Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Lukas 8:19-21
8:19 Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak.
8:20 Orang memberitahukan kepada-Nya: “Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.”
8:21 Tetapi Ia menjawab mereka: “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.”
Yesus mengajarkan kepada kita untuk melakukan kehendak Tuhan, termasuk untuk menghormati orang tua, keluarga, dan menghargai sesama, seperti yang tertulis dalam hukum Taurat sampai pada kitab-kitab perjanjian baru. Tuhan mau menunjukkan kehendak-Nya pada kita, yaitu:
- Kekristenan, ibadah pelayanan kita, jangan hanya berdasarkan keturunan atau keluarga daging, tetapi karena iman yang berakar dalam hati.
- Hubungan kita dengan sesama jangan hanya sampai pada hubungan keluarga daging, tetapi sampai menjadi keluarga Allah.
Kita membahas poin kedua.
Mengapa hubungan kita tidak cukup sampai hubungan keluarga daging, tetapi harus sampai menjadi keluarga Allah?
- Keluarga daging tidak kekal.
- Keluarga daging bisa menjadi penghalang dalam kerohanian, yaitu ibadah pelayanan.
- Keluarga daging bisa menghasilkan buah-buah daging yang membinasakan.
Efesus 2:19-222:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.Keluarga Allah adalah Bait Allah yang rohani, anggota Tubuh Kristus yang kekal. Keluarga Allah adalah orang yang mendengar firman Allah dan taat dengar-dengaran melakukan kehendak Allah, sehingga kita mengalami kuasa Allah, mujizat dari Tuhan.
Matius 21:23
21:23 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?”
Pengalaman, kepandaian, kedudukan, dan lain sebagainya bukan menjadi jaminan untuk mengalami pembaharuan. Orang Farisi, imam kepala, dan ahli taurat tidak mendapatkan kuasa Tuhan sebab keras hati sehingga mempertahankan daging, tidak taat dengar-dengaran pada firman Allah sehingga akan binasa untuk selama-lamanya.
Lukas 1:26-27,31,34,381:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”
1:38 Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.Sebaliknya, Maria, seorang yang muda, tidak mempunyai pengalaman, pengetahuan (tidak mengetahui arti salam), bisa taat dengar-dengaran kepada firman Allah, sehingga bisa mengalami mujizat, menjadi keluarga Allah dan mengalami kuasa Allah sehingga mengandung bayi Yesus.
Sebenarnya, yang layak menjadi keluarga Allah dan menerima kuasa Allah adalah Bangsa Israel. Namun, sebagian Bangsa Israel menolak Yesus, sehingga Bangsa Kafir bisa masuk.
Proses untuk menerima kuasa Allah dan menjadi keluarga Allah:- Percaya pada Yesus.
Kisah Para Rasul 19:1-6
19:1 Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid.
19:2 Katanya kepada mereka: “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” Akan tetapi mereka menjawab dia: “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus.”
19:3 Lalu kata Paulus kepada mereka: “Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?” Jawab mereka: “Dengan baptisan Yohanes.”
19:4 Kata Paulus: “Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus.”
19:5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
19:6 Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.
Melalui mendengar firman, kita bisa percaya pada Yesus. Dalam susunan Tabernakel, artinya kita masuk dalam Pintu Gerbang.
- Bertobat.
Yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Dalam susunan Tabernakel, bertobat menunjuk pada Mezbah Korban Bakaran.
- Baptisan Air.
Orang yang sudah mati dari dosa harus dikubur bersama Yesus di dalam air dan keluar dari air untuk mendapatkan hidup baru, langit terbuka. Dalam susunan Tabernakel, baptisan air terkena pada Bejana Pembasuhan.
- Baptisan Roh Kudus.
Kita mengalami kepenuhan Roh Kudus, salah satu tandanya adalah kita berbahasa Roh, seperti yang diberikan Roh kepada kita untuk dikatakan.
Kisah Para Rasul 2:4
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Pada zaman taurat, ada minyak urapan yang digunakan untuk mengurapi raja atau imam. Bagi kita sekarang, urapan Roh Kudus dicurahkan langsung oleh Tuhan kepada kita, tidak lagi melalui minyak urapan.
Hasilnya:- Kuasa penyelamatan.
Amsal 10:2-3
10:2 Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
10:3 TUHAN tidak membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik ditolak-Nya.
Kita bisa hidup dalam kebenaran, selamat. Jika kita bisa hidup benar di tengah dunia yang sudah bengkok hatinya, itu adalah mujizat dari Tuhan.
Kita dipelihara oleh Tuhan. Kita juga diberkati oleh Tuhan sampai mengucap syukur.
- Kuasa penyucian.
Matius 2:6
2:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.”
Yesus lahir di kandang Betlehem, menunjuk pada kuasa penyucian. Betlehem artinya rumah roti. Roti adalah firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Artinya, kita harus tergembala pada firman pengajaran yang benar, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar, yaitu pribadi Yesus.
Kita juga harus selalu berada di kandang penggembalaan, tidak beredar-edar. Jika kita beredar-edar, serigala sudah menunggu untuk menerkam, yaitu ajaran palsu dan dosa-dosa sampai pada puncaknya dosa.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa dan roh kita melekat erat, bersekutu dengan Allah Tritunggal. Dalam kandang penggembalaan, kita mengalami penyucian dengan firman yang bagaikan pedang yang menyambar-nyambar.
Yohanes 15:3
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Yohanes 13:10-11
13:10 Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.”
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.”
Kita harus mengalami penyucian pada kaki yang kotor, yaitu perjalanan hidup. Kaki yang paling kotor adalah jika kita berjalan mengikuti jejak atau dosa Yudas, yaitu:
- Pencuri (akar kejahatan), yang bersamaan dengan akar kenajisan.
- Pengkhianat, tidak setia dalam ibadah pelayanan.
- Pendusta.
Jika dalam hidup kita ada dosa mencuri, mengkhianat, berdusta, sekalipun kita kaya, pandai, atau berhasil, perjalanan hidup kita tidak akan pernah indah, tetapi kotor, menjijikkan, dan mengerikan, yaitu seperti Yudas yang perutnya pecah dan isi perutnya keluar, tidak ada keindahan sama sekali.
Sebaliknya, jika pedang menyambar dan menyucikan kita dari dosa Yudas, perjalanan hidup kita akan mengikuti jejak Yesus, Gembala yang baik, dan perjalanan hidup kita dipakai oleh Tuhan untuk membawa kabar baik, firman penginjilan bagi mereka yang belum percaya Yesus, dan kabar mempelai untuk membawa orang-orang yang sudah selamat untuk disempurnakan.
Roma 10:15
10:15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!”
- Kuasa pembaharuan.
Matius 2:2, 11
2:2 dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.”
2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
Yesus tampil sebagai Raja di atas segala raja dengan kuasa pembaharuan.
Matius 17:1-2
17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2 Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Kita mengalami kuasa pembaharuan mulai dari wajah kita diubahkan oleh Tuhan dari:
- Wajah muram
Kejadian 4:5-7
4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
4:6 Firman TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”
Wajah yang berseri artinya bisa mengasihi sesama, bahkan mengasihi musuh.
Lukas 24:17-21
24:17 Yesus berkata kepada mereka: “Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?” Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?”
24:19 Kata-Nya kepada mereka: “Apakah itu?” Jawab mereka: “Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.
- Wajah pucat.
Nahum 2:10
2:10 Ketandusan, penandusan dan penindasan! Hati menjadi tawar dan lutut goyah! Segenap pinggang gemetar, dan muka sekalian orang menjadi pucat pasi.
Wajah pucat artinya hidup dalam ketakutan, kekuatiran akan masa depan. Jika kita memandang wajah Tuhan, kita bisa mengalami damai sejahtera, tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan dan bisa menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
- Wajah buruk.
Jika Yesus datang kembali kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sama dengan Yesus, bersama dengan Yesus selama-lamanya.
Tuhan memberkati.