Lukas 7: 16TEMA: "
Allah melawat umatNya".
Umat Tuhan adalah umat pilihan Tuhan, itulah bangsa Israel asli. Sebenarnya Allah melawat umatNya, itu hanya untuk bangsa Israel asli. Lalu bagaimana dengan kita bangsa kafir?
Roma 11: 25-26
Simson mengatakan bangsa kafir ini sebagai bangsa keledai. Jadi bangsa kafir ini disamakan dengan keledai(Hakim-hakim 15: 16).
Karena sebagian Israel menolak Yesus, maka terbuka kesempatan dan kemurahan bagi bangsa kafir untuk menjadi  umat Tuhan, sehingga seluruh Israel (Israel rohani yang terdiri dari bangsa kafir dan Israel asli) diselamatkan, yang artinya mendapat lawatan Tuhan.
Semoga malam ini, kita bangsa kafir mendapatkan lawatan Tuhan. Jangan sampai ibadah pelayanan kita menjadi kering.
Dalam injil Lukas ini, ada 3 kali dituliskan tentang lawatan Tuhan:
- Lukas 1: 67-68->Allah melawat umatNya lewat menumbuhkan tanduk keselamatan dari keturunan Daud= menganugerahkan Pribadi Yesus untuk menebus umatNya yang berdosa->PELATARAN
Ini yang kita kenal sekarang istilahnya dengan Natal.
Natal= Allah lahir menjadi manusia Yesus yang tidak berdosa yang harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan umatNya yang berdosa.
Penebusan bangsa kafir (keledai) oleh darah Yesus sudah dinubuatkan dalam kitab Keluaran 13: 13a
Kalau keledai tidak ditebus, maka ia akan lahir hanya untuk dipatahkan lehernya. Lahir untuk dibinasakan.
Kalau domba disembelih, maka keledai akan hidup.
Dulu, keledai ditebus dengan darah domba (sama-sama binatang). Jadi, pilihannya hanya keledai atau domba. Kalau domba di biarkan hidup, maka keledai akan mati. Kalau ingin keledai hidup, maka domba harus mati.
Sekarang, domba itu adalah korban Kristus.
Bukti keselamatan(Kisah Rasul 2: 36-40): - tahu dengan pasti= iman, percaya pada Tuhan lewat mendengar Firman, bukan lewat melihat.
Kalau tidak mau mendengar Firman, keselamatannya terancam dan diragukan. Sebab mendengar Firman ini adalah tanda awal dari keselamatan.
- bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan.
Mengulang dosa, artinya penebusan itu batal. Dan itu sama dengan keselamatannya batal.
- baptisan air dan baptisan Roh Kudus= kelahiran baru.
Lahir baru= hidup baru yaitu hidup dalam kebenaran. Kebenaran itu sama dengan keselamatan.
Hidup dalam kebenaran= tidak berbuat dosa dan berpegang pada Firman Pengajaran yang benar.
Keselamatan inilah lawatan Tuhan yang lebih dari apapun.
Sesudah bangsa kafir benar dan diselamatkan, Jangan memberi kesempatan sekecil apapun pada dosa dan ajaran sesat untuk mengganggu kita. Sebab dosa dan ajaran sesat adalah ragi yang menghancurkan!
Ragi, itu tidak perlu banyak. Hanya perlu sedikit saja.
Galatia 5: 7-9
Sedikit ragi dosa dan ajaran sesat, sudah cukup untuk menghancurkan keselamatan dan kebenaran dan berakhir pada kebinasaan.
Seringkali, karena sedikit, kita tidak menyadari kalau itu sudah berupa ragi.
Sedikit Firman Pengajaran yang benar, itu bisa menetralkan segala racun. Sama seperti kejadian nabi Elisa. Ketika ada salah satu nabi mencari makanan lain, maka yang ada adalah maut. Dan Elisa memberikan sedikit tepung untuk menetralkannya (2 Raja-raja 4: 38-41).
BUANG RAGI MALAM INI! Saat itu, kita akan mengalami lawatan Tuhan.
- Lukas 7: 11-17->Lawatan Tuhan terjadi di Nain= lawatan Tuhan dikaitkan dengan sistem penggembalaan yang benar->RUANGAN SUCI
Nainartinya tempat menyenangkan dan padang rumput.
Padang rumput= penggembalaan.
Diluar penggembalaan, kita tidak akan mengalami lawatan Tuhan.
Dulu Yesus lahir di kandang, untuk menunjukkan kalau Allah melawat umatNya di kandang penggembalaan. Tapi tidak semua kandang ada Yesus. Hanya kandang di Betlehem saja.
Betlehem= rumah roti. Jangan sembarang tergembala, tetapi harus tergembala dalam Firman Pengajaran yang benar, seperti carang tidak sembarang melekat pada pokok anggur, harus pada pokok anggur yang benar. Dan juga seperti keledai terikat pada pokok anggur pilihan yang benar.
Kejadian 49: 11
Setelah keledai selamat dan tidak dipatahkan batang lehernya, harus jelas juga mau kemana lagi keledai ini. Yaitu terikat pada pokok anggur yang benar.
Jadi lawatan Allah terjadi pada penggembalaan yang benar, penggembalaan yang dibina oleh Firman Pengajaran yang benar.
Keledai diikat= mantap dalam penggembalaan.
Kita harus waspada akan penggembalaan palsuyang mengajarkan ajaran-ajaran palsu dan memiliki gembala palsu (orang-orang upahan). Dan kita juga harus waspada, jangan sampai tidak tergembala. Atau ada dalam penggembalaan yang benar, tapi tidak mantap dalam penggembalaanseperti Yudas yang lebih mantap kepada duit dan imam-imam sampai akhirnya menjual Yesus.
Kalau keledai ada pada penggembalaan palsu, keledai itu akan jadi keledai liar/keledai jalang.
Tidak mau tergembala ini seperti janda yang keluar dari kota Nain dengan anaknya yang muda yang mati. Artinya, terjadi kehancuran nikah dan buah nikah, banyak air mata dan dalam masalah yang tidak bisa diselesaikan (kemustahilan), bahkan sampai mati rohani, sampai di kuburan.
Lalu, bagaimana kita bisa tergembala pada Firman Pengajaran yang benar? Pilih pintu gerbang yang benar.
Lukas 7 ini menunjuk pada kolam basuhan (baptisan air).
1 Petrus 3: 20-21
Baptisan air inilah yang menentukan kita ada pada penggembalaan yang benar.
Disini, baptisan air dikaitkan dengan jaman Nuh. Pada jaman Nuh, hati manusia cenderung jahat (suka kawin campur, tidak ada ketegasan/kemantapan, suka mencampur yang jasmani dengan yang rohani).
Kejadian 6: 1-2, 5
Jangan ada unsur kedagingan untuk bisa tergembala. Itu adalah hati nurani yang jahat. Dan ini yang membuat keledai tidak bisa tergembala dengan benar.
Jadi, baptisan itu merubah hati nurani yang cenderung jahat menjadi hati nurani yang baik. Ini yang menentukan untuk bisa tergembala dengan benar.
Hati nurani yang baik, itulah taat dengar-dengaran dan tulus/jujur. Ini pintu gerbang untuk menentukan penggembalaan yang benar, masuk kota Nain seperti Yesus, bukan keluar dari kota Nain.
Jika gembala dan domba tulus/jujur dan taat, maka penggembalaan akan jadi penggembalaan yang benar dan kita dipimpin oleh Yesus untuk masuk dalam kota Nain. Dan menjadikan penggembalaan itu sebagai tempat yang paling menyenangkan. Bahkan Firaunpun juga mengakui kalau Gosyen adalah tempat yang paling baik.
Bukti kalau penggembalaan jadi tempat yang paling menyenangkan adalah tekun dalam 3 macam ibadah.
Lukas 7: 12-16
Hasilnya kalau tekun dan mantap dalam penggembalaan yang benaradalah ada lawatan Tuhan di Nain, tepat di pintu gerbang. Ada uluran tangan Tuhan Gembala Agung dengan kuasa kebangkitan untuk menolong kita sekalian.
Kematian apapun yang kita alami, biarlah kita mantap dalam penggembalaan. Dan apa yang mati, cepat atau lambat, itu akan bisa dibangkitkan kembali/dipulihkan kembali.
- Lukas 19: 41-44->Lawatan Allah dikaitkan dengan keledai yang ditunggangi Yesus= lawatan Tuhan terjadi pada kegerakan Roh Kudus hujan akhir(kuda putih).
Israel selalu menolak lawatan Tuhan sampai kehilangan damai sejahtera dan yang ada hanya perang terus menerus. Selama Israel masih berperang, itu adalah kesempatan bagi bangsa kafir untuk mantap dalam kebenaran dan penggembalaan (kesucian).
Satu waktu, Israel akan diijinkan Tuhan untuk dikepung dan dihimpit oleh musuh-musuh sampai tidak berdaya dan berteriak pada Tuhan. Dan pertolongan Tuhan pada Israel yang dihimpit musuh, itu adalah kegerakan Roh Kudus hujan akhir untuk melawat Israel.
Bagi bangsa kafir, yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah keledai yang sudah mencapai puncak lawatan Tuhan (keledai sudah ditunggangi Tuhan). Dan keledai ini yang dipakai untuk melawat Israel.
Lukas 19: 30-31
= keledai akan dipakai untuk membawa Firman pengajaran pada bangsa Israel, bukan lagi Firman penginjilan.
Keledai muda= kehidupan yang selalu mau dibaharui oleh Firman pengajaran yang benar.
2 kali keledai ini dilibatkan dalam kegerakan besar:
- Keluaran 4: 18-20 = Musa oleh kehendak Tuhan pergi ke Mesir untuk melepaskan Israel dari Mesir dan membawanya ke Kanaan.
Disini Musa, istri dan anaknya naik keledai. Ini merupakan nubuat untuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Musa meninggalkan Midian dan orang tuanya, tapi ada tujuannya. Artinya, hamba Tuhan boleh meninggalkan markasnya untuk suatu tujuan yang rohani dan di dorong oleh Firman. Tapi kalau tujuannya bukan yang rohani, jangan keluar-keluar, karena bisa mengalami kejatuhan.
Disini, untuk bisa dilibatkan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, maka nikah dulu yang harus diperbaiki.
Disini tongkat ada ditangan Musa. Artinya, pimpinan tetap di tangan suami, jangan dipegang istri atau anak-anak (Yesaya 3: 12). Kalau tongkat dipegang istri atau anaknya, maka arahnya adalah pada kekacauan.
- Matius 21: 4-5 = keledai dipakai Tuhan dengan Firman Pengajaran Mempelai.
Kalau Firman pengajaran yang benar dibawa ke Israel, hasilnya melembut seperti pohon ara. Israel akan melembut dan kafir juga akan melembut sehingga Israel dan kafir bisa menjadi satu, terbentuklah mempelai wanita Tuhan. Dan melembut ini adalah suatu keubahan.
Melembut= bisa menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan. Jangan penyerahan separuh-separuh. Kalau penyerahan kita hanya untuk keuntungan daging, pada akhirnya akan jadi batu sandungan dan penyangkal Tuhan seperti Petrus bahkan jadi pengkhianat seperti Yudas.
Praktik penyerahan sepenuh adalah mulai dengan menyerahkan kekuatiran (1 Petrus 5: 7). Kegerakan Roh Kudus hujan akhir adalah kegerakan memberi dan tidak ada kekuatiran.
Kalau bisa menyerahkan kekuatiran, baru bisa menyerahkan diri sepenuh kepada Tuhan (Mazmur 37: 5-7).
Praktik penyerahan sepenuh pada Tuhan adalah berdiam diri. Artinya:- menghakimi diri sendiri, mengoreksi diri sendiri, mengaku kesalahan-kesalahan kita pada Tuhan dan sesama.
- tersungkur di bawah kaki Tuhan, untuk menyembah Tuhan. Hanya mengaku diri sebagai tanah liat dan bergantung pada kemurahan Tuhan untuk bisa hidup.
Yohanes 11: 31-32
Maria tersungkur dibawah kaki Tuhan. Dan bangkai Lazarus, bisa dipulihkan oleh Tuhan. Ini kemuliaan Tuhan.
Secara jasmani, bangkai adalah sesuatu yang tidak berguna dan sudah berbau busuk.
Secara rohani, bangkai adalah daging yang di gerogoti oleh ulat-ulat dosa.
Malam ini, apa yang sudah jadi bangkai, masih bisa ditolong Tuhan oleh kuasa kemuliaan Tuhan. Sampai satu waktu, bangkai bisa menjadi mempelai wanita Tuhan untuk menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali.
Tuhan memberkati.