Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Markus 10:45
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Kita datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Kalau untuk dilayani, maka kita pasti akan menuntut sesuatu dan tidak pernah puas. Tetapi kalau untuk melayani, maka kita akan rela untuk mengorbankan segala sesuatu.
Praktek pelayanan Yesus sampai mengorbankan nyawaNya (dikaitkan dengan Tabernakel):
- Yesus sebagai Juru Selamat (Pelataran).
Matius 1:21
1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Yesus datang ke dunia untuk memberikan nyawaNya di kayu salib, hanya untuk menyelamatkan umatNya dari dosa. Umat Tuhan adalah bangsa Israel asli.
Yohanes 19:31-35
19:31 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
19:35 Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.
Yesus sudah mati di kayu salib dengan empat luka utama (dua di tangan, dua di kaki). Ini merupakan wujud kasih Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Israel.
Tetapi prajurit bangsa Kafir menikam/ menombak lambung Yesus, sehingga terjadi luka kelima yang terbesar dan terdalam, yang mengeluarkan darah dan air. Ini merupakan kemurahan dan kebaikan Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Kafir.
Matius 3:9
3:9 Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!
Bangsa Kafir bagaikan batu keras yang tenggelam dalam lumpur dosa, berakar dalam dosa sampai puncaknya dosa, dan binasa selamanya. Tetapi oleh kemurahan dan kebaikan Tuhan, bisa dijadikan anak-anak Abraham secara rohani, untuk diselamatkan juga oleh Tuhan.
Prosesnya adalah harus memandang lambung Yesus yang tertikam tombak, yang mengeluarkan darah dan air.
- Tanda darah = percaya Yesus dan bertobat.
Percaya (Pintu Gerbang) = iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat, lewat mendengar firman Kristus yaitu firman yang diurapi Roh Kudus.
Jika hati percaya, maka mulut mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Maka kita diampuni oleh darah Yesus, sehingga tidak dihukum dan tidak binasa.
Bertobat (Mezbah Korban Bakaran) = berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, mati terhadap dosa.
Jika mengulangi dosa, berarti pengampunan batal, dan keluar dari PIntu Gerbang, kembali pada kebinasaan.
- Tanda air = baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Dalam baptisan air (Bejana Pembasuhan) yang benar, kehidupan yang sudah bertobat harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk keluar dari air bersama Yesus dan menerima hidup baru, hidup dalam kebenaran. Jika "keluar dari air" atau dikuburkan, maka pasti langit terbuka, artinya pintu Sorga terbuka.
Lanjut baptisan Roh Kudus (Pintu Kemah), yaitu hidup dalam kebenaran, hidup dari iman.
Galatia 3:7
3:7 Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.
Kita menjadi keturunan Abraham secara rohani yang berhak menerima berkat Abraham sampai anak cucu, sampai hidup kekal. Dan kita menjadi berkat bagi orang lain. Kita bisa memberi dan mengunjungi orang-orang yang membutuhkan.
Waspada, jika egois dan tidak menjadi berkat bagi orang lain, maka akan kembali menjadi batu keras yang tenggelam dalam dosa sampai puncaknya dosa.
- Yesus sebagai Gembala Baik, yang memberikan nyawaNya bagi domba-dombaNya.
Yohanes 10:11
10:11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Matius 15:24-26
15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
DombaNya Yesus adalah bangsa Israel.
Bangsa Kafir adalah bagaikan anjing:
- Anjing suka menjilat muntah, artinya suka berdusta, berkata tidak benar dan tidak jujur ("Ya, namun...." atau "Benar, tetapi...."). Kita harus tegas, jika "ya" katakan "ya", jika "tidak" katakan "tidak".
- Anjing menjilat borok, artinya suka menghakimi orang lain, suka menjelek-jelekkan orang lain.
Istilah "menghakimi" hanya boleh tentang firman pengajaran. Kita harus tegas menerima firman pengajaran yang benar apa pun resikonya. Serta kita harus tegas menolak firman pengajaran yang salah apa pun resikonya.
- Anjing menjilat darah Nabot. Nabot adalah orang benar yang mempertahankan kebun anggur supaya tidak dijadikan kebun sayur (keuntungan jasmani, profesi).
Markus 15:10-11
15:10 Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki.
15:11 Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka.
Imam kepala dan ahii Taurat menyimpan dengki sehingga lebih memilih Yesus Barabas daripada Yesus Kristus.
Jika hati tulus, maka akan tegas memilih yang benar dan menolak yang salah. Kita hanya memihak Tuhan.
Jangan korbankan orang lain untuk membela yang salah, sebab suatu saat akan menjual Tuhan.
- Anjing suka menjilat orang, mendukung yang tidak benar asalkan diri sendiri mendapatkan keuntungan. Ini berarti hati nuraninya tidak baik.
Supaya tidak menjilat muntah, lebih baik kita menjilat remah-remah roti, yaitu:
- Korban Kristus.
- Pembukaan rahasia firman.
Kita bisa menghargai dan menikmati firman, taat dengar-dengaran pada firman. Sehingga dengan Perjamuan Suci, firman bisa mendarah-daging dalam hidup kita. Ini adalah tabiat domba.
Mazmur 23:6
23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Kemurahan dan kebajikan Tuhan lewat firman pengajaran dan korban Kristus, mampu mengangkat bangsa Kafir yang adalah anjing menjadi domba-dombanya Tuhan.
Domba akan selalu berada dalam kandang penggembalaan. Secara jasmani, kandang menunjuk pada gereja dan organisasi gereja. Secara rohani, kandang menunjuk pada Ruangan Suci. Di dalam Ruangan Suci terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia Roh Kudus. Kita mengalami sungai air kehidupan Roh Kudus.
- Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus. Kita mengalami sungai air kehidupan firman Allah.
- Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kita mengalami sungai air kehidupan kasih Allah.
Dalam penggembalaan, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga setan tritunggal tidak bisa menjamah. Kita menjadi seperti pohon yang tertanam di tepi sungai air kehidupan.
Mazmur 92:13-16
92:13 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
92:14 mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
92:15 Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
92:16 untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
Kita bagaikan pohon ditanam di tepi aliran sungai kehidupan.
Sehebat apa pun manusia di dunia, hanya seperti pohon di padang gurun. Jika tidak ada sungai air kehidupan, maka sebentar akan layu, rapuh, hancur, dan binasa selamanya. Layu/ rapuh artinya gampang kecewa, gampang putus asa, sehingga jatuh dalam dosa sampai binasa selamanya.
Yang paling kita butuhkan hanya air kehidupan. Jika tidak ada air kehidupan, maka akan seperti pohon ara yang ditanam di tepi jalan, kering dan dikutuk.
Jika ditanam di tepi aliran sungai kehidupan, maka hasilnya:
- Berbuah sampai masa tua, artinya berhasil dan indah.
- Bertunas seperti pohon korma, artinya kemanisan dan kebahagiaan Sorga secara pribadi, dalam nikah dan buah nikah, dalam pelayanan.
- Tumbuh subur seperti pohon aras, artinya kekuatan ekstra dari Tuhan, kuat dan teguh hati, tidak kecewa dan tidak putus asa menghadapi sesuatu, tidak bangga menghadapi sesuatu. Kita tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, tetap percaya dan berharap Tuhan.
1 Raja-raja 5:6
5:6 Oleh sebab itu, perintahkanlah orang menebang bagiku pohon-pohon aras dari gunung Libanon, dan biarlah hamba-hambaku membantu hamba-hambamu, dan upah hamba-hambamu akan kubayar kepadamu seberapa juga kauminta, sebab engkau tahu, bahwa di antara kami tidak ada seorangpun yang pandai menebang pohon sama seperti orang Sidon."
Maka kita akan dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Menjadi gemuk dan segar, artinya dipakai untuk bersaksi tentang penggembalaan yang benar. Sebab hari-hari ini masih banyak Kristen jalanan yang tidak mengerti tentang penggembalaan.
Bersaksi = menginventaris pertolongan Tuhan.
- Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga, yang menyerahkan nyawa bagi mempelai wanitaNya.
Efesus 5:25-27
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Yesus menyerahkan nyawaNya untuk memandikan kita dengan air dan firman.
Air = baptisan air.
Ulangan 32:2
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Firman = air hujan firman pengajaran yang benar.
Firman pengajaran dimulai dengan seperti embun, di mana tidak banyak orang yang tahu. Suatu waktu akan menjadi hujan rintik-rintik, sehingga orang mulai merespons. Sampai nanti menjadi hujan lebat.
Matius 5:45
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Kisah Rasul 14:17
14:17 namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan."
Apa yang harus disucikan/ dimandikan?
Yohanes 13:10-11,13,18
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
13:18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.
Yang harus disucikan adalah kaki yang kotor.
Yudas Iskariot mengangkat tumit = mau lebih tinggi dari Tuhan, sombong, mau melawan Tuhan/ firman pengajaran yang benar, menolak kemurahan dan kebajikan Tuhan.
Praktek mengangkat tumit adalah:
- Mengkritik pembangunan tubuh Kristus yang benar/ sempurna.
Yohanes 12:3-8
12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
12:7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."
- Bersekutu dengan ajaran lain yang menentang ajaran Yesus/ ajaran benar.
Markus 14:10-11
14:10 Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.
14:11 Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
- Menolak firman pengajaran yang benar.
Matius 26:23-25
26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
Yudas Iskariot menolak firman pengajaran yang benar. Tandanya adalah tidak mau mengaku kekurangan, malah menyalahkan orang lain.
Jika mengangkat tumit, maka akan dipagut ular. Yudas Iskariot kerasukan setan dan pergi selamanya.
Yudas hebat tetapi bisa dipagut ular. Waspada bagi kita bangsa Kafir. Oleh sebab itu, kita selalu butuh kemurahan dan kebajikan Tuhan apa pun keadaan kita.
Daud yang hebat juga jatuh dengan Betsyeba. Kita harus hati-hati.
Daud merendahkan diri dan mengaku dosa, sehingga kembali pada kemurahan dan kebajikan Tuhan yang sanggup mengangkat kita dari lembah-lembah kejatuhan.
Zakharia 12:10-12
12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
12:11 Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido.
12:12 Negeri itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
Sumber kemurahan dan kebajikan Tuhan adalah dari lambung Yesus. Biar kita memandang lambung Yesus sendiri, dan Tuhan akan mengulurkan tangan kemurahan dan kebajikannya yang akan memulihkan hidup kita secara jasmani dan rohani. Sampai kita terangkat di awan-awan yang permai untuk memandang Dia muka dengan muka.
Wahyu 1:7
1:7 Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Tuhan memberkati.