Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
 Lukas 1:37
1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”

Ayat ini ditulis dalam cerita tentang kelahiran Yesus. Seorang perawan yang belum bersuami harus bisa mengandung dan melahirkan bayi Yesus. Tadi malam, ayat ini dikaitkan dengan iman. Pagi ini, ayat ini dikaitkan dengan wanita yang melahirkan anak secara ajaib. Tadinya yang tidak mungkin menjadi mungkin, sebab Allah sanggup menghapus segala kemustahilan.

Ada 3 wanita yang melahirkan anak secara ajaib karena Allah menghapus segala kemustahilan:
  1. Zaman Allah Bapa/zaman permulaan (dari Adam sampai Abraham, kurang lebih 2000 tahun) -->diwakili oleh ibu Sarah.
    Kejadian 18:1,11
    18:1 Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.
    18:11 Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.

    Rumah tangga Abraham ini menghadapi masalah, yaitu:
    • Menghadapi panas terik.
      Ini menunjuk pada pencobaan-pencobaan atau masalah-masalah yang membuat anak Tuhan/hamba Tuhan menjadi layu seperti rumput yang layu. Kalau dibiarkan, akan menjadi kering dan mati.

      Layu artinya putus asa, kecewa.

      Kering rohani artinya:
      • Tidak ada pembukaan firman. Untuk menutupi kekeringan ini, seringkali digunakan cara-cara dunia, lawakan, dll., yang justru mematikan sidang jemaat.
      • Tidak bisa berdoa, tidak bisa menyembah Tuhan.
      • Dideteksi dari kata-kata, yaitu kata-kata tidak menjadi berkat bagi orang lain.

      Mati rohani artinya hidup dalam dosa, mempertahankan sesuatu yang salah, malah menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain. Kehidupan semacam ini akan menuju pada kematian kedua di neraka.

    • Sara mandul dan mati haid, artinya adalah:
      • Menghadapi masalah nikah dan buah nikah, menghadapi aib keluarga.
      • Menghadapi masaiah yang mustahil (dalam bentuk penyakit, masalah ekonomi, dll.).

    Kejadian 18:1,9
    18:1 Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.
    18:9 Lalu kata mereka kepadanya: “Di manakah Sara, isterimu?” Jawabnya: “Di sana, di dalam kemah.”

    Jalan keluarnya adalah Abraham dan istrinya harus berada di kemah. Kemah ini menunjuk tempat penggembalaan.
    Suami-istri harus satu kemah, yaitu satu penggembalaan, satu pengajaran, satu pelayanan.

    Kegiatan dalam penggembalaan adalah kegiatan menyediakan makanan.
    Kejadian 18:6-8
    18:6 Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!”
    18:7 Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya.
    18:8 Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan.

    Tiga sukat tepung menunjuk pada firman Allah, firman pengajaran tentang Allah Tritunggal, yaitu Bapa, Anak laki-laki, dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Laki-laki Sorga.

    Ada 2 macam bentuk pemberitaan firman:

    • Firman penginjilan/Kabar Baik.
      Efesus 1:13
      1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

      Firman penginjilan ini bagaikan air sejuk yang dibutuhkan oleh orang di dunia supaya tidak haus.

      Firman penginjilan adalah firman yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali sebagai manusia ke dunia untuk mati di kayu salib dan menebus manusia berdosa.

    • Firman pengajaran/Injil kemuliaan/Kabar Mempelai
      2 Korintus 4:3-4
      4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
      4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

      Firman pengajaran ini yang menyucikan dan menyempurnakan kita, supaya kita bisa dewasa penuh dan bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali sebagai mempelai wanita Tuhan.

      Firman pengajaran ini adalah makanan keras (meremas roti).

    Meremas tiga sukat tepung dan menyembelih korban artinya:

    • Ketekunan dalam firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci, lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
      Roti menunjuk pada firman pengajaran yang benar (ada 2 tumpuk roti masing-masing 6 tumpuk, menunjuk pada 66 buku dalam Alkitab), tetapi juga menunjuk pada tubuh Kristus.
      Korban curahan pada Meja Roti Sajian menunjuk pada darah Kristus.

      Keluaran 25:29-30
      25:29 Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.
      25:30 Dan haruslah engkau tetap meletakkan roti sajian di atas meja itu di hadapan-Ku.”


    • Mempraktekkan firman pengajaran yang benar, sehingga mendarah daging dalam hidup kita, sampai menerima hidup kekal (roti bundar tidak berujung).

    Perjamuan Suci mempercepat proses firman pengajaran yang benar mendarah daging dalam hidup kita. Oleh sebab itu, Perjamuan Suci harus berdasarkan firman pengajaran yang benar.
    Perjamuan Suci memberi kekuatan dalam hidup kita, supaya kita kuat untuk mengikut dan melayani Tuhan sampai kedatangan Yesus kedua kali.

    Perjamuan Suci tanpa dorongan firman pengajaran yang benar, akan menjadi kebiasaan, sehingga akibatnya:
    • Banyak yang lemah, sakit, dan mati rohani.
    • Tetap menjadi manusia darah daging, tidak berubah hidupnya.


    Tetapi ada juga sikap yang salah terhadap pengajaran yang benar, yaitu:

    1. Mengkhamirkan tepung tiga sukat dengan ragi = mencampur firman pengajaran yang benar dengan ajaran lain, sehingga menjadi khamir, rusak, dan tidak murni lagi.

      Matius 13:33
      13:33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.”

      Hati-hati, seringkali sikap yang salah ini dimulai dari perempuan. Perempuan ini menunjuk pada perempuan secara jasmani, tetapi juga menunjuk pada gereja Tuhan.

      Ragi ini tidak perlu banyak. Sedikit ragi saja sudah merusak seluruh adonan, oleh sebab itu kita harus berhati-hati.

      Roma 16:17
      16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

      Sikap kita kalau ada ajaran lain yang dicampurkan adalah menghindari mereka, sebab sifat ajaran lain itu adalah memecah belah tubuh Kristus.

      Ada 2 perempuan yang mencemarkan, yaitu Babel dan Izebel.

      • Wahyu 17:4-5
        17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
        17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: “Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.”

        Ajaran Babel adalah ajaran yang mengajarkan tentang hiburan dan kemakmuran secara jasmani.
        Babel ini adalah pelacur, menunjuk pada kehidupan yang tidak setia dan tidak suci.

      • Wahyu 2:20
        2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

        Ajaran Izebel adalah ajaran palsu yang memperbolehkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki.
        Wanita yang mengajar berarti tidak menempatkan laki-laki sebagai kepala, sehingga Yesus tidak menjadi Kepala. Yang menjadi kepala adalah serigala dan burung. Ini berarti terjadi pemberhalaan.

        Keluaran 32:2,24
        32:2 Lalu berkatalah Harun kepada mereka: “Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku.”
        32:24 Lalu aku berkata kepada mereka: Siapa yang empunya emas haruslah menanggalkannya. Mereka memberikannya kepadaku dan aku melemparkannya ke dalam api, dan keluarlah anak lembu ini.”

        Kalau istri yang menjadi kepala (ayat 2 dimulai dari istri), maka arah nikah adalah pada pemberhalaan. Gejalanya adalah mulai dari pakaian, yaitu wanita menggunakan pakaian pria dalam ibadah.

        Ulangan 22:5
        22:5 “Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.

        1 Timotius 2:9-12
        2:9 Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,
        2:10 tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.
        2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
        2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.

        Wanita boleh melayani semua, hanya satu yang tidak boleh, yaitu tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki.

        Dalam ibadah, wanita yang memakai pakaian dan perhiasan wanita saja masih dikoreksi supaya jangan sampai berlebihan.
        Perhiasan rohani seorang wanita adalah berdiam diri, menempatkan Yesus sebagai Kepala, maka ini akan mengarah pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

        Ibrani 11:32
        11:32 Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi,

        Jangan sampai memperdebatkan tentang Debora, sebab semua ini sudah digenapkan. Dalam Perjanjian Baru, yang disebutkan hanya Barak.

        Roma 16:1-2
        16:1 Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat di Kengkrea,
        16:2 supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus, dan berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya. Sebab ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri.

        Febe melayani jemaat di Kengkrea, tetapi dalam hal memberikan bantuan kepada banyak orang, bukan sebagai gembala.

    2. Abraham dan Sara menertawakan firman.
      Kejadian 18:12-15
      18:12 Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: “Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?”
      18:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: “Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
      18:14 Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.”
      18:15 Lalu Sara menyangkal, katanya: “Aku tidak tertawa,” sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: “Tidak, memang engkau tertawa!”

      Amsal 1:26-27
      1:26 maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu,
      1:27 apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu.

      Kalau menertawakan firman, maka akibatnya akan ditertawakan juga oleh Tuhan saat kedahsyatan melanda.

      Tetapi syukur Tuhan masih mengulangi firmanNya kepada Abraham. Inilah firman penggembalaan, yaitu firman yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan dengan setia dan berulang-ulang sehingga menjadi makanan bagi sidang jemaat, sehingga jemaat bisa tertolong.

    Sikap kehidupan yang tergembala:

    • Tidak bimbang, melainkan kuat dan teguh hati, tidak berharap yang lain melainkan hanya berharap Tuhan.
      Roma 4:17-21
      4:17 seperti ada tertulis: “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa” --di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.
      4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”
      4:19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
      4:20 Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
      4:21 dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.

    • Lemah lembut, pendiam, dan tunduk.
      Lemah lembut adalah bisa menerima firman sekeras apapun.
      Pendiam adalah tenteram.
      Tunduk adalah taat dan setia, apapun resikonya.

      Akibatnya adalah Sara mendapatkan pembukaan pintu rahim, yaitu kuasa Tuhan untuk menghapus kemustahilan.

      Wahyu 3:7-8
      3:7 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
      3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

      Keadaan Sara ini seperti keadaan jemaat Filadelfia yang tidak berdaya, tetapi tetap taat dan setia. Maka Tuhan akan mempercayakan kunci Daud. Kunci ini memang kelihatan kecil, sehingga seringkali dikecilkan orang.

      Mazmur 23:6
      23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

      Kunci Daud ini adalah kemurahan dan kebajikan Tuhan, yang akan mengikuti kita seumur hidup kita. Setiap langkah hidup kita, setiap denyut nadi, setiap helaan nafas kita adalah kemurahan dan kebaikan Tuhan.

      Perjamuan Suci adalah salah satu wujud kemurahan dan kebajikan Tuhan.

      Mazmur 136:1-4
      136:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
      136:2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
      136:3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
      136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

      Di Golgota, Yesus seorang diri mengorbankan diriNya dan melakukan keajaiban besar.

      Hasil menerima kunci Daud:
      1. Pintu rahim Sara terbuka, artinya ada pintu kemenangan dan pintu masa depan.
        Wahyu 3:9
        3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.

      2. Pintu Sorga terbuka.
        Wahyu 3:12
        3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.

        Pintu Sorga akan terbuka saat aib diambil. Abraham dan Sara aibnya diambil oleh Tuhan. Daud juga mengaku kalau jatuh dengan Betsyeba.
        Asal kita mau mengaku, mau aib kita diambil, maka pintu Sorga akan terbuka.

        Yesaya 4:1
        4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: “Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!”

Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 12 Juni 2012 (Selasa Sore)
    ... sampai mati di kayu salib. Yang ditanyakan adalah persoalan raja. Raja adalah orang yang diurapi orang yang tegas berkemenangan. Sikap Yesus yaitu menjawab dengan tegas bahwa Dia adalah raja orang Yahudi sekalipun harus mati di kayu salib. Wahyu Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak seperti desau air bah dan seperti ...
  • Ibadah Persekutuan di Kartika Graha I Malang, 22 September 2015 (Selasa Sore)
    ... untuk mereka yang akan binasa yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 09 Juni 2012 (Sabtu Sore)
    ... Yesus sebagai Juruselamat atau untuk memberikan pengertian tentang keselamatan di dalam Yesus. Mengapa manusia membutuhkan Juruselamat Roma Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Roma Sebab upah dosa ialah maut tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus Tuhan kita. Semua manusia sudah berbuat ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 21 April 2024 (Minggu Siang)
    ... yang benar menyucikan hati perbuatan dan perkataan maka kita akan hidup dalam kesucian. Inilah dasar untuk masuk Yerusalem baru. Di dalam ibadah kita tidak bicara kekayaan kemiskinan kepandaian atau kebodohan tetapi kesucian atau dosa. Jadi dasar untuk masuk Yerusalem baru adalah kesucian. Efesus . yang dibangun di atas dasar para rasul ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 Mei 2018 (Selasa Sore)
    ... mempelai wanita Tuhan Dalam Wahyu suku Dan tidak dimeterai dengan meterai Allah di dahinya tetapi diganti dengan suku Manasye sebab suku Dan berubah menjadi keturunan ular beludak. Kejadian Maka sekarang kedua anakmu yang lahir bagimu di tanah Mesir sebelum aku datang kepadamu ke Mesir akulah yang empunya mereka akulah yang akan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 18 April 2015 (Sabtu Sore)
    ... Allah Mendengar firman Allah dengan sungguh-sungguh. Mengerti firman Allah firman berada di dahi. Percaya dan yakin pada firman Allah firman menjadi iman di dalam hati. Praktik firman Allah taat dengar-dengaran pada firman. Petrus Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas hendaklah kamu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 26 Maret 2009 (Kamis Sore)
    ... hal yang membuat Yohanes Pembaptis bisa tahan berjalan di padang gurun yaitu Makanannya belalang dan madu hutan. Belalang rasa pahit madu hutan rasa manis. Jadi ini menunjuk pada perjalanan hidup yang pahit dan manis. Wahyu - . Rasa pahit dan manis ini berkaitan dengan gulungan kitab di tangan malaikat yang menunjuk pada firman ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 20 Februari 2019 (Rabu Sore)
    ... yang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu. Mendengar dan melakukan firman sama dengan membangun rumah di atas batu--selain naik ke tempat terang juga membangun rumah rohani di atas batu. Artinya dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir pembangunan tubuh Kristus yang sempurna mempelai wanita sorga yang siap untuk terangkat ke awan-awan ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 Maret 2020 (Minggu Pagi)
    ... berdiri di hadapan Tuhan semesta alam. Dua saksi sama dengan dua pohon zaitun yaitu ada kaitan dengan minyak urapan. Dua saksi juga sama dengan dua kaki dian pelita emas berkaitan dengan terang dan menunjuk pada minyak urapan. Ini semua menunjuk pada minyak urapan Roh Kudus. Zakharia - . Maka berkatalah ia kepadaku Apa yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Mei 2024 (Minggu Siang)
    ... dapat hidup di dalamnya . Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Syarat baptisan air yang benar mati terhadap dosa--bertobat. Sebelum baptisan air dengarkan firman ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.