Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Tema: Kenaikan Yesus ke Surga membawa mujizat[Kisah Rasul 1:8-11].

Kisah Rasul 1:8-11
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
1:10 Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
1:11 dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”

Kenaikan Yesus ke Surga dikaitkan dengan 2 hal:
  1. [ayat 8] Pencurahan Roh Kudus.
  2. [ayat 9-11] Kedatangan Yesus kedua kali.

Kita masih mempelajari yang kedua.
Yesus naik dalam tubuh kemuliaan, Yesus juga akan datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala Raja, Mempelai Laki-laki Surga, sebagai Kepala.

Wahyu 22:20-21
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

Dalam Kisah Rasul, hanya disebutkan bahwa Yesus akan datang kembali. Tetapi dalam kitab Wahyu, disebutkan bahwa waktu kedatangan Yesus kedua kali sudah dekat sekali, Yesus segera akan datang. Kemudian ada jawaban "Amin, datanglah, Tuhan Yesus!", artinya kita harus mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan.


Ada 3 hal yang harus dipersiapkan dalam waktu yang sudah singkat:

  1. Kita harus banyak membaca, mendengar, dan menuruti firman nubuat.
    Wahyu 1:3
    1:3 Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

    Firman nubuat sama dengan firman pengajaran yang benar, yaitu ayat menerangkan ayat dalam Alkitab. Ini disebut juga Kabar Mempelai, yang memberitakan hal yang akan terjadi, yaitu kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan.

    Wahyu 22:7
    22:7 “Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!”

    Suatu waktu, tidak ada kesempatan lagi untuk membaca dan mendengar firman pengajaran yang benar. Saat itu, firman pengajaran yang benar sudah mendarah daging dalam hidup kita, sudah menjadi praktek nyata dalam hidup kita. Oleh sebab itu, kita harus menggunakan waktu mulai sekarang ini untuk banyak membaca dan mendengar firman pengajaran yang benar, terutama saat-saat beribadah semacam ini.

    Lukas 5:1,3
    5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
    5:3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.

    Tujuan ibadah yang benar adalah untuk taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Jika ibadah kita mengutamakan firman pengajaran yang benar, itu sama dengan mengerumuni Yesus dan merasakan hadiratNya di tengah-tengah kehidupan kita.

    Keluaran 32:1
    32:1 Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: “Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia.”

    Jika ibadah tidak mengutamakan pemberitaan firman pengajaran yang benar, tetapi mengutamakan perkara jasmani (figur manusia, artis, uang, jodoh, dll), itu berarti sedang mengerumuni Harun dan mengarah pada penyembahan berhala yang akan dibinasakan oleh Tuhan.

    Proses untuk menuruti/ taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar:
    1. Mendengar firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus.
      Dalam urapan Roh Kudus, kita bisa mendengar firman dengan sungguh-sungguh, tidak bosan, tidak mengantuk.

    2. Mengerti firman pengajaran yang benar, sama dengan firman ditulis di dahi.
      Pengetahuan di dunia hanya sampai di dahi, tetapi firman tidak hanya sampai di dahi.

    3. Percaya dan yakin pada firman pengajaran yang benar, sama dengan firman ditulis di hati dan menjadi iman dalam hati.
      Kalau firman sudah menjadi iman, maka kita sudah selamat.

      Ibrani 10:16-17
      10:16 sebab setelah Ia berfirman: “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,” Ia berfirman pula: “Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,
      10:17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.”

    4. Menuruti firman, taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, sama dengan firman ditulis di tangan.

    Antikris membuat materai di dahi dan di tangan [Wahyu 13:16-18]. Kalau kita sekarang mau mendengar, mengerti, percaya, dan yakin akan firman, sampai praktek firman, berarti dahi dan tangan kita dicap oleh firman sehingga antikris tidak bisa menjamah. Inilah masa depan kita. Nanti semua akan dikuasai oleh antikris, tetapi hanya firman yang sanggup melindungi kehidupan kita.

    Wahyu 13:16-18
    13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
    13:17 dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
    13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.


    Hasil mendengar, mengerti, percaya dan yakin, sampai praktek firman:

    • Kita mendapatkan hikmat Surgawi untuk melindungi kita dari materai antikris 666.  
    • Hikmat Surgawi yang membuat masa depan kita indah dan berhasil di hadapan Tuhan. Sampai keberhasilan yang tertinggi adalah kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
      Pengkhotbah 10:10
      10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

  2. Memusatkan perhatian pada perkara Tuhan.
    1 Korintus 7:29,32
    7:29 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;
    7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.

    Saat masih lajang adalah kesempatan untuk memusatkan perhatian pada Tuhan. Sekalipun sudah menikah, pusat perhatian kita yang utama harus kepada Tuhan. Juga janda dan duda adalah kesempatan seluas-luasnya untuk memusatkan perhatian pada Tuhan.

    Memusatkan perhatian pada perkara Tuhan sama dengan mengutamakan perkara rohani lebih dari perkara jasmani.

    Matius 6:31,33
    6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
    6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

    Kita harus mendahulukan ibadah pelayanan (persoalan Kerajaan Surga) lebih dari apa pun di bumi. Kita harus setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. "Kerajaan Allah dan kebenarannya" artinya kita beribadah melayani Tuhan dengan benar, sesuai dengan tahbisan yang benar. Kain dan Habel sama-sama beribadah melayani Tuhan, tetapi tidak semua diterima, hanya yang benar diterima oleh Tuhan.
    Jika digabungkan, mencari Kerajaan Surga dan kebenarannya adalah kita harus beribadah melayani dengan setia dan benar.

    Salah satu perhiasan mempelai adalah ikat pinggang, yaitu kesetiaan dan kebenaran. Kalau setia saja tetapi tidak benar, atau benar saja tetapi tidak setia, itu bagaikan memakai ikat pinggang hanya separuh.

    Yesaya 11:5
    11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

    Hasil setia dan benar:
    • Semua ditambahkan kepada kita [Matius 6:33].
      Tanda tambah adalah tanda salib, artinya Yesus mampu memelihara hidup kita mulai sekarang sampai hidup kekal lewat kekuatan salibNya. Kita akan selalu mengalami plus, tidak pernah minus.
      Urusan kita adalah setia dan benar, maka urusan makan minum, pakaian, bahkan hidup kekal, adalah urusannya Tuhan.

    • Tidak ada kekuatiran lagi, kita hidup dalam damai sejahtera dan ketenangan.
      Kalau damai dan tenang, maka semua akan menjadi enak dan ringan. Segala letih lesu dan beban berat kita sudah dipikul oleh Yesus di kayu salib.

    • Kita dipakai dalam kegerakan kuda putih, kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
      Wahyu 19:11
      19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: “Yang Setia dan Yang Benar”, Ia menghakimi dan berperang dengan adil.

      Banyak orang berdosa membutuhkan Yesus atau firman penginjilan/ Kabar Baik. Tetapi lebih banyak orang yang sudah selamat tidak tahu ke mana. Mereka membutuhkan Kabar Mempelai untuk masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi mempelai wanita Surga.

  3. Belajar pada pohon ara yang keras dan gagal beribu-ribu tahun, tetapi bisa melembut.
    Markus 13:28-29
    13:28 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
    13:29 Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.

    Dalam waktu yang sudah singkat ini, kita harus belajar melembut.

    Di taman Eden sudah ada pohon ara yang keras. Pohon ara hanya berdaun saja dan tidak berbuah. Daunnya dipakai untuk membuat cawat untuk menutupi ketelanjangan (dosa) Adam dan Hawa. Daun ara menunjuk pada kebenaran diri sendiri, yaitu orang berdosa yang menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan Tuhan.

    Orang yang mempertahankan kebenaran diri sendiri pasti akan gagal total. Contohnya adalah penjahat yang di sebelah Yesus juga tadinya mempertahankan kebenaran diri sendiri dan keras hati.
    Lukas 23:39-43
    23:39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”
    23:40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
    23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.”
    23:42 Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
    23:43 Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

    Penjahat ini gambaran kehidupan yang sudah gagal total secara jasmani dan rohani. Penjahat adalah gambaran laki-laki/ bapak/ gembala, mungkin sudah gagal total, jahat dan najis, tetapi masih diberi kesempatan untuk melembut malam ini. Kita harus mengaku dosa pada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Maka kita akan mengalami anugerah Tuhan dari salib untuk memindahkan kita dari suasana gagal total menuju suasana Firdaus. Penjahat saja bisa bersuasana Firdaus karena mengaku, seandainya Adam bisa mengaku maka pasti dia tetap di Firdaus. Kalau penjahat saja ditolong, hamba Tuhan dan imam-imam pasti akan ditolong jika mau mengaku dosa.

    Pelajaran pohon ara yang kedua adalah pohon ara tumbuh di pinggir jalan. Pohon ara ini berdaun lebat tetapi tidak berbuah. Yesus lewat dan lapar tetapi tidak mendapati satu buah pun. Pohon ara di pinggir jalan ini menunjuk pada kekerasan hati, tidak mau tergembala pada satu pokok yang benar, hanya menjadi Kristen jalanan. Akibatnya adalah tidak berbuah. Terutama kaum muda seringkali tidak tekun dan tidak taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. 1 Petrus 5 adalah pasal penggembalaan. Kaum muda yang tidak tergembala akan direndahkan dan gagal total, tidak ada masa depan lagi. Malam ini kita harus belajar melembut dan merendahkan diri.

    1 Petrus 5:5-6
    5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
    5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    Kaum muda dan kita semua harus tekun dan taat, berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar. Maka hasilnya adalah kita berada dalam tangan Tuhan yang kuat, yang akan meninggikan kita tepat pada waktuNya. Kita dipakai oleh Tuhan dan suasana kutukan diganti suasana Firdaus.

    Terakhir, seorang wanita juga diberi kesempatan oleh Tuhan. Ini diwakili oleh Maria. Kita harus melembut dan mengaku hidup dari anugerah Tuhan, dari salib Tuhan.

    Yohanes 11:31-32
    11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
    11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: “Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.”

    Maria menghadapi Lazarus yang mati 4 hari, menunjuk pada kemustahilan dan kebusukan nikah dan buah nikah, ekonomi, sampai menghadapi maut. Menghadapi situasi demikian, banyak manusia yang meratap dan menyalahkan Tuhan. Tetapi Maria melembut dan tersungkur di bawah kaki Tuhan, tidak menyalahkan Tuhan. Kita bisa mengakui segala kegagalan dan kesalahan, dan mengaku hanya bergantung pada anugerah kemurahan dari salib Tuhan. Kita percaya dan bergantung sepenuh pada Tuhan. Maka mujizat akan terjadi. Lazarus dibangkitkan, secara jasmani yang mustahil menjadi tidak mustahil, secara rohani yang busuk menjadi baik, sampai sempurna seperti Tuhan. Kita menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai.



Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 25 Februari 2017 (Sabtu Sore)
    ... kesatuan nikah akan terjadi kesamaan sampai menjadi sama-sama sempurna seperti Yesus. Kesatuan ini yang dihancurkan oleh setan. Allah sangat berbeda dengan manusia. Untuk menjadikan manusia sama dengan Allah Allah datang ke dunia untuk bersekutu bersatu dengan manusia berdosa. Kita harus berusaha bersekutu bersatu dengan Allah lewat ibadah pelayanan ketekunan dalam ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Juli 2010 (Minggu Sore)
    ... . Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku Tuhan Tuhan bukankah kami bernubuat demi nama-Mu dan mengusir setan demi nama-Mu dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga . Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata Aku tidak pernah mengenal kamu Enyahlah dari pada-Ku kamu sekalian ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 04 November 2017 (Sabtu Sore)
    ... ia mempunyai iman padahal ia tidak mempunyai perbuatan Dapatkah iman itu menyelamatkan dia . Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari . dan seorang dari antara kamu berkata Selamat jalan kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 11 Desember 2024 (Rabu Sore)
    ... binasa selamanya di neraka. Contoh pesta narkoba. Kelihatannya pesta tetapi hanya bahagia sesaat setelah itu menderita lagi. Kebahagiaan di luar firman justru dimasukkan ke dalam gereja Tuhan sehingga ibadah pelayanan tidak lagi mengutamakan firman pengajaran yang benar tetapi perkara jasmani. Akibatnya gereja Tuhan menjadi serupa dengan dunia yang akan lenyap dan binasa ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 Oktober 2008 (Selasa Sore)
    ... ada perzinahan secara rohani dan jasmani. Roma - perzinahan secara jasmani. Yeremia - perzinahan secara rohani yaitu tidak setia meninggalkan Tuhan Mazmur tidak setia terhadap Firman Pengajaran maupun dalam pelayanan. akibatnya kekeringan jasmani rohani Yeremia bahkan 'kematian' Wahyu - 'KERING' tidak ada kepuasan tidak ada kebahagiaan. Penyebab perzinahan perceraian Tidak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 April 2019 (Minggu Siang)
    ... menempatkan Yesus sebagai Kepala lewat meningkatkan pengikutan kita kepada Tuhan sampai pengikutan mempelai. Pengikutan mempelai artinya kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna kita mempersiapkan tubuh untuk menempatkan Yesus sebagai Kepala. Tubuh Kristus dimulai dari nikah--layani nikah untuk menjadi tubuh Kristus-- penggembalaan antar penggembalaan sampai Israel dan kafir menjadi ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Maret 2021 (Sabtu Sore)
    ... kehilangan kemuliaan Allah 'semua orang' semua manusia baik Israel maupun kafir--tadi sepuluh orang kusta sembilan dari orang Israel dan satu bangsa kafir. Semua manusia di dunia sudah berbuat dosa dan harus kembali kepada Tuhan. Bagaimana caranya Datang kepada Yesus untuk bertemu Yesus lewat ibadah pelayanan untuk mendengarkan firman Allah. Lukas - . Ketika ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 Oktober 2016 (Kamis Sore)
    ... dengan pikiran yang demikian --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani ia telah berhenti berbuat dosa-- supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia tetapi menurut kehendak Allah. Untuk berhenti berbuat dosa bertobat. Wahyu Tetapi orang-orang penakut orang-orang yang tidak percaya orang-orang keji orang-orang pembunuh orang-orang sundal tukang-tukang sihir penyembah-penyembah ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 April 2014 (Sabtu Sore)
    ... Janganlah kamu menghakimi maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum maka kamupun tidak akan dihukum ampunilah dan kamu akan diampuni. Ini adalah praktik hati Anak Allah yang penuh dengan belas kasihan. Mengapa kita tidak boleh menghakimi sesama Sebab waktunya belum tiba. Korintus - Atau tidak tahukah kamu bahwa orang-orang kudus ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 Oktober 2010 (Sabtu Sore)
    ... - Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.