Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Markus 10:45
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Teladan pelayanan Yesus.
Dari tema ini, Tuhan memberikan dua teladan dalam pelayanan yang benar:
- Yesus datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani.
Artinya pelayanan hanya untuk melakukan kewajiban, sesuai dengan perintah/ kehendak Tuhan, dan tidak menuntut hak. Bahkan Yesus menyerahkan hak untuk hidup.
Seringkali, kita merasa sudah melayani, tetapi sebenarnya mau dilayani. Ini terjadi kalau kita menuntut hak.
Lukas 17:7-10
17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
Melayani Tuhan jangan memakai perasaan daging, tetapi dengan perasaan Kristus yang sampai rela mati di kayu salib.
Melayani Tuhan adalah melakukan apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita.
Yang seringkali dituntut:
- Hak makan-minum atau upah jasmani.
- Hak ucapan terima kasih atau pujian.
- Hak kedudukan karena merasa berguna atau berjasa.
Mazmur 104:4
104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
Hamba Tuhan hanyalah pesuruh Tuhan. Kalau masih menuntut hak, maka akan menjadi perusuh dalam pekerjaan Tuhan.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Urusan kita sebagai pelayan Tuhan/ hamba Tuhan adalah melayani Tuhan dengan berikat pinggang kesetiaan dan kebenaran. Ini sama dengan memberi makan dan minum Yesus, memuaskan hati Tuhan. Maka urusan makan-minum dan masa depan adalah urusan Tuhan. Dan Tuhan akan memberikan pada kita tepat pada waktuNya, ditambah kita mengalami kepuasan Sorga. Kita tidak akan menuntut hak, melainkan hanya selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
1 Timotius 6:6
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
Maka kita akan mendapatkan keuntungan besar, yaitu dua sayap burung nasar yang besar, yang akan menyingkirkan kita ke padang gurun yang jauh dari mata antikris.
- Yesus datang untuk memberikan nyawaNya = pengorbanan.
Jadi, pelayanan harus ditandai dengan pengorbanan dari diri sendiri, bukan mengorbankan orang. Hanya satu yang tidak boleh dikorbankan, yaitu firman pengajaran yang benar jangan dikorbankan.
Yohanes 2:19-21
2:19 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
2:20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
2:21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
Yesus memberikan nyawa = mati di kayu salib, supaya terjadi pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Sorga.
Arah pengorbanan adalah harus kepada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Mengapa Yesus beralih dari pembangunan Bait Allah jasmani menjadi Bait Allah rohani?
- Sebab Bait Allah jasmani penuh dengan roh jual-beli, sehingga tidak menampung kemuliaan Tuhan.
Rumah Tuhan menjadi pasar, artinya:
- Tempat mencari keuntungan jasmani.
- Murahan.
- Ramai-ramai, kesukaan dunia tanpa pembukaan firman.
Efesus 5:4[terjemahan lama]
5:4 Demikian juga barang yang keji dan percakapan yang sia-sia dan jenaka, yaitu perkara yang tiada berlayak; melainkan lebih baik mengucap syukur.
- Angka 46 = hukum Taurat, dua loh batu.
Bait Allah jasmani dibangun menurut hukum Taurat, sehingga bangsa Kafir tidak bisa masuk. Oleh sebab itu, harus dirombak menjadi Bait Allah rohani supaya bangsa Kafir bisa masuk.
Matius 21:1-9
21:1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
21:2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.
21:3 Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya."
21:4 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
21:5 "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
21:6 Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka.
21:7 Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya.
21:8 Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.
21:9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
21:10 Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?"
Perjalanan Yesus yang terakhir menuju Yerusalem adalah dengan menunggangi keledai muda. Ini menunjuk pada kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Praktek pembangunan tubuh Kristus adalah persekutuan atau kesatuan. Ini dimulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai nanti Israel dan Kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna, yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Syarat dipakai oleh Tuhan adalah keledai harus tertambat.
Kejadian 49:11
49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.
Baik induk keledai maupun keledai muda, dua-duanya harus tertambat pada pokok anggur yang benar, yaitu pribadi Yesus/ firman pengajaran yang benar. Artinya kita tergembala bukan pada manusia, tetapi tergembala pada pribadi Yesus/ firman pengajaran yang benar.
Sikap keledai muda terhadap induk keledai:
- Induk keledai yang benar akan dihormati, diteladani, dan semua akan mendekat.
Amsal 16:31
16:31 Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran.
Matius 21:2
21:2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.
Induk keledai menunjuk pada kehidupan yang sudah lama dalam firman pengajaran yang benar, penyembahan yang benar, nikah yang benar, tahbisan yang benar.
Keledai muda harus menghormati, meneladani, dan bersekutu (ber-fellowship) dengan induk keledai yang benar.
- Induk keledai/ orang tua yang tidak benar akan turun ke dunia orang mati.
1 Raja-raja 2:5-6
2:5 Dan lagi engkaupun mengetahui apa yang dilakukan kepadaku oleh Yoab, anak Zeruya, apa yang dilakukannya kepada kedua panglima Israel, yakni Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter. Ia membunuh mereka dan menumpahkan darah dalam zaman damai seakan-akan ada perang, sehingga sabuk pinggangnya dan kasut kakinya berlumuran darah.
2:6 Maka bertindaklah dengan bijaksana dan janganlah biarkan yang ubanan itu turun dengan selamat ke dalam dunia orang mati.
Sikap kita harus bijaksana, yaitu harus menghindari (bukan memusuhi), jangan ber-fellowship supaya tidak ikut turun ke dunia orang mati.
Sikap orang tua yang benar kepada keledai muda adalah mendukung keledai muda yang ditunggangi Tuhan, yang dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan hujan akhir.
Kegerakan hujan akhir adalah kegerakan gempar sebab yang dipakai adalah keledai muda.
- Gempar negatif adalah menolak pemakaian Tuhan yang berdasarkan firman pengajaran yang benar. Maka pasti akan mengarah pada pembangunan Babel.
- Gempar positif adalah menerima pemakaian Tuhan, sehingga arahnya menuju Yerusalem Baru.
Isi kegerakan hujan akhir:
- Kegerakan penyucian oleh Kabar Mempelai/ firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Yang harus disucikan adalah tabiat anjing dan babi.
Tabiat babi adalah dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.
Tabiat anjing adalah perkataan sia-sia, dusta, gosip, fitnah, sampai menghujat Tuhan. Menghujat artinya menyalahkan firman pengajaran yang benar dan mendukung yang salah.
Bangsa Kafir juga harus disucikan dari tabiat kekuatiran.
Matius 6:31-33
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Kalau sudah kuatir, akibatnya adalah tidak bisa setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, tidak bisa benar.
Jika sudah disucikan dari kekuatiran, maka kita akan bisa lebih berbahagia memberi daripada menerima, sampai bisa mempersembahkan hidup untuk ditunggangi oleh Yesus.
- Kegerakan penyembahan.
Kesucian akan mendorong kita untuk menyembah Tuhan.
Matius 21:9
21:9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
Penyembahan dengan kata "Hosana" adalah penyembahan kepada Yesus sebagai Raja yang belum dimuliakan, justru mau mati di kayu salib. "Hosana" artinya selamatkan kami, berkati kami, berarti masih ada permohonan. "Hosana" adalah penyembahan yang belum memuncak, daging masih bersuara, suatu waktu bisa berubah menjadi "Salibkan Dia!"
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Wahyu 19:1,3,4
19:1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
19:3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
Setelah Yesus disalibkan, maka penyembahan menjadi "Haleluya".
"Haleluya" artinya pujilah Tuhan. Berarti sudah tidak ada lagi permohonan, hanya memberi kepada Tuhan.
Penyembahan yang benar adalah pantulan dari penyembahan di Sorga.
Kalau kita menyembah Yesus sebagai Raja, Mempelai Pria Sorga dengan kata "Haleluya" sampai daging tidak bersuara lagi, maka tabiat Yesus Sang Raja akan menjadi tabiat kita. Tabiat Raja adalah lemah lembut. Yesus lemah lembut sampai di Getsemani bisa berkata "Ya Abba, ya Bapa", hanya taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Roma 8:15
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Maka berarti kita sudah diurapi dan dipenuhi sampai meluap-luap dalam Roh Kudus.
Hasilnya adalah:
- Roh Kudus memberi kekuatan ekstra sehingga kita menjadi kuat dan teguh hati, tetap menyembah Tuhan, tetap percaya dan berharap Tuhan.
Yesaya 35:3-4
35:3 Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah.
35:4 Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"
- Roh Kudus menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil.
Zakharia 4:6-7
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
- Roh Kudus sanggup membaharui dan mengubahkan hidup kita sampai tidak lagi salah dalam perkataan.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Tuhan memberkati.