Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada pada kitab Wahyu 2-3, tentang 7 jemaat bangsa kafir yang mengalami penyucian terakhir--percikan darah--, supaya bisa sempurna (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014).
Kita mempelajari kitab Wahyu 3: 14-22--tentang sidang jemaat di
LAODIKIA(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 14 Juni 2015). Ini adalah jemaat yang terakhir--jemaat ketujuh. Ini menunjuk pada keadaan jemaat akhir zaman--kita semua.
"
Ini merupakan firman TUHAN yang disampaikan setiap ibadah baik di Malang maupun di WR Supratman 4 Surabaya. Jadi berita natal malam hari ini mengalir juga dari sini."
Wahyu 3: 16-173:16. Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Jemaat Laodikia adalah jemaat yang suam-suam kuku rohani (ayat 16-17); secara jasmani kaya--tidak kurang apa-apa/semuanya ada--, tetapi rohaninya kosong--melarat, miskin, buta dan telanjang; tidak punya apa-apa/kosong. Hanya mengutamakan yang jasmani terus, sedangkan yang rohani kosong. Tidak mau diisi, terutama tidak mau diisi firman pengajaran benar dan kurban Kristus/perjamuan suci. Mau beribadah, tetapi tidak mau kalau firmannya banyak. Kalau nyanyi, banyak-banyak.
Akibatnya adalah
- seperti sekam--luarnya bagus, dalamnya kosong dan akan dibakar.
- atau seperti muntah ('dimuntahkan oleh TUHAN')--kalau hanya menggembar-gemborkan yang jasmani, mungkin dihadapan manusia hebat, tetapi tidak berguna di hadapan TUHAN (hanya seperti muntah), jijik, najis, bahkan terbuang selama-lamanya (binasa selamanya).
Tetapi puji syukur pada TUHAN, ada ayat 20-21--janji TUHAN pada yang menang.
Wahyu 3: 21-22
3:21. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."Sekalipun sudah seperti sekam dan muntah, tetapi masih ada janji TUHAN.
JANJI TUHANkepada jemaat Laodikia--kita semua--yang menang bersama Yesus--terutama menang atas suam-suam kuku--, yaitu
duduk bersanding bersama Yesus di takhta sorga selama-lamanya; artinya kita sebagai mempelai wanita sorga--isteri/tubuh Kristus yang sempurna--duduk bersanding dengan Yesus--Mempelai Pria Sorga/suami/kepala--di takhta sorga untuk selama-lamanya; tidak terpisah lagi untuk selama-lamanya.
Dari muntah, bisa duduk di takhta sorga. Ini kekuatan TUHAN. Jadi, pada malam natal yang berbahagia ini, TUHAN mau menolong kita--siapapun kita; apapun keadaan kita secara jasmani dan rohani (hancur, jijik, najis). TUHAN sanggup menolong kita semua. Jangan putus asa dan kecewa, sebab TUHAN masih bisa menolong. Yang sudah tertolong, jangan sombong. Laodikia sombong, akhirnya jadi muntah. Biar TUHAN menolong kita semua. Kita berseru kepada TUHAN selalu.
Pengenalan kita harus sampai di sini, karena:
- Kalau hanya mengenal Yesus sebagai bapa yang baik, masih ada anak yang terhilang,
- Kalau hanya mengenal Yesus sebagai tabib (dokter yang ajaib), waktu sakit, butuh, kalau sudah sembuh, tidak butuh TUHAN lagimeninggalkan TUHAN,
- Kalau hanya mengenal Yesus sebagai gembala yang baik, masih ada domba yang terhilang.
Jadi kita harus mengalami peningkatan rohani, sampai kita menjadi tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita--dan Yesus adalah kepala yang sempurna--Mempelai Pria; kepala dengan tubuh tidak bisa terpisah selama-lamanya. Inilah tujuan kita beribadah melayani TUHAN, yaitu sampai duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selama-lamanya.
Kalau kita mengikuti Yesus hanya untuk mencari kekayaan, ini salah! Sebab di luar Yesus, masih banyak yang lebih kaya. Kalau untuk mencari kepandaian, di luar Yesus banyak yang lebih pandai.
Hubungan antara Mempelai Pria dan mempelai wanita adalah hubungan nikah yang rohani--
HUBUNGAN KASIH. Kasih itu kekal, sehingga hubungan ini menjadi kekal (tidak terpisah selamanya).
Dalam Tabernakel, hubungan kasih digambarkan dengan 2 loh batu. Ini yang membuat hubungan itu kekal.
Pada malam natal ini, TUHAN akan mencurahkan kasih-Nya.
Yohanes 3: 163:16. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Natal, salah satu artinya adalah Allah memberikan kasih-Nya kepada kita lewat pribadi Yesus untuk mengangkat muntah--hidup yang hancur, gagal, najis, kotor, nikah yang rusak dan sebagainya--sampai berada di takhta sorga selama-lamanya. Seperti dulu Musa menerima 2 loh batu, biarlah malam ini kita menerima kasih Allah lewat pribadi Yesus yang sudah dikorbankan di kayu salib.
Sebaliknya, jika kita mau duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selama-lamanya, maka kita
mutlak menerima kasih Allah--2 loh batu.
Dua loh batu terdiri dari 2 bagian:
- Loh batu pertama: berisi 4 hukum, yaitu mengasihi TUHAN dengan segenap tubuh, jiwa, roh kita; mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu (diterangkan mulai dariIbadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 07 Desember 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 13 Desember 2015). Kalau TUHAN sudah mengasihi kita (rela berkorban apapun untuk kita), maka kita harus mengasihi Dia lebih dari apapun (rela berkorban apapun untuk TUHAN).
Contoh: Abraham menyerahkan Ishak, anaknya yang tunggal, karena ia mengasihi TUHAN lebih dari anak--mengasihi TUHAN lebih dari semuanya. Mudah atau sulit, bergantung pada hatinya. Kalau mengasihi TUHAN lebih dari semua, mudah.
- Loh batu kedua: berisi 6 hukum, yaitu mengasihi sesama yang mengasihi kita, mengasihi sesama seperti diri sendiri; bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 14 Desember 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 23 Desember 2015).
Kita harus waspada. Sementara TUHAN memberikan kasih-Nya dan kita butuh kasih TUHAN untuk terangkat, keadaan dunia akhir zaman--menjelang kedatangan Yesus--justru
kasih menjadi dingin; kebencian (kedurhakaan) juga meningkat sampai kebencian tanpa alasan.
Matius 24: 12, 924:12. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
24:9. Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibencisemua bangsa oleh karena nama-Ku,
Kebencian tanpa alasan= pembunuhan.
Ini yang harus waspadai!
Ini tema natal kita malam ini, yaitu
TERJADI KRISIS KASIH.
Ini merupakan krisis terbesar di dunia.
1 Korintus 13: 12-1313:12. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13:13. Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besardi antaranya ialah kasih.
'
tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka' = kalau TUHAN datang kembali, kita akan melihat muka dengan muka di awan-awan yang permai.
Krisis kasih adalah krisis terbesar di dunia--karena kasih adalah perkara terbesar ('
paling besardi antaranya ialah kasih')--, sehingga tidak bisa memandang Yesus muka dengan muka saat Yesus datang kembali di awan-awan yang permai; tertinggal saat Yesus datang kembali dan binasa selamanya.
Kalau sudah tidak ada kasih bisa hancur semuanya. Hati-hati krisis kasih terjadi mulai di rumah tangga; hubungan di rumah tangga (suami-isteri, kakak-adik, mertua-menantu) mulai ada kebencian tanpa alasan; di dalam penggembalaan (antara gembala dengan domba, domba dengan domba); antar penggembalaan juga terjadi krisis kasih, sampai tidak bisa terbentuk tubuh Kristus yang sempurna--tertinggal saat Yesus datang dan binasa selama-lamanya.
Pada saat Yesus datang pertama kali ke dunia--natal--, sudah menghadapi krisis kasih--kebencian tanpa alasan; pembunuhan--yang
hanya bisa dihadapi dengan MIMPI. Dalam cerita natal, banyak tentang mimpi; Yusuf bermimpi dan sebagainya.
Mimpi= pembukaan firman Allah; yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab--firman yang dibukakan rahasianya; bukan diterangkan dengan pengetahuan, lawakan. Ini disebut Firman pengajaran yang benar.
Kalau ayat ditambah kata-kata sendiri, maka jadi seperti Hawa:
- Hawa mengurangi kata 'bebas'. Firman TUHAN berkata: 'Semua buah pohon di taman boleh kamu makan buahnya dengan bebas', tetapi Hawa menghilangkan kata 'bebas'.
- Hawa menambah kata 'raba': 'tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun rababuah itu, nanti kamu mati.'
Ini tidak ada di ayat, tetapi kata-katanya sendiri. Kalau hamba TUHAN menerangkan firman (membaca ayat), kemudian ditambah dengan kata-katanya sendiri (ditafsirkan sendiri), bahaya. Itu
suara ular, bukan suara TUHAN, yang akan menghancurkan kehidupan itu--seperti Adam dan Hawa yang nikahnya menjadi telanjang, hancur dan binasa selamanya.
Kita butuh mimpi--pembukaan rahasia firman. Ayat itu merupakan suara TUHAN. Jika ayat yang merupakan suara TUHAN, diterangkan lagi dengan ayat yang merupakan suara TUHAN, berarti semua firman adalah suara TUHAN. Itulah ajaran yang benar dan berguna untuk menghadapi kebencian.
3 kali Yesus menghadapi kebencian tanpa alasan(pembunuhan) pada seputar natal:
- saat dalam kandungan, Yesus sudah mau dibunuh.
Saat itu Maria mau diceraikan. Kalau sampai terjadi perceraian dan Maria sedang mengandung tanpa suami, maka hukumannya adalah dirajam sampai mati.
Matius 1: 18-21
1:18. Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
1:19. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
1:20. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpidan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
1:21. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
'malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi' = kebencian/pembunuhan hanya bisa dihadapi dengan mimpi.
Saat Yesus dalam kandungan, Ia sudah diancam dengan kebencian/pembunuhan. Bentuknya: perceraian nikah orang tua.
Perhatikan!Kalau belajar dari sini, ada 2 macam perceraian:
- perceraian diam-diam: suami-isteri masih satu rumah dan satu tempat tidur, tetapi tidak satu hati lagi,
- perceraian secara surat (sudah dikeluarkan surat cerai).
Dasar perceraian adalah kebencian--ada dendam dan sebagainya. Kalau ada belas kasih, tidak akan terjadi perceraian.
Banyak masalah dalam nikah--kurang uang, di PHK, sakit dan sebagainya--, tetapi masalah terberat adalah perceraian. Mengapa begitu? Tadi dijelaskan; suami adalah kepala dan isteri adalah tubuh. Perceraian adalah putus hubungan antara kepala dan tubuh; sama dengan mati. Ini terberat. Kalau kurang uang, tidak akan mati--masih bisa makan seadanya. Sebab itu, TUHAN tidak menghendaki adanya perceraian!
Markus 10: 9-12
10:9. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
10:10. Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu.
10:11. Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.
10:12. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."
TUHAN tidak menghendaki perceraian, karena bercerai sama dengan mati. Kalau kawin lagi dengan yang lain--sudah mati, lalu berbuat dosa--, sama dengan busuk--berzinah--di hadapan TUHAN dan sebentar lagi berulat--ulat yang tidak mati di neraka; digerogoti ulat di neraka. Serius!
Tadi, Yusuf tulus. Tetapi tulus saja tidak cukup, harus ditambah mimpi, baru ia tidak bercerai.
Jadi, hal terpenting masuk dalam nikah(pertimbangan dari TUHAN) adalah HATI YANG TULUS DITAMBAH MIMPI--pembukaan firman.
Yusuf tulus, tetapi tanpa mimpi--pembukaan firman; pengajaran benar--, masih ada kebencian (mau menceraikan Maria), karena Maria mengandung lebih dahulu.
Banyak orang bilang: Orang itu baik, itu bagus, tetapi kalau tidak ada mimpi (tidak ada pembukaan firman), masih bisa ada kebencian, iri, dendam, dan sebagainya. Sekalipun pendeta baik, gerejanya besar, tetapi kalau tidak mempunyai pembukaan firman, bahaya! Sebab masih bisa iri, dengki, benci dan sebagainya. Tanpa pembukaan firman, kebencian bisa datang.
Tetapi bersyukur, karena Yusuf tulus hati, maka saat ada mimpi, ia bisa menerima; bisa menampung firman pengajaran yang benar, yang keras. Kalau tidak tulus hati, ia tidak bisa menerima mimpi.
'Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus', ini firman yang keras, sebab ia disuruh mengambil Maria yang sudah mengandung lebih dulu! Tetapi Yusuf bisa menerima dengan ketulusan hati.
Firman pengajaran yang benar, sama dengan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua dan hanya hati yang tulus, yang mau disucikan; mau menampung firman pengajaran, sehingga Yusuf--kita semua--bisa menerima pribadi Yesus sebagai juruselamatuntuk menyelesaikan dosa-dosa ('Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka').
Dosa adalah beban terberat dari manusia, sebab dosa menjadi beban sampai kapanpun (membuat manusia susah mulai di dunia sampai di neraka). Kalau Yesus bisa menyelesaikan dosa, maka Ia bisa menyelesaikan beban kita yang lainnya (semua masalah kita). Terimalah firman pengajaran; terima Yesus yang bisa menyelesaikan dosa!
Praktikmenerima Yesus sebagai juruselamat adalah BERDAMAI. Kalau pedang firman menusuk kita--menunjukkan dosa--, maka kita saling mengaku dan mengampuni. Kita mengaku dosa dengan hancur hati, artinya sadar betul oleh kekuatan pedang firman, bahwa kita yang salah (kita sadar, menyesal dan bisa mengaku dosa). Kita mengaku dosa pada TUHAN dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Yang benar mengampuni dosa orang lain dengan hancur hati juga dan melupakannya.
"Pengalaman saya sebagai gembala juga tidak kuat dan ikut menangis kalau ada yang mengaku dosa kepada saya. Kita mengampuni dengan sungguh-sungguh, dengan hancur hati. Menyadari bahwa saya juga diampuni oleh Yesus: 'Kalau Yesus tidak mengampuni saya, hancurlah saya, banyak dosa saya yang diampuni, sebab itu saya juga harus mengampuni dosa.' "
Saling mengaku dan mengampuni, maka darah Yesus--darah Anak Domba Paskah--menyelesaikan dosa-dosa.
Kalau tulus hati, maka kita bisa menerima pedang firman (mimpi), setelah itu bisa mengaku dosa dan mengampuni. Kalau tidak tulus, tidak akan bisa menerima mimpi, bahkan sampai mati pun tidak mau mengaku dosa dan mengampuni.
1 Korintus 5: 7-8, 11
5:7. Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
5:11. Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3), pemfitnah(4), pemabuk(5)atau penipu(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Ayat 11= inilah dosa-dosa yang membuat terpisah--bercerai--dan harus dibuang, diselesaikan malam ini.
Menyelesaikan dosa-dosa, mulai dari 6 dosa yang mendarah daging:
- cabul: percabulan = dosa seks dengan berbagai ragamnya,
- kikir,
- penyembahan berhala; dukun-dukun dan sebagainya. Penyembahan berhala adalah segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi TUHAN (menghalangi kita beribadah melayani TUHAN).
"Ada yang sengaja. Kalau tahu hari minggu kita ibadah, ada yang datang dan malah minta diantar, supaya tidak beribadah. Ini penyembahan berhala. Jangan bergaul! Sebab dia mau menjauhkan kita dari TUHAN. Pacar juga bisa demikian. Hari sabtu minta diantar ke sana ke mari dengan sengaja. Ini penyembahan berhala."
- pemfitnah= salah jadi benar dan sebaliknya. Kalau dia tidak bertobat, jangan bergaul! Jika bergaul terus, kita juga akan jadi pemfitnah. Hati-hati
- pemabuk; pasangannya adalah merokok, narkoba,
- penipu; termasukdusta.
Kita harus lepas dari 6 dosa malam ini. Kalau kita lepas, maka kita bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian. Ini pagarnya. Kita bisa bergaul dengan siapapun di dunia ini, tetapi pagarnya adalah kebenaran--hidup benar--dan kemurnian--sesuai dengan pengajaran yang benar.
Contoh: kita boleh berdagang dengan siapa saja, tetapi harus benar secara hukum negara, benar secara firman dan murni--sesuai dengan firman pengajaran yang benar.
Kalau kita mempraktikkan firman seperti Yusuf, yaitu kita tulus hati--mengaku dosa saat pedang firman menusuk, dan mengampuni dosa orang lain; jangan ikut-ikut membenci--, maka kita dilepaskan dari 6 dosa dan bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian.
Hasilnya:
- ayat 7= kita mengalami suasana pesta sorga(kebahagiaan sorga); kalau dalam nikah rumah tangga artinya 'nikah yang berpesta'. Kalau di dunia, 'pesta nikah' paling lama 7 hari 7 malam, setelah itu mulai tawar sampai pahit dan bercerai. Tetapi kalau ada darah Yesus--hati tulus, ditambah tusukan pedang, sehingga kita menerima Yesus sebagai Juruselamat dan bisa berdamai--, maka nikah akan menjadi nikah yang berpesta--tiap hari berpesta (minum air anggur yang manis terus) dan lebih bahagia sampai pesta nikah Anak Domba saat Yesus datang kembali kedua kali di awan permai.
Kalau nikah yang berpesta, tidak akan bercerai.
- Matius 18: 19
18:19. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orangdari padamu di dunia ini sepakatmeminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
'dua orang'= suami-isteri.
Jika dosa sudah diselesaikan, maka suami isteri tidak akan bercerai.
Hasil kedua: menjadi satu hati--sepakat. Kalau satu hati, tidak mungkin bercerai, malah menjadi rumah doa--doanya dijawab TUHAN. Ke depan tidak bisa, ke belakang tidak bisa, kiri kanan sudah tidak bisa, bukan saatnya saling menuduh/saling menyalahkan, tetapi saatnya berpegangan tangan--bersatu hati--, angkat tangan dan doa dijawab TUHAN. Masalah apapun diselesaikan oleh TUHAN.
Hati-hati! Jangan ada kebencian tanpa alasan di dalam nikah. Kalau ada perasaan tidak enak, cepat selesaikan. Kalau tidak diselesaikan, tetapi dipendam, akan terjadi kebencian tanpa alasan, sampai terjadi perceraian. Kalau tulus hati dan bisa menerima mimpi, pasti nikah kita mencapai nikah yang sempurna dan tidak akan terjadi perceraian. Kita sepakat semua--satu pengajaran, satu hati--dan doa dijawab oleh TUHAN.
- Saat menjadi bayi, Yesus juga mau dibunuh.
Matius 2: 13-15
2:13. Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpidan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."
2:14. Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,
2:15. dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."
'mimpi' = pembukaan firman harus dikemukakan. Jangan seperti Laodikia! Kalau TUHAN hanya melihat yang kaya, berarti TUHAN tidak adil, sebab ada gereja yang besar dan ada yang sederhana. Yang dilihat oleh TUHAN adalah kekayaan rohani di dalam mimpi. Pembukaan firman, itulah kekayaan!
Saat Yesus sudah lahir menjadi bayi, Ia diancam kebencian/pembunuhan oleh raja Herodes dan tertolong karena Yusuf bermimpi. Apa salahnya bayi? Tetapi Ia mau dibunuh--ini kebencian tanpa alasan.
Nubuatnya bagi kita: menjelang kedatangan Yesus kedua kali, kita diancam oleh setan--Herodes adalah gambaran dari setan (raja kegelapan)--yang mau membunuh kita, yaitu:
- mau membunuh tubuh jasmanilewat celaka marabahaya, bencana alam, penyakit, teroris dan sebagainya. Tubuh jasmani ini yang dikejar oleh setan.
- membunuh masa depan, lewat kesulitan dalam pekerjaan, ekonomi, studi.
"Banyak yang mengeluh soal study.Ada yang sudah skripsi, tetapi ditolak terus oleh dosen. Jadi, harus lewat pembukaan firman. Saya hanya menjawab: 'Kalau sudah berusaha, tetapi belum bisa, dengarlah firman, periksa diri, apa salahmu.' Kurang satu minggu wisuda, sudah tidak mungkin lagi dan dosennya selalu tidak mau bertemu. Lalu ia menghadap saya dan mengaku ada salah. Senin maju, malah ia dipanggil dosennya dan satu minggu selesai, bisa wisuda."
Apapun kesulitan kita, dengar firman. Harus ada pembukaan firman!
"Pada ibadah semacam ini, sangat sayang kalau bukan untuk mendengarkan firman, apalagi untuk hura-hura, menyanyi dan sebagainya. Berapa yang kita keluarkan? Sayang sekali. Jadi, harus ada mimpi (pembukaan firman)."
- membunuh rohani, yaitu:
- lewat ajaran palsu, yaitu ajaran kawin cerai; ajaran Izebel; ajaran babel--hanya memperhatikan yang jasmani, yaitu ajaran tentang kemakmuran jasmani:
- hiburannya seperti di dunia, padahal ayat mengatakan: 'Jangan serupa dengan dunia',
- tanpa penyucian (tanpa firman TUHAN), dosa dibiarkan.
"Di gereja TUHAN sudah disetujui homoseks, kawin cerai, kawin campur. Kesalahan kita adalah menikahkan orang hanya untuk menjadi anggota gereja (untuk keegoisan), bukan menjadi anggota tubuh Kristus. Seringkali kita membaptiskan orang, hanya untuk menjadi anggota gereja, tidak peduli lagi dia sudah bertobat atau belum. Yang benar, membaptiskan orang, supaya menjadi anggota tubuh Kristus."
- membunuh rohani lewat kebencian tanpa alasan. Hati-hati dengan kebencian! Jangan ikut-ikut bergosip! Nanti bisa kering.
- Membunuh rohani lewat dosa-dosa sampai puncaknya dosa:
- dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
- dosa kawin-mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks--homoseks, lesbians, seks pada diri sendiri--, nikah yang salah--kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan/seks bebas.
Kalau gereja sudah setuju pada seks bebas, berarti kedatangan TUHAN sudah tidak lama lagi. Hanya kurang satu ini saja.
"Sekarang apa yang tidak disetujui? kawin campur sudah disetujui, alasannya: Dari pada berzinah. Padahal itu sudah berzinah. Kawin cerai juga disetujui, dengan alasan: Dari pada berzinah. Padahal itu sudah berzinah yang kekal (permanen). Saya menasihati orang: 'Jangan mempermanenkan dosa. Kalau dosa sudah permanen, tidak bisa ditolong. Jangan coba-coba! Kamu tidak bisa ditolong lagi, sebab kamu melawan TUHAN.' Kalau seks bebas sudah disetujui oleh negara-negara; tidak perlu surat-surat lagi, berarti TUHAN sudah datang kembali."
Efesus 2: 1
2:1. Kamu dahulu sudah matikarena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Begitu kita berbuat dosa, saat itu juga kita sudah mati atau binasa selamanya (sudah dibunuh oleh setan). Jangan! TUHAN tolong kita semua.
Dulu, bayi Yesus mau dibunuh oleh raja Herodes, tetapi ditolong oleh Yusuf yang bermimpi. Sekarang, tubuh, jiwa, roh kita mau dibunuh oleh setan.
Peringatan bagi kita di malam natal! Waspada, siapapun manusia dan sehebat apapun manusia secara jasmani dan rohani, tanpa mimpi--pembukaan firman--hanya seperti bayi yang tidak berdaya dan pasti terbunuh oleh setan!Kalau Yusuf tidak mendapat mimpi, pasti Yesus mati.
Matius 2: 13-14
2:13. Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."
2:14. Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,
Pembukaan firman Allah (mimpi) sanggup melindungi kita yang tidak berdaya apa-apa--selemah apapun kita--; sanggup memberikan jalan ke luar dari segala sesuatu.
"Saya selalu berdoa seperti itu. Mau mengadakan kebaktian kebangunan rohani, saya tidak cari sponsor. Sorga tidak boleh disponsori bumi, sebab bumi yang disponsori oleh sorga. Jangan terbalik, TUHAN malu! Mau mengadakan KKR sponsornya dari dunia, apalagi dari pekerjaan yang tidak halal. Jangan! Sorgalah yang menjadi sponsor bumi, sampai Yesus diberikan ke bumi, itu sudah cukup! Mau apapun, saya tidak mau hutang. Bukan saya sombong, tetapi dari sejak pengerja saya tidak mau hutang, karena ajaran di Lempin-El: Tidak boleh hutang. Pernah diizinkan tidak makan dan minum, saya tidak mau hutang. Kalau TUHAN izinkan saya mati, ya sudah, berarti sudah cukup pemakaian TUHAN bagi saya. Waktu masih pengerja, saya disuruh guru dan gembala saya ke Kalimantan, tidak pernah diberi ongkos dan saya tidak pernah hutang, tetapi bisa. Jadi pembicara, saya juga pernah tidur di emperan sekolah, tidak masalah, yang penting saya tidak hutang."
Jangan sekali-kali mencari sponsor untuk kebangunan rohani! Malam ini ada pembukaan jalan dari segala sesuatu.
Yusuf diberi jalan keluar lewat pembukaan firman (mimpi), yaitu menyingkir ke Mesir. Jadi, untuk melawan setan, kita menyingkir. Teladannya adalah Yesus.
Matius 14: 12-14
14:12. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.
14:13. Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14:14. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
Herodes sudah memenggal kepala Yohanes Pembaptis (ayat 12), lalu yang dilakukan Yesus untuk melawan Herodes adalah menyingkir (ayat 13).
Ayat 14= setelah itu Yesus menyuruh orang banyak untuk duduk di rumput (penggembalaan) dan memberi makan 5000 orang.
Yesus memberikan teladan untuk menyingkir. Menyingkirartinya
- tindakan untuk menjauhkan diri dari setandengan kekuatan dosa, daging dan dunia.
- tindakan untuk menarik belas kasih TUHAN. Cerita selanjutnya, TUHAN berbelas kasihan pada 5000 orang.
Inilah rahasianya. Kalau kita mau menjauh dari setan--dosa--, maka belas kasih TUHAN kita terima.
"Saya dengar hamba TUHAN berkhotbah, kalau melihat yang porno (sesuatu yang tidak baik), tutup wajah dengan tangan, dengan menyebut: Darah Yesus, tetapi matanya masih mengintip. Salah, itu bukan menyingkir! Kalau menyingkir, mata tidak usah melihat lagi, memalingkan wajah, dan saat itu belas kasihan TUHAN akan turun."
Tempat menyingkir adalah PENGGEMBALAAN. Oleh sebab itu setan menghantam gembala, sehingga gembala tidak setia lagi. Yesus lahir di kandang, itu menunjuk pada penggembalaan.
Dulu, Musa naik ke gunung Sinai untuk melihat kerajaan sorga, lalu TUHAN perintahkan Musa untuk membuat sorga di bumi, itulah Tabernakel atau Kemah Suci (Keluaran 25). Di dalam Tabernakel ada 3 ruangan: halaman--percaya Yesus, baptis air, selamat--, ruangan suci, dan ruangan maha suci--kesempurnaan. Kita sudah selamat, tetapi masih belum sempurna; berarti posisi kita sekarang berada di ruangan suci.
Ruangan suci= penggembalaan. Di dalam ruangan suci, terdapat 3 macam alat. Dulu 3 macam alat ini harus benar-benar dibuatl; misalnya: pelita emas terbuat dari 34 Kg emas, meja roti sajian dan mezbah dupa emas harus disalut dengan emas murni. 3 macam alat ini sudah hancur semuanya, tetapi sekarang dalam arti yang rohani:
- pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Alllah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya (seperti hari Minggu ada kesaksian, nyanyian dan sebagainya).
- Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran benar dan kurban Kristus (perjamuan suci). Harus ada firman pengajaran dahulu, setelah itu baru ada perjamuan suci.
- Mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Mengapa harus masuk dalam 3 macam ibadah? Sebab Allah itu Tritunggal dan kita juga terdiri dari tubuh, jiwa dan roh.
Jadi, di dalam kandang penggembalaan--ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok--, tubuh, jiwa dan roh kita bergaul erat--bersekutu--dengan Allah Tritunggal--seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar--sehingga:
- setan--Herodes--tidak bisa menjamah kita. Buktinyaadalah kita merasa damai sejahtera. Kita tenangsekalipun dunia ini bergelombang. Semua enak dan ringan. Kalau tidak damai, itu berarti Herodes sedang menjamah dan membunuh kita.
Kalau kaum muda kuatir terus--kuatir soal jodoh dan sebagainya--sampai tidak benar hidupnya, itu berarti dijamah oleh setan. Kuatir soal uang, sampai korupsi, ini berarti dijamah oleh setan.
Sebaliknya, sekalipun tidak punya uang, tetapi kalau ada damai sejahtera, berarti kita tidak dijamah oleh setan dan ada jalan keluar dari TUHAN--ada belas kasih TUHAN untuk menolong kita. Kalau sudah menyingkir--tidak bisa dijamah--, maka belas kasihan TUHAN yang datang untuk menolong kita. Menghadapi apapun, harus damai!
- tubuh, jiwa dan roh kita terus menerus disucikandan dosa tidak bisa berkembang, sehingga kita menjadi seperti bayi Yesus yang lahir di kandang--kita menjadi bayi kembali. Kalau digembalakan, kita menjadi bayi. Kalau tidak digembalakan, kita menjadi kuda liar; termasuk hamba TUHAN, mau lompat sana sini.
Kita disucikan, terutama mulut--menjadi mulut bayi--, yaitu JUJUR; ya katakan: Ya, tidak katakan: Tidak. Kalau 'ya..tetapi..', berarti kuda liar. Kalau kuda liar, hawa nafsu daging yang ke luar dari mulutnya yang buas.
Jujur mulai dari soal TUHAN--pengajaran benar. Kalau benar, dukung; kalau tidak benar, tinggalkan. Ikuti ibadah dan nikah yang benar. Jangan ragu-ragu! Kalau kita menyingkir, maka belas kasih TUHAN akan turun. Kalau tetap mempertahankan yang salah, maka hukuman TUHAN akan datang (kebinasaan yang kekal).
Tidak usah bingung tentang apa yang kita makan, TUHAN yang akan berbelas kasihan. Dalam penggembalaan, TUHAN sanggup memberi makan 5000 orang (5 roti 2 ikan untuk 5000 orang).
Kalau sudah tenang dan suci, hasilnya: 'TUHAN adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku'= kita dipelihara oleh TUHANsecara berkelimpahan. Artinya:
- kita bisa mengucap syukur pada TUHAN.
"Banyak orang, gajinya sudah ratusan juta, tetapi masih korupsi. Itu berarti masih kekurangan!Di tempat kami, banyak jemaat yang pekerjaannya sederhana, tidak apa-apa asalkan halal, tetapi mengucap syukur. Itulah kelimpahan."
- kita diberkati sampai anak cucu, menjadi berkat, bahkan sampai berkat hidup kekal selamanya.
- kita dipelihara TUHAN sampai 'tak bercela' ('takkan kekurangan aku') = sampai sempurna seperti Yesus.
- Saat dewasa, Yesus juga mau dibunuh.
Markus 15: 10
15:10. Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki.
Yesus menghadapi kedengkian--iri hati, kebencian tanpa alasan--, sehingga Ia harus dihukum mati di kayu salib.
Hati-hati! Kalau iri hati, dengki, benci pasti salah pilih.
Pilatus bertanya: 'Siapa yang aku bebaskan, pilih Yesus Kristus atau Yesus Barabas?' Yesus Barabas penjahat, tetapi Yesus Krisus baik (membangkitkan orang mati, memberi makan orang, menyembuhkan orang). Padahal sudah tahu, mana yang baik dan jahat, tetapi karena dasar hatinya tidak baik--tidak tulus--, akhirnya memilih Yesus Barabas untuk dibebaskan dan Yesus Kristus disalibkan.
Hati-hati, sekarang ini zaman memilih. Memilih hamba TUHAN, pengajaran, penggembalaan dan jodoh, jangan dengan iri hati dan dengki, tetapi pilih dengan hati tulus!Kalau pahit hati, dengki, iri, pasti memilih yang salah.
Matius 27: 16, 19-20, 24
27:16. Dan pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya yang bernama Yesus Barabas.
27:19. Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpitadi malam."
27:20. Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad untuk meminta supaya Barabas dibebaskan dan Yesus dihukum mati.
27:24. Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannyadi hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!"
Ayat 16= Yesus Barabas terkenal kejahatannya (najis, jahat); semuanya sudah tahu kalau dia orang yang jahat dan bersalah. Tetapi dipilih untuk dibebaskan. Kalau hati sudah dikuasai kebencian tanpa alasan, dengki, maka tindakannya sudah keterlaluan! Malam natal ini, minta hati tulus, supaya tidak salah pilih.
Ayat 19= isteri Pilatus bermimpi = ada pembukaan firman.
Pilatus bisa saja melepaskan Yesus, tetapi karena pesan isterinya untuk tidak ikut-ikut, akhirnya ia cuci tangan.
Membasuh tangan= penyucian terhadap perbuatan dosa.
Pilatus--bangsa kafir--hidupnya seperti anjing yang menjilat muntah--perkataannya dosa--dan seperti babi yang dimandikan, kembali lagi kekubangan--perbuatannya najis dan jahat--, tetapi kalau menerima mimpi (pembukaan firman), maka:
- ia bisa membasuh tangan--mengalami penyucian,
- ia bisa menerima salib--akhirnya Yesus disalibkan (tidak menghalangi Yesus untuk disalibkan). Menerima salib = sesuatu yang sakit bagi daging.
Malam ini, kalau kita mau menerima mimpi, maka kita bisa membasuh tangan--kita mengalami penyucian--dan bisa menerima salib.
Kalau Pilatus menghalangi Yesus untuk disalibkan, maka kita semuanya tidak diselamatkan.
1 Petrus 4: 12-14
4:12. Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Pembukaan firman sama dengan firman pengajaran benar, selalu mengarahkan kita pada salib.
Jadi, pedang firman dan salib tidak bisa dipisahkan.
Kalau tidak ada pedang firman, orang tidak mau salib, tetapi hanya mau yang enak semuanya (ibadah minta yang enak, bekerja mau yang enak). Tetapi kalau ada pedang tajam, pasti menerima salib--tidak enak bagi daging, tetapi mulia bersama Yesus.
Jadi, pembukaan firman yang benar mengarahkan kita pada PERCIKAN DARAH--sengsara daging tanpa dosa (sengsara daging karena Yesus)-- sampai kita seperti ditinggal seorang diri. Itu sudah betul. Kalau tidak ada yang mau tahu, itu sudah benar.
Bentuk percikan darah: dalam ibadah pelayanan, kita harus menderita; pulang sekolah dan kerja, harus ibadah; difitnah; dinista karena nama Yesus; berpuasa; doa semalam suntuk; berkorban waktu, tenaga, uang pikiran untuk TUHAN dan sebagainya. Malam ini, jangan ragu mengalami pengalaman salib sampai seperti ditinggal sendiri.
TUHAN izinkan kita mengalami salib sampai seperti seorang diri, supaya kita menerima Roh kemuliaan. Dibalik salib ada Roh Kemuliaan (Roh Kudus). Pada perjanjian lama (Keluaran 30), memang menggunakan minyak zaitun ditambah, getah mur, getah rasamala, rempah-rempah. Lalu dipukul, diaduk, kemudian minyaknya dicurahkan di atas kepala raja dan imam-imam. Tetapi setelah loteng Yerusalem, Roh Kudus langsung dicurahkan dari sorga kepada kita.
Di balik salib, baru ada urapan Roh Kudus. Misalnya: kita mungkin tidak biasa mendengarkan firman yang lama (1 jam lebih), punggung menjadi sakit, tetapi nanti saudara pulang dengan urapan Roh Kudus.
Dengar baik-baik! Semakin besar nyala api siksaan-sengsara daging karena Yesus--maka semakin kuat urapan yang kita terima; semakin nyata pemakaian TUHAN; semakin berlimpah berkat TUHAN kepada kita. Jangan ragu dengan salib! Jangan tinggalkan salib!
Kalau sudah ada Roh kemuliaan, hasilnya:
- ada kekuatan ekstra, sehingga kita tidak kecewa, putus asa dan tinggalkan TUHAN dalam menghadapi apapun juga, tetapi tetap setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, sampai garis akhir. Usia boleh tua, tetapi kalau ada urapan Roh Kudus, kita tetap dipakai oleh TUHAN dan mampu melayani TUHAN.
"Di sini ada Bapak Pendeta Dwijo Pangaribowo, usianya 80 tahun. Beliau seringkali ikut saya memberitakan firman, ke mana-mana, juga ke Poso. Naik Pesawat, lalu naik bus 12 jam, beliau tetap kuat. Pulang, ke Mojokerto, beliau langsung khotbah, sebab beliau seorang gembala. Apalagi usia saya masih 53 tahun, tidak ada istilah 'libur dulu'."
Kalau gembala, pemain musik libur terus (digantikan orang lain terus), akan dipecat oleh TUHAN. Kalau tidak setia, akan dipecat oleh TUHAN. Mari, tetap setia dan berkobar-kobar dari kekuatan Roh Kudus, bukan dari daging.
- 'Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus' = mengalami kebahagiaan. Orang lain bilang: Kasihan, tetapi kita bahagia. Kalau daging tidak bahagia, tetapi kalau dari Roh Kudus, kita bahagia.
"Maaf kalau dianggap sombong. Saya berkhotbah 2 kali sehari (pagi-sore), dari senin sampai senin lagi. Orang sudah tidak bisa menghitung, karena kasihan, tetapi saya bahagia. Kata guru saya: 'Dari pada capek karena menganggur, lebih baik capek dipakai TUHAN dan bahagia.'"
- 2 Tawarikh 7: 1-3
7:1. Setelah Salomo mengakhiri doanya, apipun turun dari langit memakan habis korban bakaran dan korban-korban sembelihan itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi rumah itu.
7:2. Para imam tidak dapat memasuki rumah TUHAN itu, karena kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.
7:3. Ketika segenap orang Israel melihat api itu turun dan kemuliaan TUHAN meliputi rumah itu, berlututlah mereka di atas lantai dengan muka mereka sampai ke tanah, lalu sujud menyembah dan menyanyikan syukur bagi TUHAN: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."
Hasil ketiga: di mana ada Roh kemuliaan, di situ TUHAN curahkan kasih setia dan kebaikan-Nya.
Dibalik salib, hanya ada kasih setia dan kebaikan TUHAN. Kalau kita berani memikul salib, TUHAN tidak mungkin menipu kita, tetapi Dia akan berikan kasih setia, sehingga kita tidak akan terpisah. Namanya 'kasih setia' berarti tidak bisa dipisahkan; tidak bisa jadi kebencian.
Malam ini, di balik salib, ada Roh Kemuliaan; ada kekuatan--kita tidak mundur--, kebahagiaan, dan kasih setia-kebaikan TUHAN, sehingga kita akan mengalami mujizat.
Mazmur 136: 4
136:4. Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Yesus ditinggalkan seorang diri di kayu salib--keluarganya meninggalkan Dia, murid-murid-Nya juga lari, bahkan ditinggalkan oleh Allah Bapa: 'Eloi-Eloi lama sabakhtani' ('Allah-Ku mengapa Engkau meninggalkan aku?').
Mungkin kita diizinkan untuk ditinggal seorang diri, supaya kita bertemu dengan Yesus yang juga seorang diri. Kalau Yesus memberi makan 5000 orang, semua mau menggandeng Yesus. Tetapi saat Ia disalib, semua lari. Inilah kesempatan bagi kita yang seorang diri, untuk bersama dengan Dia.
Kalau semua tidak mau menolong, jangan takut dan marah. Saat itu, kita yang seorang diri bersama Yesus yang juga seorang diri di kayu salib. Di kayu salib, Dia sedang bergumul untuk kita; Dia memperhatikan dan mempedulikan kita; Dia mengerti keadaan kita; Dia ulurkan tangan kasih setia-Nya untuk mengadakan keajaiban besar (mujizat besar), yaitu keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Dia ulurkan tangan kasih setia dan kebaikan-Nya untuk mengubah kehidupan kita, sehingga kita menjadi JUJUR DAN TAAT. Kita juga mengulurkan tangan kepada TUHAN: 'Terserah Engkau, TUHAN.'
Maria harus mengandung tanpa suami. Pertama, ia bingung, bagaimana mungkin? Tetapi setelah diubahkan, ia bisa berkata: 'Jadilah kehendak-Mu; terserah Kau, TUHAN.' Inilah mujizat terbesar, yaitu menjadi manusia baru.
Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga terjadi.
Mazmur 136: 5
136:5. Kepada Dia yang menjadikan langitdengan kebijaksanaan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Dulu, langit bumi tidak ada. Tetapi karena kasih setia TUHAN, maka diciptakan langit dan bumi untuk kita.
Artinya:
- dari tidak ada menjadi ada: dari tidak ada ikan, menjadi banyak ikan (bukan hanya dari sedikit menjadi banyak, tetapi dari tidak ada menjadi ada). Ini menunjuk pada pemeliharaanTUHAN.
Mungkin ekonomi sulit, tetapi kalau mau memikul salib bersama Yesus, maka akan mengalami kuasa dari tidak ada menjadi ada.
Ini sudah dialami oleh Petrus. Petrus semalam-malaman menangkap ikan di lautan yang dalam; waktu dan tempat sudah tepat, tetapi tidak bisa menangkap ikan. Tetapi, Petrus taat saat diperintahkan untuk menebarkan jala di pantai pada waktu siang hari. Tidak perlu mengandalkan ilmu, tidak perlu malu, tetapi: 'Terserah Engkau, TUHAN.' Akhirnya Petrus mendapatkan banyak ikan.
- Mazmur 136: 13
136:13. Kepada Dia yang membelah Laut Teberaumenjadi dua belahan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Arti kedua: dari tidak ada jalan menjadi ada jalan. Laut terbelah, artinya ada jalan keluar dari segala masalah.
Dulu Musa menghadapi laut Kolsom di depan, Firaun di belakang, di kiri dan kanan juga tidak bisa. TUHAN perintahkan: Angkat tongkatmu! Musa taat dan laut terbelah. Inilah manusia baru, yaitu taat dengar-dengaran--manusia yang mau memikul salib--, seperti Yesus taat sampai mati di kayu salib.
Karena laut terbelah, maka ada jalan keluar dari segala masalah; ada masa depan yang berhasil dan indah di hadapan TUHAN; terjadi kegerakan Israel--kegerakan menuju ke Kanaan, artinya kita dipakai oleh TUHAN dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus.
- Terakhir, penjahat di sebelah Yesus juga ditolong. Tadi, Petrus dan Musa sudah ditolong; hamba TUHAN ditolong oleh TUHAN. Bagaimana dengan penjahat?
Penjahat yang disalibkan disebelah Yesus berkata: 'Yesus ingatlah aku kalau Engkau datang sebagai Raja. Dia tidak salah, akulah yang salah,' Lalu Yesus berkata: 'Hari ini engkau bersama Aku di Firdaus' => jalan ke Firdaus juga terbuka.
TUHAN memperhatikan, memperdulikan, dan bergumul dengan tangan kasih setia-Nya; Dia mengulurkan tangan kasih setia kebaikan-Nya, mari ulurkan tangan--jujur dan taat--, akui apapun keadaan kita kepada TUHAN.
Penjahat ditolong, apalagi kita pelayan TUHAN, pasti ditolong.
Sampai saat TUHAN datang kembali kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna, sama mulia dengan Dia. Pintu Fidaus terbuka (kerajaan 1000 tahun damai), dan kita masuk di sana. Sesudah itu pintu sorga juga terbuka, kita duduk bersanding dengan Dia selama-lamanya.
Jangan buang kasih setia TUHAN, tetapi terima kasih setia TUHAN, sampai kita tidak bisa terpisah lagi.
TUHAN memberkati.