Zaman Allah Bapa/zaman permulaan (dari Adam sampai Abraham, kurang lebih 2000 tahun) -->diwakili oleh ibu Sarah.
Kejadian 18:1,11
18:1 Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.
18:11 Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
Rumah tangga Abraham ini menghadapi masalah, yaitu:
Kejadian 18:1,9
18:1 Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.
18:9 Lalu kata mereka kepadanya: “Di manakah Sara, isterimu?” Jawabnya: “Di sana, di dalam kemah.”
Jalan keluarnya adalah Abraham dan istrinya harus berada di kemah. Kemah ini menunjuk tempat penggembalaan.
Suami-istri harus satu kemah, yaitu satu penggembalaan, satu pengajaran, satu pelayanan.
Kegiatan dalam penggembalaan adalah kegiatan menyediakan makanan.
Kejadian 18:6-8
18:6 Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!”
18:7 Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya.
18:8 Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan.
Tiga sukat tepung menunjuk pada firman Allah, firman pengajaran tentang Allah Tritunggal, yaitu Bapa, Anak laki-laki, dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Laki-laki Sorga.
Ada 2 macam bentuk pemberitaan firman:
- Firman penginjilan/Kabar Baik.
Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Firman penginjilan ini bagaikan air sejuk yang dibutuhkan oleh orang di dunia supaya tidak haus.
Firman penginjilan adalah firman yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali sebagai manusia ke dunia untuk mati di kayu salib dan menebus manusia berdosa.
- Firman pengajaran/Injil kemuliaan/Kabar Mempelai
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Firman pengajaran ini yang menyucikan dan menyempurnakan kita, supaya kita bisa dewasa penuh dan bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali sebagai mempelai wanita Tuhan.
Firman pengajaran ini adalah makanan keras (meremas roti).
Meremas tiga sukat tepung dan menyembelih korban artinya:
- Ketekunan dalam firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci, lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
Roti menunjuk pada firman pengajaran yang benar (ada 2 tumpuk roti masing-masing 6 tumpuk, menunjuk pada 66 buku dalam Alkitab), tetapi juga menunjuk pada tubuh Kristus.
Korban curahan pada Meja Roti Sajian menunjuk pada darah Kristus.
Keluaran 25:29-30
25:29 Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.
25:30 Dan haruslah engkau tetap meletakkan roti sajian di atas meja itu di hadapan-Ku.”
- Mempraktekkan firman pengajaran yang benar, sehingga mendarah daging dalam hidup kita, sampai menerima hidup kekal (roti bundar tidak berujung).
Perjamuan Suci mempercepat proses firman pengajaran yang benar mendarah daging dalam hidup kita. Oleh sebab itu, Perjamuan Suci harus berdasarkan firman pengajaran yang benar.
Perjamuan Suci memberi kekuatan dalam hidup kita, supaya kita kuat untuk mengikut dan melayani Tuhan sampai kedatangan Yesus kedua kali.
Perjamuan Suci tanpa dorongan firman pengajaran yang benar, akan menjadi kebiasaan, sehingga akibatnya:
- Banyak yang lemah, sakit, dan mati rohani.
- Tetap menjadi manusia darah daging, tidak berubah hidupnya.
Tetapi ada juga sikap yang salah terhadap pengajaran yang benar, yaitu:
- Mengkhamirkan tepung tiga sukat dengan ragi = mencampur firman pengajaran yang benar dengan ajaran lain, sehingga menjadi khamir, rusak, dan tidak murni lagi.
Matius 13:33
13:33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.”
Hati-hati, seringkali sikap yang salah ini dimulai dari perempuan. Perempuan ini menunjuk pada perempuan secara jasmani, tetapi juga menunjuk pada gereja Tuhan.
Ragi ini tidak perlu banyak. Sedikit ragi saja sudah merusak seluruh adonan, oleh sebab itu kita harus berhati-hati.
Roma 16:17
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
Sikap kita kalau ada ajaran lain yang dicampurkan adalah menghindari mereka, sebab sifat ajaran lain itu adalah memecah belah tubuh Kristus.
Ada 2 perempuan yang mencemarkan, yaitu Babel dan Izebel.
- Wahyu 17:4-5
17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: “Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.”
Ajaran Babel adalah ajaran yang mengajarkan tentang hiburan dan kemakmuran secara jasmani.
Babel ini adalah pelacur, menunjuk pada kehidupan yang tidak setia dan tidak suci.
- Wahyu 2:20
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Ajaran Izebel adalah ajaran palsu yang memperbolehkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki.
Wanita yang mengajar berarti tidak menempatkan laki-laki sebagai kepala, sehingga Yesus tidak menjadi Kepala. Yang menjadi kepala adalah serigala dan burung. Ini berarti terjadi pemberhalaan.
Keluaran 32:2,24
32:2 Lalu berkatalah Harun kepada mereka: “Tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku.”
32:24 Lalu aku berkata kepada mereka: Siapa yang empunya emas haruslah menanggalkannya. Mereka memberikannya kepadaku dan aku melemparkannya ke dalam api, dan keluarlah anak lembu ini.”
Kalau istri yang menjadi kepala (ayat 2 dimulai dari istri), maka arah nikah adalah pada pemberhalaan. Gejalanya adalah mulai dari pakaian, yaitu wanita menggunakan pakaian pria dalam ibadah.
Ulangan 22:5
22:5 “Seorang perempuan janganlah memakai pakaian laki-laki dan seorang laki-laki janganlah mengenakan pakaian perempuan, sebab setiap orang yang melakukan hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.
1 Timotius 2:9-12
2:9 Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,
2:10 tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.
2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
Wanita boleh melayani semua, hanya satu yang tidak boleh, yaitu tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki.
Dalam ibadah, wanita yang memakai pakaian dan perhiasan wanita saja masih dikoreksi supaya jangan sampai berlebihan.
Perhiasan rohani seorang wanita adalah berdiam diri, menempatkan Yesus sebagai Kepala, maka ini akan mengarah pada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Ibrani 11:32
11:32 Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi,
Jangan sampai memperdebatkan tentang Debora, sebab semua ini sudah digenapkan. Dalam Perjanjian Baru, yang disebutkan hanya Barak.
Roma 16:1-2
16:1 Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat di Kengkrea,
16:2 supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus, dan berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya. Sebab ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri.
Febe melayani jemaat di Kengkrea, tetapi dalam hal memberikan bantuan kepada banyak orang, bukan sebagai gembala.
- Abraham dan Sara menertawakan firman.
Kejadian 18:12-15
18:12 Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: “Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?”
18:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: “Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
18:14 Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki.”
18:15 Lalu Sara menyangkal, katanya: “Aku tidak tertawa,” sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: “Tidak, memang engkau tertawa!”
Amsal 1:26-27
1:26 maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu,
1:27 apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu.
Kalau menertawakan firman, maka akibatnya akan ditertawakan juga oleh Tuhan saat kedahsyatan melanda.
Tetapi syukur Tuhan masih mengulangi firmanNya kepada Abraham. Inilah firman penggembalaan, yaitu firman yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan dengan setia dan berulang-ulang sehingga menjadi makanan bagi sidang jemaat, sehingga jemaat bisa tertolong.
Sikap kehidupan yang tergembala:
- Tidak bimbang, melainkan kuat dan teguh hati, tidak berharap yang lain melainkan hanya berharap Tuhan.
Roma 4:17-21
4:17 seperti ada tertulis: “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa” --di hadapan Allah yang kepada-Nya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada.
4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”
4:19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
4:20 Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
4:21 dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
- Lemah lembut, pendiam, dan tunduk.
Lemah lembut adalah bisa menerima firman sekeras apapun.
Pendiam adalah tenteram.
Tunduk adalah taat dan setia, apapun resikonya.
Akibatnya adalah Sara mendapatkan pembukaan pintu rahim, yaitu kuasa Tuhan untuk menghapus kemustahilan.
Wahyu 3:7-8
3:7 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Keadaan Sara ini seperti keadaan jemaat Filadelfia yang tidak berdaya, tetapi tetap taat dan setia. Maka Tuhan akan mempercayakan kunci Daud. Kunci ini memang kelihatan kecil, sehingga seringkali dikecilkan orang.
Mazmur 23:6
23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Kunci Daud ini adalah kemurahan dan kebajikan Tuhan, yang akan mengikuti kita seumur hidup kita. Setiap langkah hidup kita, setiap denyut nadi, setiap helaan nafas kita adalah kemurahan dan kebaikan Tuhan.
Perjamuan Suci adalah salah satu wujud kemurahan dan kebajikan Tuhan.
Mazmur 136:1-4
136:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Di Golgota, Yesus seorang diri mengorbankan diriNya dan melakukan keajaiban besar.
Hasil menerima kunci Daud:
- Pintu rahim Sara terbuka, artinya ada pintu kemenangan dan pintu masa depan.
Wahyu 3:9
3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau.
- Pintu Sorga terbuka.
Wahyu 3:12
3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Pintu Sorga akan terbuka saat aib diambil. Abraham dan Sara aibnya diambil oleh Tuhan. Daud juga mengaku kalau jatuh dengan Betsyeba.
Asal kita mau mengaku, mau aib kita diambil, maka pintu Sorga akan terbuka.
Yesaya 4:1
4:1 Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: “Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!”