Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
1 Yohanes 4:8
4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Tema: Allah adalah kasih.
Allah adalah kasih artinya Allah menampilkan pribadiNya sebagai kasih untuk memberikan/ menyatakan kasihNya pada manusia berdosa, sehingga manusia berdosa bisa berharga dan berguna, bahagia, sampai hidup kekal selamanya.
Sementara kita menerima kasih Allah lewat berdamai, taat dengar-dengaran, dan tersungkur di kaki Tuhan, di akhir jaman kasih ini bergeser.
Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.Ancaman mengerikan di akhir jaman adalah:
- Kasih menjadi dingin bagaikan es.
- Kedurhakaan meningkat bagaikan api yang menyambar-nyambar.
Kedua hal ini menarik penghukuman Allah, yaitu penghukuman hujan es disertai dengan api yang menyambar-nyambar.
Keluaran 9:23-24
9:23 Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN mengadakan guruh dan hujan es, dan apipun menyambar ke bumi, dan TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir.
9:24 Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-tengah hujan es itu, terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu bangsa.Hukuman hujan es disertai api yang menyambar sudah pernah terjadi pada saat Israel mau keluar dari Mesir.
Wahyu 16:17,21
16:17 Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: “Sudah terlaksana.”
16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.2 Petrus 3:10
3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
Di akhir jaman, juga akan terjadi hujan es disertai api yang menyambar dari langit, sampai dunia ini musnah. Ini terjadi pada saat gereja Tuhan akan keluar dari dunia ini untuk bertemu Yesus di awan-awan yang permai.
Yudas 1:21
1:21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
Supaya tidak terkena hukuman hujan es dan api yang menyambar, maka kita harus memelihara kasih Allah di dalam diri kita. Ini sudah kita bahas dalam ibadah sebelumnya.
Supaya kita tidak terkena hujan es dan api yang menyambar, Tuhan sudah memberi tempat yang aman.
Ada 3 tempat yang aman untuk memelihara kasih Allah:
- Rumah, menunjuk pada rumah tangga atau nikah.
Keluaran 9:18-21
9:18 Sesungguhnya besok kira-kira waktu ini Aku akan menurunkan hujan es yang sangat dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di Mesir sejak Mesir dijadikan sampai sekarang ini.
9:19 Oleh sebab itu, ternakmu dan segala yang kaupunyai di padang, suruhlah dibawa ke tempat yang aman; semua orang dan segala hewan, yang ada di padang dan tidak pulang berkumpul ke rumah, akan ditimpa oleh hujan es itu, sehingga mati.”
9:20 Maka siapa di antara para pegawai Firaun yang takut kepada firman TUHAN, menyuruh hamba-hambanya serta ternaknya lari ke rumah,
9:21 tetapi siapa yang tidak mengindahkan firman TUHAN, meninggalkan hamba-hambanya serta ternaknya di padang.
Dasar nikah adalah kasih.
Praktek memelihara kasih dalam nikah:
- Istri tunduk pada suami dalam segala hal.
Efesus 5:22-24
5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Tunduk pada suami dalam hal merupakan kewajiban mutlak seorang istri. Seperti Yesus tunduk pada Allah, untuk bisa tunduk memang harus berkorban sampai bisa berkorban nyawa.
Jika istri tunduk pada suami, berarti menempatkan suami sebagai kepala dari istri, dan menempatkan Yesus sebagai Kepala rumah tangga. Maka Yesus sebagai Kepala akan menyelamatkan nikah kita.
Keselamatan nikah bukan saat memiliki harta banyak, kedudukan tinggi, gereja besar, dll, tetapi bergantung pada tunduknya seorang istri. Saat istri tunduk, maka nikah akan diselamatkan oleh Yesus sekalipun menghadapi angin gelombang. Seperti Sara yang tunduk kepada Abraham dan mengalami pembelaan dari Tuhan, bahkan mengalami pembukaan pintu-pintu dalam nikah.
- Suami mengasihi istri seperti diri sendiri dan jangan berlaku kasar kepada istri.
Efesus 5:25-27
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Ini merupakan kewajiban mutlak seorang suami.
Perkataan kasar kepada istri adalah seperti meretakkan bejana. Perbuatan kasar kepada istri (memukul) adalah seperti memecahkan bejana, sehingga susah untuk dikembalikan lagi. Kalau suami berlaku kasar pada istri, maka seperti memukul diri sendiri dan seperti orang gila di kuburan. Nikah akan menjadi bersuasana kuburan.
Untuk bisa mengasihi istri, suami harus berkorban sampai bisa berkorban nyawa.
Jika suami mengasihi istri seperti diri sendiri, maka suami menempatkan Yesus sebagai Kepala dari rumah tangga. Hasilnya:
- Yesus sebagai Kepala yang akan bertanggung jawab untuk mengasuh dan merawat istri dan anak-anak.
Efesus 5:29
5:29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
- Yesus menyucikan nikah kita menuju Perjamuan Kawin Anak Domba.
1 Korintus 7:3-4
7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
Kalau suami mengasihi istri seperti diri sendiri, maka istri adalah haknya sepenuh dan tidak bisa diganggu gugat oleh orang lain. Demikian juga istri yang tunduk pada suami, maka suami adalah haknya sepenuh dan tidak bisa diganggu gugat oleh orang lain. Yang ada di antara suami dan istri hanya Yesus dengan kuasa salibNya dan kuasa kasihNya, sehinggal satu suami ditambah satu istri menjadi satu (1+1=1).
Istri yang tunduk pada suami merupakan inti pengajaran Tabernakel. Suami yang mengasihi istri merupakan inti pengajaran Mempelai.
Istri yang tunduk pada suami dan suami yang mengasihi istri adalah nikah yang dipercaya pengajaran Tabernakel dan Mempelai, atau Kabar Mempelai. Kalau nikah itu satu, maka nikah akan menjadi rumah doa dan semua masalah diselesaikan oleh Tuhan.
Matius 18:19
18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
Banyak masalah yang kita hadapi, tetapi masalah terberat adalah masalah nikah. Masalah nikah yang terberat adalah masalah perceraian. Kepala (suami) yang bercerai dari tubuh (istri) pasti akan mati. Kalau masih dilanjutkan kawin lagi, maka akan menjadi busuk.
- Anak hormat dan taat dengar-dengaran pada orang tua.
Efesus 6:1-3
6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Maka rumah tangga menjadi indah dan bahagia. Juga masa depan anak menjadi indah dan bahagia.
Yang menentukan kebahagiaan dan keindahan rumah tangga dan pelayanan adalah anak-anak.
Kalau istri tunduk pada suami, suami mengasihi istri, anak taat dengar-dengaran pada orang tua, maka rumah tangga akan menjadi "home sweet home", menjadi tempat yang selalu dirindukan. Ada keindahan dan kebahagiaan karena kasih Tuhan, sampai mencapai Pesta Nikah Anak Domba Allah saat kedatanganNya kedua kali.
- Gosyen, menunjuk tempat penggembalaan.
Keluaran 9:25-26
9:25 Hujan es itu menimpa binasa segala sesuatu yang ada di padang, di seluruh tanah Mesir, dari manusia sampai binatang; juga segala tumbuh-tumbuhan di padang ditimpa binasa oleh hujan itu dan segala pohon di padang ditumbangkannya.
9:26 Hanya di tanah Gosyen, tempat kediaman orang Israel, tidak ada turun hujan es.
Kejadian 47:6
47:6 Tanah Mesir ini terbuka untukmu. Tunjukkanlah kepada ayahmu dan kepada saudara-saudaramu tempat menetap di tempat yang terbaik dari negeri ini, biarlah mereka diam di tanah Gosyen. Dan jika engkau tahu di antara mereka orang-orang yang tangkas, tempatkanlah mereka menjadi pengawas ternakku.”
Penggembalaan adalah tempat terbaik untuk memelihara kasih Allah. Penggembalaan adalah tempat terbaik untuk memelihara dan melindungi hidup kita secara jasmani dan rohani, sampai sempurna seperti Tuhan. Esau banyak berburu dan akibatnya kehilangan semuanya. Yakub banyak berdiam diri dalam kemah dan mendapatkan segalanya.
Di mana kita tergembala?
Kehidupan yang tergembala adalah seperti carang yang melekat pada pokok anggur yang benar, itulah Yesus, yaitu firman pengajaran yang benar. Jadi, kita harus tergembala pada pengajaran yang benar.
Tanda firman pengajaran yang benar adalah:
- Tertulis dalam Alkitab.
- Diilhamkan/ diwahyukan oleh Tuhan, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
Siapa yang harus tergembala?
Semua harus tergembala, mulai dari rasul, nabi, penginjil, gembala, guru, dan seluruh pelayan Tuhan.
Syarat tergembala:
- Taat dengar-dengaran pada firman penggembalaan.
Yohanes 10:4-5
10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.”
Firman penggembalaan adalah firman pengajaran yang benar yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, terus-menerus, teratur, dan diulang-ulang, untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat sehingga terpelihara dan bertumbuh rohaninya ke arah kesempurnaan. Firman penggembalaan ini teratur seperti roti yang diatur di atas Meja Roti Sajian.
Tugas domba adalah setia makan firman penggembalaan, maka pasti dia mendapatkan semuanya. Oleh sebab itu, kalau domba salah makan, maka akibatnya sangat fatal. Kalau domba tidak setia makan firman penggembalaan, maka akibatnya pasti beredar-edar dan pasti diterkam serigala.
Tugas gembala adalah setia memberi makan domba-domba. Kalau tidak setia, maka gembala itu sedang beredar-edar dan memasukkan singa ke dalam kandang penggembalaan, sehingga domba-domba pasti akan habis.
- Masuk kandang penggembalaan.
Yohanes 10:1
10:1 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
Kandang penggembalaan secara jasmani adalah organisasi gereja masing-masing dan bisa berbeda-beda. Tetapi kandang penggembalaan secara rohani harus satu, yaitu Ruangan Suci pada Tabernakel. Di dalamnya terdapat 3 macam alat:
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, yaitu domba diberi minum.
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, yaitu domba diberi makan.
- Medzbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, yaitu domba bernafas.
Di situ domba sedang bertumbuh rohaninya ke arah kesempurnaan.
Untuk masuk kandang penggembalaan memang berat bagi daging, tetapi hidup akan menjadi enak dan ringan.
Yehezkiel 20:37
20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Keberhasilan pemberitaan firman adalah kalau domba bisa masuk kandang, untuk bisa dihitung oleh Tuhan. Dihitung artinya:
- Tidak hilang, tidak jatuh dalam dosa, tidak tersesat, tetap selamat. Dalam kandang penggembalaan, keselamatan kita akan menjadi mantap.
- Berbuah lebat (tergembala adalah bagaikan carang melekat pada pokok anggur yang benar), yaitu buah iman, pengharapan, dan kasih.
Kalau sudah berbuah lebat, maka Tuhan yang menjadi pengusahanya [Yohanes 15:1-2], artinya ada jaminan kepastian dan pemeliharaan secara jasmani dan rohani. Kita hidup dalam damai sejahtera, semua enak dan ringan. Sampai suatu waktu, kita menghasilkan buah kesempurnaan.
- Pribadi kita, hati kita.
Roma 5:5
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Jika kasih Allah dicurahkan di hati kita, maka kita akan menjadi orang yang kuat dan teguh hati. Artinya adalah:
- Tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan saat menghadapi apa pun juga, tetap setia dan berkobar melayani Tuhan.
- Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, apa pun resikonya.
- Tidak mau berbuat dosa, apa pun resikonya.
- Tetap menyembah Tuhan, bergumul bersama Tuhan sampai menang. Tidak berharap pada orang lain.
[Kejadian 32:22-24,28] Yakub mewakili laki-laki/ gembala memiliki pergumulan saat akan bertemu dengan Esau. Esau adalah gambaran antikris dan nabi palsu yang menghancurkan penggembalaan, ini bisa muncul dari orang terdekat. Laki-laki harus bergumul untuk:
- Tetap berpegang pada penggembalaan dengan firman pengajaran yang benar. Dan hasilnya Yakub bisa lolos dari Esau.
- Segala masalah dalam keluarga, keselamatan keluarga.
- Mendapatkan nama baru, sama dengan mengalami pembaharuan. Dalam penggembalaan, kita mengalami pembaharuan supaya jangan menjadi penipu/ pendusta dan pencuri (mencuri perpuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan).
[Markus 5] Seorang ibu juga harus bergumul untuk menjamah ujung jubah Yesus.
Wahyu 19:13,16
19:13 Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: “Firman Allah.”
19:16 Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: “Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.”
Jubah ini menunjuk pada firman Mempelai. Pergumulan seorang wanita adalah bergumul untuk berpegang pada satu firman pengajaran yang benar. Apa pun masalah kita, kalau berpegang pada Kabar Mempelai maka semua pasti akan diselesaikan. Ibu yang pendarahan 12 tahun ini diselesaikan dan ditolong oleh Tuhan. Segala yang mustahil akan ditolong oleh Tuhan. Pendarahan berarti ada perpecahan (baik dalam nikah atau dalam penggembalaan), ini juga akan Tuhan tolong kalau mau berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar.
Kaum muda juga harus bergumul untuk mempertahankan pemakaian Tuhan dalam kegerakan hujan akhir, ibadah pelayanan yang benar, penyembahan yang benar. Contohnya adalah Daniel yang harus bergumul menghadapi goa singa. Kalau kita mau tetap dipakai oleh Tuhan, tetap berada dalam ibadah pelayanan dan penyembahan yang benar, maka pergumulan yang lain pasti akan ditolong oleh Tuhan.
Mulut singa menunjuk pada pengajaran palsu dan dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Tuhan akan menolong kita menghadapi mulut singa kalau kita mau sungguh-sungguh beribadah melayani dan menyembah Tuhan, sehingga kita bisa tetap hidup benar. Tuhan juga akan membukakan masa depan yang indah.
Tuhan memberkati.