Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Tema: Imamat yang Rajani.
1 Petrus 2:9
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:Pengertian imam:
- Seorang yang suci.
- Seorang yang memangku jabatan pelayanan dari Tuhan.
- Seorang yang beribadah melayani Tuhan, sama dengan hamba Tuhan atau pelayan Tuhan.
Siapa sebenarnya imam dan raja?
Keluaran 19:5-6
19:5 Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."Yang layak menjadi imam dan raja adalah bangsa Israel dan keturunannya.
1 Petrus 2:9-10
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Secara jalur keturunan, bangsa Kafir tidak boleh dan tidak layak menjadi imam. Oleh sebab itu, Tuhan membuka jalur belas kasihan yang seharga korban Kristus atau darah Yesus.
Kalau tidak setia bahkan tinggalkan ibadah pelayanan, sementara sudah diangkat menjadi imam oleh darah Yesus, maka berarti sedang menginjak-injak darah Yesus dan korban Kristus. Sehingga tidak ada pengampunan lagi dan akan binasa selamanya.
1 Petrus 2:9
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Tugas seorang imam adalah bersaksi, memancarkan terang ajaib dari Tuhan.
Mengapa kita harus bersaksi?
- Kalau tidak bersaksi, maka kita berhutang darah kepada Tuhan yang tidak bisa dibayar oleh apa pun juga.
- Kalau tidak bersaksi, maka pasti bergosip, memfitnah, berdusta, sampai menjadi pendakwa seperti setan. Sehingga tidak terampunkan lagi.
Apa yang harus disaksikan?
- Injil keselamatan = firman penginjilan = susu = Kabar Baik.
Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Ini seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga.
Injil keselamatan memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia, mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Hanya Yesus satu-satunya manusia tidak berdosa yang bisa menyelamatkan manusia berdosa dengan darahNya.
Proses keselamatan:
- Iman, percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat.
- Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, mati terhadap dosa.
Yeremia 9:5
9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
Bertobat dimulai dengan membuang dusta.
- Baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Kita lahir baru dari air dan roh, sehingga kita memiliki hidup baru, hidup Surgawi, hidup dalam kebenaran.
Efesus 5:9
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
Hidup dalam kebenaran sama dengan berbuah kebenaran, sama dengan memancarkan terang kebenaran, keadilan, dan kebaikan. Inilah praktek bersaksi tentang Injil keselamatan.
Terang keadilan artinya tidak memihak manusia, tetapi hanya memihak Tuhan dan firman pengajaran yang benar.
Terang kebaikan artinya selalu berbuat baik, sampai tidak ada lagi perbuatan jahat. Sampai puncaknya tidak lagi membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan. Kalau membalas kebaikan dengan kejahatan, itu sama dengan menjadi sama dengan setan.
- Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah = firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua = makanan keras = Kabar Mempelai.
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Tengah malam menunjuk pada suasana akhir jaman, waktu yang paling gelap di dunia ini. Satu-satunya yang kita butuhkan adalah Kabar Mempelai.
Kabar Mempelai adalah Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga, untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat, supaya bisa sempurna seperti Yesus, sama dengan menjadi mempelai wanita Surga. Kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, sehingga terjadi pertemuan antara Mempelai Pria (Kepala) dengan mempelai wanita (tubuh) yang tidak bisa dipisahkan lagi selama-lamanya.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Roma 13:12-14
13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
Praktek bersaksi tentang Kabar Mempelai adalah hidup dalam kesucian, sama dengan memancarkan terang kesucian, yaitu:
- Kita disucikan dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks, homoseks, lesbian, kawin campur, kawin cerai, seks bebas).
- Kita disucikan dari dosa iri hati dan perselisihan. Ini sudah dimulai dari Kain iri hati terhadap Habel, yaitu terjadi dalam keluarga. Perselisihan juga terjadi mulai dari dalam rumah tangga.
Perselisihan karena pengajaran harus diselesaikan dengan kembali ke Alkitab.
Semakin disucikan, maka terang semakin besar, sampai ditampilkan menjadi terang dunia. Kita sempurna seperti Yesus, menjadi mempelai wanita dengan terang matahari, bulan, dan bintang. Tidak ada kegelapan lagi.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Matius 5:14-16
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Arah kesaksian adalah:
- Dimulai dengan menjadi terang dalam rumah tangga.
- Menjadi terang di depan orang, yaitu dalam penggembalaan, fellowship, pekerjaan, sekolah, dll.
- Menjadi terang dunia.
Kisah Rasul 1:8
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Kekuatan untuk bersaksi adalah kuasa Roh Kudus.
Roh Kudus sama dengan air kehidupan dari Surga. Tanpa Roh Kudus, maka sehebat apa pun manusia darah daging, terutama bangsa Kafir, pasti akan haus dan tidak puas. Akibatnya adalah:
- Menghasilkan perkataan sia-sia, dusta, gosip, fitnah.
- Mencari kepuasan semu di dunia, sampai jatuh bangun dalam dosa bahkan puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan. Ini seperti yang terjadi pada perempuan Samaria.
Yohanes 4:15
4:15 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
Menimba air di dunia artinya mencari kepuasan-kepuasan di dunia, sampai suatu waktu pasti jatuh dalam dosa. Perempuan ini jatuh dalam dosa kawin-mengawinkan.
Yohanes 4:10
4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
Hanya Yesus satu-satunya yang bisa memberikan air kehidupan dari Surga. Hanya Yesus pembabtis dengan roh.
Proses menerima Roh Kudus adalah lebih dulu memberi minum Yesus.
Yohanes 19:28-30
19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"
19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Memberi minum Yesus adalah dengan anggur asam bercampur empedu, yaitu dosa-dosa. Terutama dosa-dosa dalam nikah rumah tangga adalah yang paling pahit getir.
Memberi minum Yesus artinya mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Segala dosa dan kutukan dosa akan diminum Yesus di kayu salib dan diselesaikan. Maka Tuhan akan memberikan anggur baru atau air kehidupan dari Surga.
Yohanes 7:37-39
7:37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Jika air kehidupan melimpah dalam hidup kita, maka terjadi dua hal:
- Mengalir ke tempat-tempat yang kering, yaitu bersaksi pada sesama yang membutuhkan.
- Memancar ke atas, yaitu menyembah Tuhan.
Yohanes 4:14
4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
Kalau kita bisa menyembah Tuhan dengan hancur hati, maka mujizat terjadi. Mujizat rohani adalah keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Dia. Mulai dengan jujur mengakui segala keadaan kita. Maka mujizat jasmani juga pasti terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang gagal menjadi berhasil dan indah. Sampai mujizat terakhir saat kedatangan Yesus kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Kita menyembah "Haleluya" dan bersama Dia selamanya.
Tuhan memberkati.