Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahatera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.

Tema: Wahyu 21: 5: "Aku menjadikan segala sesuatu baru."

Wahyu 21: 5

21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

Sebenarnya, di dalam kitab Kejadian, TUHAN sudah menciptakan langit bumi serta isinya termasuk manusia yang sama mulia dengan TUHAN--satu gambar dnegan TUHAN--dan manusia ditempatkan di taman Eden. Semua baik dan semua bbahagia pada waktu diciptakan. Tetapi sayang, manusia diperdaya oleh ular dan berbuat dosa, sehingga diusir ke dalam dunia dan hidup dalam kutukan; susah payah, letih lesu dan sebagainya.

Di dalam dunia, manusia--termasuk anak TUHAN/hamba TUHAN--justru terus hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa--tidak mau bertobat--, sehingga tampil seperti anjing dan babi--telanjang tetapi tidak malu--, kemudian tampil seperti binatang buas/antikris-- dicap 666 seperti perempuan bungkuk 18 tahun di Bait Allah--, bahkan sampai menjadi sama dengan iblis. Siapa ini? Hamba TUHAN yang hebat, yaitu Petrus.

Ini kenyataan yang kita dan TUHAN hadapi. Manusia yang diciptakan oleh TUHAN akhirnya menjadi sama dengan iblis.
Matius 16: 21-23
16:21. Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuhdan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22. Tetapi Petrus menarik Yesus ke sampingdan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
16:23. Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Hamba TUHAN yang hebat bisa jadi iblis, apalagi kita. Harus ekstra hati-hati! Tidak gampang untuk mengikut TUHAN. Untuk masuk kedutaan saja tidak gampang, apalagi masuk sorga. Harus berjuang! Jangan digampang-gampangkan! Kalau mau gampang-gampang, bukan jadi sama dengan TUHAN, tetapi jadi sama dengan iblis.

Petrus jadi sama dengan iblis karena ia menolak salib. Sekarang, banyak ibadah pelayanan tanpa salib--enak dan cocok bagi daging--, supaya banyak yang datang. Yang paling enak dan cocok bagi daging adalah jika tidak ada pedang firmandalam ibadah itu--tetapi ada lawak-lawak dan senang-senang--, sehingga menjadi sama dengan iblis; bukan menjadi sama dengan Yesus. Kalau ada pedang, yakinlah, kita bisa menjadi sama dengan TUHAN.

TUHAN tidak rela jika manusia yang diciptakan-Nya--apalagi hamba, pelayan, dan anak-Nya--menjadi seperti anjing babi, binatang buas/antikris dan iblis untuk dibinasakan. Oleh sebab tiu, di kitab Wahyu ada penciptaan lagi. TUHAN menciptakan manusia yang sama mulia dengan Dia untuk ditempatkan di langit dan bumi baru, yaitu Yerusalem baru--kerajaan sorga--untuk selama-lamanya.

Prosesnya disebut dengan PEMBAHARUAN. Manusia yang sudah jadi sama seperti iblis, masih ada harapan. Kita harus mengalami pembaharuan demi pembaharuan sampai sama mulia dengan Yesus.

Dalam Wahyu 21, ada 4 macam pembaharuan(diterangkan mulai dari Ibadah Persekutuan Ciawi I, 19 April 2012-Kamis Sore):

  1. Wahyu 21: 1= pembaharuan langit dan bumi yang baru (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Persekutuan Ciawi I, 19 April 2012-Kamis Soresampai Ibadah Persekutuan Ciawi IV, 28 Februari 2013-Kamis Pagi).

  2. Wahyu 21: 2-3= pembaharuan manusia baru (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Persekutuan Ciawi V, 28 Februari 2013-Kamis Soresampai Ibadah Persekutuan Jakarta V, 10 Oktober 2013-Kamis Sore).

  3. Wahyu 21: 4-8= pembaharuan suasana baru (diterangkan mulai dari Ibadah Kunjungan Jakarta I, 14 Oktober 2014-Selasa Sore).
  4. Wahyu 21: 9-27= pembaharuan Yerusalem baru sampai kekal.

AD 3. PEMBAHARUAN SUASANA BARU

Wahyu 21: 4-8
21:4. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
21:5. Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
21:6. Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
21:7. Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.
21:8. Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Pembaharuan suasana baru dibagi menjadi 4:

  1. Wahyu 21: 4= suasana tanpa maut (diterangkan mulai dari Ibadah Kunjungan Jakarta I, 17 November 2015-Selasa Soresampai Ibadah Kunjungan Jakarta II, 18 November 2015-Rabu Pagi).

  2. Wahyu 21: 5-6= suasana kepuasan/kebahagiaan sorga (diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta III, 18 November 2015-Rabu Sore); air kehidupan Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, manusia akan kering seperti perempuan Samaria yang kawin cerai 5 kali dan kumpul kebo, tetapi tetap kering/haus.

  3. Wahyu 21: 7= suasana kemenangan (diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta IV, 19 November 2015-Kamis Pagi); taat dengar-dengaran seperti Daud, sehingga ia bisa duduk di takhta kerajaan Israel. Kalau kita taat, kita bisa duduk di takhta sorga.

  4. Wahyu 21: 8= suasana kesucian dan kesempurnaan.

AD. 4. Wahyu 21: 8= suasana kesucian dan kesempurnaan.

Wahyu 21: 8
21:8. Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7)dan semua pendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Suasana kesucian dan kesempurnaan adalah kita harus TERLEPAS DARI 8 DOSAyang langsung membawa ke neraka--lautan api dan belerang.

8 dosa dibagi menjadi 3 kelompok:

  1. orang penakut, tidak percaya= melawan kebenaranTUHAN--halaman Tabernakel. Dulu, Musa melihat sorga dari atas gunung Sinai, kemudian TUHAN perintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi; supaya di bumi sama seperti di sorga.

  2. Orang-orang keji, pembunuh--kebencian; mulai dari keluarga seperti Kain pada Habel, kebencian dalam pelayanan--, orang sundal, tukang sihir--ramalan dan lain-lain--, penyembahan berhala--termasuk kikir dan serakah--= melawan kesucianTUHAN--ruangan suci Tabernakel.

    Kikir dan serakah= menyembah uang; bukan menyembah TUHAN.
    kikir= tidak bisa memberi.
    Serakah= merampas milik orang lain, terutama milik TUHAN, yaitu persepuluhaan dan persembahan khusus.

  3. Pendusta--dosa penutup--= melawan kemahasucian/kesempurnaanTUHAN--ruangan maha suci.

    Penutup dosa, artinya, kalau ada dusta, berarti 7 dosa yang lain juga ada. Kalau bebas dari dusta, berarti bebas dari 7 dosa yang lain.

Efesus 4: 24-25
4:24. dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25. Karena itu buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.

Tanda manusia baruadalah membuang dusta, tidak boleh ada dusta. Tidak ada istilah 'berdusta demi kebaikan'. Kalau berdusta, berarti sudah jadi sama dengan iblis, bapa pendusta.
Kalau sudah tidak berdusta, kita bisa tampil tidak bercelasampai sempurna--tidak salah dalam perkataan--dan seluruh hidup kita juga sempurna.

Wahyu 14: 5 => mempelai wanita
14:5. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Yakobus 3: 2
3:2. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

Pulang dari tempat ini, biarlah kita menjadi manusia baru dengan suasana baru. Bawa suasana tanpa maut, suasana kepuasan sorga, suasana kemenangan--taat dan setia--, sampai suasana kesucian dan kesempurnaan. Kita belum sempurna, tetapi sudah ada suasananya. Mulai dengan tidak berdusta, itu berarti sudah ada suasananya dan mengarah pada kesucian dan kesempurnaan. Tinggal melangkah terus sampai tidak salah dalam perkataan.

Sekarang, kita bahas tentang PENDUSTA.
1 Yohanes 2: 22
2:22. Siapakah pendustaitu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.

Pendusta adalah orang yang menyangkalBapa, Anak dan Roh Kudus--Kristus. Ini adalah antikristus. Kita ingat, tadi contoh hamba TUHAN yang seperti iblis adalah Petrus. Petrus menayngkal Yesus 3 kali.

Petrus hamba TUHAN yang hebat dan punya pengalaman mujizat bersama TUHAN yang luar biasa, sampai bisa berjalan di atas air yang bergelombang. Tetapi ia menyangkal Yesus 3 kali. Artinya: tubuh, jiwa dan rohnya menyangkal Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus; sehingga Petrus menjadi sama dengan antikris; jadi sama dengan iblis, bapa pendusta.

Ini kenyataan yang harus kita hadapi hari-hari ini. Siapa kita? Kita harus extra hati-hati!

Kita belajar, mengapa petrus menyangkal Yesus 3 kali?Ini yang penting, supaya kita tidak menyangkal TUHAN:

  1. Markus 14: 27-31
    14:27.Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai.
    14:28.Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
    14:29.Kata Petrus kepada-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak."
    14:30.Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."
    14:31.Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lainpun berkata demikian juga.

    Yang pertama: Petrus menyangkal Yesus karena ia menghadapi salib--Yesus bicara soal salib--dengan menggunakan kekuatan sendiri--merasa sanggup.

    "Ini seringkali terjadi, kami waktu sekolah alkitab ditanya: 'Siapa mau dikirim ke sana? Bisa tidur di atas pohon?--karena tempatnya di hutan': berkata: 'Oh, sanggup, Om!' Setelah dikirim, baru 3 hari, kembali lagi, karena menggunakan kekuatan sendiri."

    Matius 16: 23
    16:23.Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

    Waktu Yesus bicara soal salib, Petrus menarik Yesus ke samping, karena ia menggunakan pikiran manusia--kepentingan manusia--egois. Bukan karena ia mengasihi TUHAN saat ia menarik TUHAN, tetapi karena ia takut disalib juga. Inilah pikiran daging yang di dalamnya terkandung kepentingan sendiri--egois.

    Jadi, Petrus menghadapi salib dengan KEKUATAN DAGING DAN PIKIRAN DAGING--EGOIS--, sehingga ia menolak salib--tanpa kasih kepada TUHAN; tidak mengasihi TUHAN.

    Jangan sampai menghadapi salib dengan kekuatan dan pikiran sendiri. Pikiran daging itu penuh dengan kepentingan--egois. Kalau menggunakan kekuatan dan pikiran sendiri, kita akan menolak salib.

  2. Markus 14: 47-49
    14:47.Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.
    14:48.Kata Yesus kepada mereka: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku?
    14:49. Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci."

    Yang kedua: Petrus menyangkal Yesus karena saat menghadapi salib, ia menggunakan pedang emosi--EMOSI DAGING. Ini sama dengan tanpa kasih pada sesama--merugikan sesama.

    Sekian lama Petrus bersama Yesus dan mengalami mujizat, ternyata ia tidak punya kasih pada TUHAN dan sesama. Seringkali kita mengejar mujizat terus. Tetapi kalau tanpa kasih, akan menyembah antikris, sebab antikris nanti akan mendatangkan api dari langit. Dia bagaikan binatang yang luka parah, tetapi sembuh--tidak mati. Jangan hanya mujizat jasmani! Mari kita kejar kasih Allah hari-hari ini!


  3. Markus 14: 54
    14:54. Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh, sampai ke dalam halaman Imam Besar, dan di sana ia duduk di antara pengawal-pengawal sambil berdiang dekat api.

    Yang ketiga: Petrus menyangkal Yesus karena ia IKUT YESUS DARI JAUH. Saat memecahkan 5 roti 2 ikan untuk 5000 orang, jangan-jangan Petrus bergandengan dengan Yesus. Tetapi saat Yesus dibawa ke rumah imam besar, ia mengikut Yesus dari jauh.

    Itulah gambaran kehidupan tanpa kasih. Kalau enak bagi daging, kita berkata: Hebat, luar biasa, kalau perlu tambah ibadah lagi. Tetap begitu ada kesulitan, mulai jauh dari TUHAN.

    Begitulah kita ini. Kadang-kadang sudah diberkati, juga jauh dari TUHAN, karena sibuk dengan berkatnya. Kalau ada masalah juga jauh dari TUHAN. 'Mengapa lama tidak datang?': 'Aduh, susah om, kalau om mengalami, jangan-jangan om juga tidak khotbah.'

    Mengikut Yesus dari jauh= tidak setiadalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, sebab Petrus berdiang dekat api dunia; mencari kehangatan di dunia, bukan lagi di dalam ibadah pelayanan.

    "Kami hamba TUHAN, perhatikan ibadah pelayanan! Jangan sampai pada waktu jam ibadah pelayanan, kita mencari kehangatan di dunia. Saat jam ibadah, hamba TUHAN malah memancing di laut."

    Berdiang dekat api dunia, artinya: terikat pada pergaulan dunia; mengasihi dunia, tidak mengasihi TUHAN lagi. Salah satu isi dunia adalah keinginan mata--dosa makan minum. Mulai merokok, mabuk, mencari kepuasan di sana, bukan dalam ibadah lagi--termasuk hamba TUHAN. Kalau tidak mencari kepuasan dalam ibadah--tidak setia lagi--, pasti jatuh ke situ--termasuk jatuh pada dosa kawin-mengawinkan.

    Dunia juga berisi keangkuhan hidup; mengutamakan sesuatu di dunia lebih dari TUHAN. Kita harus bersekolah dan bekerja yang keras, jangan jadi pemalas--supaya nama TUHAN jangan dihujat. Waktu Musa menghadap Firaun untuk membawa umat Israel beribadah kepada TUHAN, Firaun marah dan mengatakan: Pemalas kamu! Mereka disuruh membuat kota perbekalan; yang jasmani--ekonomi--terus; dipacu ke situ.
    Dulu jeraminya disediakan, dan mereka tinggal mencetak batanya. Tetapi begitu mendengar mereka mau ibadah, jeraminya tidak disediakan lagi. Cari jerami dulu, sehingga waktunya habis.

    Inilah keangkuhan hidup, yaitu mengutamakan sesuatu lebih dari TUHAN--lebih dari ibadah pelayanan.

    Biarlah hari-hari ini kita memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segala sesuatu, supaya tidak menyangkal TUHAN.
    Kalau diperhadapkan pada TUHAN atau sesuatu, dan kita terus berkata: 'Kali ini, aku pilih sesuatu', maka lama kelamaan kita akan menjadi Petrus yang menyangkal TUHAN dan meninggalkan ibadah pelayanan; sudah tidak mau melayani lagi.

    Kita sungguh-sungguh. Biarlah hari-hari ini kita memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari semua. Sekalipun kita sedang berjuang keras di dunia, tetapi kita memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segalanya. Kalau tidak, pasti digilas oleh arus dunia, sehingga kita menyangkal TUHAN.

    "Saudara yang masih berjuang di dunia masih berjuang untuk beribadah--harus jalan kaki, naik kendaraan umum. Apalagi kami yang 100% hidup di pastori gereja, tinggal melangkah saja. Ini tegoran bagi kami, hamba TUHAN 100%. Bagaimana kalau kita tidak setia? Dahsyat! Akan terjadi penyangkalan di hari-hari terakhir. Serius! Untuk saya juga. Seringkali ada alasan tubuh.
    Saya bersaksi tidak malu. Kadang saya puasa dan mengajar, saya tidak kuat dan ingin puasa setengah hari saja. Inilah gunanya isteri, yaitu untuk menguatkan. Akhirnya saya kuat berpuasa, malah lupa makan malamnya. Hanya diuji saja. Sungguh, saya tidak malu. Banyak orang di Lempin-El yang kuat berpuasa 3 hari, 4 hari. Saya 1 hari saja kadang mau mogok, karena tidak kuat. Saya berdoa lagi dan dikuatkan. Ternyata hanya ujian. Kalau kita lawan, kita menjadi kuat dan TUHAN berikan kemenangan. Ada halangan dari manapun, berjuang, jangan menyerah kalah! Berjuang semua!
    Saya bersaksi, satu orang. Dia minta doa kepada saya, karena ia terlambat terus dalam ibadah apalagi kantornya di luar kota. Ia mau minta pada direkturnya, supaya bisa pulang lebih cepat 15 menit pada hari selasa dan kamis. Menghadap direkturnya beberapa kali, tidak boleh. Saya suruh doa terus. Satu hari direkturnya yang dipindah, ganti orang baru dan dia boleh pulang lebih awal untuk beribadah. Itu ajaran saya kepada kaum muda. Kalau selasa kamis, minta pulang awal. Kalau hari lain, jangan hitung-hitung--kalau lembur 2 jam, jangan hitung-hitung, biar TUHAN yang hitung--, yang penting bisa ibadah.
    "

    Dulu TUHAN menghukum Mesir dengan 10 kali hukuman, supaya bangsa Israel bisa beribadah. Di perjanjian baru, Yesus rela dihukum di kayu salib, supaya bangsa kafir bisa beribadah melayani TUHAN. Kita berjuang, supaya tidak menyangkal TUHAN. Jangan mundur! TUHAN tidak bisa dikalahkan oleh apapun. Dia sudah mengalahkan dunia. Jangan ragu!

    Matius 24: 12
    24:12.Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

    Pada akhir zaman, bahaya, karena kasih menjadi dingin, akibatnya: banyak anak TUHAN, pelayan TUHAN, dan hamba TUHAN yang tidak mengasihi TUHAN, sehingga tidak setia dalam ibadah pelayanan. Mulai ikut dari jauh, mulai terpengaruh dengan kesukaan dunia--merasa terlalu enak dan mau menikmati--atau kesulitan dunia; sudah tidak setia lagi.

    "Saya ingat kesaksian Pdt. Pong waktu masih di Manado, setelah selesai membangun gereja di Bitung. Beliau berkata dalam hati: 'Sekarang aku bisa lipat kaki--bisa senang-senang--di masa tua.' Waktu itu sudah 50an. Tahu-tahu dia dipindah ke Medan, tidak ada gereja dan dipindah ke Surabaya. Begitu. Jangan mau lipat kaki, bahaya! Untung masih dipindah dan masih melayani. Kalau tidak, benar-benar lipat kaki, tidak mau melayani, mau bagaimana? Justru menyangkal TUHAN."

    Kalau kasih menjadi dingin, maka kita tidak setia dalam ibadah pelayanan, sehingga menyangkal TUHAN--durhaka pada TUHAN; mulai tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan.

    Kalau durhaka kepada TUHAN, pasti durhaka juga pada sesama; mulai dari dalam nikah rumah tangga. Ini yang berat.

    "Saya selalu menasihati diriku dan jemaat. Kalau suami bilang: Capek aku, aku tidak ibadah. Jangan didukung, apalagi ikut-ikut tidak beribadah! Satu waktu akan menuai. Kalau suami sudah berdiang di dunia, sudah durhaka pada TUHAN, ia akan durhaka pada isteri. Barulah isteri akan menangis. Jangan didukung! Tetapi kuatkan untuk tetap beribadah! Kalau anak didukung untuk tidak beribadah, supaya bisa sekolah dan sukses, baik, tetapi satu waktu ia akan durhaka pada orang tuanya. Sudah sukses, lalu durhaka pada TUHAN dan orang tuanya tidak dianggap--melawan orang tua."

    Durhaka dalam rumah tangga, mulai dengan pertengkaran kecil-kecilan, kekerasan, perselingkuhan, sampai kawin-cerai dan kawin-mengawinkan. Hancurlah rumah tangga. Jangan durhaka pada TUHAN!

Jadi, menghadapi keadaan dunia akhir zaman yang memuncak pada kejahatan, kenajisan dan kedurhakaan, mutlak dibutuhkan kasih Allah. Tidak ada yang lain! Kekayaan, kemiskinan, kepandaian, dan kebodohan bukan jaminan bukan jaminan. Hanya kasih Allah yang menjadi jaminan.

Jadi, suasana baru--suasana kesucian dan kesempurnaan--sama dengan SUASANA KASIH ALLAH. Kasih Allah dicurahkan di tengah-tengah kita semua. Jangan beku terhadap TUHAN! Kalau beku terhadap TUHAN, pasti beku pada sesama; mulai dari rumah tangga--saling lempar kesalahan satu sama lain. Kita bawa pulang kasih Allah!

Dari mana kita mendapat kasih Allah?
Yohanes 21: 15-17
21:15.Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16.Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17.Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlahdomba-domba-Ku.

Yesus bertanya 3 kali kepada Petrus: 'Apakah engkau mengashi Aku?' Dalam bahasa aslinya:

  1. pertanyaan pertama: ditanya: 'Apakah engkau mengasihi Aku dengan kasih Allah?'--loh batu pertama--, dijawab: 'Aku mengasihi Engkau dengan kasih sesama'--loh batu kedua.

  2. Pertanyaan kedua: ditanya lagi: 'Apakah engkau mengasihi Aku dengan kasih Allah?', dijawab: 'Aku mengasihi Engkau dengan kasih sesama'

  3. Pertanyaan ketiga: ditanya lagi: 'Apakah engkau mengasihi Aku dengan kasih sesama?', dijawab dengan menangis, karena Petrus ingat bahwa ia sudah menyangkal TUHAN sebagai sahabatnya--tidak ada kasih sesama.

Petrus tidak punya kasih; tidak punya kasih Allah dan kasih sesama, sehingga ia menyangkal Yesus. Oleh sebab itu TUHAN bertanya 3 kali dan Dia berkata: 'Gembalakanlah domba=domba-Ku.'
Jadi, kita mendapatkan kasih Allah di dalam penggembalaan.

Kandang penggembalaan--ruangan suci--= ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok; 3 kali pertanyaan kepada Petrus sama dengan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Mutlak dibutuhkan, yaitu tekun, jangan menyangkal TUHAN:

  • pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.
  • meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran benar dan kurban Kristus.
  • mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

Di dalam kandang penggembalaan, tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal--seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar--dan kita disucikan oleh Allah Tritunggal, sehingga kita selalu mengalami urapan Roh Kudus dan kasih Allah--Roh Kudus mencurahkan kasih Allah.

Harus ada kesucian dulu, baru ada urapan Roh Kudus dan kasih Allah. 3 hal ini tidak bisa dipisah. Tidak bisa kita katakan: 'Yang penting Roh Kudus, yang penting kasih.' Pada mulanya adalah firman. Firman menyucikan kita lebih dulu, baru ada urapan Roh Kudus dan kasih Allah yang sebenarnya.

Kalau kaum muda pacaran, kemudian minta bukti yang najis-najis, itu bukan kasih Allah dan kasih sesama, tetapi hawa nafsu daging. Kalau kasih Allah dan sesama, harus didahului dengan kesucian.

Petrus menerima kasih Allah setelah ia dibawa pada penggembalaan.
Pendusta--menyangkal TUHAN--, berarti tidak punya kasih. Jangan alasan: dusta kecil atau dusta untuk kebaikan. Itu tanda sudah tidak ada kasih--sudah dingin, sudah beku.

TUHAN izinkan kita berkumpul untuk mengalami penyucian, supaya kembali dalam urapan dan kasih Allah akan dicurahkan kepada ktia semua.

Bukti Petrus--kita--menerima kasih Allah dalam penggembalaan:

  1. Kisah Rasul 2: 14-17, 22
    2:14.Maka bangkitlah Petrusberdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
    2:15.Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,
    2:16.tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel:
    2:17.Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
    2:22.Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.

    Tadinya, Petrus menyangkal Yesus. Tetapi setelah ia disucikan, menerima Roh Kudus di loteng Yerusalem dan mendapatkan kasih Allah, sudah berbeda, Petrus bisa bersaksi.

    Bukti pertama menerima kasih Allah: bisa bersaksi tentang Yesus--mengasihi TUHAN dan sesama. Kalau kita memiliki kasih Allah, kita akan terbeban untuk bersaksi tentang:

    1. bersaksi tentang Yesus sebagai juruselamat kepada orang-orang berdosa yang belum percaya Yesus--lewat firman penginjilan/kabar baik. Di dalam rumah kita, kalau ada orang yang belum kenal Yesus, itu bukan kebetulan. Mari bersaksi! Soal dia menerima atau tidak, itu bukan urusan dengan TUHAN.

      "Karena kesaksian, saya bisa menjadi kristen. Cara TUHAN memang luar biasa. Kami di desa, lalu TUHAN kirim pendeta ke desa kami. Pendeta itu ternyata dulunya pemain sepak bola; teman dari almarhum ayah saya. Dia ke rumah terus dan bersaksi. Akhirnya papa saya tidak mau, tetapi mama saya yang disuruh pergi, supaya pendetanya tidak datang terus. Kemudian anak-anak ikut sekolah minggu, sampai ayah saya juga menjadi kristen. Ini karena ada limpahan kasih kepada orang lain. Sekarang kami berhutang juga untuk bersaksi. Kalau tidak ada kesaksian, kami sekeluarga binasa."

    2. bersaksi tentang Yesus sebagai raja dan mempelai pria sorga yang akan datang kembali untuk mengangkat dan menyempurnakan kita--lewat firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/kabar memeplai.

    Harus bersaksi! Bukan menyangkal! Kalau tidak mau bersaksi, pasti menyangkal.

  2. Kisah Rasul 3: 6-7
    3:6.Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
    3:7.Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.

    Bukti kedua menerima kasih Allah: tadinya mengulurkan tangan untuk memutus telinga orang lain--merugikan orang lain--, tetapi sekarang setelah menerima kasih Allah, sudah berbeda, yaitu bisa mengulurkan tangan untuk membantu sesama yang membutuhkan--mengasihi sesama.

  3. Yohanes 21: 18-19
    21:18.Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmudan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
    21:19.Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."

    Kasih itu praktik, bukan perkataan.
    Bukti ketiga menerima kasih Allah: hanya mengulurkan tangan kepada TUHAN--mengangkat dua tangan kepada TUHAN; yaitu taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara lagi--pintu tirai Tabernakel terobek; rela berkorban apa saja untuk TUHAN--kalau Petrus sampai mati untuk TUHAN. Tadi, Petrus takut mati--takut salib--, tetapi setelah diisi kasih Allah, ia rela mati untuk TUHAN.

    Kalau kita banyak perhitungan untuk melayani TUHAN, sudah salah. Rasul Paulus mengatakan: 'Aku tidak menghiraukan nyawaku, supaya aku bisa menunaikan tugas sampai garis akhir.'

    Taat dengar-dengaran kelihatannya gampang, tetapi sulit. Ini disebut dengan berserah dan berseru pada TUHAN: 'Terserah Engkau TUHAN.' Kita taat dengar-dengaran--sampai daging tidak bersuara--dan rela berkorban apapun untuk TUHAN--sampai berkorban nyawa--, karena kita mengasihi TUHAN lebih dari semua.

    Contoh: Abraham.
    Abraham disuruh menyembelih anaknya, susah atau gampang? Gampang, KALAU mengasihi TUHAN lebih dari anak. Susah, KALAU mengasihi anak lebih dari TUHAN. Tinggal bergantung pada HATIkita.

    Menyelenggarakan ibadah semacam ini, gampang atau susah? Kalau hati lebih mengasihi uang, lebih baik tidur di rumah. Tetapi kalau mengasihi TUHAN lebih dari semua, tidak ada yang sulit dan tidak ada yang mustahil.

    Begitu Abraham mau menyembelih anaknya, TUHAN katakan: Berhenti! Dari tidak ada domba menjadi ada domba--Jehova Jireh; ada mujizat. Hanya ujian saja. Tidak usah ragu-ragu! Tinggal periksa apa yang ada di hati kita. Kalau di hati hanya ada Yesus, maka ada Jehova Jireh; tidak ada yang susah, tidak ada yang mustahil. Kita ulurkan tangan pada TUHAN dan Dia ulurkan tangan kepada kita; kita hidup dalam tangan kasih TUHAN dan mujizat terjadi--Jehova Jireh.

    TUHAN berkata pada seorang muda yang kaya: 'Anak muda, kalau mau ikut Aku, jual hartamu!' Gampang atau susah? Gampang, karena ia sudah punya harta. Semua bergantung pada isi hati kita. Kalau hati berisi kasih kepada Yesus, tidak ada yang susah. Tetapi ingat, jangan ragu, tidak ada yang mustahil bagi TUHAN. Mujizat pasti terjadi.

    Kita hanya angkat tangan dan TUHAN yang turun tangan--terjadi mujizat. Pulang, bawa kasih Allah; suasana baru--suasana kesucian dan kesempurnaan--sampai bisa mengangkat tangan.

    Hasilnya:

    1. saat menghadapi laut Kolsom di depan, Firaun di belakang, dan kiri kanan tidak bisa, Musa disuruh mengulurkan tangan. Apa yang ada di hati? TUHAN atau dunia? Kalau berisi kasih TUHAN, pasti pilih TUHAN--firman pengajaran benar--, apapun yang terjadi.

      Abraham harus korbankan anaknya yang tunggal; janda Sarfat berani korbankan roti untuk dirinya dan anaknya.

      Mengapa kita harus menukar TUHAN dengan perkara yang remeh-remeh? Jangan!
      Seringkali pedagang menjual TUHAN hanya untuk untung 100 rupiah. Sudah untung 100 rupiah, tetapi selalu berkata: Rugi. Rugi, tetapi tokonya tambah besar, karena berdusta. Jangan! 'Apa gunanya engkau memperoleh seluruh dunia, tetapi nyawamu tidak selamat?' Kalau ditukar dengan berapa juta dan lainnya, terlalu murah!

      Kasih Allah tidak bisa ditukar dengan appaun juga. Bawa pulang kasih Allah dan rumah tangga akan baik semua. Yang tidak ada kebahagiaan hari-hari ini, ada Jehova Jireh dan mujizat terjadi. Pulang dengan sukacita dan bawa pulang kasih Allah kepada jemaat untuk bisa saling mengasihi; suasana baru semua--ada suasana sorga.

      Keluaran 14: 16, 21
      14:16. Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmuke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
      14:21. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan
      angin timuryang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.

      TUHAN mengulurkan tangan lewat angin timur--kuasa Roh Kudus--dan laut Kolsom terbelah. Musa menghadapi sesuatu yang mustahil, tetapi mau mengulurkan tangan dan TUHAN mengulurkan tangan, sehingga laut Kolsom terbelah menjadi tanah kering, artinya:

      1. tangan kasih TUHAN sanggup memelihara kitasecara ajaib di tengan kemustahilan. Mujizat pasti terjadi dan masih terjadi sampai malam ini. Tinggal lihat isi hati kita!

      2. Ada jaan keluardari segala masalah, sampai masalah yang mustahil, semua diselesaikan TUHAN tepat pada waktunya.

    2. Markus 3: 1, 5
      3:1.Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.
      3:5.Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.

      Tangan yang mati disuruh untuk diulurkan kepada TUHAN. Ini susah--karena tangannya mati--, kalau pakai pikiran daging. Hati-hati dengan pikiran daging!Jangan pakai logika, tetapi pakai iman. Kalau pakai iman, gampang. Kalau firman di luar logika, gunakan iman dan pasti terjadi mujizat.

      Ulurkan saja dan tangan yang kering menjadi hidup kembali. Kering rohani, pelayanan kering, dan lain-lain, hadapi dengan kasih Allah! Ulurkan tangan pada TUHAN.

      Hasilnya: TUHAN akan hidupkan kembali. Nikah yang sudah kering, TUHAN akan hidupkan kembali. Penyakit yang mustahil juga TUHAN sembuhkan.

    3. 1 Petrus 5: 5-6
      5:5.Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
      5:6.Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

      Hasil ketiga: kalau kita mengulurkan tangan--taat/tunduk--, maka TUHAN juga mengulurkan tangan untuk meninggikan kita tepat pada waktunya.

      Meninggikan kita, artinya:

      1. yang jatuh akan dipulihkan,
      2. yang gagal dijadikan berhasil dan indah,
      3. dipakai oleh TUHAN dalam kegerakan hujan akhir. Musa melewati laut Kolsom merupakan gambaran dari kegerakan hujan akhir--pembangunan tubuh Kristus--,
      4. diangkat ke awan-awan--disucikan dan diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani, yaitu kuat teguh hati; berjuang sampai garis akhir. Tidak kecewa, putus asa, bangga, dan sebagainya, tetapi berserah kepada TUHAN.

        Sadrkah, Mesakh, dan Abednego: 'Kalau TUHAN yang aku sembah menolong aku, aku menyembah Dia. Tetapi kalau TUHAN tidak menolong, aku tetap tidak mau menyembah patung. Aku tetap menyembah TUHAN.' Inilah disucikan dan diubahkan--kuat teguh hati--, yaitu tetap menyembah dan melayani TUHAN sampai TUHAN datang, sekalipun tidak ditolong TUHAN.

        "Seorang hamba TUHAN dari Nias pernah telepn saya pagi-pagi buta jam 3 hari minggu. Dia sakit pada kakinya dan tiba-tiba tidak bisa jalan. Saya jawab: 'Bisa khotbah?--karena hari minggu': 'Bisa om kalau digotong': 'Gotong! Yang penting khotbah. Kan sakit kakinya, bukan mulutnya.' Terakhir, siang hari, ia berkata kalau ia bisa khotbah. Itulah hamba TUHAN. Akhirnya TUHAN sikat saya juga. Sakit perut. Mau maju, tetapi sakit sekali, berapa puluh kali sudah ke belakang. Tetapi ingat karena dulu menegor hamba TUHAN. Sekarang, apa yang sakit? Perutnya. Saya tetap khotbah dan semubh. Itu hanya ujian."

        Kuat dan teguh hati! Kalau TUHAN tidak menolong, tetap setia dan menyembah TUHAN, karena kita memang tidak layak ditolong. Kalau kita sampai ditolong, itu hanya kasih karunia TUHAN. Seharusnya kita dibinasakan, tetapi kalau mujizat bisa kita alami, itu hanya karena kasih kemurahan TUHAN.

      5. Sampai saat TUHAN datang kembali, kita diubahkan jadi sama mulia dengan TUHAN.

Jangan mundur setapakpun! TUHAN tolong kita semua.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 11 Mei 2019 (Sabtu Sore)
    ... mengizinkan wanita memerintah dan mengajar laki-laki dalam ibadah dan rumah tangga. Timotius - . Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh. . Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki hendaklah ia berdiam diri. . Karena Adam yang pertama dijadikan kemudian barulah Hawa. . Lagipula ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Maret 2020 (Minggu Pagi)
    ... kedatangan Yesus kedua kali. Bagi kita sekarang dua saksi memang belum turun tetapi untuk menguatkan kita sekarang ini yang sedang menghadapi kegoncangan-kegoncangan yang tidak bisa dipikirkan sampai menghadapi masa pra aniaya antikris supaya tidak menyangkal Yesus. Jangan berhenti beribadah tetapi kita menjadi saksi Tuhan di mana-mana bukan hanya menerima kesaksian. ...
  • Ibadah Raya Malang, 11 April 2021 (Minggu Pagi)
    ... bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 November 2010 (Senin Sore)
    ... memilih babi daripada Yesus . Kita tergembala pada Firman pengajaran yang benar seperti carang melekat pada Pokok Anggur yang benar. Kalau dibandingkan dengan keledai maka keledai bukan tertambat pada induknya tapi tertambat pada pokok anggur yang benar. Begitu juga dengan induk keledai tertambat pada pokok anggur yang benar. Petrus . Janganlah kamu ...
  • Ibadah Kunjungan Batam V, 30 Agustus 2013 (Jumat Sore)
    ... oleh Tuhan. Tandanya Masuk Pintu Gerbang Tabernakel yaitu percaya dan iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat. Bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Dalam Tabernakel ini ditunjukkan oleh alat Mezbah Korban Bakaran. Lahir baru dari air dan roh yaitu baptisan air Kolam Pembasuhan dan baptisan Roh Kudus Pintu Kemah . ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 31 Juli 2024 (Rabu Sore)
    ... mengalami pertumbuhan--dari benih sampai berbuah. Pertumbuhan gereja Tuhan sudah dinubuatkan oleh perkembangan bangsa Israel. Keluaran - . Inilah nama para anak Israel yang datang ke Mesir bersama-sama dengan Yakub mereka datang dengan keluarganya masing-masing . Ruben Simeon Lewi dan Yehuda . Isakhar Zebulon dan Benyamin . Dan serta Naftali Gad dan Asyer. ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 15 Mei 2021 (Sabtu Sore)
    ... yang sedang di ladang janganlah ia kembali. terjemahan lama . Pada hari itu barangsiapa yang di atas sotoh rumah dan hartanya di dalam rumah janganlah ia turun ke bawah membawa ke luar harta itu dan siapa yang ada di ladangnya pun janganlah pulang. Apa yang harus disiapsediakan Harus tetap di tempat ...
  • Ibadah Doa Malang, 17 Januari 2017 (Selasa Sore)
    ... panji-panji suku Ruben Bilangan . Kegiatan administrasi surat menyurat ditunjukkan oleh makhluk seperti manusia di bawah panji-panji suku Efraim Bilangan . Kegiatan imamat ibadah pelayanan ditunjukkan oleh makhluk seperti burung nasar di bawah panji-panji suku Dan Bilangan . Kegiatan penyembahan. Wahyu maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Maret 2009 (Senin Sore)
    ... Tuhan bisa menerima batang pokok menerima Yesus sebagai teladan dalam kebenaran kesucian dan kesempurnaan . macam dasar gereja Tuhan Efesus - - para rasul dan para nabi Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama itulah Alkitab Firman Pengajaran yang benar. batu penjuru - batu yang dibuang - korban Kristus Petrus . Praktik ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Oktober 2018 (Kamis Sore)
    ... nubuat dan kasih karunia. Dalam Alkitab ada dua macam pemberitaan firman seperti yang diteladankan oleh Yesus sendiri dan diajarkan oleh Rasul Paulus Injil keselamatan firman penginjilan Kabar Baik susu. Efesus Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.