Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 10:8-11
10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.
10:11 Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."
Tema: Rasa pahit dan manis.
Rasa pahit, kecut, manis, selalu dirasakan oleh manusia, mulai dari kandungan, bayi, anak kecil, remaja muda, dewasa, tua, sampai di akhirat. Mulai dalam kandungan, jika nutrisinya tercukupi, ibunya tenang, maka bayinya tenang, manis. Namun jika nutrisi tidak tercukupi, bayi merasa sengsara, pahit. Demikian pula anak kecil sampai dewasa/ tua, jika sengsara, pahit, akan menangis. Jika bahagia, manis, akan tertawa. Sampai pun di akhirat, jika selama hidup di dunia sengsara karena dosa, pahit getir, akan menangis selamanya di neraka. Namun jika selama di dunia hidup benar, suci, manis, maka akan bahagia selamanya di Surga.
Semoga dengan merayakan Natal, semua yang pahit getir, kecut dalam hidup kita bisa menjadi manis, sampai selama-lamanya. Berita Natal sanggup untuk mengubahkan yang sudah pahit getir, kecut, menjadi manis.
Wahyu 10:1, 810:1 Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
10:8 Dan suara yang telah kudengar dari langit itu, berkata pula kepadaku, katanya: "Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu."
Malaikat = Tuhan Yesus [ayat 1] sebagai Gembala Agung, memegang gulungan kitab yang terbuka = pembukaan rahasia firman Allah yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
Jadi gulungan kitab kecil di tangan malaikat = berita malaikat, firman penggembalaan, yaitu firman Allah yang dipercayakan oleh Tuhan Yesus, Gembala Agung kepada seorang gembala di dunia ini untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur/ berkesinambungan, dan diulang-ulang, sehingga menjadi makanan rohani bagi domba-domba, dengan dua rasa: pahit dan manis.
Lukas 2:8-12, 20
2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Gembala-gembala menerima berita malaikat/ berita natal/ firman penggembalaan = mendengar dan melihat firman penggembalaan yang menjadi wujud nyata dalam bayi Yesus di palungan, sama dengan melihat Yesus sebagai Juru Selamat.
Wahyu 1:10-13
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
1:11 katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.Rasul Yohanes mendengar dan melihat bunyi sangkakala yang diulang-ulang (= firman penggembalaan yang keras) menjadi wujud nyata, yaitu gereja Tuhan yang sempurna (7 kaki dian emas), dan melihat Yesus dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, Gembala Agung, Raja segala raja, Kepala/ Suami, Mempelai Pria Surga.
Jadi firman penggembalaan adalah firman Allah yang menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat dengan dua rasa (pahit dan manis), dan menjadi wujud nyata (bisa dilihat) dalam hidup kita dan kita bisa mengalami pelayanan Yesus Imam Besar.
Ada dua macam firman penggembalaan (makanan rohani):
- Injil keselamatan/ firman penginjilan/ susu/ kabar baik.
Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Amsal 25:25
25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.
Yaitu firman Allah yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa (lewat Natal) tetapi harus mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.
- Cahaya Injil kemuliaan Kristus/ firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/ makanan keras/ Kabar Mempelai.
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Ibrani 4:12
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Yaitu firman Allah yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga, untuk menyucikan dan mengubahkan orang yang sudah selamat (= mendewasakan kerohanian kita), sampai sempurna seperti Yesus.
Pengertian pahit dan manis:
- Sikap dalam mendengar firman penggembalaan:
Amsal 27:7
27:7 Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis.
- Jika kita makan firman penggembalaan dengan rasa lapar, dengan kebutuhan, sekalipun pahit (sakit/ sengsara) bagi daging, tetapi kita merasakan semanis madu, membahagiakan kita.
Contoh: perempuan Kanaan yang anaknya kerasukan setan, bisa menghargai firman seperti anjing menjilat remah-remah roti.
Maka hidup kita yang pahit, akan berangsur-angsur menjadi manis oleh kekuatan firman yang diulang-ulang, sampai menjadi rumah doa.
- Sebaliknya sehebat apapun manusia, kalau sikapnya bosan, ngantuk, menolak firman penggembalaan, maka doanya menjadi kekejian.
Amsal 28:9
28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.
Bukan menjadi rumah doa, tetapi menjadi sarang penyamun. Sehingga lambat laun hidupnya akan menjadi pahit, sampai binasa.
- Pekerjaan/ aktifitas firman penggembalaan:
- Pekerjaan Injil keselamatan/ firman penginjilan/ susu/ kabar baik yang diulang-ulang, adalah memanggil orang berdosa supaya diselamatkan.
Prosesnya:
- Mendengar firman sampai mengerti, percaya/ yakin pada firman (menjadi iman dalam hati), sehingga kita beriman/ percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat. Mungkin pahit bagi daging: dikucilkan karena percaya Yesus, warisan dihapus, dll; namun manis bagi hidup kita. Jika kita sudah merasakan pahit manis pekerjaan firman penginjilan, maka kita bisa melihat wujud Yesus sebagai Juru Selamat.
- Iman menjadi rem untuk berhenti berbuat dosa, kembali kepada Allah = bertobat, mati terhadap dosa. Sampai bertobat dari dosa kebenaran diri sendiri, yaitu menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain, sampai menyalahkan Tuhan (pengajaran benar).
- Baptisan air.
Baptisan air yang benar adalah sesuai dengan kehendak Tuhan (Alkitab) dan dibaptis seperti Yesus dibaptis.
Matius 3:16
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Orang yang sudah mati terhadap dosa (bertobat) harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan keluar (bangkit) dari dalam air bersama Yesus. Maka langit terbuka, kita mendapat hidup baru, hidup Surgawi, kita mengalami baptisan Roh Kudus, hidup dalam kebenaran, menjadi seperti bayi yang baru lahir.
Mazmur 37:25-26
37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
Percaya Yesus, bertobat, baptisan air dan baptisan Roh Kudus, hidup benar, mungkin pahit bagi daging (dikucilkan, difitnah, dll), tetapi hasilnya manis. Kita selamat (tidak dihukum) dan diberkati Tuhan sampai anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain. Wariskan kebenaran untuk anak cucu. Tuhan tidak pernah tinggalkan, sampai hidup kekal.
- Pekerjaan cahaya Injil kemuliaan Kristus/ Kabar Mempelai yang diulang-ulang adalah menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna, sama mulia dengan Yesus.
Apa yang disucikan oleh firman pengajaran?
Wahyu 10:9-10
10:9 Lalu aku pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Katanya kepadaku: "Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu."
10:10 Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manis seperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahit rasanya.
- Mulai menyucikan perut hati yang pahit.
Matius 15:19
15:19 Karena dari hati timbul segala (1)pikiran jahat, (2)pembunuhan, (3)perzinahan, (4)percabulan, (5)pencurian, (6)sumpah palsu dan (7)hujat.
Kalau hati dikuasai oleh 7 keinginan jahat, najis, pahit, maka pelitanya padam, gelap (seperti orang buta), hidupnya membabi buta, berbuat dosa sampai puncak dosa: makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri sah, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, manusia dengan binatang, nikah yang salah: kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan). Maka hidupnya pahit getir, sampai binasa di neraka selamanya.
Namun jika kita mau menerima pekerjaan firman pengajaran yang diulang-ulang, maka hati disucikan sehingga bisa diisi oleh Roh Kudus dengan 7 manifestasinya.
Yesaya 11:1-3
11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2 (1)Roh TUHAN akan ada padanya, (2)roh hikmat dan (3)pengertian, (4)roh nasihat dan (5)keperkasaan, (6)roh pengenalan dan (7)takut akan TUHAN;
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Sampai takut akan Tuhan = membenci dosa, hidup suci.
Maka kita diperlengkapi jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus = jubah indah. Kita dipakai Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Roh Kudus membuat kita setia dan berkobar, setia dan tanggung jawab dalam ibadah pelayanan dan dalam nikah rumah tangga.
Hasilnya adalah sekalipun kita seperti tunggul yang kecil (tidak berharga, tidak dilihat orang), Roh Kudus sanggup membuat kita bertunas, berbunga, berbuah sampai berbuah manis.
- Penyucian mulut.
Sampai terasa manis seperti madu, mulai dari tidak berdusta.
Jika masih ada dusta, hidupnya pahit. Jika disucikan, bisa jujur, bisa berkata benar dan baik, hidupnya manis.
Wahyu 10:11
10:11 Maka ia berkata kepadaku: "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja."
Kita bisa bersaksi, menyembah Tuhan, menjadi rumah doa.
Jika hati dan mulut sudah disucikan, maka terjadi pembaharuan.
Kolose 3:9, 10-14
3:9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah (1)belas kasihan, (2)kemurahan, (3)kerendahan hati, (4)kelemahlembutan dan (5)kesabaran.
3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan (6)ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah (7)kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Manusia baru dengan 7 pembaharuan sampai sempurna seperti Yesus.
Jika kita sudah merasakan pahit manis pekerjaan firman pengajaran, maka kita bisa melihat wujud 7 kaki dian emas = gereja sempurna, mempelai wanita.
Wahyu 1:13
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Dan kita bisa melihat wujud Yesus Imam Besar yang mengulurkan tangan kemurahan kebaikan-Nya kepada kita.
Mazmur 136:1-4
136:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya (kemurahan-Nya, TL).
136:2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Yesus seorang diri sanggup mengadakan keajaiban besar untuk menolong kita, jangan berharap siapa pun.
Contoh dan hasilnya:
- Petrus.
Matius 14:29-30
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
Petrus sering mengandalkan yang lain, sering bimbang, sehingga diijinkan hampir tenggelam supaya memilih Yesus seorang diri (Petrus bisa berteriak kepada Yesus, bukan kepada 11 murid yang lain).
Mungkin kita mengalami kemerosotan dalam ekonomi, pelayanan, kejatuhan dalam dosa, ketenggelaman. Tangan kemurahan kebaikan Tuhan sanggup mengangkat, memulihkan, bahkan meningkatkan.
- Perempuan yang tertangkap basah berzinah.
Yohanes 8:9-11
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
8:11 Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Menunjuk kehancuran nikah dan buah nikah, takut, stres, pahit getir, sampai binasa. Yesus seorang diri [ayat 9] sanggup menolong, membuat yang pahit menjadi manis, bahagia.
- Maria dan Martha menghadapi Lazarus mati 4 hari.
Menunjuk kebusukan dalam dosa, kegagalan, tidak ada harapan, tidak ada masa depan. Yesus seorang diri sanggup membangkitkan yang sudah mati, yang busuk jadi harum, yang gagal menjadi berhasil dan indah pada waktunya.
Semua yang pahit getir, kecut dalam hidup kita (anggur asam bercampur empedu) sudah diminum Yesus di atas kayu salib supaya hidup kita menjadi manis, sampai sempurna untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, kita masuk Yerusalem baru, manis untuk selama-lamanya.
Tuhan memberkati.