Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 21:5
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”Dalam kitab Kejadian, Tuhan sudah menciptakan langit dan bumi beserta isinya dengan baik. Tuhan juga sudah menciptakan manusia yang sama mulia dengan Dia untuk ditempatkan di taman Eden. Manusia menerima pemeliharaan langsung dari Tuhan dan manusia berbahagia.
Tetapi sayang, manusia diperdaya oleh ular dan jatuh dalam dosa. Manusia menjadi telanjang dan diusir ke dalam dunia yang penuh susah payah, kutukan, air mata, penderitaan.
Kejadian 6:11-12
6:11 Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.
6:12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
Ternyata manusia tidak bertobat, manusia hidup dalam kekerasan (kebencian, pertengkaran, pembunuhan) dan kenajisan (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan). Ini sama dengan hidup dalam hawa nafsu daging, sehingga manusia menjadi sasaran binatang buas, yaitu antikris dengan cap 666. Termasuk hamba Tuhan dan anak Tuhan juga hidup dalam hawa nafsu daging, sehingga juga dicap 666 seperti perempuan yang bungkuk 18 tahun di Bait Allah. Angka 6 pertama artinya tubuhnya daging, angka 6 kedua artinya jiwanya daging, angka 6 ketiga artinya rohnya daging. Tubuh jiwa roh daging berarti menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan selamanya.
Tuhan tidak rela jika manusia, hamba Tuhan, anak Tuhan yang diciptakannya menjadi sama dengan antikris dan akan dibinasakan selamanya. Oleh sebab itu, Tuhan menciptakan manusia baru yang sama mulia dengan Dia, untuk ditempatkan di langit dan bumi baru, yaitu Yerusalem Baru selamanya. Prosesnya disebut pembaharuan.
Dalam Wahyu 21:1-27, ada 4 macam pembaharuan:
- Pembaharuan langit dan bumi yang baru [ayat 1].
- Pembaharuan manusia baru [ayat 2-3].
- Pembaharuan suasana baru [ayat 4-8].
- Pembaharuan Yerusalem Baru [ayat 9-27].
ad. 3. Pembaharuan suasana baru.
Wahyu 21:4-8
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”
21:6 Firman-Nya lagi kepadaku: “Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
21:7 Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.
21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”
Suasana baru adalah suasana yang tidak ada maut. Ada 3 macam maut/ kematian:
- Maut/ kematian tubuh jasmani.
Ini lewat penyakit, kecelakaan, dll.
Yohanes 16:1-2
16:1 “Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.
16:2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.
Maut jasmani juga lewat ancaman karena kita beribadah melayani Tuhan.
- Maut/ kematian rohani, karena terpisah dari Tuhan.
Ini terjadi karena 2 hal:
- Karena dosa.
Efesus 2:1
2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
- Karena makanan liar, yaitu ajaran asing atau ajaran palsu.
2 Raja-raja 4:38-41
4:38 Elisa kembali ke Gilgal pada waktu ada kelaparan di negeri itu. Dan ketika pada suatu kali rombongan nabi duduk di depannya, berkatalah ia kepada bujangnya: “Taruhlah kuali yang paling besar di atas api dan masaklah sesuatu makanan bagi rombongan nabi itu.”
4:39 Lalu keluarlah seorang dari mereka ke ladang untuk mengumpulkan sayur-sayuran; ia menemui pohon sulur-suluran liar dan memetik dari padanya labu liar, serangkul penuh dalam jubahnya. Sesudah ia pulang, teruslah ia mengiris-irisnya ke dalam kuali masakan tadi, sebab mereka tidak mengenalnya.
4:40 Kemudian dicedoklah dari masakan tadi bagi orang-orang itu untuk dimakan dan segera sesudah mereka memakannya, berteriaklah mereka serta berkata: “Maut ada dalam kuali itu, hai abdi Allah!” Dan tidak tahan mereka memakannya.
4:41 Tetapi berkatalah Elisa: “Ambillah tepung!” Dilemparkannyalah itu ke dalam kuali serta berkata: “Cedoklah sekarang bagi orang-orang ini, supaya mereka makan!” Maka tidak ada lagi sesuatu bahaya dalam kuali itu.
Hati-hati, dalam persekutuan hamba Tuhan, justru maut bekerja lewat ajaran palsu. Di Alkitab, ajaran palsu dikenal dengan istilah ragi yang mengkhamirkan adonan, yaitu menghancurkan tubuh Kristus. Banyak macam ragi di Alkitab, yaitu ragi Saduki yang tidak percaya kebangkitan orang mati, sehingga mendorong hamba Tuhan makan-minum dan kawin-mengawinkan. Juga ragi Farisi yang mengajarkan kawin-cerai. Nikah yang bercerai itu sudah mati, kalau kawin lagi dengan yang lain, berarti sudah busuk sampai masuk neraka. Juga ada ragi Herodes, yaitu ragi kesombongan.
- Maut/ kematian kedua di lautan api dan belerang, atau neraka selamanya.
Wahyu 21:8
21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”
1 Samuel 20:3
20:3 Tetapi Daud menjawab, katanya: “Ayahmu tahu benar, bahwa engkau suka kepadaku. Sebab itu pikirnya: Tidak boleh Yonatan mengetahui hal ini, nanti ia bersusah hati. Namun, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu, hanya satu langkah jaraknya antara aku dan maut.”
Sehebat apa pun manusia di dunia, hanya satu langkah jaraknya dengan maut.
Di mana kita bebas dari maut? Yaitu di bawah kaki Tuhan.
Bagaimana kita bisa bebas dari maut?
Keluaran 12:21-23
12:21 Lalu Musa memanggil semua tua-tua Israel serta berkata kepada mereka: “Pergilah, ambillah kambing domba untuk kaummu dan sembelihlah anak domba Paskah.
12:22 Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorangpun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.
12:23 Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.
Pada waktu bangsa Israel mau keluar dari Mesir, maka pintu rumah orang Israel harus disapu dengan darah anak domba Paskah, sehingga bangsa Israel bebas dari maut.
Sekarang, menjelang gereja Tuhan keluar dari dunia untuk terangkat ke awan-awan yang permai bersama Yesus, maka setiap kehidupan anak Tuhan harus diberi tanda darah anak domba Allah yang sudah tersembelih di kayu salib, supaya kita bebas dari maut.
1 Petrus 1:18-19
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Setiap hamba Tuhan harus mengalami penebusan oleh darah Yesus supaya bebas dari maut.
Ada 3 istilah tentang darah Yesus/ darah penebusan:
- Darah yang mahal.
Dalam susunan Tabernakel, ini menunjuk pada Halaman Tabernakel. Di padang gurun, Tuhan memerintahkan Musa membuat Tabernakel supaya ibadah bangsa Israel sesuai dengan pola Kerajaan Surga. Lewat darah yang mahal, Tuhan mau memindahkan kita dari suasana dunia menuju suasana Surga.
Sehebat apa pun manusia di dunia, sehebat apa pun hamba Tuhan/ anak Tuhan, jika berbuat dosa akan menjadi tidak berharga, menjadi hina dan murah di hadapan Tuhan, dan binasa selamanya.
Darah Yesus yang mahal menebus dan melepaskan kita dari dosa:
- Mulai dari dosa warisan/ nenek moyang, termasuk adat istiadat yang tidak sesuai dengan firman Tuhan.
- Dosa sendiri yang sudah kita katakan, perbuat, pikirkan.
Sehingga kita menjadi berharga dan mahal di hadapan Tuhan.
1 Yohanes 1:7,9
1:7 Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Prosesnya ditebus oleh darah Yesus yang mahal adalah kita mengaku dosa dengan sejujur-jujurnya kepada Tuhan dan sesama, oleh pekerjaan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Maka darah Yesus aktif dalam 2 hal:
- Darah Yesus mengampuni dan menutupi dosa-dosa kita, sampai tidak berbekas lagi, seperti kita tidak pernah berbuat dosa.
- Darah Yesus menyucikan kita dari segala dosa, sama dengan mencabut akar-akar dosa, sehingga kita tidak berbuat dosa lagi, mengalami kelepasan dari dosa sekalipun ada kesempatan, keuntungan, ancaman, dll.
Maka saat itu setan tidak bisa menuduh dan mendakwa kita, dan kita tidak bisa menuduh atau mendakwa orang lain. Kita hidup dalam ketenangan dan damai sejahtera.
Darah disapukan pada ambang dan kedua tiang pintu. Sekarang artinya, darah Yesus yang mahal harus disapukan pada tubuh, jiwa, roh kita.
1 Korintus 5:7-8,11
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah (1)orang cabul, (2)kikir, (3)penyembah berhala, (4)pemfitnah, (5)pemabuk atau (6)penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Ada 6 dosa yang mengikat tubuh jiwa roh kita, atau mendarah daging dalam hidup kita:
- Dosa mengikat tubuh: cabul (dosa kawin-mengawinkan), pemabuk (dosa makan-minum, termasuk merokok dan narkoba).
- Dosa mengikat jiwa: kikir, pemfitnah, penipu.
Kikir artinya tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan.
Pemfitnah artinya yang benar jadi salah, yang salah dari benar.
Penipu termasuk dusta.
- Dosa mengikat roh: penyembahan berhala (termasuk serakah).
Serakah adalah merampas milik orang lain, termasuk milik Tuhan.
Jika tubuh jiwa roh dibebaskan dari dosa oleh darah yang mahal, maka kita bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian (suci sampai dalam hati, mempertahankan satu firman pengajaran yang benar dan murni). Maka kehidupan kita akan sangat berharga di hadapan Tuhan.
Mazmur 5:13
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Kehidupan kita akan dipagari dengan berkat dan anugerah Tuhan. Tidak ada lagi letih lesu dan beban berat, semua jadi enak dan ringan.
- Darah anak domba.
1 Petrus 1:19
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Domba terkait dengan penggembalaan. Ini menunjuk pada Ruangan Suci.
Darah anak domba Allah melepaskan kita dari dosa-dosa, sehingga kita menjadi domba-domba yang tergembala dengan benar dan baik.
Mazmur 49:15
49:15 Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan oleh maut; mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka.
Mengapa harus digembalakan dengan benar dan baik? Kalau tidak digembalakan dengan benar dan baik, maka akan digembalakan oleh maut.
Siapa yang harus tergembala? Semua harus tergembala, mulai dari gembala, rasul, penginjil, dll, sampai kita semua harus tergembala.
Di mana kita harus tergembala dengan benar dan baik? Yaitu di ruangan suci atau kandang penggembalaan. Di dalamnya terdapat 3 macam alat:
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunianya.
Termasuk juga ketekunan dalam fellowship. Ini adalah tempat persemaian yang subur bagi karunia-karunia Roh Kudus.
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci.
- Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
Dalam kandang penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah tritunggal, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar. Hasilnya adalah tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal. Kita menjadi tenang, damai sejahtera, tidak terpengaruh oleh angin dan gelombang. Ada masalah, tetapi kita tidak terpengaruh. Dalam kandang penggembalaan, kita tidak bisa dicap 666 oleh antirkris, tetapi dicap 777 oleh Allah Tritunggal. Kita mengalami pertumbuhan rohani sampai sempurna seperti Yesus. Carang yang melekat pada pokok juga akan berbuah manis.
Yohanes 15:1
15:1“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
Kalau sudah berbuah manis, maka segala urusan kita adalah urusan Bapa di Surga. Segala kebutuhan kita sehari-hari adalah urusan Bapa di Surga.
Dengan apa kita digembalakan? Dengan firman penggembalaan atau suara gembala, yaitu firman pengajaran yang benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, teratur, berurutan, berkesinambungan, dan diulang-ulang. Ini untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat, dan menjadi komando bagi sidang jemaat sehingga jemaat bisa mengerti apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Firman penggembalaan juga menjadi tuntunan tangan Tuhan sehingga jemaat tidak jatuh dan tidak tersesat.
Domba-domba diserahkan pada Gembala Agung lewat firman penggembalaan. Gembala Agung akan selalu mengingat dan memperhatikan kita.
Yohanes 10:3-4
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
Penggembalaan adalah masalah hati, tidak bisa dipaksa dan tidak bisa memaksa.
Firman penggembalaan menuntun kita pada 2 hal, yaitu:
- Menuntun domba masuk dalam kandang penggembalaan, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah.
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Lewat penggembalaan, kita dilindungi dari singa yang akan menerkam.
1 Petrus 5:8
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Oleh sebab itu, jangan beredar-edar, sebab pasti akan diterkam singa.
- Menuntun keluar dari kandang dengan mengikuti gembala, yaitu masuk persekutuan tubuh Kristus.
Yohanes 10:4,16
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
Semua harus kita korbankan untuk bisa masuk persekutuan tubuh Kristus. Kecuali satu, yaitu firman pengajaran yang benar, jangan dikorbankan. Kalau egois, maka pasti akan terkutuk dan mengalami maut. Tetapi kalau mau masuk persekutuan tubuh Kristus, maka kita akan menjadi satu tubuh dengan satu Kepala. Kalau domba tidak dibawa masuk persekutuan tubuh Kristus, maka pasti akan dimakan gembala.
- Darah yang tak bernoda dan tak bercacat.
1 Petrus 1:19
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Dalam Tabernakel menunjuk pada Ruangan Maha Suci. Darah Yesus melepaskan kita dari dosa-dosa sampai kita sempurna dan tak bercacat cela seperti Yesus. Ini yang disebut penebusan atau penyucian terakhir, sama dengan percikan darah.
Kegunaan percikan darah:
- Menyucikan kita dari dosa-dosa yang seringkali tidak kita sadari, terutama dosa kebenaran diri sendiri.
Ayub 1:1-3
1:1 Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
1:2 Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
1:3 Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.
Ayub 32:1-2
32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Ayub 42:5-6
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.”
Ayub mengalami ujian habis-habisan sehingga dia bisa menyadari dosanya. Ayub menjadi tanah liat yang berada di tangan Tuhan. Hasilnya Ayub dipulihkan dua kali lipat.
- Mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Matius 11:28-30
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”
Saat penderitaan atau saat berhasil adalah saat yang tepat untuk belajar pada Yesus di kayu salib. Kita belajar rendah hati dan lemah lembut. Rendah hati adalah kemampuan untuk mengaku dosa dan kegagalan, juga mengakui kelebihan orang lain. Lemah lembut adalah kemampuan untuk menerima firman Allah sekeras dan setajam apa pun yang mengoreksi kehidupan kita. Lemah lembut juga adalah kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain.
Kalau sudah rendah hati dan lemah lembut, maka kasih Allah akan dicurahkan di hati kita, sehingga kita mengalami kelegaan dan damai sejahtera, tidak merasakan lagi apa-apa yang daging rasakan.
Hasilnya adalah:
- Semua jadi enak dan ringan. Kalau ibadah pelayanan kita sudah enak dan ringan, maka seluruh hidup kita akan jadi enak dan ringan.
- Kita bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan, taat dengar-dengaran apa pun resikonya dan berserah sepenuh kepada Tuhan.
Yohanes 21:18-19
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”
Maka Gembala Agung akan mengulurkan tangan kasihNya.
Yesaya 40:11
40:11 Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.
Yesus Gembala Agung akan menanggung segala letih lesu dan beban berat hidup kita, dan menyelesaikan segala masalah kita bahkan yang mustahil sekalipun.
Wahyu 7:17
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”
Tangan Gembala Agung juga akan menuntun kita ke masa depan yang berhasil, indah, bahagia, air mata dihapus. Kita dituntun sampai ke tahta Yerusalem Baru di mana tidak ada lagi air mata.
Wahyu 2:17
2:17 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya.”
Tangan Gembala juga akan menuliskan nama kita masing-masing di Yerusalem Baru.
Wahyu 21:14
21:14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.
Kita harus tergembala sampai nama kita selesai ditulis di Yerusalem Baru.
Tuhan memberkati.