Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Lukas 7: 16
TEMA: "Allah melawat umatNya".

Umat Tuhan adalah umat pilihan Tuhan, itulah bangsa Israel asli. Sebenarnya Allah melawat umatNya, itu hanya untuk bangsa Israel asli. Lalu bagaimana dengan kita bangsa kafir?

Roma 11: 25-26
Simson mengatakan bangsa kafir ini sebagai bangsa keledai. Jadi bangsa kafir ini disamakan dengan keledai(Hakim-hakim 15: 16).
Karena sebagian Israel menolak Yesus, maka terbuka kesempatan dan kemurahan bagi bangsa kafir untuk menjadi  umat Tuhan, sehingga seluruh Israel (Israel rohani yang terdiri dari bangsa kafir dan Israel asli) diselamatkan, yang artinya mendapat lawatan Tuhan.

Semoga malam ini, kita bangsa kafir mendapatkan lawatan Tuhan. Jangan sampai ibadah pelayanan kita menjadi kering.

Dalam injil Lukas ini, ada 3 kali dituliskan tentang lawatan Tuhan:

  1. Lukas 1: 67-68->Allah melawat umatNya lewat menumbuhkan tanduk keselamatan dari keturunan Daud= menganugerahkan Pribadi Yesus untuk menebus umatNya yang berdosa->PELATARAN

    Ini yang kita kenal sekarang istilahnya dengan Natal.
    Natal= Allah lahir menjadi manusia Yesus yang tidak berdosa yang harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan umatNya yang berdosa.

    Penebusan bangsa kafir (keledai) oleh darah Yesus sudah dinubuatkan dalam kitab Keluaran 13: 13a
    Kalau keledai tidak ditebus, maka ia akan lahir hanya untuk dipatahkan lehernya. Lahir untuk dibinasakan.
    Kalau domba disembelih, maka keledai akan hidup.

    Dulu, keledai ditebus dengan darah domba (sama-sama binatang). Jadi, pilihannya hanya keledai atau domba. Kalau domba di biarkan hidup, maka keledai akan mati. Kalau ingin keledai hidup, maka domba harus mati.
    Sekarang, domba itu adalah korban Kristus.

    Bukti keselamatan(Kisah Rasul 2: 36-40):
    1. tahu dengan pasti= iman, percaya pada Tuhan lewat mendengar Firman, bukan lewat melihat.
      Kalau tidak mau mendengar Firman, keselamatannya terancam dan diragukan. Sebab mendengar Firman ini adalah tanda awal dari keselamatan.
    2. bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan.
      Mengulang dosa, artinya penebusan itu batal. Dan itu sama dengan keselamatannya batal.
    3. baptisan air dan baptisan Roh Kudus= kelahiran baru.
      Lahir baru= hidup baru yaitu hidup dalam kebenaran. Kebenaran itu sama dengan keselamatan.
      Hidup dalam kebenaran= tidak berbuat dosa dan berpegang pada Firman Pengajaran yang benar.

    Keselamatan inilah lawatan Tuhan yang lebih dari apapun.

    Sesudah bangsa kafir benar dan diselamatkan, Jangan memberi kesempatan sekecil apapun pada dosa dan ajaran sesat untuk mengganggu kita. Sebab dosa dan ajaran sesat adalah ragi yang menghancurkan!

    Ragi, itu tidak perlu banyak. Hanya perlu sedikit saja.

    Galatia 5: 7-9
    Sedikit ragi dosa dan ajaran sesat, sudah cukup untuk menghancurkan keselamatan dan kebenaran dan berakhir pada kebinasaan.
    Seringkali, karena sedikit, kita tidak menyadari kalau itu sudah berupa ragi.

    Sedikit Firman Pengajaran yang benar, itu bisa menetralkan segala racun
    . Sama seperti kejadian nabi Elisa. Ketika ada salah satu nabi mencari makanan lain, maka yang ada adalah maut. Dan Elisa memberikan sedikit tepung untuk menetralkannya (2 Raja-raja 4: 38-41).

    BUANG RAGI MALAM INI! Saat itu, kita akan mengalami lawatan Tuhan.

  2. Lukas 7: 11-17->Lawatan Tuhan terjadi di Nain= lawatan Tuhan dikaitkan dengan sistem penggembalaan yang benar->RUANGAN SUCI
    Nainartinya tempat menyenangkan dan padang rumput.
    Padang rumput= penggembalaan.
    Diluar penggembalaan, kita tidak akan mengalami lawatan Tuhan.

    Dulu Yesus lahir di kandang, untuk menunjukkan kalau Allah melawat umatNya di kandang penggembalaan. Tapi tidak semua kandang ada Yesus. Hanya kandang di Betlehem saja.

    Betlehem= rumah roti. Jangan sembarang tergembala, tetapi harus tergembala dalam Firman Pengajaran yang benar, seperti carang tidak sembarang melekat pada pokok anggur, harus pada pokok anggur yang benar. Dan juga seperti keledai terikat pada pokok anggur pilihan yang benar.

    Kejadian 49: 11
    Setelah keledai selamat dan tidak dipatahkan batang lehernya, harus jelas juga mau kemana lagi keledai ini. Yaitu terikat pada pokok anggur yang benar.

    Jadi lawatan Allah terjadi pada penggembalaan yang benar, penggembalaan yang dibina oleh Firman Pengajaran yang benar.
    Keledai diikat= mantap dalam penggembalaan.

    Kita harus waspada akan penggembalaan palsuyang mengajarkan ajaran-ajaran palsu dan memiliki gembala palsu (orang-orang upahan). Dan kita juga harus waspada, jangan sampai tidak tergembala. Atau ada dalam penggembalaan yang benar, tapi tidak mantap dalam penggembalaanseperti Yudas yang lebih mantap kepada duit dan imam-imam sampai akhirnya menjual Yesus.

    Kalau keledai ada pada penggembalaan palsu, keledai itu akan jadi keledai liar/keledai jalang.

    Tidak mau tergembala ini seperti janda yang keluar dari kota Nain dengan anaknya yang muda yang mati. Artinya, terjadi kehancuran nikah dan buah nikah, banyak air mata dan dalam masalah yang tidak bisa diselesaikan (kemustahilan), bahkan sampai mati rohani, sampai di kuburan.

    Lalu, bagaimana kita bisa tergembala pada Firman Pengajaran yang benar? Pilih pintu gerbang yang benar.
    Lukas 7 ini menunjuk pada kolam basuhan (baptisan air).

    1 Petrus 3: 20-21
    Baptisan air inilah yang menentukan kita ada pada penggembalaan yang benar.
    Disini, baptisan air dikaitkan dengan jaman Nuh. Pada jaman Nuh, hati manusia cenderung jahat (suka kawin campur, tidak ada ketegasan/kemantapan, suka mencampur yang jasmani dengan yang rohani).

    Kejadian 6: 1-2, 5
    Jangan ada unsur kedagingan untuk bisa tergembala. Itu adalah hati nurani yang jahat. Dan ini yang membuat keledai tidak bisa tergembala dengan benar.

    Jadi, baptisan itu merubah hati nurani yang cenderung jahat menjadi hati nurani yang baik. Ini yang menentukan untuk bisa tergembala dengan benar.

    Hati nurani yang baik, itulah taat dengar-dengaran dan tulus/jujur. Ini pintu gerbang untuk menentukan penggembalaan yang benar, masuk kota Nain seperti Yesus, bukan keluar dari kota Nain.

    Jika gembala dan domba tulus/jujur dan taat, maka penggembalaan akan jadi penggembalaan yang benar dan kita dipimpin oleh Yesus untuk masuk dalam kota Nain. Dan menjadikan penggembalaan itu sebagai tempat yang paling menyenangkan. Bahkan Firaunpun juga mengakui kalau Gosyen adalah tempat yang paling baik.
    Bukti kalau penggembalaan jadi tempat yang paling menyenangkan adalah tekun dalam 3 macam ibadah.

    Lukas 7: 12-16
    Hasilnya kalau tekun dan mantap dalam penggembalaan yang benaradalah ada lawatan Tuhan di Nain, tepat di pintu gerbang. Ada uluran tangan Tuhan Gembala Agung dengan kuasa kebangkitan untuk menolong kita sekalian.
    Kematian apapun yang kita alami, biarlah kita mantap dalam penggembalaan. Dan apa yang mati, cepat atau lambat, itu akan bisa dibangkitkan kembali/dipulihkan kembali.

  3. Lukas 19: 41-44->Lawatan Allah dikaitkan dengan keledai yang ditunggangi Yesus= lawatan Tuhan terjadi pada kegerakan Roh Kudus hujan akhir(kuda putih).
    Israel selalu menolak lawatan Tuhan sampai kehilangan damai sejahtera dan yang ada hanya perang terus menerus. Selama Israel masih berperang, itu adalah kesempatan bagi bangsa kafir untuk mantap dalam kebenaran dan penggembalaan (kesucian).

    Satu waktu, Israel akan diijinkan Tuhan untuk dikepung dan dihimpit oleh musuh-musuh sampai tidak berdaya dan berteriak pada Tuhan. Dan pertolongan Tuhan pada Israel yang dihimpit musuh, itu adalah kegerakan Roh Kudus hujan akhir untuk melawat Israel.

    Bagi bangsa kafir, yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah keledai yang sudah mencapai puncak lawatan Tuhan (keledai sudah ditunggangi Tuhan). Dan keledai ini yang dipakai untuk melawat Israel.

    Lukas 19: 30-31
    = keledai akan dipakai untuk membawa Firman pengajaran pada bangsa Israel, bukan lagi Firman penginjilan.
    Keledai muda= kehidupan yang selalu mau dibaharui oleh Firman pengajaran yang benar.

    2 kali keledai ini dilibatkan dalam kegerakan besar:
    • Keluaran 4: 18-20 = Musa oleh kehendak Tuhan pergi ke Mesir untuk melepaskan Israel dari Mesir dan membawanya ke Kanaan.
      Disini Musa, istri dan anaknya naik keledai. Ini merupakan nubuat untuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir.

      Musa meninggalkan Midian dan orang tuanya, tapi ada tujuannya. Artinya, hamba Tuhan boleh meninggalkan markasnya untuk suatu tujuan yang rohani dan di dorong oleh Firman. Tapi kalau tujuannya bukan yang rohani, jangan keluar-keluar, karena bisa mengalami kejatuhan.

      Disini, untuk bisa dilibatkan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, maka nikah dulu yang harus diperbaiki.

      Disini tongkat ada ditangan Musa. Artinya, pimpinan tetap di tangan suami, jangan dipegang istri atau anak-anak (Yesaya 3: 12). Kalau tongkat dipegang istri atau anaknya, maka arahnya adalah pada kekacauan.

    • Matius 21: 4-5 = keledai dipakai Tuhan dengan Firman Pengajaran Mempelai.
      Kalau Firman pengajaran yang benar dibawa ke Israel, hasilnya melembut seperti pohon ara. Israel akan melembut dan kafir juga akan melembut sehingga Israel dan kafir bisa menjadi satu, terbentuklah mempelai wanita Tuhan. Dan melembut ini adalah suatu keubahan.

    Melembut= bisa menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan. Jangan penyerahan separuh-separuh. Kalau penyerahan kita hanya untuk keuntungan daging, pada akhirnya akan jadi batu sandungan dan penyangkal Tuhan seperti Petrus bahkan jadi pengkhianat seperti Yudas.

    Praktik penyerahan sepenuh adalah mulai dengan menyerahkan kekuatiran (1 Petrus 5: 7). Kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan memberi dan tidak ada kekuatiran.

    Kalau bisa menyerahkan kekuatiran, baru bisa menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan (Mazmur 37: 5-7).

    Praktik penyerahan sepenuh pada Tuhan adalah berdiam diri. Artinya:
    • menghakimi diri sendiri, mengoreksi diri sendiri, mengaku kesalahan-kesalahan kita pada Tuhan dan sesama.
    • tersungkur di bawah kaki Tuhan, untuk menyembah Tuhan. Hanya mengaku diri sebagai tanah liat dan bergantung pada kemurahan Tuhan untuk bisa hidup.
      Yohanes 11: 31-32
      Maria tersungkur dibawah kaki Tuhan. Dan bangkai Lazarus, bisa dipulihkan oleh Tuhan. Ini kemuliaan Tuhan.
      Secara jasmani, bangkai adalah sesuatu yang tidak berguna dan sudah berbau busuk.
      Secara rohani, bangkai adalah daging yang di gerogoti oleh ulat-ulat dosa.

    Malam ini, apa yang sudah jadi bangkai, masih bisa ditolong Tuhan oleh kuasa kemuliaan Tuhan. Sampai satu waktu, bangkai bisa menjadi mempelai wanita Tuhan untuk menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali.

Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 07 Agustus 2022 (Minggu Pagi)
    ... kepada kita Berjaga-jaga tentang iman lewat ketekunan dan berkobar-kobar dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci meja roti sajian . Kita bersekutu dengan Anak Allah firman dan perjamuan suci mendarah daging dalam hidup kita. Kita mengalami penyucian pertumbuhan rohani. Buktinya adalah Memiliki mata terbuka ayat untuk melihat Yesus sebagai Gembala ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 April 2016 (Kamis Sore)
    ... darah dan tanda air yang keluar dari lambung Yesus yang tertikam. Tanda darah menunjuk pada Mezbah Korban Bakaran artinya sekarang adalah percaya kepada Yesus dan bertobat yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Allah mati terhadap dosa. Wahyu Tetapi orang-orang penakut orang-orang yang tidak percaya orang-orang keji orang-orang pembunuh orang-orang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Januari 2010 (Senin Sore)
    ... kehidupan yang menolak kabar Mempelai karena mempertahankan dosa. Kalau mempertahankan dosa kehidupan itu tidak akan tahan mendengarkan suara Mempelai. Ibrani - Hasil menjadi sahabat Mempelai adalah kita mengalami penyucian terutama penyucian hati dan pikiran. Matius - Ibrani - selain penyucian hati dan pikiran sendi-sendi juga disucikan. Sendi-sendi hubungan antara tulang ...
  • Ibadah Persekutuan Malang I, 28 Oktober 2020 (Rabu Sore)
    ... sehingga hidup kita tenang. Itu sebabnya Tuhan menghendaki kita menjadi terang dunia. Kita harus menjadi terang dunia supaya kita menjadi sempurna seperti Yesus. Siapa yang bisa menjadi terang dunia Seorang perempuan. Wahyu . Maka tampaklah suatu tanda besar di langit Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 14 Agustus 2014 (Kamis Sore)
    ... dari kasih mula-mula sampai kasih sempurna sebab di akhir jaman kita mengalami kedurhakaan yang bertambah-tambah sehingga kasih menjadi dingin. Banyak hamba Tuhan dan pelayan Tuhan di bumi menjadi tanpa kasih sehingga durhaka dan binasa. Tanpa kasih semua tidak berguna sia-sia bahkan binasa selamanya. Kedurhakaan melanda tempat Dalam nikah rumah tangga. ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 Juli 2017 (Sabtu Sore)
    ... datang. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya. Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup Juruselamat semua manusia terutama mereka yang percaya. Segala kegiatan aktifitas yang kita kerjakan di dunia akan menjadi terbatas gunanya sia-sia jika tidak dikaitkan dengan ibadah pelayanan ...
  • Ibadah Raya Malang, 31 Januari 2016 (Minggu Pagi)
    ... mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Sementara kita aktif membeli harta Surga ada macam musuh yang mengincar Ngengat merusak pakaian putih. Karat merusak logam. Pencuri mencuri minyak. ad. . Pencuri mencuri minyak. Pencuri mencuri minyak urapan Roh Kudus ...
  • Ibadah Doa Malang, 18 Juni 2024 (Selasa Sore)
    ... Yang Mahakuasa dan Anak Domba sampai nanti masuk Yerusalem baru. Ayub ketika Yang Mahakuasa masih beserta aku dan anak-anakku ada di sekelilingku Pekerjaan Allah Tuhan Yang Mahakuasa yaitu selalu menyertai kita. Syarat supaya kita mengalami penyertaan Tuhan adalah takut akan Tuhan. Mazmur TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan ...
  • Ibadah Raya Malang, 05 Mei 2013 (Minggu Pagi)
    ... orang Yebus-- yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan. Ketika bangsa itu mendengar ancaman yang mengerikan ini berkabunglah mereka dan seorangpun tidak ada yang memakai perhiasannya. Karena ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 September 2015 (Minggu Pagi)
    ... Daud. Pencobaan-pencobaan ini sudah dialami oleh Yusuf tetapi juga dialami oleh Daniel. Daniel mengalami pencobaan yang menyangkut hal Pencobaan menyangkut hal-hal jasmani yaitu pekerjaan sekolah kesehatan ekonomi. Daniel Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.