Lukas 1:13-171:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. 1:14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. 1:15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;
1:16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,
1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." Injil Lukas 1 berisi tentang 2 macam kelahiran:
- Kelahiran Yohanes Pembaptis.
- Kelahiran Yesus Kristus.
Yohanes Pembaptis memiliki 7 kesaksian, bagaikan Pelita Emas dengan 7 lampu yang menyala.
- Ayat 13: Mendapatkan nama dari Tuhan.
- Ayat 14: Membawa sukacita dari Sorga.
- Ayat 15: Besar di hadapan Tuhan.
- Ayat 15: Menjadi nazir Allah (tidak minum anggur atau minuman keras).
- Ayat 15: Penuh dengan Roh Kudus.
- Ayat 16: Membuat orang bertobat.
- Ayat 17: Menjadi pelopor/pendahulu.
Ad. 5. Penuh dengan Roh Kudus.Yohanes Pembaptis adalah kehidupan yang penuh dengan Roh Kudus sejak dari rahim ibunya.
Selanjutnya, kita bandingkan dengan kelahiran Yesus.
Matius 1:20-211:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Yesus adalah Roh Kudus yang lahir menjadi sama dengan manusia.
Kelahiran Yesus adalah mujizat tebesar pertama yang sudah terjadi, yakni Allah lahir menjadi sama dengan manusia.
Namun, masih ada mujizat terbesar kedua yang akan terjadi, yaitu manusia harus dilahirkan kembali (dilahirkan baru) oleh Roh Kudus sehingga bisa menjadi sama dengan Allah.
Jadi,
kita harus penuh dengan Roh Kudus dan
mengalami kelahiran baru oleh Roh Kudussupaya bisa sempurna seperti Yesus, untuk menyambut kedatanganNya kedua kali sampai masuk dalam Kerajaan Sorga selamanya.
Manusia mutlak membutuhkan Roh Kudus.
Yohanes 6:636:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Ingat pada awal penciptaan manusia! Setelah Tuhan memberikan Roh Kudus, barulah manusia itu menjadi hidup.
Mengapa manusia mutlak membutuhkan Roh Kudus?- Sehebat apapun manusia daging di dunia ini, jika tanpa Roh Kudus, ia tidak berguna bahkan binasa selamanya.
Praktek manusia daging tanpa Roh Kudus:
- Dikuasai oleh keinginan daging sehingga tidak taat dengar-dengaran pada kehendak Allah (hukum Allah, Firman Allah).
Roma 8:6-7
8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Sehebat apapun manusia itu, kalau tidak taat pada Firman Tuhan pasti diusir oleh Tuhan.
Dulu sudah terjadi pada Adam dan Hawa. Di akhir zaman akan terulang lagi.
Matius 7:21-23
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Jangan tertipu dengan kuasa nubuat, mengusir setan, dll., sebab setan juga punya kuasa.
- Tanpa Roh Kudus, manusia daging tidak bisa berdoa dan menyembah Tuhan, tidak setia bahkan tidak mau beribadah dan melayani Tuhan (kelemahan paling hakiki).
Roma 8:26
8:26. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Tidak setia = tidak berguna.
Tidak setia + tidak mau beribadah = tidak berguna, bahkan akan dibinasakan selamanya (dicampakkan dalam kegelapan yang paling gelap).
Matius 25:26, 30
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Sekalipun manusia itu hebat, kalau tidak setia pasti tidak berguna.
Lebih baik pengerja yang setia dari pada gembala yang tidak setia.
Maleakhi 3:18
3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Maleakhi 4:1
4:1. Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.
Orang gegabah dan fasik = kehidupan yang tidak mau beribadah, mengatakan ibadah itu tidak perlu, dsb.
Sekalipun mereka terlihat hebat, namun di hadapan Tuhan hanya sama seperti jerami.
Kehidupan ini tidak berguna dan akan dibakar habis (binasa selamanya) seperti jerami.
- Hidup dalam perbuatan-perbuatan daging.
Galatia 5:19-21
5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Semuanya tidak berguna, tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga = binasa selamanya.
Tanpa Roh Kudus = tidak ada lagi rem terhadap perbuatan-perbuatan daging.
Tanpa Roh Kudus, manusia akan haus: tidak ada kepuasan Sorga, tidak ada kebahagiaan yang sejati.
Yohanes 4:7-10, 15-18
4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."
4:8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.
4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Keadaan dunia ini sama seperti padang gurun.
Kesenangan/kepuasan dunia tidak bertahan lama. Sekalipun kita berbahagia sesaat, tidak lama pasti "haus"/tidak puas lagi.
Akibatnya:
Banyak kehidupan anak Tuhan yang mengejar kepuasan-kepuasan di dunia, sehingga jatuh dalam dosa;
- Mulai dengan dosa bersungut-sungut.
- Sampai, puncak dosa = dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan.
Dosa makan-minum: merokok, mabuk, judi, narkoba.
Dosa kawin-mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya (termasuk lewat perkataan, pandangan, pendengaran, angan-angan, perbuatan), juga nikah yang salah.
Keadaannya sama seperti perempuan Samaria yang sudah 5 kali kawin-cerai dan yang selanjutnya sudah bukan suaminya lagi.
Malam ini, seperti kepada perempuan Samaria,
Yesus menawarkan air kehidupan dari Sorga, yakni Roh Kudus.
PROSES UNTUK MENERIMA ROH KUDUS:Memberi minum kepada Yesus yang haus di atas kayu salib.
Yohanes 4:10, 13-144:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup." 4:13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, 4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." Yohanes 19:28-3019:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!" 19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. 19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Kita memberi minum Yesus dengan anggur asam/empedu pahit, yakni dosa-dosa sampai puncak dosa yang sebenarnya membuat hidup kita bersuasana pahit getir.
Artinya:pengakuan dosa yang sejujur-jujurnya kepada Tuhan (vertikal)
dan sesama(horizontal)
apapun resiko yang harus kita hadapi, maka dosa dipakukan di kayu salib.
Hanya orang yang rendah hati yang bisa mengaku dosa.
Orang sombong cenderung untuk selalu menyalahkan orang lain, sekalipun sudah jelas dia berdosa.
Berikan yang pahit itu kepada Tuhan, maka air kehidupan (Roh Kudus) yang segar akan diberikan kepada kita.
HASILNYA:- Kita menerima kepuasan/kebahagiaan Sorga yang kekal selamanya.
Yohanes 4:13-14
4:13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
- Roh Kudus yang penuh melimpah dalam kita akan mengalir ke sekitar = kita bisa bersaksi pada sesama.
Yohanes 4:39
4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."
Kita bersaksi tentang apa yang sudah dikerjakan Tuhan/Roh Kudus dalam kita, sehingga bisa membawa jiwa-jiwa lain datang kepada Yesus juga.
Hubungan dengan sesama baik (tidak ada gosip, dll.), tetapi justru kita bersaksi.
- Roh Kudus memancar ke atas = kita bisa berdoa dan menyembah Tuhan, setia dalam ibadah pelayanan.
Kalau hubungan dengan sesama dan Tuhan baik, maka Tuhan menjadikan semua baik dalam hidup kita.
- Roh Kudus mampu melahirkan kita kembali, dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus= mujizat rohani, mujizat terbesar yang mutlak kita alami.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Mujizat jasmani (sakit jadi sembuh, miskin jadi kaya, dsb.) tidak mutlak kita alami, namun kita mutlak mengalami mujizat rohani.
Mujizat rohani (keubahan hidup) mulai dari TAAT dengar-dengaran: "Ya Abba, ya Bapa."
Di akhir zaman ini, adalah suatu mujizat kalau manusia bisa taat dengar-dengaran.
Kalau mujizat rohani terjadi, mujizat jasmani pasti juga terjadi.
Contoh: Petrus yang gagal total, semalaman tidak menangkap apa-apa bahkan telanjang, lewat ketaatan bisa menerima juga mujizat jasmani, tidak ada ikan menjadi banyak ikan.
Sampai saat Yesus datang kedua kali, kita mengalami Natal Kedua, yakni kita semua diubah menjadi sama mulia dengan Yesus untuk bisa menyambut Dia dan masuk Sorga selamanya.
Tuhan memberkati.