Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

1 Yohanes 4:8
4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

Tema: Allah adalah kasih.
Allah adalah kasih artinya Allah menampilkan pribadiNya sebagai kasih untuk memberikan/ menyatakan kasihNya pada manusia berdosa, sehingga manusia berdosa bisa berharga dan berguna, bahagia, sampai hidup kekal selamanya.

Kita bisa menerima kasih Tuhan lewat 3 proses yang sudah dibahas tadi malam:
  1. Berdamai.
  2. Taat pada firman.
  3. Tersungkur di kaki Tuhan.  
Tetapi masih ada ancaman di akhir jaman.

Matius 24:12
24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Di akhir jaman, kasih menjadi dingin dan kedurhakaan meningkat. Artinya adalah berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan. Akibatnya adalah kembali tidak berharga dan tidak berguna, tidak bahagia, bahkan sampai binasa selamanya.

Yudas 1:21
1:21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.

Sesudah menerima kasih, kita harus memelihara kasih sampai kedatangan Yesus kedua kali.
Proses untuk memelihara kasih Allah dalam sistem Tabernakel:
  1. Memelihara kasih mula-mula.
    Kasih mula-mula adalah kasih dari kayu salib, sama dengan kasih Yesus sebagai korban pendamaian untuk menyelamatkan kita.

    Kisah Rasul 2:36-40
    2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.”
    2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?”
    2:38 Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
    2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.”
    2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.”


    Prosesnya:
    1. Masuk Pintu Gerbang Tabernakel, yaitu percaya Yesus lewat mendengar firman Kristus, yaitu firman yang diurapi Roh Kudus.
      Roma 10:17
      10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.


      Kekuatan untuk memberitakan firman atau mendengar firman bukan dari kekuatan ijazah, tetapi oleh kekuatan urapan Roh Kudus.

      Lukas 24:32
      24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”

      Urapan Roh Kudus membuat kita bisa berkobar-kobar dalam mendengarkan firman Allah.
      Urapan Roh Kudus juga membuat hati kita terharu saat mendengar firman [Kisah Rasul 2:37], artinya:
      • Kita bisa percaya dan yakin akan firman sehingga firman menjadi iman di dalam hati.
        Ukuran Tabernakel adalah 100 hasta x 50 hasta. Pintu Gerbang terletak pada lebar Tabernakel. Angka 50 adalah angka Roh Kudus. Jadi yang membuat anak Tuhan bisa percaya dan yakin akan firman adalah urapan Roh Kudus. 
      • Kita bisa menyadari, menyesali, dan mengakui dosa-dosa, sehingga kita mengalami pengampunan dosa dan tidak dihukum.

    2. Bertobat (Medzbah Korban Bakaran), yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan, sama dengan mati terhadap dosa.

    3. Baptisan air (Kolam Pembasuhan)
      Roma 6:4
      6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Baptisan yang benar adalah baptisan sesuai Alkitab, baptisan seperti Yesus dibaptis.
      Baptisan yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa, dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga bangkit dari air dan mendapat hidup baru, yaitu hidup Surgawi. Hidup Surgawi adalah hidup dalam kebenaran.

    4. Baptisan Roh Kudus (Pintu Kemah).
      Yohanes 3:6-8
      3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
      3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
      3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”


      Mazmur 104:4
      104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,

      Kehidupan yang lahir baru dari roh adalah seperti angin dan api yang menyala.
      Api yang menyala sama dengan pelayan Tuhan yang setia dan berkobar-kobar dalam mendengar firman, dalam ibadah pelayanan dan tahbisan yang benar. Juga setia dan berkobar-kobar dalam firman pengajaran yang benar yang sudah menjadi pengalaman hidup. Tahbisan yang benar tidak bisa dipisahkan dengan firman pengajaran yang benar.

      1 Yohanes 2:27
      2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

      Pelayan Tuhan yang setia dan berkobar adalah bagaikan nyala api. Biji mata Tuhan adalah bagaikan nyala api.
      Jadi, pelayan Tuhan yang setia dan berkobar adalah bagaikan biji mata Tuhan sendiri, dibela dan dikhususkan oleh Tuhan.

      Angin adalah pelayan Tuhan yang menghampakan diri, merasa tidak ada, sehingga bisa taat dengar-dengaran. Yesus menghampakan diri sehingga taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib.

    Kasih mula-mula adalah mulai dari mendengar sampai dengar-dengaran pada firman.
    Wahyu 2:2-5,7
    2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
    2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
    2:4 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
    2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
    2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.”

    Tanpa kasih mula-mula maka akibatnya adalah jatuh ke tempat yang dalam. Ini seperti peristiwa Adam dan Hawa yang sudah dipelihara di Taman Eden lewat kekuatan firman pengajaran yang benar, tetapi kemudian diperdaya oleh ajaran asing (suara ular) sehingga menjadi bimbang. Adam dan Hawa menjadi tidak taat, sama dengan kehilangan kasih mula-mula, sehingga jatuh ke dalam dunia yang penuh kutukan dan air mata.

    Di akhir jaman, saat gereja Tuhan akan kembali ke Firdaus, maka naga datang untuk memperdaya gereja Tuhan dengan ajaran palsu dan gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tujuannya adalah untuk membuat gereja Tuhan bimbang dan tidak taat pada pengajaran yang benar, sehingga jatuh lebih dalam lagi dari dunia ke neraka.

    2 Korintus 11:2-4
    11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
    11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
    11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.


    Wahyu 2:7
    2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.”

    Tetapi jika kita taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar, maka kita akan kembali ke Firdaus, sehingga suasana Firdaus makin nyata dalam kehidupan kita.

  2. Bertekun mengasihi Tuhan. Dalam Tabernakel, ini menunjuk Ruangan Suci.
    Yosua 23:11
    23:11 Maka demi nyawamu, bertekunlah mengasihi TUHAN, Allahmu.

    Praktek bertekun mengasihi Tuhan:
    1. Bertekun dalam kandang penggembalaan.
      Kisah Rasul 2:41-42
      2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
      2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.


      Gereja hujan awal memiliki 3 macam ketekunan:
      • Ketekunan dalam persekutuan (Pelita Emas).
      • Ketekunan dalam pengajaran dan pemecahan roti (Meja Roti Sajian).
      • Ketekunan dalam doa (Medzbah Dupa Emas)

      Sekarang, ini menunjuk pada ketekunan dalam kandang penggembalaan, sama dengan bertekun dalam 3 macam ibadah pokok:
      • Pelita Emas, menunjuk pada ketekunan dalam Ibadah Raya (aktivitas minum). 
      • Meja Roti Sajian, menunjuk pada ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci (aktivitas makan).
      • Medzbah Dupa Emas, menunjuk pada ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan (aktivitas bernafas).

      Kalau domba berada di kandang, maka akan terjadi pertumbuhan dalam kerohanian, sama dengan pertumbuhan dalam kesucian dan kasih Allah.

      Yohanes 21:15-17
      21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
      21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
      21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.


      Tiga kali pertanyaan Yesus kepada Petrus sama dengan ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
      Ketekunan dalam kandang penggembalaan bukan demi orang lain, tetapi demi nyawa kita sendiri. Di luar penggembalaan, hidup kita akan kosong dari kasih Allah. Petrus menyangkal Yesus tiga kali (tubuh, jiwa, roh menyangkal Allah Tritunggal) dan seharusnya binasa. Tetapi syukur masih ada kokok ayam, yaitu firman penggembalaan yang disampaikan oleh seorang gembala dengan setia, terus-menerus, dan berulang-ulang, untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat. Saat ayam berkokok, Yesus berpaling kepada Petrus dan Petrus memandang Yesus sehingga dia tertolong.

      Praktek menerima kasih Tuhan adalah sedih, yaitu banyak introspeksi diri oleh ketajaman firman penggembalaan.
      1 Petrus 4:8
      4:8 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.

      Saat firman menunjuk dosa, maka kita harus mengaku dosa, sehingga kasih akan menutupi dosa. Semakin banyak kita mengaku dosa, semakin banyak kasih yang kita terima, semakin banyak dosa yang ditutupi. Sampai suatu waktu kita sempurna dan tak bercacat cela.

      Dalam penggembalaan, kita akan mengalami 'takkan kekurangan aku', yaitu:
      • Secara jasmani kita dipelihara oleh Tuhan secara berkelimpahan sehingga bisa selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
      • Secara rohani sampai kita sempurna dan tak bercacat cela.

    2. Bertekun dalam ujian.
      Yakobus 1:12
      1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

      Jangan putus asa dan jangan kecewa dalam ujian, sampai kita menerima mahkota kehidupan.

  3. Menerima kasih yang sempurna. Dalam Tabernakel menunjuk pada Ruangan Maha Suci.
    Matius 5:43-45,48
    5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
    5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
    5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
    5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”


    Prakteknya adalah:
    1. Mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi musuh, sama dengan loh batu yang kedua.
      Kasih yang sempurna tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, bahkan membalas kejahatan dengan kebaikan.
    2. Mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, sama dengan loh batu yang pertama. 
    Musa berpuasa 40 hari 40 malam untuk menerima menerima dua loh batu dan Tabernakel. Artinya sekarang adalah kita harus mengalami percikan darah. Tujuh kali percikan darah di depan Tabut Perjanjian adalah percikan darah yang harus dialami gereja Tuhan.

    Kita harus mengalami percikan darah untuk menerima kasih Allah dan firman pengajaran yang benar. Percikan darah ini bisa dalam bentuk berpuasa, sengsara daging untuk bisa beribadah melayani, difitnah, dll.

    Kegunaan dua loh batu:
    1. [Keluaran 32] Menghancurkan dosa-dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-mimum dan dosa kawin-mengawinkan (lembu emas).
      Lembu emas juga menunjuk pada keinginan akan uang yang membuat kita kikir dan serakah, merampas milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus) dan sesama.
      Lembu emas juga menunjuk pada keras hati, yaitu menolak firman pengajaran yang benar.

    2. Memberikan hikmat dari Surga, yang membuat hidup kita berhasil, indah, dan bahagia.
      Markus 12:29-34
      12:29 Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
      12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
      12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”
      12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.

      12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.”
      12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

      Pengkhotbah 10:10
      10:10 Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

      Juga ada jaminan kepastian pemeliharaan dari Tuhan, sehingga tidak ada lagi pertanyaan dan keraguan. Tidak ada lagi masalah, semua diselesaikan oleh Tuhan, semua air mata dihapus oleh Tuhan. Tuhan menuliskan kasihNya yang sempurna pada kita dan wajah kita menjadi berseri. Buktinya adalah hati damai sejahtera, tidak ada lagi ketakutan dan kebimbangan, tidak ada lagi kekuatiran, tidak ada lagi kesedihan dan keburukan. Damai sejahtera adalah tidak merasakan lagi apa yang dirasakan daging. Saat Tuhan datang, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia dan kita bersama Dia selamanya.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 24 Oktober 2021 (Minggu Pagi)
    ... penghakiman penghukuman Allah bagi mereka yang menolak Injil perkataan Yesus sehingga mereka binasa selamanya. Mereka menerima penghukuman kekal di neraka. Yohanes - Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku tetapi tidak melakukannya Aku tidak menjadi hakimnya sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku dan tidak menerima ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 06 Juli 2009 (Senin Sore)
    ... sehingga apa yang tidak benar tidak lurus bisa kelihatan. Kalau tali sipat ini ditarik maka apa yang tidak benar akan dinyatakan seperti yang terjadi pada jaman raja Yerobeam. Raja-raja - Yerobeam ini mengalihkan ibadah bangsa Israel yang tadinya beribadah di Yerusalem dan membuat ibadah sendiri dengan membuat anak lembu emas sehingga ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 Februari 2020 (Minggu Pagi)
    ... yang kekal Jawab Yesus kepadanya Apa yang tertulis dalam hukum Taurat Apa yang kaubaca di sana Jawab orang itu Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kata Yesus kepadanya Jawabmu itu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 21 April 2014 (Senin Sore)
    ... wajah Yesus yang bersinar bagai matahari harus melihat lambung Yesus yang mengeluarkan darah dan air. DARAHMenunjuk Mezbah Korban Bakaran BERTOBAT yaitu berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan mati terhadap dosa . Dalam kitab Petrus diistilahkan dengan 'membuang dosa'. Petrus Karena itu buanglah segala kejahatan segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 Agustus 2023 (Minggu Pagi)
    ... kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya ia menangkap naga si ular tua itu yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya lalu melemparkannya ke dalam jurang maut dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa sebelum berakhir masa ...
  • Ibadah Doa Malang, 26 April 2016 (Selasa Sore)
    ... Pembaharuan lewat baptisan air sama dengan pembaharuan hati nurani. Petrus - yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya di mana hanya sedikit yaitu delapan orang yang diselamatkan oleh air bah itu. Juga kamu ...
  • Ibadah Doa Malang, 24 Mei 2012 (Kamis Sore)
    ... karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah. Tetapi jawab mereka Apa urusan kami dengan itu Itu urusanmu sendiri . Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci lalu pergi dari situ dan menggantung diri. Ini sengsara pertama yang dialami oleh Yesus yaitu Yesus mengalami sengsara karena diserahkan dan ...
  • Ibadah Persekutuan Ambon V, 14 November 2013 (Kamis Malam)
    ... orang Israel itu AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu. Halangan yang pertama perbudakan dosa. Dulu Israel diperbudak sehingga hidup dalam sengsara dan menderita tidak ada hidup dalam kelimpahan. Sekarang seringkali kita diperbudak oleh dosa sehingga hidup kita tidak bahagia sebab dosa membuat kita menderita. Dulu Tuhan tampil dengan Nama 'Aku adalah Aku' dengan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 06 Februari 2011 (Minggu Sore)
    ... sampai pagi. . Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi. Dalam PERJANJIAN LAMA darah domba paskah disapukan pada ambang atas dua tiang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 28 April 2018 (Sabtu Sore)
    ... tanda lapar rohani. Kalau ketidakpuasan dibiarkan bahkan kepuasan dunia--cara dunia--dimasukkan dalam gereja akan pingsan. Pingsan suam-suam rohani tidak mati tidak hidup--mulai malas bosan untuk ibadah berdoa dan baca firman. Coba bandingkan kalau untuk kegiatan jasmani tidak boleh dihalangi tetapi yang rohani tidak demikian itu berarti sudah pingsan. Kalau dilanjutkan akan sakit ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.