Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Tema Ibadah malam ini didalam Mazmur 31: 16a(31-16) Masa hidupku ada dalam tangan-Mu,= Ini pengakuan dari raja Daud yang hebat.
Dari tema ini kita bisa menarik dua pelajaran yang penting yaitu
- hidup manusia tidak tergantung kepada kekayaan, kepandaian, kedudukan dll, tetapitergantung kepada Tangan Tuhan.
Ada dua saksi bahwa hidup kita tergantung kepada tangan Tuhan yaitu
- saksi di bumi yaitu saksi dari raja Daud.
Raja Daud mengatakan bahwa “hidupku ada didalam tangan Tuhan”.
Daud adalah seorang raja yang kaya dan memiliki kedudukan, tetapi Daud tidak mengatakan bahwa ia hidup karena kedudukan seorang raja.
- Saksi di surga yaitu saksi dari Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus mengatakan bahwa “hidup manusia tidak tergantung kepada kekayaannya”.
Lukas 12: 15, 19-21
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
“ketamakan” = serakah.
Jika seseorang hidupnya tergantung kepada kekayaan, dia akan menjadi kikir dan serakah/tamak. Kikir dan tamak ini berpasangan.
Kikir adalahtidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan.
Serakah adalahmerampas hak/milik orang lain:
- merampas hak Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus,
- merampas milik sesama yaitu korupsi, hutang tidak bayar dll.
Jika seseorang kikir dan serakah, akibatnya adalah
telanjangdihadapan Tuhan (“tidak kaya dihadapan Allah”) dan mengarah kepada puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (“beristirahatlah, makanlah, minumlahdan bersenang-senanglah!”)= merokok, mabuk, narkoba dan dosa kawin mengawinkan= dosa percabulan dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks (homoseks, lesbian, seks terhadap diri sendiri), kehancuran nikah (kawin campur, kawin cerai).
Dosa makan minum dan kawin mengawinkan membawa kita kepada kebinasaan untuk selama-lamanya.
Dua saksi (saksi dari Daud dan Tuhan Yesus) membuat perkara sah/teguh bahwa “manusia hanya hidup didalam tangan Tuhan”.
Jika kita mengaku bahwa kita hidup dari tangan kemurahan anugerah Tuhan, maka kita bisa memberikan yang terbaik untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan.
- jika tidak hidup didalam tangan Tuhan, maka PASTI hidup didalam tangan setanyang membawa kepada kebinasaan di neraka.
Oleh sebab itu pada malam Natal yang berbahagia ini, biarlah kita berusaha untuk hidup didalam tangan Tuhan.
Raja Daud yang hebat dan kaya mengaku bahwa dia hidup dalam Tangan Tuhan,
apalagi kita yang tidak hebat ini! Oleh sebab itu baik kaya, miskin, jemaat banyak, jemaat sedikit, kita
harus berusahadan mengaku untuk hidup dalam tangan Tuhan.
Roma 3: 233:23 Karena semua orang telah berbuat dosadan telah kehilangan kemuliaan Allah,“
kehilangan kemuliaan Allah” = telanjang.
Kita berusaha untuk hidup didalam tangan Tuhan,
tetapi kenyataan yang ada adalahsejak Adam dan Hawa berbuat dosa, semua manusia sudah berbuat dosa dan telanjang.
Akibatnya: manusia terpisah dari Tuhan.
Buktinya: saat Tuhan datang ke taman Eden untuk mencari Adam dan Hawa, mereka lari dan sembunyi dari Tuhan karena mereka telanjang.
Terpisah dari Tuhan= tidak bisa mendekat kepada Tuhan= tidak bisa hidup didalam Tangan Tuhan.
Ini berarti manusia hidup di luar tangan Tuhan.
Kita periksa diri kita, apakah kita hidup didalam tangan Tuhan atau hidup diluar tangan Tuhan.
Keadaan orang berdosa(
diluar tangan Tuhan)
adalah
- Kejadian 3: 7, 10
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Keadaan pertama: dalam ketakutan, kegelisahan, kekuatiran, stres, tidak damai, letih lesu, beban berat.
Jika ada dosa yang disembunyikan (ketelanjangan), yang mungkin tidak diketahui siapapun, kita akan berada dalam ketakutan, stress dll.
- Yesaya 59: 1-3
59:1. Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
59:3 Sebab tanganmu cemaroleh darah dan jarimu oleh kejahatan; mulutmu mengucapkan dusta, lidahmu menyebut-nyebut kecurangan.
Jika ada dosa perbuatan dan dosa perkataan (dusta), maka Tangan Tuhan tidak bisa menolong kita dan Tuhan tidak bisa mendengar doa kita.
Keadaan kedua: tidak tertolong= masalah tidak pernah selesai tetapi semakin bertambah-tambah.
Sudah menjadi hamba Tuhan, menjadi gembala dan memiliki gereja, tidak ada kaitan dengan keselamatan/kerohanian. Yang ada kaitan hidup dalam Tangan Tuhan atau tidak adalah ada dosa atau tidak.
Ada suatu gambaran yaitu
saat Yesus diatas gunung, sedangkan murid-murid dibawah gunung menghadapi penyakit ayan.
Penyakit ayan= sembuh dan kambuh lagi (masalah yang tidak pernah selesai). Ini dikarenakan murid-murid terpisah dengan Yesus. Yesus di atas gunung dan murid-murid di kaki gunung.
Jika dua keadaan ini dibiarkan, semakin lama akan semakin jauh terpisah dari Tuhan dan menuju kebinasaan untuk selama-lamanya.
Jalan keluarnyasupaya manusia bisa kembali kepada tangan Tuhan (tidak terpisah denganTuhan) adalah
MELALUI NATAL.
Terdapat
dua pengertian Natalyaitu
- Matius 1: 21
1:21 Ia akan melahirkan anak laki-lakidan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
“melahirkan”= Yesus dikandung dan lahir.
Pengertian pertama:Allah lahir menjadi manusia dalam pribadi Yesus, untuk menyelamatkan manusia berdosa (sebagai Juruselamat).
- 1 Yohanes 4: 9-10
4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita
Pengertian yang kedua: Allah lahir menjadi manusia dalam pribadi Yesus sebagai kurban pendamaianbagi dosa-dosa manusia.
Mengapa Yesus harus menjadi Juruselamatuntuk menyelamatkan manusia berdosa atau mengapa Yesus harus menjadi kurban pendamaianbagi dosa-dosa manusia?
- Sebab kekayaan, kepandaian, dan kedudukan didalam dunia tidak bisa menyelesaikan dosa, tetapi justru dengan adanya kedudukan, kekayaan, kepandaian, manusia malah berbuat dosa (korupsi, menipu orang dll).
Bahkan semua manusia di dunia ini termasuk rohaniawan (pendeta, rasul, nabi, penginjil) tidak bisa menyelesaikan dosa, sebab semua manusia sudah berbuat dosa.
- Sebab HANYA YESUSsatu-satunya manusia yang tidak mengenal dosa, sehingga oleh darah Yesus kita mendapatkan pengampunan dari dosa-dosa kita/pendamaian dari dosa-dosa kita/pembenaran= mendapatkan pakaian kebenaranuntuk menutupi ketelanjangan= mendapatkan keselamatan.
Semua yang dari dunia tidak bisa menyelesaikan dosa, maka Yesus dikirim dari surga untuk menyelesaikan dosa.
Seharusnya manusia berdosa harus dihukum dan dibinasakan, sebab “
upah dosa adalah maut”, tetapi
mengapa Yesus tidak menghukum orang berdosa,
malah mengampuni orang berdosa?
Mazmur 103: 8-14
103:8 TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
103:9 Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. 103:10 Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, 103:11 tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; 103:12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. 103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. 103:14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.“
setinggi langit di atas bumi” = vertikal.
“
sejauh timur dari barat” = horisontal.
Jawabannya adalahsebab Tuhan Yesus selalu ingat bahwa manusia yang diciptakan adalah debu tanah liat (
manusia darah daging yang banyak kelemahan).
Yesus mengatakan “
daging lemah, tetapi roh penurut”. Malaikat adalah roh (kuat), sehingga penurut. Kalau Malaikat memberontak/berbuat dosa seperti Lucifer, maka langsung menjadi setan untuk dihukum selamanya.
Kita harus bersyukur, sebab manusia ini adalah debu tanah liat yang banyak kelemahan.
Artinya:
kita masih diberikan kesempatan oleh Tuhan. Jika kita berbuat dosa, masih ada pengampunan dari Tuhan.
Oleh sebab itu Yesus harus datang ke dunia lewat natal, menjadi manusia darah daging yang tidak berdosa dan harus mati di kayu salib untuk menanggung/mengampuni/menghapus dosa kita, sehingga kita bisa mendekat kepada Tuhan, bahkan
bisa kembali hidup didalam tangan Tuhan. Seperti dulu waktu Tuhan menciptakan manusia, tanah liat ditaruh didalam tangan Tuhan.
Sementara Tuhan mau mengembalikan kita kedalam tanganNya yang ajaib, Tuhan mau mengampuni dosa kita (Tuhan selalu ingat kalau kita debu tanah liat), tetapi sayangnya manusia sering lupa diri bahwa dia hanyalah debu tanah liat.
Manusia sering lupa kalau dia hanya debu tanah liat=
selalu merasa benar sendiri/memakai kebenaran sendiri. Contohnya seperti Adam dan Hawa yang membuat cawat dari daun ara.
Jika dulu Adam mau mengaku dosa dan minta ampun kepada Tuhan kalau sudah memakan buah yang dilarang Tuhan (ingat bahwa manusia tanah liat), maka dosa selesai. Tetapi yang dilakukan Adam adalah memakai cawat daun ara (memakai kebenaran sendiri) dan berkata “
ini semua karena perempuan yang Kau tempatkan disisiku”.
Manusia sering merasa bahwa dia adalah emas (hebat), sehingga lupa diri (selalu merasa benar sendiri), lupa akan orang tua, lupa gembala, dan lupa Tuhan.
Kebenaran diri sendiri adalah kebenaran dengan menyalahkan orang lain.
Biarlah kita memperingati natal malam hari ini, kita bisa mengingat kembali dan
SELALU INGAT BAHWA KITA HANYA TANAH LIAT, sehingga kita kembali didalam tangan Tuhan.
Inilah pesan natal hari ini.
Manusia itu lemah, banyak dosa, itu sebabnya ada natal dan Yesus harus datang ke dunia ini.
Mengikut Tuhan bukan hanya sampai di mulut, tetapi harus sampai praktek. Jadi firman pengajaran yang benar bisa langsung dipraktekkan.
Praktek sehari-hari kehidupan yang mengaku debu tanah liat adalah
- mengaku tidak layak(banyak kesalahan, kelemahan) danmengaku tidak berhargaapa-apa(tanah liat hanya untuk di injak-injak), sehingga mendorong kita untuk suka berdamai.
Kita harus suka berdamai dengan Tuhan (vertikal) dan sesama (horisontal) = kembali ke salib.
Cara berdamai:
- Yang bersalah: mengaku dosa sejujur-jujurnya kepada Tuhan dan sesama oleh dorongan pedang firman. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi = BERTOBAT. Jadi tujuan mengaku dosa adalah untuk bertobat (bukan supaya kita boleh melayani dll).
- Yang benar: mengampuni dosa orang lain yang sudah mengaku dengan sungguh-sungguh dan melupakannya.
Jika kita berdamai dengan sungguh-sungguh, segala dosa kita dipaku di kayu salib= segala dosa diselesaikan oleh darah Yesus, sehingga kita mengalami damai sejahtera, semua jadi enak dan ringan.
Damai sejahtera merupakan bukti kita sudah setengah jalan menuju kedalam tangan Tuhan.
Contoh kehidupan yang berdamai:
- Yohanes 4: 16-18
4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Malam ini Tuhan bukan cuma memperdamaikan pribadi kita, tetapi Tuhan juga memperdamaikan nikahkita yang sudah hancur.
Perempuan Samaria mengaku dosa sampai kepada puncaknya dosa(kawin cerai dan kawin mengawinkan).
Hati-hati terhadap kawin cerai sebab “apa yang sudah dipersatukan oleh Tuhan, tidak boleh diceraikan oleh manusia”. Suami itu kepala, istri itu tubuh. Jika bercerai maka tubuh berpisah dari kepala, sehingga mati.
Jika kawin lagi dengan yang lain, maka menjadi busuk. Kawin mengawinkan= seks bebas.
Dosa ini harus diakui apapun resikonya yang terjadi, seperti perempuan Samaria yang berani mengakui dosanya (sudah berzinah), walaupun resikonya adalah dirajam batu.
Malam hari ini selesaikan dosa-dosa secara pribadi dan dosa dalam nikah yang salah.
- Ayub 42: 5-6
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Secara jasmani dan rohani, Ayub hebat. Tetapi masih ada dosa yang disembunyikan. Setelah Ayub diuji habis-habisan, baru Ayub duduk di debu.
Lewat firman malam ini, sebaiknya kita mengaku dosa sebelum habis semuanya seperti Ayub.
Ayub 32: 1-2
32:1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
“duduk dalam debu dan abu."= mengaku tanah liat.
Jadi Ayub mengaku dosa yang sering tidak disadari yaitu dosa kebenaran diri sendiri.
Ayub mengalami ujian sampai habis semuanya, baru Ayub duduk di debu= Ayub mengaku merasa benar sendiri dan minta ampun kepada Tuhan.
Kebenaran sendiri adalah
- Kebenaran di luar firman Allah.
- Orang berdosa tidak mengaku dosa, tetapi menyalahkan orang lain dan menyalahkan Tuhan/pengajaran yang benar.
- Manusia berdosa menutupi dosa, dengan pura-pura berbuat baik.
Biasanya, orang yang memakai kebenaran sendiri adalah orang yang banyak ngomong dan salah omong, itu sebabnya Ayub mencabut perkataannya sendiri.
- mengaku tidak mampu dan tidak berdaya apa-apa, sehingga mendorong kita untuk menyerah sepenuh kedalam tangan kemurahan anugerah Tuhan.
Cara menyerah kedalam tangan Tuhan:
- menyerahkan ketakutan dan kekuatiran kepada Tuhan, kita hanya percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
- taat dengar-dengarankepada Tuhan.
Jika kita taat dengar-dengaran kepada Tuhan, kita sedang mengulurkan tangan kepada Tuhan dan Tuhan mengulurkan tangan kepada kita, sehingga kita hidup didalam tangan Tuhan.
Hasilnya:
- Tangan kemurahan anugerah Tuhan membentuk tanah liat menjadi bejana kemuliaan Tuhan= kita dipakai untuk kemuliaan Tuhan dan menjadi berkat bagi keluarga (rumah tangga), masyarakat, dan negara.
Kita juga dipakai oleh Tuhan supaya berguna bagi Tuhan, keluarga, masyarakat sampai berguna bagi nusa bangsa.
- Tangan kemurahan anugerah Tuhan sanggup menjadikan semua baik pada waktu-Nya= semua yang hancur, gagal, najis bisa menjadi baik dan indah pada waktu-Nya.
Seperti Tuhan menciptakan langit, bumi, manusia, Tuhan selalu mengatakan “semua baik”, Ayub yang hancur dan habis semuanya bisa menjadi baik, perempuan Samaria yang najis juga bisa menjadi baik.
- seperti dulu Tuhan menciptakan manusia yang sama mulia dan sempurna seperti Dia, Tangan kemurahan anugerah Tuhan sanggup menciptakan kita menjadi manusia baruyang sempurna sama mulia seperti Yesus.
Efesus 4: 24-25
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya
4:25 Karena itu buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Manusia baru dimulai dengantidak ada dusta= jujur= berkata benar dan baik di rumah tangga, gereja, kantor, sekolah dll.
Kita harus jujur soal Tuhan (soal pengajaran), nikah, keuangan, sampai jujur dalam segala hal.
Yakobus 3: 2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Sampai satu waktu jika Yesus datang kembali kedua kali (natal yang kedua), kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia= “tidak salah dalam perkataan” yaitu hanya menyeru “Haleluya”untuk menyembah Yesus.
Wahyu 19: 6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Dari empat penjuru bumi (bangsa, bahasa, suku yang berbeda), hanya menyembah dengan satu suara “Haleluya” (menjadi satu tubuh dan satu suara/bahasa), kita masuk pesta nikah Anak Domba Allah (pernikahan yang rohani).
Manusia masuk ke dunia dengan nikah yang jasmani, dan dalam kitab Wahyu (kitab yang terakhir), manusia keluar dari dunia menuju ke surga lewat nikah yang rohani antara Kristus dan sidang jemaat.
Tuhan memberkati.