak domba Paskah disembelih.
Praktek memandang Yesus sebagai Anak Domba Allah :
- Percaya pada Yesus.
- Menghargai korban Kristus, salah satu prakteknya adalah makan minum Perjamuan Suci dengan cara yang layak, dengan menguji diri.
Saat memandang Yesus, maka kita akan diselamatkan dari badai maut.
Tanda selamat adalah mengalami kelepasan dari dosa-dosa yang mengikat tubuh, jiwa, roh.
Wahyu 21:8, dosa yang mengikat:
- tubuh : percabulan (termasuk dosa makan-minum)
- jiwa (tabiat) : penakut, tidak percaya, keji, pembunuh, pendusta
Penakut ini bisa takut akan masa depan, tetapi terutama adalah takut berkorban untuk Tuhan.
Kejadian 46:34, keji ini adalah kehidupan yang tidak mau tergembala.
Membunuh = membenci.
- roh : sihir, penyembah berhala
Termasuk sihir adalah ramalan.
Berhala adalah segala sesuatu yang menyebabkan tidak mengasihi Tuhan.
Kalau dosa dibuang, maka pasti akan hidup dalam kebenaran.
Amsal 12:26, orang benar pasti akan tergembala, dan hasilnya luar biasa:
- Tidak bisa disesatkan oleh ajaran-ajaran sesat.
- Kisah Rasul 27:34, sehelai rambutpun tidak akan jatuh, artinya:
- Kita mantap dalam keselamatan, menuju kesatuan tubuh yang sempurna, seluruh tubuh utuh.
- Sekalipun kita tidak berdaya bagaikan sehelai rambut, tetapi kita hidup dalam tangan Gembala Agung yang akan memelihara dan melindungi kehidupan kita.
- Matius 24:29-30, memandang Yesus sebagai Raja di atas segala raja, sebagai Mempelai Pria Surga yang akan datang kembali kedua kali.
II Korintus 4:3-4, prakteknya adalah menerima firman pengajaran yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali, firman yang dibukakan rahasianya, ayat menerangkan ayat.
II Petrus 1:19, sikap kita sekarang adalah memperhatikan, yaitu mendengar dengan sungguh-sungguh sampai dengar-dengaran. Maka firman itu akan menyinari kehidupan kita = ditusuk oleh pedang, untuk diubahkan sedikit demi sedikit dari manusia daging menjadi manusia rohani, yaitu bintang-bintang, sampai menjadi Bintang Timur, yaitu Mempelai Wanita, saat kedatangan Yesus kedua kali.
Contohnya adalah dari Saulus menjadi Paulus.
Kisah Rasul 9:1,3-4.
Bukti keubahan menjadi bintang adalah:
- Mulai dengan mengaku bahwa 'aku yang paling berdosa'.
I Timotius 1:12,15. Kalau mengaku paling berdosa, maka akan bisa mengaku pada Tuhan dan sesama, dan tidak menghakimi atau menyalahkan Tuhan/firman.
- Setia dan dapat dipercaya dalam ibadah pelayanan.
- Filipi 2:15-16, berpegang teguh pada firman kehidupan, dan taat dengar-dengaran.
Wahyu 1:20, kehidupan bintang semacam ini ada di tangan kanan Tuhan, dan hasilnya:
- Mazmur 118:15-16, tangan kanan Tuhan memberi kemenangan atas badai apapun juga.
- Tangan kanan Tuhan meninggikan kehidupan kita, sampai meninggikan kita di awan-awan saat kedatangan Tuhan kedua kali.
Tuhan memberkati.