Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Tema: Kami datang untuk menyembah Dia.
Matius 2: 2
2:2.dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

Setiap ibadah kaum muda kita belajar dari Lukas 12; dari sini datang tema: Kami datang untuk menyembah Dia.
Lukas 12: 1-3
12:1.Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikanorang Farisi.
12:2.Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.
12:3.Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.

Dalam susunan Tabernakel, Lukas 12-17 terkena pada pintu tirai, artinya perobekan daging/penyaliban daging dengan segala hawa nafsu, keinginan dan sifat tabiat daging--waktu Yesus mati di kayu salib, pintu tirai terobek.
Salah satu tabiat daging yang harus dirobek adalah kemunafikan; pura-pura (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Desember 2017).

Ini adalah tabiat daging dari orang Farisi.
Kalau dikaitkan natal, ini ditemukan sama dengan tabiat dari Herodes.
Matius 2: 8, 13
2:8. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia."
2:13. Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu
untuk membunuh Dia."

Herodes menyembunyikan yang busuk, jahat, dan najis di dalam hatinya. Dia bilang mau menyembah, tetapi dinyatakan lewat mimpi--pembukaan firman--bahwa ia mau membunuh Yesus. Ini sama dengan kemunafikan/dusta--tabiat setan.
Hati-hati, orang Farisi gambaran dari hamba Tuhan, tetapi munafik, sama dengan tabiat dari Herodes dan setan.

Tadi dikatakan: datang untuk menyembah, ini adalah ibadah pelayanan; berarti menunjuk pada penyembahan palsu yang mengarah pada penyembahan antikris. Kita harus waspada.

Orang Farisi gambaran dari orang hebat--hamba/pelayan Tuhan--tetapi bisa bertabiat setan. Oleh sebab itu dalam memperingati natal ini kita harus waspada pada ibadah pelayanan yang munafik, pura-pura, palsu, yang mengarah pada penyembahan yang palsu. Itu semua penyembahan pada antikris.

Kembali pada tema, mari kita bertekad malam ini: "Kami datang untuk menyembah Yesus, bukan menyembah antikris."

Ada dua macam ibadah pelayanan dan penyembahan--ibadah pelayanan memuncak pada penyembahan--:

  1. Ibadah pelayanan dan penyembahan Herodes--'aku mau menyembah Dia'--= penyembahan yang munafik/pura-pura.
    Banyak yang berkata beribadah pelayanan kepada Yesus, padahal bukan.

    Tandanya:

    • Hanya menggembar-gemborkan/mengandalkan perkara jasmani: kedudukan, kekayaan, kepandaian dan lain-lain, termasuk jodoh, dan tanpa firman pengajaran yang benar/urapan Roh Kudus/kesucian. Herodes ini mempertahankan kedudukannya.
      Akibatnya: didorong oleh pengajaran palsu.

      Di Lukas 12, Yesus mengajar, kalau ada pengajaran, kemunafikan dihantam. Tapi kalau tidak ada pengajaran, kemunafikan akan berkembang.
      Jadi, kalau sudah tidak lagi menampilkan pengajaran yang benar, pasti hanya didorong oleh ajaran palsu, sehingga:

      1. Tidak mengalami kepuasan yang sejati/kepuasan sorga sehingga mengejar kepuasan-kepuasan di dunia.
        Banyak kaum muda katanya beribadah melayani dan menyembah Tuhan, tetapi pulang ibadah ke mana? Mencari kepuasan semu di dunia lewat pergaulan yang tidak baik, gedung bioskop, diskotik, sampai jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan.

        Semua berkata: ibadah pada Yesus,tetapi apakah benar? Kalau munafik, yang ditampilkan hanya yang jasmani; tanpa penyucian.

      2. Kepuasan di luar dibawa masuk ke dalam gereja--gereja dimodel seperti gedung bioskop, diskotik dan lain-lain.
        Periksa ibadah kita!
        Termasuk di sini, apa yang ditampilkan? Kalau bukan firman pengajaran yang benar, berarti palsu.

      3. Tidak mengalami perobekan daging.
        Kaum muda paling tidak senang kalau firmannya panjang, padahal saat mendengar firman kita justru berkata-kata dengan Yesus.
        Sungguh-sungguh!
        Tidak mengalami perobekan daging= tidak mengalami keubahan hidup sehingga tetap mempertahankan manusia darah daging seperti Herodes, yaitu berdusta dan membenci.

        Selama hamba/pelayan Tuhan masih berdusta dan benci apalagi kebencian tanpa alasan, gawat, itu sama dengan setan, bukan hamba Tuhan, tetapi hamba Herodes. Sudah sekian tahun jadi hamba Tuhan tidak berubah. Kalau sudah benci dan berdusta, tabiat daging lainnya juga pasti ada.

        Jangan ada dusta dan kebencian! Itu salah satu bukti kita menyembah Tuhan--ibadah yang benar.

    • Tanda kedua: mengarah pada penyembahan antikrissehingga menjadi sama dengan antikris--kalau menyembah Yesus akan jadi sama dengan Yesus. Ia akan dicap 666 dan dibinasakan selamanya.

    Malam natal ini kita periksa penyembahan kita, karena ada kemunafikan di dalam penyembahan.

  2. Penyembahan orang majus= penyembahan yang benar.
    Matius 2: 1-2
    2:1.Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
    2:2.dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."

    Ini tema kita. Kita datang untuk menyembah Yesus, seperti orang majus. Bertekad! Orang majus dari timur terus berjalan sampai bertemu Yesus. Apapun pengorbanannya malam ini kita bertekad untuk datang menyembah Tuhan, bukan untuk bertemu teman. Tidak sia-sia pengorbanan kita.

    Tanda penyembahan yang benar:

    • Yohanes 4: 23-24
      4:23.Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benarakan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
      4:24.Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

      Tanda pertama: didorong oleh Roh dan kebenaran.

      1. Kebenaran= firman yang menyucikan; firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
        Yohanes 17: 17

        17:17.Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

        Firman penginjilan sudah kita terima, tetapi kalau bertekad untuk menyembah Tuhan kita harus menerima pedang yang menyucikan.

      2. Roh= dalam urapan Roh Kudus.

      Kalau digabung, doa penyembahan yang benar harus didorong oleh firman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus.
      Kita buktikan dengan peristiwa natal.

      Kita banyak berkata: yang penting Roh Kudus, firman tidak penting.Ada yang bilang: firman yang penting, Roh Kudus tidak penting.Sama-sama penting!

      Matius 2: 4-5
      2:4.Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
      2:5.Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:

      Mereka memeriksa alkitab baru sampai ke Betlehem. Sebelum itu di ayat 1-2, orang majus melihat bintang sampai di Herodes. Setelah ditambah alkitab--pengajaran--baru sampai di kandang Betlehem.

      Melihat bintang= Roh Kudus. Kalau hanya bahasa Roh tetapi tidak ada firman, hanya akan sampai di Herodes--penyembahan palsu. Harus menerima juga kitab para nabi--firman pengajaran yang benar. Roh Kudus penting, tetapi harus ditambah dengan firman.

      Kalau ada Roh Kudus, pasti suka firman. Kalau tidak, itu bukan Roh Kudus, tetapi roh palsu. Roh Kudus dan firman tidak bisa dipisahkan.

      Jadi lengkap, Roh Kudus dan kitab para nabi sampai di Betlehem untuk menyembah Yesus--penyembahan yang benar. Roh Kudus saja tanpa firman atau firman saja tanpa Roh Kudus, akan kering; mengarah pada penyembahan palsu. Harus lengkap kedua-duanya, baru dibawa ke kandang Betlehem; dibawa ke hadirat Tuhan, kita disucikan dan bisa menyembah Yesus Sang Raja.

      Menyembah Tuhan= menyerahkan semua pada Dia, bebas bicara pada Dia, asal mau disucikan oleh firman dan Roh Kudus.

    • Tanda kedua: mengarah pada penyembahan Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.
      Wahyu 19: 6-7, 1, 3-4
      19:6.Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
      19:7.Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
      19:1.Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
      19:3.Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
      19:4.Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."

      Nanti Dia datang tidak ada kaitan lagi dengan dosa. Mari kita menyembah Dia sebagai Raja, yaitu penyembahan dengan: Haleluya. Dari empat penjuru bumi, seperti desau air bah, satu suara Haleluya.

      Mengapa Haleluya?Karena ini merupakan bahasa penyembahan di sorga.
      Jadi, ibadah pelayanan dan penyembahan kita harus merupakan pantulan dari ibadah pelayanan dan penyembahan di sorga; arahnya jelas kepada Yesus Sang Raja. Kalau ikut-ikut ibadah palsu, tidak akan mau berkata: Haleluya, sudah lain ibadahnya, dan ikut penyembahan palsu.

      Naik ke sorga tidak bisa sendiri-sendiri, tetapi himpunan besar orang banyak. Di mana kita berhimpun/bersekutu? Itu menentukan persekutuan di awan-awan atau di bawah.

    • Tanda ketiga: lewat penyembahan benar kita menerima hasilnya: mengalami perobekan dagingsehingga terjadi keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani yang layak dipersembahkan kepada Yesus.

      Praktiknya: seperti orang majus mempersembahkan emas, kemenyan dan mur.
      Matius 2: 11
      2:11.Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.


      1. Emas= tabiat ilahi. Yesus taat sampai mati di kayu salib, kita taat sampai daging tidak bersuara. Bawa emas; ketaatan malam ini!
        Banyak kaum muda gagal taat dalam soal jodoh; jadi musuh dengan orang tua dan gembala. Itu emas yang berkarat, celaka, selalu berbantah. Jangan! Tuhan tolong.

      2. Mur--getah mur, kalau mau diambil getahnya dilukai dulu, ini gambaran dari Yesus yang dilukai di kayu salib dan mengeluarkan darah; getah mur gambaran dari darah Yesus--= penebusan oleh darah Yesus.
        Buktinya: tidak berdusta (jujur), sampai tidak salah dalam perkataan--hanya berkata: Haleluya.

        Jujur= ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.
        Juga jujur dalam mengungkapkan/mengakui keadaan kita.

      3. Kemenyan= dibakar berbau harum. Kalau kita bisa jujur dan taat, kita akan menjadi persembahan yang berbau harum. Ini yang dicari Tuhan di malam natal ini.

        Salah satu kaum muda yang ditangkap; dipakai oleh Tuhan karena jujur dan taat adalah Maria. Dia bisa mengandung bayi Yesus--menerima Yesus--, dia bisa bertemu Yesus.

        Lukas 1: 34
        1:34.Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

        Maria jujurmengakui kelemahan dan kekurangannya, ketidakberdayaannya. Malam ini datang pada Tuhan, boleh sebutkan apa kekurangan kita, akui apa adanya. Kemenyan mulai dibakar, bau harum naik.

        Jangan sembunyikan seperti Herodes. Ungkapkan semua pada Tuhan! Akui apa adanya. Mungkin ada kebusukan dan lain-lain, akui semua.
        Lukas 1: 38
        1:38.Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

        Maria juga taat sampai daging tidak bersuara--disuruh hamil tanpa suami. Tadinya keberatan hamil tanpa suami, karena bisa dirajam batu. Kaum muda hati-hati! Jaga kesucian!
        Tetapi Maria siap, taat sampai daging tidak bersuara.

        Ia jujur dan taat sehingga ia bisa bertemu Yesus dan mendapatkan kuasa untuk menghapus kemustahilan.
        Lukas 1: 37
        1:37.Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

        Kalau punya Yesus, Ia bisa melakukan semua bagi kita; ada semua. Biarlah Dia yang menentukan setiap langkah hidup kita, masa depan kita. Ada kuasa untuk menghapus kemustahilan, asal kita jujur dan taat. Akui semua dan taat. Itu sama dengan mengulurkan tangan dan Tuhan mengulurkan tangan belas kasih-Nya.

        Secara rohani kita terus diubahkan sampai hidup benar dan suci; menangis saja seperti bayi sampai sempurna.
        Secara jasmani, tangan belas kasih Tuhan sanggup menentukan setiap langkah hidup kita, dan Dia memberikan yang terbaik bagi kita. Lebih dari apapun kita punya Yesus.

        Contoh lain: Maria dan Marta. Angkat batu itu! Buka semua!
        Yohanes 11: 39-40
        11:39.Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
        11:40.Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"

        Percaya= taat.
        Maria dan Marta menghadapi Lazarus yang mati empat hari--kebusukan, kegagalan, kehancuran, dan kemustahilan. Masih ada kesempatan.

        "Bukan saya setuju kalau jatuh, tetapi siapa yang tahu keadaan kita. Kalau masih ada kebusukan, kegagalan, kehancuran, kemustahilan malam ini, Tuhan tolong."

        Angkat batu itu--buka hati! Tunjukkan kuburan hati ini, jangan munafik; jujur, percaya dan taat! Tuhan juga akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya untuk menghapus segala kemustahilan malam ini.

        Yang busuk, hancur jadi baik semua. Kita pulang dipulihkan, wajah berseri, dan yang mustahil jadi tidak musatahil.

        Sampai kalau Tuhan datang kembali kita diubahkan jadi sempurna seperti Dia, kita berseru Haleluyauntuk menyambut kedatangan-Nya.

'Kami datang untuk menyembah Dia' malam ini. Tunjuk kelemahan kita!

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 04 Juni 2014 (Rabu Dini Hari)
    ... Itu bukanlah kesukaan sejati tetapi yang ada hanya pertengkaran dan kenajisan. Akibatnya adalah haus dan kering rohani tidak puas. Ada hal penyebab kekeringan rohani Meriba pertengkaran. Masa pencobaan pikulan berat kesulitan. Kalau tidak menyerah sepenuh kepada Tuhan saat menghadapi pencobaan maka akan mengandalkan kekuatan sendiri atau orang lain dan pasti tidak ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 Februari 2013 (Sabtu Sore)
    ... ini tidak dapat menebusnya sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus sebab aku tidak dapat menebusnya. Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar setiap kali orang hendak menguatkan sesuatu perkara maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Oktober 2015 (Selasa Sore)
    ... disalut emas murni menunjuk manusia yang sudah sempurna dan sudah terangkat ke Surga menjadi sokoguru di Surga yaitu Henokh Musa Elia dan Tuhan Yesus. Henokh dan Elia diangkat hidup-hidup ke Surga sedangkan Musa dan Tuhan Yesus mati lebih dulu kemudian bangkit dan diangkat ke Surga. Korintus - Saudara-saudara inilah yang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Oktober 2021 (Sabtu Sore)
    ... orang-orang itu. 'Ia menjamah mereka' tujuan beribadah melayani Tuhan adalah mengalami jamahan tangan Tuhan terutama lewat pemberitaan firman Tuhan diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Malang September . Tetapi murid-murid memarahi orang-orang itu diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja Oktober . Lukas . Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Agustus 2013 (Selasa Sore)
    ... penyembahan yang benar. Dua hal ini pengajaran dan penyembahan tidak bisa dipisahkan. Pengajaran tanpa doa penyembahan sama dengan ahli Taurat yang hanya menjadi pengetahuan untuk diperdebatkan. Sebaliknya penyembahan tanpa pengajaran yang benar sama dengan suatu kekejian. Amsal Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum juga doanya adalah kekejian. Penyembahan yang benar harus ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 November 2016 (Kamis Sore)
    ... dalam bahasa roh dan bernubuat. Langkah-langkah baptisan air yang benar Iman percaya kepada Yesus lewat mendengar firman Kristus firman yang diurapi Roh Kudus. Ini sama dengan masuk pintu gerbang tabernakel kerajaan Surga. Bertobat mezbah korban bakaran . Hati percaya mulut mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 10 September 2009 (Kamis Malam)
    ... tidak mampu menghadapi tekanan pencobaan dan lari hingga telanjang. kelompok murid. Ini doa dalam ruangan suci doa yang aktif doa ucapan syukur kepada Tuhan. Disini ada doa berjaga-jaga jam. Kegunaan berdoa jam ini adalah ay. supaya jangan jatuh dalam pencobaan atau saat pencobaan datang kita tidak jatuh dalam pencobaan. supaya kita dapat ...
  • Ibadah Raya Malang, 17 Mei 2020 (Minggu Pagi)
    ... Gomora Sodom adalah orang-orang dunia yang tidak memperhatikan bahkan menolak firman pengajaran yang benar. Tetapi hati-hati Sodom juga menunjuk pada gereja Tuhan yang murtad menolak pedang firman penyucian sama dengan tanpa firman. Akibatnya Ibadah pelayanan termasuk doa penyembahannya tanpa firman pengajaran yang benar tanpa penyucian sehingga ditolak oleh Tuhan membuat Tuhan benci ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 November 2017 (Rabu Sore)
    ... untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia terus menerus berkesinambungan dan diulang-ulang sebagai makanan rohani bagi sidang jemaat untuk menumbuhkan mendewasakan kerohanian sidang jemaat sampai sempurna sama mulia dengan Yesus--menjadi mempelai wanita Yesus. Kita memang buli-buli tanah liat yang rapuh retak hancur sampai binasa tetapi ada jalan keluarnya supaya tidak hancur ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 25 April 2011 (Senin Sore)
    ... tidak menghargai korban Tuhan. Roma - . Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah . dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Tidak menghargai korban Tuhan tidak bertobat. Jadi orang-orang ini melayani Tuhan tetapi tidak bertobat. menyalahgunakan Firman kasih karunia tidak tergembala. Kisah Rasul ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.