Salam sejahtera, selamat sore, selamat bersekutu di dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19: 919:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."Tema: "
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba".
Ini merupakan perkataan yang benar dari Allah yang harus kita yakini.
Perjamuan kawin Anak Dombaadalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga (Kepala) dengan sidang jemaat yang sempurna (mempelai wanita Surga) di awan-awan yang permai.
Ini di sebut juga dengan
nikah yang rohani/nikah yang sempurna (bukan nikah secara daging) antara Yesus sebagai Mempelai Pria surga dengan sidang jemaat sebagai mempelai wanita surga.
Alkitab dibuka dengan kitab Kejadian yang memuat nikah jasmani antara Adam dan Hawa. Tetapi, nikah jasmani sudah ditelanjangi dan dihancurkan oleh setan sampai hari ini. Tetapi bersyukur, Alkitab ditutup dengan kitab Wahyu yang memuat nikah rohani (nikah sempurna) antara Yesus Mempelai Pria Surga dengan kita sebagai mempelai wanita Surga. Ada kehancuran dan ada kemuliaan.
Disini, Tuhan selalu berusaha untuk memperbaiki nikah jasmani manusia (lewat korbanNya, firmanNya, kasihNya dan RohNya), supaya kita bisa mencapai nikah yang sempurna di dalam Tuhan.
Oleh sebab itu, kita juga harus berusaha
menjaga nikah jasmani kita supaya tetap dalam kebenaran, kesucian, dan kesatuan nikah.
Kita berusaha menjaga nikah kita:
- dimulai dari permulaan nikah (masa pacaran), tunangan.
Kalau usianya sudah cukup (dewasa), kaum muda tidak dilarang untuk berpacaran.
Tujuan pacaran adalah untuk menikah, tidak untuk bersenang-senang. Kalau tidak mau menikah, jangan pacaran. Di masa pacaran dan tunangan harus dijaga kebenaran, kesucian dan kesatuannya. Kaum muda jangan berganti-ganti pacar, misalnya: belum putus dengan pacarnya, lalu sudah ada cadangannya.
- setelah itu, perjalanan nikah juga dijaga dalam kebenaran, kesucian dan kesatuan supaya tidak ada perselingkuhan, kekerasan, pertengkaran dalam nikah, termasuk kawin cerai sampai kawin mengawinkan (seks bebas).
"Sekarang ini sudah diresmikan kawin cerai di rumah Tuhan, hamba Tuhan sudah berani meresmikan kawin cerai. Kita harus berhati-hati, sebab kebobrokan nikah sudah luar biasa!"
Kawin cerai ini seperti perempuan Samaria (bangsa kafir) yang kawin cerai 5 kali, tetapi tidak ada kepuasan. Kawin cerai tidak menyelesaikan masalah, tetapi hanya menambah masalah. Jika kawin cerai sampai ke 6 dan seterusnya, mungkin sudah kawin mengawinkan (tanpa surat dan ikatan lagi).
Dosa di jaman Nuh dan jaman Lot akan kembali di akhir jaman ini, bahkan dosa kawin cerai juga menghantam hamba Tuhan.
- sampai akhir nikah juga dijaga, yaitu sampai mencapai nikah yang sempurna untuk masuk dalam:
- perjamuan kawin Anak Domba, pertemuan di awan-awan yang permai (Wahyu 19: 9).
- sesudah itu, kita masuk kerajaan 1000 tahun damai = firdaus yang akan datang (Wahyu 20).
Mempelai diciptakan oleh Tuhan dan ditempatkan di firdaus, tetapi karena nikah sudah hancur dan telanjang, akhirnya dibuang ke dunia. Tetapi Tuhan mau mengembalikan kita ke dalam firdaus lagi.
Dulu, kita masuk ke dunia lewat nikah jasmani. Tetapi nanti, kita keluar dari dunia dan masuk ke Firdaus melalui nikah rohani.
- setelah itu, kita masuk dalam Yerusalem Baru (‘langit baru, bumi baru’)= kerajaan Surga yang kekal (Wahyu 21-22). Kita duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga sampai selama-lamanya.
"
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba" = merupakan puncak dari semua kebenaran di Alkitab.
Yohanes 14: 1-314:1. "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
14:2. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situuntuk menyediakan tempat bagimu.
14:3. Dan apabila Aku telah pergi ke situdan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.‘
supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada’ = di tempat di mana Yesus berada (di tahta surga), kita juga berada disana = kita duduk bersanding dengan Yesus.
Disini, Yesus pergi.
Artinya: Yesus harus mati, bangkit dan naik ke Surga dalam tubuh kemuliaan untuk menyediakan/mempersiapkan tempat bagi kita di Yerusalem Baru.
Sesudah itu, Yesus akan datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga untuk mengangkat kita ke awan-awan yang permai sampai kita masuk ke Yerusalem Baru dan kita duduk bersanding dengan Yesus di tahta surga (
'di mana Yesus berada, di situ kita berada untuk selama-lamanya'). Jadi
pintu untuk masuk ke surgaadalah perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang permai.
Inilah
usaha Tuhan bagi kita, dimana Ia harus mati terlebih dulu.
Sekarang, Yesus sudah siap untuk datang kembali ke dua kali dan mengangkat kita. Sebab itu, kita juga harus siap.
Supaya kita siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali, maka
kita harus menyediakan/mempersiapkan tempat bagi Yesusyang datang kedua kali sebagai Mempelai Pria Surga (kepala), yaitu
tubuh Kristus yang sempurna (mempelai wanita surga). Tempatnya kepala ada di atas tubuh.
Inilah tempat yang harus kita siapkan.
Tuhan mengeluh karena ‘
serigala ada liangnya, burung ada sarangnya, tetapi Anak Manusia tidak ada tempat untuk meletakkan kepalanya’.
Sebab itu, kita harus mempersiapkan tubuh Kristus sebagai tempat dari Kepala.
Bagaimana cara menyediakan tubuh Kristus yang sempurna?
- kita harus masuk dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir(kegerakan pembangunan tubuh Kristus = kegerakan persekutuan tubuh Kristus yang benar sampai sempurna).
Kita masuk pembangunan tubuh Kristus yang benar, sebab ada persekutuan yang tidak benar (Yesaya 30: 1).
Kesaksian:
"Kalau bukan untuk pembangunan tubuh Kristus, saya tidak akan berada disini. Saya baru datang dari Luar Negeri pada hari Senin kemarin dan saya masih merasa capek. Besok pagi saya akan pergi ke Trowulan untuk menguburkan sidang jemaat yang meninggal, lalu sorenya ada kebaktian kaum muda dan seterusnya. Ini sudah terlalu sibuk. Kalau datang ke Ngawi untuk hal yang lain-lain, saya tidak akan mau! tetapi ini semuanya untuk pembangunan/persekutuan tubuh Kristus yang benar. Sekali lagi saya tekankan untuk persekutuan tubuh Krsitus yang benar, kalau persekutuan tubuh Kristus yang tidak benar, saya tidak mau juga. Ini bukan berarti kita benar sendiri, tetapi harus di cek di Alkitab."
Persekutuan tubuh Kristus yang benar(Yohanes 15) adalahseperti persekutuan carang dengan carang yang melekat pada pokok anggur yang benar. Seringkali kita bersekutu carang dengan carang saja (dengan sesama), ini memang baik, tetapi harus ada pokoknya.
Pokok anggur yang benar, itulah pribadi Yesus = Firman pengajaran benar.
Jadi, persekutuan yang benar harus berdasarkan Firman pengajaran yang benar.
‘Akulah pokok anggur yang benar’, ‘Akulah’ itu satu, ini berarti persekutuan yang benar harus menampilkan/mengutamakan pribadi Yesus (Firman pengajaran yang benar) dan di situlah kita akan disucikan sampai menunju kesempurnaan.
Persekutuan tubuh Kristus yang benar:
- dimulai dari nikah.
Mau menikah, yang harus dilihat adalah pokoknya (pengajarannya).
"Jika mau menikah tetapi melihat mobilnya, itu salah! Banyak nikah yang menderita karena hanya melihat mobil dan sebagainya, setelah mobil digadaikan, bercucuran air mata. Ini calon suami atau istri, pengajarannya bagaimana? Ada pokoknya atau tidak? Apalagi Lempin-El (hamba-hamba Tuhan), jangan melihat ‘dia bisa main piano dan lain-lain’, tetapi harus melihat pengajarannya."
- persekutuan dalam penggembalaan. Kita mau tergembala, tidak boleh melihat gedung gerejanya, orangnya, sukunya, tua-mudanya, tetapi harus melihat pengajarannya.
- persekutuan antar penggembalaan seperti pada malam hari ini juga harus melihat pokoknya (pengajarannya).
Kesaksian:
"Saya selalu mengatakan di mana-mana, hampir di seluruh Indonesia ‘panitia dan pembicara bertanggung jawab, mau dibawa kemana sekian jemaat ini? harus dibawa kepada pokok anggur yang benar (Firman pengajaran yang benar), bukan dibawa kepada pembicara’".
- sampai tubuh kristus yang sempurna yaitu Israel dengan bangsa kafir menjadi satu tubuh yang sempurna, menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus ke dua kali.
Bangsa kafir akan dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus, seperti ‘keledai yang ditunggangi oleh Yesus’. Untuk masuk persekutuan tubuh Kristus yang benar memang butuh pengorbanan(‘pakaian dilemparkan, ranting-ranting dilemparkan, makanan dilemparkan’). Semua harus dikorbankan, kecuali Pribadi Yesus (Firman pengajaran yang benar) tidak bolehdikorbankan.
Persekutuan yang tidak benaradalah persekutuan carang kering dengan carang kering, lepas dari pokok (tidak punya pokok) = persekutuan yang tidak menampilkan pribadi Yesus, tidak mengutamakan pengajaran benar. Misalnya: hanya mengutamakan kedudukan (kalau pembicara Sekretaris II, kita harus datang), mengutamakan figur manusia (artis), pengalaman, uang dan sebagainya.
Carang kering dengan carang kering akan bertemu di tempat sampah(omongannya hanya sampah, hanya bergosip, lelucon), sampai dibakar habis untuk selamanya.
Hati-hati mau menikah, tergembala, persekutuan, jangan sampai ada di sampah!
"Korbankan semuanya untuk pembangunan tubuh Kristus, kecuali pengajaran yang benar. Nanti, dua minggu lagi kami mengadakan persekutuan di Kartika Graha, ini memang membutuhkan biaya terus. Kami baru dari Luar Ngeri, sekarang di sini, dua minggu lagi di Kartika Graha, dua minggu lagi akan ada lagi di Tarakan, di Poso dan lain-lain. Ini bukan sombong, mohon maaf kalau dianggap sombong, tetapi inilah pembangunan tubuh Kristus, harus ada pengorbanan-pengorbanan, tetapi kita jangan masuk persekutuan yang salah, Tuhan akan tolong kita semuanya."
- kita harus mengalami pembaharuandari manusia daging menjadi manusia rohani (manusia sempurna) seperti Yesus.
Dalam Yohanes 14, Yesus naik ke Surga bukan langsung ke Surga seperti naik pesawat terbang, tetapi harus lewat proses, yaitu mati terlebih dahulu di kayu salib dan bangkit dalam tubuh yang baru (tubuh kemuliaan), baru bisa naik ke Surga.
Kalau Yesus tidak mati, Dia tidak akan pernah naik ke Surga.
Kalau Yesus lewat mati dan bangkit, maka kita lewat keubahan hidup.
Dalam Yohanes 14, ada 3 murid yang harus mengalami pembaharuan supaya bisa menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Kalau murid-murid (rasul-rasul) saja perlu diubahkan, apalagi kita.
Tiga murid yang harus mengalami keubahan, antara lain:
- Tomas.
Yohanes 14: 5
14:5 Kata Tomaskepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
= Rasul Tomas saja tidak tahu jalan ke surga, apalagi kita.
Tomas harus mengalami pembaharuan dalam perjalanan hidup. Ini menunjuk pada IMANyang harus dibaharui.
- Filipus.
Yohanes 14: 8
14:8 Kata Filipuskepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
Yesus berkata ‘Bapa didalam Aku, sudah sekian lama kamu ikut, tetapi kamu tidak bisa melihat Bapa’.
Filipus harus mengalami pembaharuan pandangan. Ini menunjuk pada PENGHARAPAN. Pandangan itu ke depan.
- Yudas yang bukan Iskariot.
Yohanes 14: 22-23
14:22 Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?"
14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
Yudas harus mengalami pembaharuan hati. Ini menunjuk pada KASIH. Kasih itu ada didalam hati.
Tadi sudah dijelaskan, kita harus masuk kegerakan yang benar, jangan asal bersekutu dan jangan asal menikah. Kita pasti tidak mau kalau kawin campur, apalagi seorang hamba Tuhan, pasti tidak mau kalau menikah dengan yang lain. Ini sama halnya kalau kita bersekutu dan tergembala (jangan sembarangan dan harus melihat pengajaran yang benar atau pribadi Yesus).
Tolak ukurnya adalah Alkitab. Kalau sama dengan Alkitab itulah kebenaran. . Kalau lain dengan Alkitab itu ‘
sok benar’.
Misalnya: Alkitab bilang ‘
tidak boleh kawin cerai’, tetapi berkata bahwa ini diperbolehkan karena masih muda dan seterusnya.
Malam ini kita belajar
pembaharuan pandangan.
Kita harus mengalami pembaharuan pandangan (pengharapan) supaya bisa menjadi sempurna seperti Yesus, menjadi mempelai wanita yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus yang ke dua kali di awan-awan permai.
Pandangan daging harus dibaharui supaya memiliki pandangan yang rohani. Kalau pandangan daging (dunia) akan tertinggal bersama dunia/diikat oleh dunia dan ketinggalan saat Yesus datang ke dua kali. Pandangan harus rohani (keatas), supaya saat Dia datang kembali, kita bisa melihat Dia dan terangkat bersama dengan Dia.
Kita belajar dari Filipus. Seharusnya ada 4 kali Filipus melihat Yesus, tetapi malam ini dibatasi 3 saja.
3 kali Filipus melihat Yesus:
- Yohanes 1: 43-46
1:43. Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"
1:44. Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus.
1:45. Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."
1:46. Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?"
Pandangan jasmani dari Filipus adalah Filipus memandang Yesus sebagai anak Yusuf orang Nazaret.
Kalau pandangan jasmani, anak Yusuf berarti anak tukang kayu (Yusuf itu tukang kayu) dan pasti menolak Yesus. Dan sampai hari ini banyak orang Israel yang menolak Yesus, karena Yesus dianggap hanya sebagai anak tukang kayu.
Kesaksian:
"Saya bersaksi, ada orang Israel asli yang menjadi guide (pemandu wisata). Waktu itu saya bertanya, kalau perjanjian lama, raja-rajanya hafal semuanya, tetapi setelah saya tanya ‘bagaimana tentang Yesus, dia malah tertawa dan menjawab ‘itulah perbedaan kita’ . Ini dikarenakan pandangannya masih jasmani. Yesus anak Yusuf secara jasmani, anak tukang kayu mana bisa menyelamatkan? Untuk makan saja mungkin masih kurang, apalagi mau menyelamatkan."
Pandangan jasmani ini harus diubah menjadi pandangan rohani.
Matius 1: 20-21
1:20. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
1:21. Ia akan melahirkan anak laki-lakidan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
‘melahirkan’= bukan menjelma.
Pandangan yang rohani dalam urapan Roh Kudusadalah Yesus dikandung dari Roh Kudus, yaitu Yesus sebagai Juruselamat.
Jadi Yesus (anak Yusuf) dilahirkan dari Roh Kudus, bukan dari benih laki-laki.
Karena pandangannya rohani, Filipus mau mengikut Yesus. Banyak orang Israel yang pandangannya masih jasmani, sehingga tidak mau mengakui Yesus sebagai Juruselamat dan berkata ‘sampai hari ini kami masih menunggu Mesias’.
Jika kita memandang/menerima Yesus sebagai Juruselamat, maka kita pasti akan DISELAMATKAN.
Kalau kita mau jadi mempelai, pandang dulu kepada Yesus sebagai Juruselamat. Kita sudah selamat atau tidak! Kita harus selamat dulu, setelah itu baru bisa sempurna. Diselamatkan = tidak dihukum dan tidak binasa.
Kisah Para Rasul 2: 36-40
2:36. Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37. Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38. Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlahdan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristusuntuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
2:39. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
2:40. Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."
‘Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu’=sebenarnya janji keselamatan hanya bagi Bangsa Israel sebagai umat pilihan Tuhan. Waktu perempuan Kanani (Bangsa Kafir) datang kepada Yesus, Yesus berkata ‘Aku datang untuk mencari domba yang hilang dari Israel, bukan untuk anjing’.
“dan bagi orang yang masih jauh” = tetapi karena sebagian bangsa Israel menolak, kabar ini dibawa jauh sampai ke bagian timur, itulah bangsa Kafir.
"Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini"= masa sekarang ini merupakan angkatan yang jahat (kawin cerai). Sekarang, di akhir jaman, dunia sudah kembali ke jaman Nuh dan Lot.
Pandanglah Yesus dengan pandangan yang rohani supaya kita diselamatkan. Yesus adalah satu-satunya manusia yang tidak berdosa, sehingga bisa menyelamakan manusia berdosa.
Kisah Para Rasul 2: 36-40= tanda-tanda keselamatan:
- ay. 36 = 'tahu dengan pasti' = percaya atau yakin = iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. ’tahu dengan pasti’ = tidak ragu-ragu lagi.
Kesaksian:
"Dulu awal-awal menjadi orang Kristen, saya ragu-ragu (saat masih kecil). Saya berada di desa yang beragama Kristennya minoritas, paling banyak ada 10 keluarga yang Kristen di satu kecamatan. Saya diolok-olok oleh teman-teman saya ‘Allah beranak ya, nanti bercucu ya’ . Akhirnya saya ragu-ragu, sore harinya (magrib), saya langsung masuk ke tempat ibadah lain. Inilah kalau ‘tidak tahu dengan pasti’ atau ragu-ragu, sehingga bisa digoyahkan."
Roma 10: 17
10:17. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Kita percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat, lewat mendengar Firman Kristus (Firman yang diurapi Roh Kudus). Roh Kudus lah yang meyakinkan kita.
Musa naik ke gunung Sinai untuk menerima tabernakel dan dua loh batu. Musa melihat kerajaan surga dan Tuhan memerintahkan Musa untuk membangun kerajaan surga di bumi, itulah tabernakel. Kita sekarang ini sedang ke surga atau kemana? Kita harus mencocokkan dengan tabernakel (kemah suci).
Pecaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat (tidak perduli dengan yang lain) = masuk dalam pintu gerbang tabernakel (kerajaan surga).
Kita bisa percaya (iman) kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat, karena ada urapan Roh Kudus. Kalau berdasarkan logika, ini menjadi seperti yang saya saksikan tadi. Ini menjadi pelajaran bagi kami sebagai hamba Tuhan, kalau menyampaikan firman jangan berdasarkan S1, S2, S3 (kepandaian), tetapi harus ada urapan Roh Kudus.
Kalau hanya kepandaian, tidak bisa jadi iman. Tetapi kalau pakai urapan, bisa jadi iman (kepastian).
- ay. 38 = bertobat. Dalam tabernakel ini menunjuk mezbah korban bakaran.
Dulu, binatang korban dibakar untuk pengampunan dosa, tetapi sekarang tidak perlu lagi, sebab Yesus (Anak Domba Allah) sudah mati disalibkan untuk menghapus dosa kita.
Bertobat = berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan (mati terhadap dosa). Misalnya: berhenti menghakimi/menjelek-jelekan orang lain.
Dalam mezbah korban bakaran terdapat api, sehingga semua dosa-dosa bisa dibakar.
- ay. 38 = baptisan air. Dalam tabernakel ini menunjuk kolam pembasuhan.
Baptisan air yang benar hanya satu, seperti Bahtera Nuh hanya satu (yang diluar bahtera Nuh tidak selamat).
Baptisan air yang benar hanya satu, yaitu tertulis dalam Alkitab dan seperti Yesus dibaptis, kita juga dibaptis, sebab Yesus adalah kepala dan kita tubuhNya. Kalau mau menjadi mempelai, baptisannya harus sama.
"Ini pelajaran bagi rekan hamba Tuhan. Kalau mau menikahkan orang, baptisannya harus sama. Kalau baptisannya tidak sama, tidak mungkin bisa jadi satu. Jika baptisannya tidak sama, kita menikahkan orang, tetapi untuk cerai berai dan kita berdosa. Jadi bukan saja cuma satu iman, tetapi juga satu baptisan."
Roma 6: 4
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Diaoleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan air yang benar yaitukita yang sudah mati terhadap dosa (bertobat) harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit (keluar dari air) bersama Yesus, sehingga kita mendapatkan hidup baru = hidup surgawi (‘langit terbuka’) = hidup dalam kebenaran. Semuanya harus benar, termasuk KTP harus benar.
‘dikuburkan’ = orang mati harus dikubur, kalau tidak dikuburkan bisa busuk. Semua dosa dari ujung rambut sampai kaki harus dikuburkan.
- ay. 38 = ‘maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus’=baptisan Roh Kudus (kepenuhan Roh Kudus). Dalam tabernakel ini menunjuk pintu kemah. Tadi pertama kali kita masuk melalui pintu gerbang, setelah itu ada pintu yang kedua itulah pintu kemah.
Matius 3: 16
3:16. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
‘Yesus segera keluar dari air’= dijelaskan dalam Roma 6: 4, yaitu keluar dari kuburan air.
"Inilah ayat menerangkan dengan ayat. Kalau ayat dijelaskan dengan logika, kita akan bertengkar pada malam hari ini. Ada yang mengatakan ‘keluar dari air itu sekian Pak’, akhirnya malah bertengkar. Jika ayat menerangkan ayat, kita tinggal percaya (menerima) atau tidak! “keluar dari air” itu sejauh mana? Tadi sudah dijelaskan dalam kitab Roma, yaitu keluar dari kuburan air bersama dengan Yesus."
Hati-hati! Baptisan airini bukan lambang, tetapi menentukan selamat atau tidak(menentukan langit terbuka atau tidak).
Kalau Yesus tidak keluar dari air (tidak keluar dari kuburan), maka langit tidak akan pernah terbuka.
Sebenarnya, Yesus tidak perlu dibaptis, karena Dia tidak berdosa. Mengapa Yesus dibaptiskan? Ia dibaptis untuk menjadi contoh. Supaya kita tidak bertengkar dan menggunakan logika, kita harus meneladani Yesus.
Baptisan Roh Kudus membuat kita lahir baru atau hidup baru seperti merpati.
'merpati'= ketulusan/kejujuran(‘hendaklah engkau tulus seperti merpati’).
Kejujuran ini pertama kali adalah jujur soal pengajaran (soal Tuhan) = ‘kalau ya katakan ya, kalau tidak katakan tidak, selebihnya itu ular’. Jika berkata ‘memang benar, tetapi begini....., tidak benar, tetapi kita kan sungkan....’, kalau demikian, ini belum lahir baru, langit belum terbuka dan belum seperti merpati.
Titus 2: 7
2:7. dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujurdan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
Kalau gembala tidak jujur soal pengajaran, sidang jemaat menjadi ular (kalau merpati dijual, ular lah yang ada). Pasti akan kesulitan kalau memelihara ular, mau dipegang saja sudah mematuk.
"Kita harus tegas, tidak peduli kalau dipecat.Saya sudah siap, tidak peduli mau dipecat atau mau dilempar dari gereja, yang penting adalah pengajaran harus benar (jujur soal pengajaran). Itulah merpati."
Kita jangan jual merpati hanya karena sungkan, untuk mencari muka, supaya ada jiwa-jiwa atau lainnya.
Kalau gembala jujur dalam pengajaran, maka sidang jemaat menjadi seperti merpati, sungguh-sungguh dipersiapkan menjadi mempelai (merpati adalah sebutan bagi mempelai wanita dalam Kidung Agung).
Jadi, kalau kita jujur, berarti kita sudah menjadi mempelai.
Inilah keselamatan kita, yaitu sampai kita bisa jujur.
Sudah jujur soal pengajaran, kita juga jujur soal nikahdan keuangan.
Ibrani 13: 4-5
13:4. Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinandan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uangdan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Ayat 4 = ‘penuh hormat terhadap perkawinan‘ = jujur soal nikah.
Ayat 5 = jujur soal keuangan (perpuluhan dan persembahan khusus).
Jangan sampai kita tidak menjadi merpati hanya karena sungkan.
Pengajaran, nikah dan keuangan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kalau tidak jujur, ular yang menjadi kepala. Kalau sudah jujur, maka Yesus yang menjadi kepala.
“Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau"=kepala tidak akan pernah meninggalkan tubuh.
Artinya: kalau jujur, Yesus sebagai kepala akan bertanggung jawab atas kehidupan kita semuanya.
Inilah tanda keselamatan dan kita harus memeriksa apakah kita sudah selamat atau belum. Kita harus mengikuti 4 tanda keselamatan sampai hidup benar dan jujur. Itulah keselamatan!
Jika hamba Tuhan sudah benar dan jujur dalam pengajaran, sekalipun jemaat keluar, itu terserah! Asalkan kita jujur, Tuhan akan bertanggung jawab semuanya.
Sebenarnya, janji keselamatan ini hanya untuk bangsa Israel. Tetapi karena Israel menolak, maka terbuka kesempatan bagi bangsa kafir.
- Yohanes 6: 7, 9
6:7. Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja."
6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
= cerita tentang pelipat gandaan roti, dari 5 roti untuk 5000 orang.
Kesaksian:
"Maafkan, Widjaja sebagai hamba Tuhan, Filipus juga hamba Tuhan, tetapi banyak pandangannya soal duit, semuanya diukur dengan duit, mau mengadakan kebaktian persekutuan, berapa duitnya? Baru mau mengadakan, sudah mengedarkan list ke perusahaan-perusahaan dan lain-lain. Baru mau datang, berapa ongkosnya? Berapa uangnya? Inilah Filipus yang pandangannya masih daging.
Saya berterima kasih kepada guru-guru saya, Bapak Pendeta Pong Dongalemba dan Bapak Pendeta In Juwono Almarhum, kami di didik oleh Beliau. Saya kalau diutus tidak pernah diberi ongkos. Saya dulu sebagai pengerjanya Bapak Pendeta Pong Dongalemba. Beliau berkata, ‘Pak Wi, gantikan saya ke Malang, ke Palangkaraya, jangan mengambil kolekte’. Tidak diberikan ongkos dan tidak diberikan kolekte, lalu dapat darimana? Sudah beberapa kali saya diutus, Bapak Pendeta Pong baru bertanya ‘ Pak Wi, selama ini ongkosnya darimana?’, tetapi di jawab sendiri oleh Beliau ‘dari iman?’, lalu saya jawab ‘ya Om, dari iman’ dan Beliau berkata ‘bagus’. Setelah itu baru saya diberi uang. Jadi ini dilatih supaya pandangan jangan hanya kepada uang. "
Pandangan jasmani dari Filipus adalah semua diukur dengan uang(hanya bergantung pada uang, kekuatan sendiri dan logika). Kalau dengan logika ‘200 dinar, tidak cukup untuk 5000 orang’ Sebab itu kita jangan memakai logika. Lebih dari logika, itulah iman.
Kalau pandangannya seperti Filipus, tidak bisa dipakai dalam kegerakan besar (5000 orang) atau kegerakan Roh Kudus hujan akhir, sebab kegerakan ini harus berkorban.
Sebab itu, pandangan jasmani harus diubahkan.
Pandangan rohani dalam urapan Roh Kudusadalah bisa melihat Yesus sebagai Gembala Agung.
Kita tidak usah membeli roti, tidak usah memakai uang, cuma disuruh ‘duduklah di rumput’, tetapi kita (hamba Tuhan) tidak mau duduk, mau berjalan-jalan kesana kemari. Pemecahan roti atau pengajaran tidak dianggap lagi (terserah mau benar atau tidak benar), yang penting dapat sesuatu, inilah kesalahan kita (tidak pernah bisa duduk)! Duduk itulah yang dicari sekarang ini."
Praktiknya: 'duduklah di rumput'= menjadi kehidupan TERGEMBALA dengan benar dan baik, tidak beredar sana-sini.
Melihat Yesus sebagai Gembala Agung bukan hanya doa ‘Yesus, Engkaulah Gembala Agung kami’, tetapi masih keliling kesana kesini. Demikian juga bagi jemaat, jangan beredar sana sini untuk mendapatkan sesuatu, tetapi harus duduk di rumput.
Siapa yang harus tergembala? Semuanya harus tergembala. Gembala harus tergembala, begitu juga rasul, nabi, penginjil, guru dan domba-domba.
Tergembala di mulai dari laki-laki. Laki-laki menunjuk pada gembala dan suami.
Kalau laki-laki tergembala, maka istri dan anak-anak akan ikut tergembala. Jika gembala tergembala, maka sidang jemaat juga ikut tergembala, sehingga tidak ada pertengkaran dan saling menjelekkan.
Hari-hari ini, duduklah, sekalipun sidang jemaat hanya sedikit dan serahkan kepada Gembala Agung (jangan memakai logika)!
"Seumpama, jemaat saya cuma 2, sedangkan anak saya 20, bagaimana nanti SPP nya? kita bilang kepada Gembala Agung, sebab Gembala Agung yang akan bertanggung jawab. Jangan seperti Filipus bertanya 'berapa uangnya?'"
Kalau beredar-edar, kita akan dihajar oleh serigala. Kalau duduk, kita akan mengalami pelipat gandaan roti dari Yesus sebagai Gembala Agung.
"Mari tergembala! Jika suami tergembala, istri akan tergembala, nanti satu waktu anak akan tergembala juga. Itulah rahasianya!"
Apapun yang kita hadapi, biarlah kita hanya 'duduk' saja, sebab ada Gembala Agung yang bisa melakukan segala sesuatu bagi kita.
Kesaksian:
"Tahun 1995, saya datang di Malang, lalu ada orang yang usianya sudah tua (60 tahun lebih). Dia orang yang kaya, tetapi semuanya habis ditipu. Dia mengaku, ‘kalau dulu saya masih bisa mencari Pak, tetapi sekarang usia saya sudah 60 tahun lebih, rumah sudah dijual, sampai kontrak dan sebagainya’. Saya tidak banyak bicara dan saya tidak punya uang juga, tetapi saya katakan 'datanglah ke kandang penggembalaan, tekunlah dalam tiga macam ibadah'. Akhirnya dia tertolong, di dalam penggembalaan ada Gembala Agung yang bisa melakukan segala sesuatu."
Tadi, di halaman tabernakel, kita melihat Yesus sebagai Juruselamat (selamat = masuk halaman kerajaan surga). Tergembala adalah masuk dalam ruangan suci tabernakel, melewati pintu kedua (pintu kemah = tulus/jujur).
Kalau tidak benar dan tulus, tidak mungkin bisa tergembala.
Tetapi kalau benar dan tulus, kita bisa tergembala dengan benar dan baik. Didalam ruangan suci terdapat 3 macam alat (sudah hancur), sekarang menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- pelita emas= ketekunan dalam Ibadah Raya, termasuk ibadah-ibadah persekutuan= persekutuan dengan Allah Roh Kudus dengan urapan dan karuniaNya.
Kesaksian:
"Saya membaca tulisan Bapak Pendeta F.G van Gessel Almarhum Persekutuan yang benar adalah tempat persemaian yang subur bagi karunia-karunia. Saya juga mengalami hal ini. Dulu setelah saya lulus Sekolah Alkitab, saya ditahan oleh Bapak Pendeta Pong ‘kamu bantu Om, Pak Wi’. Lalu saya bertanya, 'tugas saya apa Om?'. Beliau menjawab ‘menerima telepon’. Akhirnya banyak yang protes (maafkan), dari daerah dimana saya dulu melayani (kotbah kaum muda) menyuruh saya pulang ‘disini ada penggembalaan kosong, ada kebun apelnya, semuanya lengkap, jemaatnya banyak’, maaf disana adalah daerah kopi dan kaya-kaya’.
Tetapi saya tidak mau dan saya mau coba tetap melayani di sini. Setelah itu saya mengikuti ibadah persekutuan semacam ini, saya membawakan tas Bapak Pendeta Pong, membetulkan dan menata panggung sampai malam dan sebagainya, itulah tugas saya.
Satu waktu saya dipanggil ‘Pak Wi, bantu pembukaan ya’, lalu ditingkatkan lagi “ibadah kaum muda kamu ya, Om yang kebaktian umum lima kali, ibadah kaum muda satu kali, ada ibadah kaum wanita juga satu kali itu Ibu Pong”. Jadi itu ditingkatkan terus sampai dengan hari ini."
Tetapi, kalau persekutuan kering, justru yang ada pada kita akan hilang semua.
- meja roti sajian= ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci= persekutuan dengan Anak Allah dalam Firman pengajaran dan kurban Kristus.
Rotimenunjuk firman dan tubuh Kristus. Di meja roti sajian terdapat korban curahan, inilah yang menunjuk darah Yesus.
- mezbah dupa emas= ketekunan dalam Ibadah Doa= persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.
Jadi, duduk di atas rumput sama dengan berada di dalam kandang penggembalaan (ruangan suci).
Mengapa kita harus tekun dalam 3 macam ibadah? Karena manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh dan Allah itu Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus).
Hasilnya:
- supaya tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak ada celah bagi setan untuk menjamah dan hidup kita mulai tenang.
Kalau duduk, berarti kita sudah mulai tenang. Pelayanan mulai tenang, pekerjaaan mulai tenang (tertata rapi), rumah tangga juga mulai tenang, angin-angin tidak bisa masuk. Kita mulai merasa damai, semua enak dan ringan. Inilah tanda-tanda kita tergembala.
Kalau kita masih bingung, berarti kita belum tergembala.
- mengalami pemeliharaan Tuhan lewat pemecahan roti (pembukaan rahasia firman, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab). Kita dipelihara sampai berkelimpahan (‘sisa 12 bakul’) = selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
Tuhan tidak pernah menipu kita, Dia sebagai Gembala Agung sudah menyerahkan nyawa (ini lebih dari uang) untuk memelihara kita lewat pemecahan roti. Firman Tuhan bukan lelucon, gosip-gosip, tetapi harus membaca ayat.
Matius 15: 26-28
15:26. Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
15:27. Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
15:28. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
‘anak-anak’ = domba-domba (bangsa Israel).
‘anjing’ = bangsa kafir.
Terutama kita bangsa kafir, kalau tidak tergembala dan tidak ada pembukaan Firman, maka bangsa kafir hanya seperti anjing dan babi.
Ini yang sok, sudah telanjang (anjing dan babi), tetapi masih sombong.
Tanpa pembukaan Firman Allah (tanpa penggembalaan), maka:
- bangsa kafir akan hidup dalam penderitaan,
- nikah dan buah nikah hancur (dirasuk setan),
- hidupnya tampil seperti anjing dan babi.
Anjing= perkataannya jahat (‘anjing menjilat muntahnya’): bergosip, memfitnah dan berdusta.
Babi= perbuatannya najis: kawin cerai, kawin mengawinkan, penyimpangan seks (homoseks, lesbian dan seks pada diri sendiri).
Inilah nasib bangsa kafir tanpa pembukaan firman (tidak duduk di rumput).
- akan menuju kepada babel (perempuan babel) = mempelai wanita setan yang akan dibinasakan.
Tetapi syukur, jika malam ini kita mau ‘duduk di atas rumput’ untuk menikmati pembukaan firman Allah (bisa menjilat remah-remah roti sampai bersih), tidak ada sepatah kata pun yang terlewatkan, sebab sepatah kata Yesus bekerja luar biasa untuk menolong kita(‘katakan sepatah kata, maka hambaku akan sembuh’).
Haslnya:
- akan terjadi pemulihan nikah dan buah nikah yang hancur(‘anakmu sembuh’).
- pengangkatandari anjing-babi menjadi domba-domba yang tergembala.
- terjadi pemeliharaan Tuhan yang berlimpahlewat pembukaan Firman Allah.
Jadi, kebutuhan kita sebenarnya adalah Firman Tuhan. Seperti dulu bangsa Israel, tidak ada yang bekerja (tidak ada yang menabur dan menuai), tetapi dikirim manna dari surga.
Kalau kita (bangsa kafir) menghargai pembukaan Firman, tidak mungkin kita akan terlunta-lunta. Hidup hamba Tuhan bukan dari sidang jemaat, tetapi dari pembukaan firman, sebab di mana ada pembukaan Firman, di situ ada Gembala Agung yang memelihara.
Kita dipelihara oleh Tuhan sampai sempurna (raja Daud mengatakan 'Tuhan Gembalaku, takkan kekurangan aku').
Sebanyak Firman yang kita hargai, sebanyak itulah Gembala Agung bisa memelihara kita.
- Yohanes 14: 8-10
14:8. Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
14:9. Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
14:10. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Pandangan jasmani Filipus adalah tidak bisa melihat Allah Bapa dalam pribadi Yesus dan menganggap Yesus sebagai manusia biasa. Memang Yesus adalah manusia biasa, tetapi Dia juga Allah (jadi ada Bapa di dalam diri Yesus).
Pandangan rohani dalam urapan Roh Kudus adalahbisa melihat Allah Bapa, Anak Allah dan Allah Roh Kudus = Tuhan Yesus Kristus didalam pribadi Yesus sebagai Mempelai Pria Surga.
Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada tabut perjanjian (gambaran mempelai) yang merupakan satu-satunya alat di dalam ruangan maha suci. Kalau tidak menjadi mempelai, tidak akan bisa masuk ruangan maha suci.
Jika pekabar kabar mempelai (memberitakan kabar mempelai) tidak menjadi mempelai, itulah pembohong! Rasul Paulus mengatakan ‘aku memberitakan injil, jangan aku ditolak’.
Tabut perjanjian terdiri dari:
- Peti dari kayu yang disalut emas= kehidupan kita. Filipus pandangannya harus disalut emas, supaya sempurna.
- Tutupnya terbuat dari emas murni:
- Kerup I = Allah Bapa.
- Tutup = Anak Allah dengan darah.
- Kerup II = Allah Roh Kudus.
Artinya: Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Pria Surga.
Jadi, puncak pandangan rohaniadalah harus bisa melihat Yesus sebagai Mempelai Pria Surga.
Kalau hanya melihat Yesus sebagai Juruselamat, setelah selamat kita tidak butuh lagi. Kalau melihat Yesus sebagai tabib, setelah sehat tidak butuh lagi. Kalau melihat Yesus sebagai Mempelai Pria, kita selalu butuh dalam keadaan apapun, baik sehat maupun sakit dan sebagainya.
Praktik memandang Yesus sebagai Mempelai Pria Surga: kita mengalami hubungan yang erat antara Mempelai Pria dengan mempelai wanita = antara kepala dengan tubuh yang tidak bisa dipisahkan = antara tutup dengan peti.
Kepala dengan tubuh, hubungan yang paling erat adalah leher.
Dalam Alkitab, leher merupakan sasaran (ada leher yang dicekik, ada leher yang dipancung oleh antikris). Malam ini, Tuhan periksa leher kita secara rohani.
Pengertian leher secara rohani: leher ini bukan untuk geleng-geleng seperti Wasti, bukan untuk menoleh ke belakang seperti istri Lot, tetapi leher hanya untuk menunduk= TAAT DENGAR-DENGARANsampai daging tidak bersuara apapun resikonya (Yesus taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib).
Contoh taat sampai daging tak bersuara: Abraham taat kepada Tuhan untuk menyembelih anaknya (tidak perduli perasaan daging), Petrus taat untuk menebarkan jala di tepi pantai saat siang hari (tidak mengandalkan kepandaian).
Kesaksian:
"Karena tidak mau menikahkan orang yang kawin cerai nanti jemaat sekeluarga akan lari, itu terserah! Yang penting adalah tunduk kepada Tuhan.
Saya pernah mengalami, ini bukan karena kawin cerai tetapi karena tidak disetujui oleh orang tuanya. Saya tetap tidak mau menikahkan mereka, keluarganya banyak, ‘nanti keluar Om’, terserah saja! Saya tidak mau mengawinkan orang hanya untuk tidak menyatu, sebab tujuan nikah adalah menjadi satu."
Tunduk= percikan darah, sengsara daging, salib (seperti Abraham taat menyembelih anaknya).
Leher juga berarti doa penyembahan.
Ingat! Kalau ada dupa (doa) dan percikan darah, kita sudah berada di ruangan maha suci. Imam Besar Harun masuk ruangan maha suci satu tahun sekali dengan membawa darah binatang (sekarang adalah darah Yesus) dan dupa. Saat dipercikkan, maka terjadi sinar kemuliaan.
Sinar kemuliaan sekarang ini adalahpenampilan pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga, itulah yang akan kita alami.
Kesaksian:
"Kami di didik di Lempin-El Kristus Ajaib hanya itu ‘Ya, Om, Ya, Tuhan’ . Satu waktu saya hanya mendengar cerita, tidak tahu ini angkatan Lempin-El yang ke berapa. Saat ada pompa rusak, Bapak Pendeta In Juwono memanggil ‘hei, perbaikki pompa’. Lalu dia menangis ‘saya bukan STM Om’, dia menangis sepanjang hari, tetapi sambil berdoa, akhirnya bisa memperbaiki pompa yang rusak. Saat Bapak Pendeta In Juwono lewat mungkin sudah sore, dia berkata ‘bisa Om’, lalu Beliau berkata ‘kamu tidak bisa memperbaikki pompa, bagaimana nanti pembukaan firman, ini lebih sulit’. Padahal ini tidak ada hubungannya dan bukan dari STM, tetapi harus bisa. Jadi harus tunduk saja “Ya, Om” dan pasti bisa."
Penampilan Yesus sebagai Mempelai Pria, Ia mengalungi leher kita dengan kalung kasih setia mempelai yang tidak terpisahkan.
Amsal 3: 3
3:3 Janganlah kiranya kasih dan setiameninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
Melihat Yesus sebagai mempelai adalah TUNDUK(mengalami percikan darah) dan banyak MENYEMBAH TUHAN(sebagai kekuatan kita).
Kesaksian:
"Saya kemarin bersaksi di Malang, saya diijinkan tidak bisa makan, tidak minum, tinggal sendirian dan tidak punya uang. Lempin-El mengajarkan hamba Tuhan tidak boleh minta, tidak boleh mencuri dan tidak boleh berhutang. Tahun 1990 masih jarang ada yang punya HP (orang kaya yang punya), jadi saya tidak bisa menghubungi siapa-siapa. Sekalipun ada warung di depan, tempat langganan saya waktu saya masih bekerja, tetapi saya bertekad tidak mau berhutang ‘kalau saya mati, cukup sekian Tuhan memakai saya, kalau Tuhan memperpanjang umur saya, saya bisa hidup, Tuhan akan tolong’. Akhirnya Tuhan yang menolong. Memang saat itu saya mengamuk ‘besok aku bekerja, apa ini’. Tetapi pelan-pelan Tuhan ingatkan saya. Saat percikan darah/sengsara, kita harus berdoa/berlutut/tersungkur (bau dupa dinaikkan), kalau mengomel akan habis (berbau busuk). Sampai perkataan saya begini ‘kalau Engkau tidak memberi saya beras, uang, air, saya tetap pilih Engkau Tuhan, kalau direktur memanggil saya dan menggaji saya 100 kali, saya tetap pilih Engkau’ dan sinar kemuliaan ada.
Saya berharap kucing datang membawa pindang atau apa, tetapi bukan kucing yang Tuhan kirim, tetapi orang yang Tuhan kirim. Dulu dia murid saya (sekarang sudah Sarjana), dia les kepada saya (saya mengajar kimia, fisika, matematika), tetapi tidak pernah bayar. Malam itu dia datang, dia mengobrol sudah satu jam lebih, saya malu, sebab air saja tidak ada. Akhirnya mau pulang “Pak, saya mengaku, saya dulu tidak pernah bayar les, sekarang saya sudah diberkati dan saya bayar”. Itulah kemuliaan dan kasih setia Tuhan. Ini masih kecil, tetapi yang besar Tuhan akan kerjakan."
Saat mengalami percikan darah, kita harus banyak tersungkur, jangan mengomel. Dan sinar kemuliaan akan hadir dalam hidup kita.
Hasilnya:
- Mazmur 69: 14-15
69:14. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besarjawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
69:15. Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam!
= kita mengalami kasih setia Tuhan yang lebih besardari masalah kita.
Artinya:
- kasih setia yang besar sanggup menyelesaikan masalahkita. Mungkin kita bilang ini masalah yang besar, tetapi jangan membatasi kasih setia Mempelai yang sudah mati di kayu salib.
- kasih setia yang besar bisa mengangkat kitadari ketenggelaman.
Jika ada kejatuhan, seperti raja Daud yang sudah jatuh dengan Batsyeba, asalkan menerima firman dan mengaku, akan diangkat, dibenarkan dan dipulihkan oleh Tuhan.
Jika ada kegagalan dalam pekerjaan, rumah tangga, pelayanan, kita kalungkan kasih setia Tuhan yang besar. Kegagalan sebesar apapun mampu Dia jadikan berhasil dan indah pada waktu-Nya.
Sampai nanti kita akan diangkat di awan-awan jika Yesus datang kembali ke dua kali.
- Mazmur 17: 7-8
17:7. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
17:8. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
= kasih setia Tuhan yang ajaibmemelihara dan melindungikita bagaikan biji mataNya sendiri.
Artinya:
- kasih setia yang ajaib mampu memelihara kita secara ajaib di tengah kemustahilan. Seperti bangsa Israel di padang gurun yang tidak bisa menabur menuai, tetapi dikirim manna.
Mungkin belum ada sidang jemaat, tetapi Tuhan bisa bekerja, sebab itu jangan bergantung yang lain.
- kasih setia yang ajaib melindungi kita secara ajaib dari celaka, mara bahaya, dosa-dosa, sampai antikris, bahkan sebutir pasirpun tidak boleh mengganggu kita.
Pada jaman antikris, Tuhan akan melindungi dan memelihara kita dengan sayap burung nazar yang besar (yang ajaib) untuk menyingkirkan kita kepadang gurun 3,5 tahun, jauh dari mata ular. Kita dipelihara langsung oleh Tuhan dan semuanya nanti menjadi full timer.
Kita semuanya harus mengarah kepada full timer, artinya, sekalipun kita mempunyai perusahaan, gaji, jemaat banyak, jangan bergantung pada itu, tetapi hanya bergantung pada firman. Nanti kita sudah tidak bergantung pada apa-apa lagi, tetapi kepada kasih setia Tuhan yang ajaib.
- kasih setia yang ajaib bisa melakukan mujizat-mujzat.
Mujizat secara rohani: tadi pandangan diubahkan, lalu pikiran dan perkataan diubahkan dan kita akan terus diubahkan sampai kita menjadi sempurna sama mulia seperti Yesus.
Kalau mujizat rohani terjadi, mujizat jasmani juga terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Kasih setia yang ajaib bisa melakukan apa saja.
Dan saat Tuhan datang, kita benar-benar siap, sempurna, sama mulia dengan Dia dan kita akan terangkat bersama dengan Dia, sampai kita duduk bersanding dengan Dia untuk selama-lamanya.
Malam ini,
kalungkanlah kasih setia Tuhan yang besar dan ajaib.
Lihat Yesus sebagai:
- Juruselamat. Selamat = benar dan jujur.
- Gembala Agung (kita tergembala). Tentukanlah satu pokok di mana kita bisa tergembala yaitu pada pengajaran yang benar. Kalau belum menemukan satu pokok, kita tidak akan bisa tergembala.
- Mempelai Pria Surga. Harus memiliki leher untuk tunduk (ada percikan darah) dan untuk menyembah Tuhan (ada dupa), sehingga terjadi kasih setia yang besar dan ajaib.
Tuhan memberkati.