Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 12: 58-59; perikop: menilai zaman
12:58. Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara.
12:59. Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."
(terjemahan lama)
12:58. Karena jikalau engkau pergi bersama-sama dengan lawanmu menghadap hakim, perusahakanlah dirimu sementara berjalan itu, supaya engkau terlepas daripadanya; asal jangan ia membawa engkau kepada hakim, dan hakim pula menyerahkan engkau kepada pegawai, dan pegawai itu membuang engkau ke dalam penjara.
Semua manusia dalam perjalanan menuju ke pemerintahan kerajaan sorga--pemerintahan yang rohani. Untuk bisa mencapai takhta sorga kita harus melewati hakim, itulah takhta putih--takhta penghakiman.
Wahyu 20: 11-1220:11.Lalu aku melihat suatu takhta putihyang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
20:12.Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Apa yang dihakimi?Dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sesama jenis, hubungan dengan binatang, sampai nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).
Hati-hati pada masa perkenalan dan pertunangan!
Bentuk dosa ini dalam bentuk angan-angan pikiran, perbuatan, dan perkataan. Ini yang akan dihakimi.
Roma 3: 233:23.Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Semua manusia sudah berbuat dosa dan harus dihakimi menurut tiga kitab di takhta putih:
- Alkitab; menunjuk pada kebenaran. Ini ukurannya, bukan ukuran dari pendeta. Karena itu hamba Tuhan harus berkhotbah sesuai dengan alkitab.
Sekarang banyak ibadah yang mengikuti tren dunia, berkhotbah demikian juga. Jangan! Harus menurut alkitab, karena nanti penghakimannya menurut alkitab.
- Kitab-kitab pribadi yang memuat dosa-dosa yang belum diselesaikan.
- Kitab kehidupan yang memuat nama-nama orang yang sudah menyelesaikan dosanya, sehingga layak untuk masuk takhta sorga; lolos dari takhta penghakiman.
Selama dosa-dosa belum diselesaikan, namanya tidak akan tertulis dalam kitab kehidupan dan tidak boleh masuk takhta sorga tetapi binasa selamanya.
Karena itu tadi di dalam injil Lukas dituliskan:
Berdamai dulu; selama hidup di dunia, kita harus berusaha untuk menyelesaikan dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
Lukas 12: 5812:58.Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara.
Bagaimana caranya menyelesaikan dosa?Semua yang hebat di dunia: kepandaian, kekayaan, dan kedudukan tidak bisa menyelesaikan dosa, malah memicu dosa. Dulu saat belum pandai sangat menurut pada orang tuanya, setelah pintar jadi sombong bahkan melawan orang tua.
Dan semua manusia di dunia termasuk rohaniawan: rasul, nabi, hamba Tuhan tidak bisa menyelesaikan dosa karena semua manusia berdosa, menyelesaikan dosanya sendiri tidak bisa.
Jadi, dari dunia tidak ada jalan keluar untuk menyelesaikan dosa. Berarti manusia lahir ke dunia hanya untuk dihakimi di takhta putih dan masuk neraka.
Tetapi untunglah ada natal yang kita peringati malam ini. Ini jalan satu-satunya.
Matius 1: 211:21.Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Natal adalah:
- Allah lahir menjadi manusia yang tidak berdosa dalam pribadi Yesus untuk menyelamatkan manusia berdosa.
- 1 Yohanes 4: 9-10
4:9.Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
4:10.Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
'mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia'= natal.
Yang kedua: Allah lahir sebagai manusia yang tidak berdosa di dalam pribadi Yesus tetapi harus mati di kayu salib untuk menjadi korban pendamaian bagi manusia berdosa.
Jadi, selama kita di tengah jalan; masih hidup di dunia ini,
kita harus memanfaatkan Yesus sebagai korban pendamaianuntuk menyelesaikan dosa kita; memperdamaikan dosa-dosa kita, supaya kita lolos dari takhta putih/takhta penghakiman, dan masuk takhta sorga.
Proses memanfaatkan korban pendamaian:
- Oleh dorongan pedang firman yang menunjuk dosa-dosa kita, kita bisa sadar akan dosa kita--termasuk angan-angan dosa--, menyesali dan mengakuinyakepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
- Oleh dorongan pedang firman, kita bisa mengampunidosa orang lain dan melupakannya.
Ini yang dibutuhkan di tengah jalan; selama dalam perjalanan ke takhta sorga.
Selesaikan dosa! Berdamai!Yesus menjadi korban, mari manfaatkan, kita bisa berdamai dengan Tuhan dan sesama--
saling mengaku dan mengampuni. Itu saja.
Hasil berdamai:
- Darah Yesus menghapus segala dosa kita; menyelesaikan semua dosa kita, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran--sesuai dengan alkitab; kitab pertama di takhta putih--; kita lolos dari takhta putih. Kita selamat, tidak dihukum, malah diberkati Tuhan sampai anak cucu.
Kalau berani menikah, berani berpacaran, bertunangan, harus hidup benar. Kalau tidak benar, jangan menikah, anak cucu nanti bagaimana? Tanggung jawab! Hidup benar, maka kita pasti diberkati.
Jadi untuk masuk nikah kita harus hidup benar dulu. Kalau tidak, jangan masuk nikah, itu berarti Tuhan belum mengizinkan, atau memang harus hidup sendiri. Tidak ada masalah. Malah rasul Paulus menuliskan dalam 1 Korintus 7: dalam masa darurat ini, gadis-gadis kalau bisa jangan menikah,karena kalau menikah menyusahkan diri. Tetapi kalau panggilan untuk menikah, silakan menikah. Jangan sembarangan, tetapi harus hidup benar! Jangan masuk nikah yang tidak benar, itu hanya akan menyiksa anak cucu--hutang darah yang tidak bisa dilunaskan biarpun dia kaya dan hebat.
Kalau sudah hidup benar dan diberkati sampai ke anak cucu, kita harus tergembala dengan benar dan baik, supaya kita mantap dan meningkat dalam kebenaran, keselamatan, dan berkat Tuhan; tidak bisa diterkam oleh serigala.
- 2 Korintus 5: 17-18
5:17.Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
5:18.Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaianitu kepada kami.
Diperdamaikan dulu, hidup benar, baru dipercayakan pelayanan pendamaian.
Kalau sudah hidup benar dan diberkati, jangan pasif, supaya tidak diterkam serigala.
Hasil kedua: kita dipercaya Tuhan dalam pelayanan pendamaian sebagai senjata kebenaran; kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kalau sudah benar, mulai dari dalam nikah kita bisa melayani, kemudian dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai nanti Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Mengapa harus dipakai Tuhan?
Kalau tidak dipakai dalam pelayanan pendamaian, akan dipakai dalam dosa sampai puncaknya dosa--pelayanan tubuh Babel yang sempurna dalam kenajisan dan kejahatan, yang akan dibinasakan selamanya. Tinggal pilih!
Di dunia kita sibuk yang positif, silakan, tetapi jangan lupa pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan. Dahulukan Tuhan, maka Ia akan menolong kita.
Masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna sama dengan kita sedang menempatkan Yesus sebagai Kepala, dan Dia yang bertanggung jawab.
Kita bekerja dan sekolah yang sungguh-sungguh, tetapi itu semua hanya satu hasta, selanjutnya Dia sebagai Kepala yang menentukan semuanya atas hidup kita; Dia yang bertanggung jawab. Apa yang tidak bisa diraih dengan tangan, Dia yang meraih untuk kita semua. Jangan takut untuk melayani!
"Kalau ada ulangan, siang jangan tidur, tetapi belajar, sore ibadah, pulang belajar lagi. Tuhan menilai itu semua; ada nilai tambah dari Tuhan."
- 2 Korintus 5: 17
5:17.Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Hasil ketiga: kita menjadi ciptaan baru, artinya mengalami pembaharuandari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, sehingga bisa masuk takhta sorga.
Natal adalah Allah lahir menjadi sama dengan manusia, supaya manusia berdosa bisa lahir baru menjadi sama dengan Dia, untuk masuk takhta sorga.
Ini adalah mujizat terbesar
Mari berdamai, tergembala, dipakai Tuhan, dan mengalami pembaharuan.
Apa yang harus dibaharuimemperingati natal malam ini? Kita belajar dari Maria.
Ada dua hal yang harus dibaharui untuk menuju Yerusalem baru:
- Lukas 1: 30
1:30.Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Yang pertama: Maria mempunyai hati yang takutuntuk mengandung bayi Yesus karena ia belum bersuami.
Malam ini, ada hati yang takut untuk mengandung bayi Yesus; takut berkorban untuk perkara rohani? Besok ulangan, hari ini sudah takut untuk ibadah.
Ketakutan apa yang kita hadapi? Masa depan, jodoh? Semua itu adalah takut berkorban untuk perkara rohani, sehingga banyak mengorbankan perkara rohani untuk dapat yang jasmani, akibatnya: hilang keselamatan.
Takut nilainya jelek lalu menyontek--hilang keselamatan--, takut masa depan bisa pindah agama dan sebagainya. Mungkin juga ada takut akan penyakit.
Malam ini, bawa hati yang takut kepada Tuhan!
- Lukas 1: 34
1:34.Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimanahal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
Yang kedua: Maria memiliki hati yang bimbang; tidak percaya pada firman nubuat/firman pengajaran.
Yakobus 1: 6-8
1:6.Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
1:7.Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
1:8.Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Kalau ragu--termasuk kuatir--akibatnya: tidak tenang--stres--, dan bisa gila. Bahaya besar!
"Tahun lalu seorang sarjana masuk Lempin-El, ternyata dia stres. Padahal kerjanya hebat. Saya coba tahan dia untuk tetap di sini, supaya nanti dia dijamah Tuhan. Tapi dia melarikan diri. Semoga Tuhan tolong dia."
'janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan'= 'tidak mendapat apa-apa'= kosong; gagal, dan bisa tenggelam.
Saat kosong rohani, saat itu kita bisa stres.
Yang sering takut, kuatir, serahkan pada Tuhan. Yang sering ragu pada firman, serahkan pada Tuhan! Inilah kelemahan kaum muda.
Untunglah lewat berita natal yang disampaikan malaikat--firman penggembalaan; firman pengajaran benar yang diulang-ulang--Maria menjadi percaya.
Lukas 1: 38
1:38.Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Dulu Maria mengalami pembaharuan hidup, sekarang kita mengalami pembaharuan hatiyaitu memiliki hati yang percayadan taat dengar-dengaranpada firman nubuat/firman penggembalaan, termasuk setia.
Yesus taat dan setia sampai mati.
Kita harus percaya, taat, dan setia sampai daging tidak bersuara lagi. Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia akan mengulurkan tangan ajaib-Nya kepada kita; tangan belas kasih dan kuasa-Nya kepada kita.
Perjalanan kita ke takhta sorga melewati takhta putih. Karena itu selama hidup selesaikan semua, terlebih lagi, selesaikan dosa lewat korban pendamaian--Yesus menjadi korban. Manfaatkan lewat berdamai oleh dorongan firman.
Hasilnya: dosa dihapuskan dan hidup benar. Kemudian digembalakan, dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, dan mengalami pembaharuan.
Yang dibaharui adalah hati yang takut, kuatir, ragu, bimbang; diubahkan menjadi percaya dan taat pada firman pengajaran yang benar--suara gembala--; kita mengulurkan tangan, dan Tuhan akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita.
Hasilnya:
- Tangan Tuhan berkuasa untuk membuka pintu rahim Maria.
Jangan kuatir, berputus asa, dan menyerah kalah! Hati yang percaya dan taat adalah landasan yang kuat untuk menerima kuasa Tuhan.
Kuasa Tuhan akan membuka pintu-pintu di duniayang mustahil bagi kita, yaitu:
- Pemeliharaan untuk hidup jasmani dan rohani di tengah kegoncangan dunia dan ketidakberdayaan kita, sampai zaman antikris, bahkan sampai hidup kekal.
- Penyelesaian masalah-masalah yang mustahil pada waktunya. Kita tinggal tunggu waktu, dan Tuhan yang bekerja.
- Masa depan berhasil dan indah pada waktunya.
- Pintu sorga terbuka bagi kita; kita mengalami suasana sorga: suasana kebahagiaan dan Tuhan melakukan yang terbaik bagi kita. Yang hancur jadi baik, yang busuk jadi harum, yang gagal jadi baik, dan mengalami suasana pembaharuan. Kita sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan, hanya berseru: Haleluya,untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali. Kita melintasi takhta putih menuju takhta Yerusalem baru selamanya.
Jangan menyerah kalah tetapi percaya, setia, dan taat malam ini! Ada masalah bahkan mustahil, jangan takut. Percaya, setia, dan taat, itu saja. Persiapkan hati!
Tuhan memberkati.